Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARAPENYULUHAN

HEMPROID
RSUD Syarifah Ambami Irna B Atas Bangkalan

Oleh :
Kelompok
SHAVA SYAHPUTRA (19142010084)
QINTHARA SALSABILA (19142010080)
NURUL AULIA ANSOR (19142010078)
TIARA MAHARANI (191420100)
MOH KHOLIQ (19142010072)

STIKes NGUDIA HUSADA MADURA


2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini sudah disahkan pada :

Hari :

Tanggal : Agustus 2022

Tempat : Bangkalan

Bangkalan, Agustus 2022

Mahasiswa

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( )

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HEMOROID

Topik : Hemoroid
Hari/Tanggal : / Agustus 2022
Waktu / Jam : 10.00 WIB
Tempat : Irna B Atas RSUD Syamrabu Bangkalan
Peserta : Pasien dan Keluarga Pasien Irna B Atas

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat tahu akan pentingnya
menjaga kesehatan agar terhindar dari segala penyakit

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
1. Mengetahui pengertian hemoroid
2. Mengetahui penyebab hemoroi
3. Dapat mengetahui manifestasi klinis hemoroid
4. Dapat mengetahui penanganan hemoroid

C. MATERI
1. Pengertian Hemoroid
2. Etiplogi Hemoroid
3. Patofiologi Hemoroid
4. Manifestasi klinis Hemoroid
5. Penatalaksanaan Medik
6. Komplikasi Hemoroid

3
D. ORGANISASI KEGIATAN
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Perawat/CI : Fathul Alim, S.Kep., Ns.
Moderator : Moh Kholiq
Pemberi Materi : Qinthara Salsabila, Nurul Aulia Ansor
Observer : Tiara Maharani
Fasilitator : Shava Syahputra

E. URAIAN TUGAS
1. Moderator
Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Memotifasi peserta untuk bertanya
d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh
Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat
b. Memotifasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator
Tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Menginterupsi penyuluh tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta
d. Mempraktekkan gerakan bersama peserta

4
e. Membagikan leaflet kepada peserta
f. Fasilitator dapat menjawab bila diperlukan
4. Observer
Tugas :
a. Mencatat nama, alamat, jumlah peserta serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
b. Mengamati perilaku verbal dannon verbal peserta selama proses
penyuluhan
c. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

F. METODE
Ceramah

G. MEDIA
a. Media : Media social/instagram,leafleat

H. KEGIATAN PENYULUHAN
N KEGIATAN KEGIATAN
WAKTU PELAKSANA
O PENYULUHAN PESERTA
Pembukaan: Moderator Menyambut
1. Memperkenalkan salam dan
diri mendengarkan
2. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
3. Melakukan
1 5 Menit kontrak waktu
4. Menyebutkan
materi
penyuluhan yang
akan diberikan
5. Apersepsi dan ice
breaking

2 15 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan tenang: Penyaji Mendengarkan

5
1. Definisi
Hemoroid
2. Klasifikasi dan
memperhatikan.
hemoroid
3. Patofisiologi
hemoroid
4. Etiologi
hemoroid
5. Tanda dan
gejala
hemoroid
6. Penatalaksan
Bertanya dan
aan hemoroid menjawab
7. Makanan Moderator pertanyaan yang
penyebab diajukan.
hemoroid

Evaluasi :
1. Memberikan
Kesempatan
peserta untuk
bertanya
2. Memberikan
reward kepada
peserta yang
bertanya
3 8 Menit 3. Menanyakan pada Menjawab dan
peserta penyuluhan Moderator
menjelaskan.
tentang materi
yang diberikan dan
reinforcement
kepada keluarga
bila dapat
menjawab &
menjelaskan
kembali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Terminasi :
1. Menyimpulkan Moderator Mendengarkan
2. Mengucapkan dan membalas
terima kasih salam
kepada peserta
penyuluhan
3. Mengucapkan
salam
4. Pembagian

6
leaflet dan
konsumsi

I. SETTING TEMPAT
3
4
2
1

2 2
5
2

Ket : 1 Moderator 2 Fasilitator 3 Observer

4 Penyaji 5 Peserta

LAMPIRAN MATERI

1. DEFINISI
Hemoroid adalah Suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya pembengkakan/peradangan dan pelebaran paada pembuluh balik/vena 
yangterletak disekitar rektum/anus.Hemoroid adalah pelebaran pembuluh
darah di bawah selaput lendir anus menjadi semacam benang khusus sehingga
membentuk gumpalan benjolan.Hemoroid adalah pelebaran varises satu
segmen / lebih pembuluh darahvena hemoroidales (bacon) pada poros usus
dan anus yang disebabkan karena otot& pembuluh darah sekitar anus / dubur
kurang elastis sehingga cairan darahterhambat dan membesar. Hemoroid
adalah suatu penyakit pelebaran pembuluhdarah balik (vena) yang terdapat di
daerah saluran cerna bagian bawah yang berbatasan dengan dubur/anus

2. ETIOLOGI
Hemoroid dapat terjadi karena dilatasi (pelebaran), inflamasi (peradangan)
atau pembengkakan vena hemoroidalis yang disebabkan:
1. Konstipasi kronik: sulit buang air besar, sehingga harus mengejan.

7
2. Tekanan intraabdominal yang meningkat secara kronis.
3. Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat
4. Usia lanjut.
5. Duduk terlalu lama
6. Hubungan seks peranal.
7. Pada beberapa individu terjadi hipertrofi sfingter ani (pembengkakan otot/
klep dubur), obstruksi (sumbatan) fungsional akibat spasme (kejang), dan
penyempitan kanal anorektal (saluran dubur-ujung akhir usus besar).

3. PATOFISIOLOGI
Mengedan selama buang air besar dapat meningkatkan tekanan intra
abdominal dan vena hemoroidal, menimbulkan distensi pada vena
hemoroidal. Bila ujung rektum penuh oleh kotoran obstruksi vena mungkin
bisa terjadi. Sebagai salah satu akibat dari pengulangan dan perpanjangan
meningkatkan tekanan dan obstruksi, sehingga dilatasi permanen pada vena
hemoroidal dapat terjadi. Distensi juga dapat mengakibatkan terjadinya
trombosis dan perdarahan. Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah balik dari vena hemoroidalis.
Hemoroid dapat menimbulkan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam
hemoroid.

4. KLASIFIKASI
Berdasarkan Asal / Tempat Penyebabnya:
a. Hemoroid interna
Hemoroid ini berasal dari vena hemoroidales superior dan medial, terletak
diatas garis anorektal dan ditutupi oleh mukosa anus. hemoroid ini tetap
berada di dalam anus.
a) Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat :

8
1) Derajat I : Timbul pendarahan varises, prolapsi / tonjolan
mokosa tidak melalui anus dan hanya dapat di temukan dengan
proktoskopi.
2) Derajat II : Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises
selalu keluar pada saat depikasi, tapi seterlah depikasi selesai,
tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.
3) Derajat III : Keadaan dimana varises yang keluar tidak
dapat masuk lagi dengan sendirinya tetapi harus di dorong.
4) Derajat IV : Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana
varises yang keluar pada saat defikasi tidak dapat di masukan lagi.
Biasanya pada derajat ini timbul trombus yang di ikuti infeksidan
kadang kadang timbul perlingkaran anus, sering di sebut dengan
Hemoral Inkaresata karena seakan - akan ada yang menyempit
hemoriod yang keluar itu, padahal pendapat ini salah karena
muskulus spingter ani eksternus mempunyai tonus yang tidak
berbeda banyak pada saat membuka dan menutup.

b) Hemoroid eksterna
Hemoroid ini dikarenakan adanya dilatasi (pelebaran pembuluh
darah) vena hemoroidales inferior, terletak dibawah garis anorektal
dan ditutupi oleh mukosa usus. hemoroid ini keluar dari anus (wasir
luar).

Hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :


1) Akut : Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada
pinggir anus dan sebenarnya adalah hematom, walaupun
disebut sebagai trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
• Sering rasa sakit dan nyeri
• Rasa gatal pada daerah hemorid

9
Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung – ujung
saraf pada kulit merupakan reseptor rasa sakit.
2) Kronik : Hemoroid eksterna kronik atau “Skin Tag” terdiri atas
satu lipatan atau lebih dari kulit anus yang berupa jaringan
penyambung dan sedikit pembuluh darah.

5. TANDA DAN GEJALA


1) Terjadi benjolan-benjolan disekitar dubur setiap kali buang air besar.
2) Rasa sakit atau nyeri. Rasa sakit yang timbul karena prolaps hemoroid
(benjolan tidak dapat kembali) dari  anus terjepit karena adanya trombus.
3) Perih.
4) Perdarahan segar disekitar anus. Perdarahan terjadi dikarenakan adanya
ruptur varises.
5) Perasaan tidak nyaman (duduk terlalu lama dan berjalan tidak kuat lama)
6) Keluar lendir yang menyebabkan perasaan isi rektum belum keluar semua.

Gejala-gejala yang lain termasuk :


1) Rasa gatal pada rektal.
2) Konstipasi.
3) Nyeri.
4) Perdarahan berwarna merah terang.
5) Prolaps dapat terjadi pada kasus berat.

6. PENATALAKSANAAN
A. Medis
1) Farmakologis
 Menggunakan obat untuk melunakkan feses / psillium akan mengurangi
sembelit dan terlalu mengedan saat defekasi, dengan demikian resiko
terkena hemoroid berkurang.

10
 Menggunakan obat untuk mengurangi/menghilangkan keluhan rasa sakit,
gatal, dan kerusakan pada daerah anus. Obat ini tersedia dalam dua
bentuk yaitu dalam bentuk supositoria untuk hemoroid interna, dan dalam
bentuk krim / salep untuk hemoroid eksterna.
 Obat untuk menghentikan perdarahan, banyak digunakan adalah
campuran diosmin (90%) dan hesperidin (10%)

2) Nonfarmakologis
 Perbaiki pola hidup (makanan dan minum): perbanyak konsumsi
makanan yang mengandung serat (buah dan sayuran) kurang lebih 30
gram/hari, serat selulosa yang tidak dapat diserap selama proses
pencernaan makanan dapat merangsang gerak usus agar lebih lancar,
selain itu serat selulosa dapat menyimpan air sehingga dapat melunakkan
feses. Mengurangi makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam.
Menghindari makanan yang sulit dicerna oleh usus. Tidak mengkonsumsi
alkohol, kopi, dan minuman bersoda. Perbanyak minum air putih 30-40
cc/kg BB/hari.
 Perbaiki pola buang air besar : mengganti closet jongkok menjadi closet
duduk. Jika terlalu banyak jongkok otot panggul dapat tertekan kebawah
sehingga dapat menghimpit pembuluh darah.
 Penderita hemoroid dianjurkan untuk menjaga kebersihan lokal daerah
anus dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit tiga kali
sehari. Selain itu penderita disarankan untuk tidak terlalu banyak duduk
atau tidur, lebih baik banyak berjalan.

3) Tindakan minimal invasif


Dilakukan jika pengobatan farmakologi dan non farmakologi tidak berhasil,
tindakan yang dapat dilakukan diantaranya adalah :
 Skleroskopi hemoroid, dilakukan dengan cara menyuntikkan obat
langsung kepada benjolan / prolaps hemoroidnya.

11
 Ligasi pita karet, dilakukan dengan cara mengikat hemoroid. Prolaps
akan menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit.
 Penyinaran sinar laser.
 Disinari sinar infra red.
 Dialiri arus listrik (elektrokoagulasi)
 Hemoroideolysis

B. Pembedahan
Terapi bedah dilakukan pada hemoroid derajat III dan IV dengan penyulit
prolaps, trombosis, atau hemoroid yang besar dengan perdarahan berulang.
Pilihan pembedahan adalah hemoroidektomi secara terbuka, secara tertutup, atau
secara submukosa. Bila terjadi komplikasi perdarahan, dapat diberikan obat
hemostatik seperti asam traneksamat yang terbukti secara bermakna efektif
menghentikan perdarahan dan mencegah perdarahan ulang.
Terapi medikal hanya digunakan untuk kasus ringan, hemoroid tanpa
komplikasi dengan manifestasi ringan. Pengobatan meliputi :
1. Gejala hemoroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan hygiene
personal yang baik.
2. Menghindari mengejan yang berlebihan selama defekasi.
3. Diit tinggi serat.
4. Pemberian laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati anus.
5. Rendam duduk dengan salep dan supositoria yang mengandung anastesi.
6. Tirah baring.
7. Tindakan non operatif seperti : fotokoagulasi infra merah, diatermi
bipolar dan terapi laser.
8. Injeksi larutan sklerosan untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.
9. Tindakan bedah konservasif hemoroid internal adalah prosedur ligasi
pita-karet.

12
10. Hemoroidektomi kriosirurgi adalah metode untuk mengangkat hemoroid
dengan cara membekukan jaringan hemoroid selama waktu tertentu
sampai timbul nekrosis.
11. Laser Nd:YAG digunakan terutama pada hemoroid eksternal.

7. KOMPLIKASI
Komplikasi hemoroid yang paling sering adalah :
a. Perdarahan.
b. Trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid.
c. Hemoroidal strangulasi. Hemoroidal strangulasi adalah hemoroid yang
prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh sfingter ani.

8. MAKANAN PENYEBAB
1. Makanan rendah serat
Salah satu makanan yang dianggap menjadi penyebab ambeien semakin parah
yaitu makanan rendah serat. Serat berperan penting dalam menambah massa
dan melembutkan feses sehingga BAB Anda menjadi lancar.Sementara itu, diet
rendah serat bisa menyebabkan sembelit yang dapat memperparah wasir yang
dialami. sembelit membuat mengejan lebih keras saat buang air besar.Tekanan
tersebut akhirnya memicu pembengkakan pembuluh darah di anus yang
berisiko menimbulkan wasir.
2. Makanan pedas
Pada dasarnya, makanan pedas menyebabkan ambeien secara langsung,
melainkan memperparah gejala wasir yang sudah ada. Konsumsi makanan
pedas dapat merangsang saluran pencernaan dan terlalu banyak mengonsumsi
cabai dapat menyebabkan diare. Diare bisa memicu iritasi pada bagian lapisan
anus. Selain itu, kebiasaan BAB Anda mungkin akan berubah akibat makan
makanan pedas.Makanan pedas dapat menimbulkan sensasi panas dan rasa sakit
ketika buang air besar, termasuk pasien ambeien. Maka dari itu, usahakan untuk
membatasi konsumsi makanan pedas karena dikhawatirkan bisa menjadi
penyebab ambeien semakin parah.

13
3.Makanan olahan
Pengaruh makanan olahan terhadap wasir sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan makanan rendah serat. Makanan olahan mengandung garam yang cukup
tinggi, tetapi rendah serat. Hal ini tentu bisa meningkatkan risiko sembelit yang
dapat memperparah gejala wasir. Itu sebabnya, makanan olahan seperti sosis
atau nugget sangat perlu dihindari oleh penderita ambeien.
4. Makanan berlemak
Makanan berlemak menjadi salah satu makanan penyebab ambeien karena
proses pencernaannya lebih lama dibandingkan makanan lainnya. Semakin
lama makanan dicerna, makanan akan semakin mengeras di perut sebelum
dikeluarkan. Tidak heran bila konsumsi terlalu banyak makanan berminyak dan
berlemak berisiko lebih tinggi terhadap masalah pencernaan, termasuk wasir.
Oleh karena itu, Anda perlu mengurangi makanan yang digoreng dan
penggunaan minyak serta mentega. Beberapa makanan tersebut mengandung
lemak yang cukup tinggi dan mungkin bisa menyebabkan sembelit yang
memengaruhi gejala ambeien.

14
9. PATHWAY

hemoroid

hemoroidektomi

tekanan intra abdominal

pecahnya vena hemoroidalis feses mengeras

iritasi pada area rectal


resiko perdarahan Konstipasi

kantong2 vena melebar


menonjol ke saluran anus

kerusakan jaringan pd
daerah rectal

terjadi benjolan kelemahan fisik


pertahanan tubuh kurang
adekuat

Gangguan rasa Intoleransi aktivitas


mudah masuknya kuman
nyaman :
Nyeri

Resiko infeksi

15
DAFTAR PUSTAKA

Askanda, Sumitro. 1989, Ringkasan Ilmu Bedah. Jakarta : PT. Bina Aksara


Dongoes Moorhouse Geissle, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
EGC
Price, Sylvia Anderson. 1989. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta : EGC
Schrock, Theodore R. 1991. Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
http://debyrahmad.blogspot.com/2013/06/asuhan-keperawatan-hipertiroidisme.html
http:// bumiirwan.blogspot.com/2013/09/lp-hemoroid.html
http://detikautik.blogspot.com/2013/07/askep-hemoroid.htm

16
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
No Nama Alamat Ttd

17
18

Anda mungkin juga menyukai