Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Polip Serviks

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polyp = tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir dibagian tubuh
manusia, seperti hidung, telinga, usus dan selaput lendir lainnya. Cervix = leher rahim. Polyp Cervix
tinggal digabung aja pengertiannya
Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari
darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (perdarahan paska senggama=post coital
bleeding=PCB). Perlu dipertimbangkn juga adanya kanker leher rahim jika ditemukan PCB.
Diagnosis biasanya tidak sulit. Dengan pemeriksaan spekulum polip leher rahim dapat
dengan mudah dideteksi
Untuk penatalaksanaannya, polip hanya dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya di
kuret. Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum (general anasthesia). Selanjutnya jaringan polip
dikirim ke laboratorium patologi guna memastikan bahwa histologis-nya jinak/sesuai dengan
gambaran jaringan polip serviks. Kemungkinan ganasnya kecil...
B. Tujuan penulisan
Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan asuhan keperawatan pada Pasien dengan Polip Serviks
Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Definisi dan Etiologi Polip Serviks

Untuk mengetahui Patofisiologi Polip Serviks

Untuk mengetahui Penegakan Polip Serviks

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien Polip Serviks

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Defenisi
Polyp = tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir dibagian tubuh
manusia, seperti hidung, telinga, usus dan selaput lendir lainnya. Cervix = leher rahim. (http://
konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com). Polip serviks adalah polip berukuran kecil, tumbuh di
permukaan mukosa serviks, atau pada saluran endoserviks dan menonjol pada mulut serviks. (http://
www.kesrepro.info). Polip serviks sering mempunyai tungkai yang pendek, tetapi beberapa dapat

mempunyai dasar yang lebar. Penyebabnya belum jelas, meskipun penampilannya menggambarkan
respon epitel endo servik terhadap proses peradangan. Polip servik dapat menimbulkan perdarahan
pervaginam, perdarahan kontak, pasca coitus atau setelah pencucian merupakan gejala yang
tersering dijumpai. Diagnosisnya dibuat dengan menginspeksi servik. Jika terdapat perdarahan, harus
dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kelainan, terutama keganasan serviks dan endometrium.
Bila polip mempunyai tangkai kurus, tangkainya digenggam dengan forsep polip dan diputar
beberapa kali sampai dasar polipnya terlepas dari jaringan servik dasarnya. Bila terdapat perdarahan
pervaginam abnormal, maka diperlukan curettage di RS untuk menyingkirkan keganasan servik dan
endometrium. Polip servik yang terjadi sebagai akibat stroma local yang menutupi daerah antara
kedua celah pada kanalis servik. Epitellium silinder yang menutupi polip dapat mengalami ulserasi.
Banyak polip servik tidak memberikan gejala-gejala utama adalah perdarahan intermitten. Diagnosis
dibuat dengan melakukan inspeksi pada servik
Sebuah polip serviks adalah umum jinak polip atau tumor pada permukaan saluran leher
rahim. Mereka tidak teratur dapat menyebabkan menstruasi pendarahan tetapi sering tidak
menunjukkan gejala. Sekitar 1% dari polip serviks akan menunjukkan neoplastik perubahan yang
dapat menyebabkan kanker .. Mereka adalah yang paling umum di pos- menstruasi ,
pra- menopause wanita yang telah hamil.

2. Gejala
Banyak polip serviks tidak memberikan gejala tetapi ada gejala utama adalah dasar diagnosa
perdarahan intermitten dan gejala-gejala umum ke-3 bentuk abnormal tersebut:
- Leukorea yang sulit disembuhkan.
-Terasa discomfort dalam vagina.
- Kontak berdarah.
- Terdapat infeksi.
- Berdasarkan keluhan yang dikemukakan.
- Didiagnosa karena kebetulan memeriksakan diri
- Mudah Jaringan bertambah
- Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai: Trdapat pada vagina bagian atas
3. Diagnosa
Diagnosa secara berdarah mikroskopis
- Asal/patologi : serviks
- Asal : - servik - bertangkai
- Identitas : - agak padat - tertutup epitel - Bernanah - Warna merah
4. Terapi
- Dilakukan ekstervasi pada tangkainya
- Dilakukan curettage sehingga seluruhnya dapat dikeluarkan
- Hasil pemeriksaan menentukan terapi lebih lanjut

Polyp = tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir dibagian tubuh
manusia, seperti hidung, telinga, usus dan selaput lendir lainnya. Cervix = leher rahim. Polyp Cervix
tinggal digabung aja pengertiannya
Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari
darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (perdarahan paska senggama=post coital
bleeding=PCB). Perlu dipertimbangkn juga adanya kanker leher rahim jika ditemukan PCB.
Diagnosis biasanya tidak sulit. Dengan pemeriksaan spekulum polip leher rahim dapat
dengan mudah dideteksi
Untuk penatalaksanaannya, polip hanya dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya di
kuret. Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum (general anasthesia). Selanjutnya jaringan polip
dikirim ke laboratorium patologi guna memastikan bahwa histologis-nya jinak/sesuai dengan
gambaran jaringan polip serviks. Kemungkinan ganasnya keciL.

5. PENYEBAB
Penyebab polip serviks tidak jelas, tetapi mereka sering dikaitkan dengan peradangan leher rahim.
Mereka juga mungkin terjadi sebagai akibat dari tingkat dibangkitkan dari estrogen atau pembuluh
darah tersumbat serviks.

6. PENGOBATAN
polip serviks dapat dihapus menggunakan cincin forsep Mereka juga dapat dihapus dengan
mengikatkan tali bedah sekitar polip dan pemotongan itu off. Dasar sisa polip maka dapat dihilangkan
dengan
menggunakan laser atau
dengan cauterisation.
Jika
polip
yang
terinfeksi,
sebuah antibiotik bisa diberikan

7. PROGNOSIS
99% polip serviks akan tetap jinak dan 1% akan di beberapa titik menunjukkan neoplastik berubah.
polip serviks tidak akan tumbuh kembali.

8. FAKTOR RISIKODAN EPIDEMIOLOGI


polip serviks paling sering pada wanita yang memiliki anak-anak dan perimenopause wanita. Mereka
jarang terjadi di wanita pra-haid dan jarang di-wanita pasca menopause

9. STRUKTUR
polip serviks seperti pertumbuhan jari, umumnya kurang dari 1 cm diameter. Mereka umumnya
berwarna merah cerah, dengan tekstur kenyal. Mereka dapat disertakan pada leher rahim dengan
sebuah tangkai (pedunculated ) dan kadang-kadang prolaps ke dalam vagina di mana mereka bisa
salah untuk polip endometriumatau submukosa fibroid .

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Nyeri
Luka
Perubahan fungsi seksual
3. Riwayat Penyakit
a. Sekarang

Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin


b. Dahulu
Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi
2. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Bagian Luar
Inspeksi
Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien
Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia dan eksoria
Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran dan nodul
2. Pemeriksaan Bagian Dalam
Inspeksi
Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya
Palpasi
Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula,
Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan
Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas
Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan nyeri tekan
3. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi
Kriteria hasil:
Memperhatikan bahwa nyeri ini ada mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan dan menurunkan
nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri
Intervensi:
Berikan pengurang rasa nyeri yang optimal
Meluruskan kesalahan konsep pada keluarga
Bicarakan mengenai ketakutan, marah dan rasa frustasi klien
Berikan privasi selama prosedur tindakan
2. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual
Kriteria hasil:
Menceritakan masalah mengenai fungsi seksual, mengekspresikan peningkatan kepuasan dengan
pola seksual. Melaporkan keinginan untuk melanjutkan aktivitas seksual
Intervensi:
Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual, kepuasan, pengetahuan seksual, masalah seksual
Identifikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual
Berikan dorongan bertanya tentang seksual atau fungsi seksual

3. Resiko terhadap infeksi b/d kontak dengan mikroorganisme


Kriteria hasil:
Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari proses infeksi nasokomial
selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang fakor resiko yang berkaitan dengan
infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat.
Intervensi:
Teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia
Amati terhadap manefestasi kliniks infeksi

Infomasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resiko-resiko pada kekuatan penularan
dari infeksi
Terafi antimikroba sesuai order dokter
4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
Kriteria hasil:
Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu menunjukan prosedur yang
diperlukan dan menjelaskan rasional dari tindakan dan pasien ikut serta dalam program pengobatan
Intervensi:
Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan
Berikan informasi mengenai terafi obat-obatan, interaksi, efek samping dan pentingnya pada
program
Tinjau factor-faktor resiko individual dan bentuk penularan/tempat masuk infeksi
Tinjau perlunya pribadi dan kebersihan lingkungan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polyp = tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir dibagian tubuh
manusia, seperti hidung, telinga, usus dan selaput lendir lainnya. Cervix = leher rahim. Polyp Cervix
tinggal digabung aja pengertiannya
Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari
darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (perdarahan paska senggama=post coital
bleeding=PCB). Perlu dipertimbangkn juga adanya kanker leher rahim jika ditemukan PCB.
Diagnosis biasanya tidak sulit. Dengan pemeriksaan spekulum polip leher rahim dapat
dengan mudah dideteksi
Untuk penatalaksanaannya, polip hanya dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya di
kuret. Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum (general anasthesia). Selanjutnya jaringan polip
dikirim ke laboratorium patologi guna memastikan bahwa histologis-nya jinak/sesuai dengan
gambaran jaringan polip serviks. Kemungkinan ganasnya kecil...
B.
1.
2.
3.

Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa dalam praktek
semoga makalah ini dapat menjadi literature dalam dalam pembelajaran
semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Genekologi, 1981. Genekologi. Bandung: fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran Bandung

Bobak, 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC


Doengoes, Marilyn. E. 2001. Rencana Keperawatan. Jakarta. EGC
http://www.frenszone.com/blogs.php?action=show_member_post&ownerID=39025&post_id=4358
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cervical_polyp
Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-pada-pasiendengan_27.html#ixzz4S0ME7zbv

Anda mungkin juga menyukai