ANEMIA
Oleh :
Topik : Anemia
Sub Topik : Minum tablet penambah darah
Sasaran : Siswa/i SMP NYAPI Air Batu Induk
Hari/Tanggal : Kamis / 16 Febuari 2023
Pukul : 11.00 WIB - selesai
Durasi : 40 menit
Tempat : Ruang Kelas SMP YAPI Air Batu Induk
1. TUJUAN
1.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Upaya Peningkatan
Pengetahuan Mengenai apa itu Anemia selama 40 menit, diharapkan
peserta dapat mengetahui dan memahami tentang pentingnya
pencegahan anemia.
1.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Upaya Peningkatan
Pengetahuan Mengenai Anemia di SMP YAPI Air batu selama 40 menit,
diharapkan peserta dapat menyebutkan dan menjelaskan tentang:
1. Definisi Anemia
2. Faktor risiko Anemia
3. Gejala Anemia
4. Cara mengatasi Anemia
5. Cara mencegah Anemia
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
1. SAP
2. Benner
3. Poster
4. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
FASILITATOR
OBSERVER
7. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di SMP YAPI Air batu.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
c. Peserta dapat mengulang komponen materi.
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
umum dan khusus.
Referensi
Amudha, M. (2016). Prevalence of anemia among adolescent girls: A cross sectional
exploratory study. International Journal of Applied Research 2016; 2(3): 630 632.
Arumsari, E. (2008). Faktor Risiko Anemia Pada Remaja Putri Peserta Program
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) Di Kota Bekasi.
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
https://hellosehat.com
Lampiran 1.
MATERI
ANEMIA
1.1 Definisi Anemia
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang
tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita
anemia diperkirakan dua milyar dengan prevalensi terbanyak di wilayah Asia dan
Afrika.
Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah
merah yang lebih rendah dari nilai normal, yaitu hemoglobin <12g/dl untuk remaja.
Anemia menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka akan
berakibat pada sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun.
Kemudian daya tahan fisik rendah sehingga mudah lelah, aktivitas fisik menurun
dan mudah sakit karena daya tahan tubuh rendah, akibatnya jarang masuk sekolah
atau bekerja.
Faktor utama penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang.
Rendahnya supan zat besi sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi
bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein. Kurangnya asupan protein
akan mengakibatkan transportasi zat besi terlambat, sehingga akan terajadi
defisiensi zat besi. Disamping itu, makanan yang tinggi protein teruma berasal dari
daging, ikan dan unggas juga banyak mengandung protein. Anemia defisiensi zat
besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra. Hal ini
dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam
masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
a). Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat
dibawa oleh darah ke jaringan.
Hal ini bisa terjadi karena pendarahan yang diakibatkan oleh cedera,
menstruasi yang cukup berat, gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan
lainnya. Maka dari itu, anemia pada remaja lebih sering dialami anak
perempuan karena setiap bulannya ia mengalami menstruasi.
Ini merupakan kondisi yang juga bisa disebut sebagai anemia hemolitik.
Kondisi ini termasuk saat sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah
merah dengan sendirinya. Perlu diketahui bahwa ini juga merupakan jenis yang
disebabkan adanya kelainan sel darah merah karena faktor keturunan. Sebagai
contoh, anemia sel sabit juga thalasemia.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anemia pada remaja yang satu
ini, seperti:
Anemia aplastik, saat tubuh berhenti membuat sel darah merah karena
infeksi atau penyakit.
Kekurangan vitamin B12 dari makanan, suplemen, hingga tubuh yang
tidak bisa menyerap vitamin ini.
Lampiran 2