Mola Hidatidosa
Rara Syifa Izdihariyah
Pembimbing : dr. Budi Martino
Lumunon, Sp.OG(K)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN
KANDUNGAN RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTERUNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PERIODE 9 Agustus-17 September 2021
ILUSTRASI
KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.X
Usia : 21 tahun
G3P2A0 dengan usia kehamilan 4-5 minggu
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien perempuan usia 21 tahun G3P2A0 dengan usia kehamilan 4-5 minggu datang
ke IGD Kebidanan Rumah Sakit Anutapura dengan keluhan adanya darah yang
keluar dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan ini dirasakan oleh pasien kurang lebih sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Pasien mengatakan bahwa darahnya keluar kadang bercampur dengan
lendir dan gumpalan- gumpalan seperti daging dengan tekstur lembek. Darah yang
keluar berwarna kecoklatan.
ANAMNESIS
Pasien merasa bahwa perutnya semakin membesar tetapi seperti tidak
sesuai dengan usia kehamilannya, dan kehamilannya saat ini sangat
berbeda dengan kehamilan sebelumnya. Pasien juga mengeluh mual,
muntah dan pusing sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit dengan
frekuensi 2 kali sehari. Terdapat juga keluhan nyeri perut bagian bawah.
Keluhan berupa sakit kepala, tangan gemetar, serta jantung berdebar-
debar disangkal oleh pasien. Pasien sebelumnya sudah test pack dan
hasilnya positif hamil.
2. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada data
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidaak ada data
Riwayat Sosial : Tidak ada data
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik pasien didapatkan kesadaran pasien composmentis,
tanda-tanda vital: tekanan darah: 100/60 mmHg, nadi: 88x/menit, pernapasan:
22x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan wajah, didapatkan konjungtiva
anemis +/+, bibir pucat, dan warna kulit pucat kekuningan.
Pemeriksaan Status Obstetri
• Inspeksi : perut tampakcembung, tampak bekas operasi, striae (+).
• Palpasi : Tinggi Fundus Uteri (TFU) teraba 2 jari dibawah pusat,
leopold I-IV tidak teraba bagian-bagian janin
• Auskultasi : tidak didapatkan adanya denyut jantung janin(DJJ).
• Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan perdarahan (+) dengan
jumlah sedikit-sedang, portio lunak (+) dan tebal (+), pembukaan (+)
dan terdapat sedikit jaringan menyerupai mata ikan dari ostium uteri.
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium dan USG
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC: 10.7 x
103/mm3, RBC: 4.01 x 106/mm3, HB: 10 gr/dl, HCT:
35.9%, PLT: 366 x 103/mm3, hCG pada urin: Positif. Pada
USG abdomen didapatkan gambaran snow storm atau
badai salju.
DIAGNOSIS
Diagnosis
1. Perdarahan pervaginam (PPV)
2. Perut tampak cembung tanpa teraba adanya
bagian-bagian janin pada leopold I-IV dengan
Tinggi Fundus Uteri (TFU) teraba 2 jari dibawah
pusat
3. Test Pack (+)
DIAGNOSIS
G3P2A0 Hamil 4-5 minggu, dengan Mola
Hidatidosa, Obstetri baik
Daftar Masalah
1. Perdarahan pervaginam (PPV)
2. Perut tampak cembung tanpa teraba
adanya bagian-bagian janin pada leopold I-
IV dengan Tinggi Fundus Uteri (TFU) teraba
2 jari dibawah pusat
3. Test Pack (+)
Uraian Masalah
1. Perdarahan pervaginam pada pasien ini karena terdapat
faktor risiko yaitu paritas tinggi, usia pasien pada saat
hamil masih 21 tahun,
2. Perut tampak cembung tanpa teraba adanya bagian-
bagian janin pada leopold I-IV dengan Tinggi Fundus
Uteri (TFU) teraba 2 jari dibawah pusat dikarenakan
biasanya uterus teraba lebih besar dibandingkan dengan
usia kehamilan, tidak teraba bagian-bagian janin dan
balotement, maupun gerakan janin.
3. Test pack (+) karena Pada kasus mola hidatidosa
biasanya didapatkan β- hCG jauh lebih tinggi dari pada
kehamilan biasa.
Prognosis
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad Malam
Tata Laksana
Rencana Terapi
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik.
Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai 1
atau 2 cm.
Gambaran histopatologik yang khas dari mola hidatidosa ialah edema stroma vili, tidak ada
pembuluh darah pada vili/degenerasi hidropik dan proliferasi sel-sel trofoblas.
Hasil kehamilan tidak normal tanpa adanya embrio - janin, dengan pembengkakan hidropik vili
plasenta dan seringkali memiliki hiperplasia trofoblastik pada kedua Ia- pisan. Pembengkakan vili
menyebabkan pembentukan sisterna sentral disertai pene- kanan jaringan penghubung matur yang
mengalami kerusakan pembuluh darah.
Molahidatidosa Parsial
Suatu tumor atau proses menyerupai tumor yang menginvasi miometrium dan mem- berikan
gambaran hiperplasia trofoblastik serta struktur vili plasenta menetap. Tumor ini dapat mengalami
metastasis tetapi tidak menunjukkan perkembangan ke arah ke- ganasan dan dapat mengalami
penyembuhan spontan.
EPIDEMIOLOGI
Frekuensi mola hidatidosa sangat tinggi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dibandingkan
dengan negara-negara barat.
Di negara-negara barat dilaporkan 1:2000 kehamilan.
Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi sekitar 1:120 kehamilan.
Di Amerika dilaporkan sebesar 1 pada 1000-1200 kehamilan.
Di Indonesia sendiri didapatkan kejadian 1:85 kehamilan.
Dengan meningkatnya paritas kemungkinan menderita mola akan lebih besar. Sekitar 10% dari
seluruh kasus akan cenderung mengalami transformasi kearah keganasan, yang disebut sebagai
gestational neoplasma.
Etiologi
Paritas tinggi;
Umur, risiko tinggi kehamilan di bawah 20 atau di atas 40 tahun;
Suku bangsa (ras) dan faktor geografi yang belum jelas.
Faktor Ovum, yang memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan
Imunoselektif dari trofoblas,
Jarak kehamilan yang terlalu dekat
Faktor infeksi
Sosial ekonomi rendah yang mempengaruhi hygiene, nutrisi dan pendidikan, dan
Malnutrisi terutama apabila kekurangan protein
Sebagian dari pasien mola akan segera sehat kembali setelah jaringannya dikeluarkan,tetapi ada
sekeiompok perempuan yang kemudian menderita degenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma.