SLOW LEANERS
Di Susun Oleh:
PROFESI NERS
PROGRAM ILMU KEPERAWATAN
UNIVERISTAS GRESIK
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SLOW LEANERS
DI POLI KESWARA RSJ MENUR SURABAYA
Sub Topik : Slow Learners
Sasaran : Orang tua anak di poli keswara
Hari/Tanggal :
Jam :
Waktu :
Tempat : Poli Keswara RSJ Menur
I. TUJUAAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan bersama diharapkan orang tua dapa
mengerti dan memahami bagaimana cara mengatasi anak yang mengalami kesulitan
dalam belajar atau slow leaners.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang slow lerners di poli keswara,
diharapkan sasaran dapat:
1) Mengetahui pengertian slow leaners
2) Mengetahui ciri-ciri dari slow leaners
3) Mengetahui faktor penyebab dari slow leaners
4) Mengetahui karakteristik dari slow leaners
5) Mengetahui masalah yang dihadapi dari slow leaners
II. MATERI
Terlampir
III. MEDIA
Leaflet
Flipchart
IV. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab
V. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1. Moderator
Oleh:
Uraian Tugas:
Membuka acara penyuluhaan, memperkenalakan diri dan tim kepada
peserta
Mengatur proses dan lamanya penyuluhaan
Menutup acara penyuluhaan
2. Pengajar/Penyampaian Materi
Oleh:
Uraian Tugas:
Menjeaskan materi penyuluhaan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
Memotivasi peserta tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhaan
Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator
Oleh:
Uraian Tugas:
Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
Mengevaluasi peserta tentang kejelasaan materi penyuluhaan
Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
Menginterprasi penyuluhaan tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi pesrta
Memperagakan atau mempraktekkan terapi bermain
4. Observer
Oleh:
Uraian Tugas:
Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhaan
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhaan
Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluhaan yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhaan
5. Kegiatan Pembelajaran
No Lngkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Langkah
1. Pendahuluan 5 menit Pembukaan: Sasaran antusias
Memberi salam atas kedatangan
Perkenalkan diri kami
Menjelaskan tujuan Menjawab salam,
penyuluhan mendengarkan
Menyebutkan dan
materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
Kontrak waktu
2. 20 Materi: Menyimak dan
menit Pengertian slow leaners memperhatikan
Ciri-ciri dari slow leaners
Faktor penyebab dari slow
leaners
Karakteristik dari slow
leaners
Maslah yang dihadapi dari
slow leaners
VI. EVALUASI
A. Struktur
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan adalah leflet lembar balik. Kurun waktu
dalam persiapan media 5 hari.
2. Persiapan materi
Materi yang diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan. Kurun
waktu dalam persiapan materi 5 hari.
B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Sasaran diharapkan
bertanya sebanyak 50% dari jumlah audience dan 50% bisa menjawab.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluhan dan
sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Pesert diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
4. Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dari jumlah
C. Hasil Penyuluhan
1. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan
2. Sasaran paham dan bisa meperaktekannya dirumah
VII. PERTANYAAN
1. ................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Anak lamban belajar dikenal dengan istilah slow learning, backward, dull atau
bordline. Anak lamban berbeda dengan anak yang mengalami retradasi mental, under
achierver atau anak kesuliatan belajar (learning disabled). Bebrapa ahli mengidentifikasi
anak lamban belajar berdasarkan tingkat kecerdasaan atau keberhasilan IQ. (Susanto dkk,
2019)
Cooter Jr, dan wiley (Nani & amir 2013) menjelaskan bahwa anak lamban belajar
adalah anak yang memiliki prestasi belajar renah atau sedikit dibawah rata-rata anak
normal pada salah satu seluruh area akademik dan mempunyai skor tes IQ antara 70-90.
Fungsi intelektual anak lamban belajar dibawah anak normal seusianya. Disertai
membutuhkan pendidikan khusus. Anak lamban membutuhkan waktu yang lebih lama dan
Anak lamban belajar sulit di identifikasika karena penampilan luarnya sama seperti anak
normal dan dapat berfungsi normal pada sebagian besar situasi. (Ana iisdiana, 2012)
Pada umumnya anak yang lamban belajar adalah anak yang mempunyai kecerdasan
dibawah rata-rata. Tetapi tidak sampai pada tahapan imbisil atau idiot. Anak yang kamban
belajar juga disebut dengan anak yang “submental” atau “mentaly retarted”. Gejala-gejala
Reaksi lambat
kritis
Anak golongan lamban ini lebih banyak membutuhkan waktu yanng lama dari waktu
perkiraan untuk anak-anak normal. Sebagai akibatnya anak-anak golongan ini sering
ketinggalam dalam belajar dan ini pula sebagai salah satu sebab tinggal kelas. Dilihat dati
tingkat kecerdasaan dibawah rata-rata. Anak golongan ini memerlukan perhatian khusus.
Antara lain penempatan pada kelas – kelas khusus atau pelajaran tambahan dalam program
pengajaran remedial.
Beberapa ahlo mengemukakan bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan
anak lamban belajar. Desiningrum (2016) mengemukakan bahwa slow learner pada anak
bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya faktor biokimia yang dapat merusak otak
misalnya: zat pewarna makanan, pencemaran lingkungan, gizi yang tidak memadai dan
Ramar dan kusuma (2006) dalam (rizka 2019), mengemukakan beberapa faktor yang
a) Kemiskinan
jumlah anggota keluarga yang besar dapat menyebabkan anak lamban belajarkarena
memiliki waktu belajar bersama dengan anak, sehingga kesempatan anak untuk
c) Faktor emosi
Anak lamban belajar mengalami masalah emosi berat dan berkepanjangan yang
belajar dan memiliki prestasi belajar yang rendah, hubungan interpersonal yang
d) Faktor-faktor pribadi
Kelainan fisik
Ketidakhadiran disekolah
Runic triani dan amir (2013) menejlaskan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya
Seluruh bawaan biologis seorang anak yang berasal dari kedua orang tuanya (berupa
kromosom yang memcah diri menjadi anak tersebut. Terjadi bila kelainan yang
Selain dari kromosom, anak lamban belajar atau slor leaener juga dapat
oksidadi yang tida lengkap dari asam amino yang menyebabkan kerusakan otak.
Anak lahir dengan premature atau belum cukup waktu disinyalir juga dapat
melahirkan anak-anak lamban belajar karena organisme tubuh bayi yang belum siap
Lamban belajar atau sloo learner tidak hanya terjadi karena faktor genetik
Obat – obatan
Pada ibu hami tidak semua obat – obatan diminum karenna ada bebrapa jenis
obat yang apabila diminum dapat berakibat merusak atau merugkan pada janin
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang baik selama proses kehamilan.
Dengan demikian baik janin yang dikandung maupun ibu hamil tersebut dapat
hidup dengan sehat. Janin akan dapat hidup dan berkembang dengan baik jika
makan dari darah ibu melalui tali pusar. Sebaliknya, kekurangan gizi pada sel-
sel otak bayi seperti kekurangan asam folat atau zat akan berpengaruh dengan
Radiasi sinar X
c) Faktor postnatal
Malnutrisi dan trauma fisik akibat jatuh atau kecelakaan, trauma pada otak
penyebab terjadinya slow learner. Karena stimulus yang salah, anak tidak
Anak lamban belajar mempunyai karakteristik atau ciri khas tertenttu yang
1. Intelegensi
Dari segi anak-anak lamban belajarnya berada pada kisaran bahwa rata-rata yaitu
70-90 erdasarkan skala WISC. Anak dengan IQ 70-90 ini biasanya mengalami hal-
hal yang abstrak, nilai khas elajarnya rendak dibandingkan dengan teman sebayanya,
2. Bahasa
mengalami kesulitan baik dalam bahasa ekspresif atau menyampaikan ide atau
gagasan maupun dalam mengalami dan memahami percakapn orang lain atau bahasa
3. Emosi
Dalam hal emosi anak-anak lamban belajar memiliki emosi yang kurang stabil,
mereka cepat marah dan meledak-ledak serta sensitif. Jika hal yang membuatnya
tertekan atau melakukan kesalahan, biasanya anak lamban belajar akan cepat patah
semangat.
4. Sosial
Anak-anak lamban belajar dalam bersosialisai biasanya kurang baik. Mereka seing
memilih menjadi pasif atau penonton saat bermain, bahkan menarik diri. Walau pada
beberapa anak ada yang menujukkan sikap humor. Saat bermain, anak-anak lamban
belajar lebih sering bermain dengan anak-anak dibawah usianya. Mereka merasa
5. Moral
anak yang lamban belajar tahu aturan yang berlaku tetapi mereka tidak paham untuk
apa peraturan tersebut dibuat. Terkadang mereka kadang tidak patuh atau melanggar
aturan. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan memori mereka yang terbatas
sehingga seringkali lupa. Oleh karena itu sebaiknya anak slow leaners selalu untuk
diingatkan. Dengan demikian dengan pernyataan yang sampaikan orang tua, perlu
1. Kinectic sand
Media pengganti pasir atau bak pasir sebagai media anak. Dengan bertambahnya
pasir khusus untuk media belajar dan konseling anak. Selain lebih praktis secara
tempat kinectic acid juga lebih bersih dan aman untuk anak-anak. Penggunaan
kenetic sand biasanya dibarengi dengan penggunaan simbol –simol lain seperti
peristiwa tersebut
e. Merasakan ketakutan diri melalui ekspresi fisik yang dituangkan dalam entuk
kinectic sand
kinectic sand
2. Game
Game memiliki manfaat yaitu melatih anak slow leaner mengembangkan perspektif
atau pandangan yang berbeda mengenai dirinya sehingga gambaran pribadi dan
Oleh karena itu game dapat bermanfaat bagi anak untuk berlatih, berpraktek dan
bereksperimen dengan perilaku baru yang lebih sesuai. Game merupakan aktifitas
baik aspek fisik, kognitif, emosi dan sosial. Metode game cocok untuk memberikan
pada anak slow leaner alasannya adalah penggunaan game perkembangan moral-
moral anak slow leaner dapat di stimulasi lewat materi bimbingan yang di berikan
lewat jenis game yang dierikan. Anak slow leaner juga berlatih berperilaku yang
adaptif atau aturan yang berlaku dalam game dan bersekuensi dari aturan tersebut.
Tujuan dari pengunaan game dalam bimbingan adalah melatih anak yang menutup
Clay atau sering disebut dengan tanah liat menjadi alternatif media yang dapat
digunakan untuk mendampingi anak slow leaner. Clay dapat digunakan untuk anak
usia sekolah dasar khusunya kelas 4-6 sedangkan anak dikelas bawah hingga taman
anak-anak dapat di gunakan plastisin. Clat dapat membantu anak dalam membantu
anak melepas emosi yang secara tepat. Penggunaa clay dapat membantu anak slow
leaner tersbut mengekspresikan suasan hati dan perasaan secara tepat dan dapat
4. Buka cerita
Kegiatan membacakan buku cerita yang dapat dilakukan oleh orang ua pada anak
normal maupun anak yang mengalami slow leaner. Kegiatan ini dapat membantu
kemampuan membaca. Hal ini sangat efektif bagi anak slow leaner yang memiliki
membaca. Hal ini seperti yang di kemukakan (elser dalam lane dan wright 2011)
Dengan demikian anak lebih mudah memahami informasi atau instruksi yang
bentukan tulisan.
Tujuan umum penggunaan buku cerita yaitu membantu anak slow leaner
cerita, membantu anak menemukan masalah emosi terkait yang muncul dalam
kehidupan mereka dari waktu ke waktu dan membantu anak memikirkan serta
membantu anak slow leaner menormalkan peristiwa dalam hidup mereka yang
membuat anak mengetahui bahwa orang lain juga memiliki pengalaman yang
serupa.
Anak memiliki kecerdasan dan prestasi akademik yang rendah, tetapi berbeda
waktu
Anak membutuhkan tambahan waktu untuk elajr dan mengerjakan tugas, serta
Anak lamban belajar menghadapi masalah belajar yang berbeda dari anak normal.
Oleh karena itu, seorang guru memilih, merancang dan menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat untuk anak lamban belajar. Strategi pembelajaran yang tepat akan membantu
anak lamban belajar dalam mengatasi masalah belajarnya dan mencapai tujuan
paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang dapat membantu
1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan, meliputi aspek kognitif, afektif dan
fakta, konsep, hukum atau teori persyaratan untuk mempelajari materi dan sumber
belajar.
3. Pertimbangan dari sudut siswa, meliputi tingkat kematangan siswa, minat, bakat dan
4. Pertimbangan lainnya meliputi untuk mencapai tujuan apa cukup dengan satu strategi,
starteginya adalah satu-satunya yang bisa diterapkan dan nilai efektifitas dan efiseiensi
strategi
Dengan demikian, pola pemilihan strategi pembelajaran anak lamban belajar dimulai
dari perumusan tujuan pembelajaran khusus anak lamban belajar, penetapan pra syarat
anak lamban belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran sampai pnentuan pendekatan
Jakarta:Luxima
Nani Triani dan Amir.(2013). Pendidikan anak berkebutuhan khusus lamban belajar (slow
leaners). Jakarta:Luxima
Cahya Laili. (2013). Adakah ABK di kelasku, bagaimana guru mengenali ABK di sekolah.
Yogyakarta:Familia