Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SANITASI LINGKUNGAN KANTIN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II)

OLEH
KELAS A
KELOMPOK 6

Rizky R. Badjuka 841416093

Fadillah Iralisty Hunta 841416037

Ulfa Imran Puti 841416061

Sri Juniarti 841416033

Sri Nangsi N. Modjo 841416053

Sela P. Yunus 841416092

Olivia M. Mohamad 841416036

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sanitasi lingkungan kantin

Waktu : 15 menit

Hari / Tanggal : Senin / 10 Desember 2018

Sasaran : Industry PenjuaL Makanan

Tempat : Bongoime, Kec. TilongKabila, Kab. Bone bolango

Kelompok :
1. Rizki R. Badjuka
2. Fadillah Iralisty Hunta
3. Ulfa Imran Puti
4. Sri juniatri
5. Sri Nangsi N. Modjo
6. sela P. yunus
7. Olivia M. Mohamad
Penyuluh : Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan UNG

A. Latar Belakang
Kampus sebagai salah satu institusi pendidikan memiliki sarana
penjualan makanan berupa kantin yang khusus disediakan untuk
mahasiswa, dosen dan staf administrasi. Keberadan kantin sebagai
tempat pengolahan makanan pada tingkat universitas bertujuan untuk
memudahkan terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman bagi
mahasiswa, dosen dan staf administrasi sehingga dengan demikian
diharapkan terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman yang
terlindungi dan terjamin kesehatannya agar tercipta tenanga kerja yang
produktif. Kantin sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang
mengolah dan menyediakan makanan maka kantin memiliki potensi
yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau
penyakit bahkan keracunan akibat makanan yang dihasilkannya. Oleh
karena itu kantin harus memenuhi syarat-syarat higiene dan sanitasi
tempat pengolahan makanan agar kantin terbebas dari ancaman
penyakit akibat kontaminasi makanan oleh mikroorganisme, serta dapat
menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung, pemilik
dan karyawan. Sanitasi menitikberatkan pada factor lingkungan
sedangkan hygiene pada usaha kebersihan individu. Salah satu fungsi
dari kantin adalah sebagai tempat memasak atau membuat makanan dan
selanjutnya dihidangkan kepada konsumen, maka kantin dapat menjadi
tempat menyebarnya segala penyakit yang medianya melalui makanan
dan minuman. Dengan demikian makanan dan minuman yang dijual di
kantin berpotensi menyebabkan penyakit bawaan makanan bila
lingkungan sekitar kantin tidak dikelola dan ditangani dengan baik
(Mukono, 2000).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tentang sanitasi lingkungan kantin
kampus di Universitas Negeri Gorontalo tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi bangunan pada kantin
kampus di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo tahun 2018
b. Untuk mendapatkan gambaran tentang sumber air bersih pada kantin
kampus di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo tahun 2018
c. Untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi saluran pembuangan air
limbah pada kantin kampus di lingkungan Universitas Negeri
Gorontalo tahun 2018

C. Garis Besar Uraian Materi


a. Gambaran umum tentang kondisi bangunan kantin yang sehat
b. Gambaran umum tentang sumber air yang bersih
c. Gambaran umum tentang pembuangan limbah yang baik dan benar
D. Langkah-langkah Kegiatan
Strategi Pelaksanaan
No. Waktu Kegitan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan :
1. Salam dan 1. Menyambut salam
memperkenalkan diri
2. Melakukan kontrak 2. Mendengarkan
waktu
3. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
4. Persepsi dengan
memberi pertanyaan
awal tentang sanitasi
lingkungna kantin
5. Menjelaskan manfaat
dari penyuluhan
2. 6 menit Pelaksanaan :
1. Menyampaikan definisi 1. Mendengarkan dan
sanitasi lingkungan memperhatikan
kantin
2. Memperlihatkan
gambar-gambar kantin
yang baik dan benar
3. Menjelaskan tentang
kondisi bagunan kantin
yang baik dan benar
4. Menjelaskan tentang
sumber air yang bersih 2. Peserta menjawab
5. Menjelaskan tentang pertanyaan
pembuangan limbah
yang baik dan benar
serta sehat

3. 3 menit Sesi Tanya jawab


1. mempersilahkan peserta Peserta menyampaikan
untuk bertanya pertanyaannya
2. pemateri menjawab
pertanyaan
3. 4 menit Penutup :
1 Mempersilahkan 1 Mendengarkan dan
observer membalas salam
menyampaikan hasil
pengamatannya
2 Menyampaikan
simpulan dan uraian
materi yang telah
diberikan
3 Mengucapkan salam
penutup

E. Metode dan Alat Pengajaran


a. Metode
a) Ceramah
b) Tanya jawab
b. Media
a) Lembar Balik
b) Leaflet
F. Setting Tempat

3 2 Keterangan :
1 : Penyuluh
1
2 : Moderator
3 : Observer dan
4 : Audiens
5 4 5 5 : Fasilitator
6 : Dokumentasi
6
7. fasilitator

G. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Fadillah Iralisty Hunta
2. Moderator : Sri Nangsi N. Modjo
3. Observer dan Notulen : Ulfa Imran Puti
4. Fasilitator : - Sela P. yunus
- Sri Juniarti
- Olivia M. Mohamad
5. Dokumentasi : Rizki R. Badjuka

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan
melakukan konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan.
Sarana prasarana seperti lembar balik dan leaflet disiapkan paling lambat
satu hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Penyuluh menguasai materi
c. Kegiatan berlangsung dengan baik
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan kembali bagaimana kondisi bangunan kantin yang baik
dan benar
b. Menyebutkan syarat-syarat air bersih
c. Menyebutkan bagaimana criteria pembuangan air limbah yang baik
dan benar
Lampiran

A. Gambaran Tentang Kondisi Bangunan


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1096/MENKES/PER/VI/2011 secara umum konstruksi dan rancangan
bangunan telah ditetapkan seperti harus aman dan kuat sehingga
meencegah terjadinya kecelakaan dan pencemaran. Konstruksi tidak
boleh retak, lapuk, tidak utuh, kumuh atau mudah terjadi kebakaran.
Selain itu harus selalu dalam keadaan bersih secara fisik dan bebas
dari barang-barang sisa atau bekas yang ditempatkan secara tidak
teratur.
Halaman harus selalu kering dan terpelihara kebersihannya,
tidak banyak serangga (lalat atau kecoa) dan terdapat tempat sampah
yang baik. Jika terdapat tumpukan barang dihalaman sebaiknya
disusun teratur sehingga tidak menjadi tempat berkembangbiaknya
serangga dan tikus.
Permukaan dinding harus rata dan halus, berwarna terang dan
tidak lembab dan mudah dibersihkan. Untuk itu dibuat dari bahan
yang kuat, kering, kedap air, permukaan halus, tidak menahan debu
dan berwarna terang. Dinding dapat dilapisi oleh porselin atau logam
anti karat setinggi dua meter dari lantai agar tidak ditumbuhi jamur.
Sudut dinding dengan lantai berbentuk lengkung (conus) agar mudah
dibersihkan dan tidak menyimpan debu dan kotoran.
Atap dan langit-langit berfungsi sebagai penahan jatuhnya
debu dan kotoran lain, sehingga tidak mengotori makanan yang
sedang diolah. Atap tidak boleh bocor, cukup landai dan tidak menjadi
sarang serangga dan tikus. Bidang langit-langit harus menutupi
seluruh atap bangunan, terbuat dari bahan yang
permukaannya rata, mudah dibersihkan, tidak menyerap air dan
berwarna terang. Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter diatas lantai,
makin tinggi langit-langit maka semakin baik karena oksigen ruangan
semakin besar.
Bangunan atau ruang kantin sebagai tempat pengolahan
makanan harus dilengkapi dengan ventilasi agar terjadi sirkulasi atau
peredaran udara. Luas ventilasi 20 % dari luas lantai untuk mencegah
udara dalam ruangan panas atau menjaga kenyamanan dalam ruangan,
mencegah terjadinya kondensasi/pendingin uap air atau lemak dan
menetes pada lantai dan dinding, membuang bau, asap dan
pencemaran lain dari ruangan.
Intensitas pencahayaan dalam ruangan tempat pengolahan
makanan harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan dan
pembersihan serta melakukan pekerjaan-pekerjaan secara efektif.
Setiap ruang tempat pengolahan makanan intensitas cahaya sedikitnya
10 food candle, pencahayaan juga harus tidak menyilaukan dan
tersebar merata sehingga sedapat mungkin tidak menimbulkan
bayangan.
Pintu ruang tempat pengolahan makanan dibuat membuka ke
arah luar dan dapat menutup sendiri (self closing), dilengkapi
peralatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu rangkap dan
lain-lain. Demikian juga dengan jendela ruang/tempat pengolahan
makanan.
B. Gambaran tentang sumber air bersih pada kantin kampus

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan


setelah udara, sekitar 3/ 4 bagian tubuh kita terdiri atas air, tidak
seorang pun dapat bertahan hidup
lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga dipergunakan
untuk memasak, mandi mencuci, dan membersihkan kotoran yang ada
di sekitar rumah. Air juga dipergunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-
lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan melalui air.
Kondisi tersebut menimbulkan penyakit dimana-mana (Mubarak dkk,
2009)
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907 tahun 2002 air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari dimana kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Dan air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Air bersih harus tersedia dengan cukup untuk seluruh kegiatan
pengelolaan makanan. Kualitas air bersih juga harus memenuhi syarat
air bersih. Syarat tersebut antara lain jernih, tidak berwarna,, tidak
berbau, tidak berasa, dan bebas kuman penyakit (Purnawijayanti,
2001).
Air yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan menimbulkan
kemungkinan yang lebih besar untuk terjangkitnya suatu penyakit baik
penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi.
C. Gambaran tentang kondisi saluran pembuangan air limbah
Air limbah adalah air kotoran atau air bekas yang tidak bersih
yang mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan
kehidupan manusia dan
hewan dan lainnya muncul karena hasil perbuatan manusia (Asrul
Azwar, 1990). Tempat pengolahan makanan sebagai salah satu usaha
jasaboga merupakan salah satu sumber penghasil limbah. Olehnya itu
perlu adanya pngendalian agar limbah yang dihasilkan tidak
mencemari lingkungan dan mengurangi kelestarian yang ada.
Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Tidak mencemari sumber air bersih
b. Tidak menimbulkan genangan air
c. Tidak menimbulkan bau
d. Tidak menimbulkan tempat berlindung dan tempat berkembang
biaknya nyamuk dan serangga lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Leny, dewi, and david laksamana caesar. 2018. Studi deskriptif higiene sanitasi
kantin sekolah. Prosiding hefa (health events for all) 2.2
Three sutrisna oihuwal. 2012. Gambaran higiene dan sanitasi kantin kampus
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : sanitasi lingkungan kantin


Hari / Tanggal : Senin / 10 Desember 2018

No Nama Peserta Alamat TTD


1 1.

2 2.

3 3.

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

8 8.

9 9.

10 10.

Anda mungkin juga menyukai