PENDAHULUAN
Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah,
peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau
lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002).
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan patofisiologik yang
mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan
konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh
dunia, disamping berbagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara
berkembang, yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi,
serta kesehatan fisik (Bakta, 2006).
1
Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi,
karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama
anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah menentukan
diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe anemia itu sendiri.
Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan klasifikasinya dapat
mempercepat pemulihan kondisi pasien.
1.2 Tujuan
1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta memahami tentang cara
penanganan anemia.
2.Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat:
a. Menyebutkan pengertian anemia dengan bahasa sendiri.
b. Menyebutkan faktor-faktor pemicu terjadinyaanemia.
c. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya anemia.
d. Menjelaskan cara penanganan dan pencegahan anemia.
2
1.3 Penatalaksanaan Kegiatan
1.Topik
Pencegaha Kecelakaan Lalu Lintas dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
1. Materi
Terlampir
2. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
5. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Dwi Martha Agustina, S. kep Ners, M.kep
b. Moderator : Maria Avilla Kasinem
c. Pemateri : Maria Yunita, Septalia Lely
d. Observer : Silvana
e. Fasilitator : Wahyu Maria Tongtaka
f. Seksi Dokumentasi : Chandra Nugraha Pongka’pe
g. Seksi Konsumsi : Deden Winata
3
6. Uraian Tugas
a.Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b.Moderator
1.Membuka acara.
2.Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3.Menjelaskan tujuan dan topik.
4.Menjelaskan kontrak waktu.
5.Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
6.Mengarahkan alur diskusi.
7.Memimpin jalannya diskusi.
8.Menutup acara.
c.Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
d.Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
e.Fasilitator
1.Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
2.Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
f. Seksi Dokumentasi
Mengambil gambar atau foto sebelum penyuluhan, selama proses penyuluhan
dan sesudah penyuluhan.
4
1.4 Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
Memperhatikan
Perkenalan
Mendengarkan penyuluh
Menyampaikan topik dan
menyampaikan topik dan tujuan.
tujuan penkes kepada sasaran
Menjelaskan materi
Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada sasaran
menyampaikan materi
dengan menggunakan leaflet.
5
yang dijelaskan penyuluh.
1.Evaluasi Struktur
a.Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b.60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c.Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2.Evaluasi Proses
a.Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b.Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c.70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d.70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
6
3.Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a.Menyebutkan pengertian Anemia dengan bahasa sendiri.
b.Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya anemia
c.Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya anemia.
d.Menjelaskan cara perawatan yang tepat anemia.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Angkutan jalan, Pengertian Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di Jalan
yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
yang cepatdan tepat agar korban dapatterhindar dari bahaya maut.Ilmu pertolongan
faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraan dan yang terakhir adalah faktor
jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi, antara manusia dengan
kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan kemudian ban
ada faktor lingkungan dan cuaca yang juga bisaberkontribusi terhadap kecelakaan.
1. Faktor manusia
8
aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yangdiberlakukan atau pula
pura-pura tidak tahu. Selain itu manusia sebagai penggunajalan raya sering sekali lalai
mudah terpancing oleh ulah penggunajalan lainnya yang mungkin dapat memancing
2. Faktor kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem
bagiankendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai
secara reguler.
3. Faktor jalan
4. Faktor cuaca
jarakpengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang
9
Asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang, terutama di daerah
pegunungan.
2.3 Pencegahan
Sepeda motor :
Periksa kondisi kendaraan (rem, ban, lampu besar atau lampu isyarat, kaca spion dll)
pastikan dalam kondisi baik.
Mobil :
Periksa kondisi kendaraan (rem, ban, lampu besar/ lampu utama, lampu isyarat/ lampu
sen, minyak rem, kaca spion, air accu, air radiator, cek oli) pastikan dalam kondisi
baik
Kesiapan pengemudi :
10
Khusus sepeda motor/R2 atau kendaraan R4 terbuka atau tanpa rumah-rumah, agar
menggunakan helm standar (SNI) yang baik dan benar, pastikan tali sudah terpasang atau
bunyi klik.
Manfaat helm :
Mengemudi sepeda motor wajib menyalakan lampu utama pada siang hari (pasal 107
ayat 2) Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. Pada saat diadakan pereriksaan di jalan, pengemudi kendaraan bermotor wajib
menunjukan:
5. Setiap pengemudi sepeda motor dan penumpangnya wajib menggunakan helm SNI
menggunakan helm pengaman yang baik dan benar dapat :
11
b. melindungikepala dari debu dan kotoran
c. mengurangi fatalitas bila terjadi Laka
d. membantu konsentrasi bila terjadi Laka.
Pengguna jalur:
1. Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri.
2. Pengguna jalan selain jalur sebelah kiri dapat dilakukan apabila :
a. Pengguna jalan selain jalur sebelah kiri dapat dilakukan apabila.
b. Atau di perintahkan oleh petugas kepolisian RI untuk digunakan sementara sebagai
jalur kiri.
3. Sepeda motor, kendaraan yang kecepatan lebih rendah atau bawa barang.
4. Jalur kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecepatan lebih tinggi atau,
kendaraan yang akan mendahului atau merubah arah
12
2. Dalam keadaan tertentu pengemudi dapat menggunakan lajur jalan sebelah kiri yang
tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan lalu lintas.
3. Apabila kendaraan yang dilewati telah memberi isyaratakan menggunakan lajur atau
jalur kanan,pengemudi yang dimaksud dilarang melewati kendaraan tersebut.
1. pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah yang berlawanan pada
jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas, wajib ruang gerak yang cukup disebelah
kanan kendaraan.
2. pengemudi sebagaimana dimaksud jika terhalang oleh suatu rombongan atau pengguna
jalan lain di depannya wajib mendahulukan kendaraan yang dari arah yang berlawanan.
Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan
untuk saling berpapasan pengemudi yang arahnya menurun wajib memberikan kesempatan
jalan kepada kendaraan yang mendaki.
1. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbalik arah wajib mengamati situasi lalu
lintas di depan, di simpang dan di belakang. Kendaraan serta memberikan isyarat dengan
lampu petunjuk arah atau isyarat tangan.
2. Pengemudi kendaraan yang akan berpindah lajur atau bergerak kesamping wajib
mengamati situasi lalu lintas di depan di samping dan dibelakang kendaraan serta
memberikan isyarat.
Persimpangan :
Pada persimpangan sebidang dengan alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib
memberikan hak utama kepada:
a. Kendaraan yang datang dari arah depan dan atau dari arah cabang persimpangan yang lain,
jika hal itu dinyatakan dengan rambu lalin dan marka jalan.
b. Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi tersebut datang dari cabang persimpangan
yang lebih kecil.
c. Kendaraan yang datang dari persimpangan sebelah kiri jika cabang persimpangan empat.
d. Kendaraan yang atang dari arah cabang sebelah kiri dipersimpangan 3 (tiga) yeng tegak
lurus.
e. Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali yang terbentuk bundaran, pengemudi
harus memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang datang arah kanan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta hemoglobin dalam 1mm 3 darah
atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan dalam 100 ml darah yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah. Dengan tanda dan gejala yang sering
dialami seperti lemah dan mudah lelah, pucat, pusing takikardi, sesak, demam, elastis
kulit menurun dan . Permukaan lidah tampak licin dan mengkilap. Dan untuk mencegah
terjadinya anemia bisa dilakukan dengan makan makanan yang mengandung zat besi dari
bahan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang
berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan tempe).
3.2 Saran
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya anemia
diantaranya :
1. Makan makanan dengan kandung tinggi assam folat dan vitamin B12 seperti ikan,
susu, daging, kacang polong sayur berwarna hijau tua dan sereal.
2. Banyak makan makanan sumber vitamin c.
3. Makan makanan gizi seimbang.
4. Hindari konsumsi alkohol.
5. Berhenti merokok.
14
DAFTAR PUSTAKA
15