Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA TENTANG NYERI KRONIS

Disusun Oleh

TINGKAT 2 REGULER 2

1. MELLY OKTARI 1814401065

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Perilaku Kesehatan pada penderita nyeri kronis asam urat
Sub Pokok Pembahasan : Budaya Kesehatan penderita nyeri kronis
Sasaran : Penderita nyeri pada asam urat
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2020
Jam /Waktu : 09.00-09. 15 (15 menit )
Tempat : Puskesmas Kota Batu
Penyuluh : Melly Oktari

A. Analisa Situasi

Prevalensi nyeri kronik secara umum bervariasi di berbagai belahan dunia, berkisar
antara 10,1-55,2% populasi dewasa. Menurut estimasi WHO, 20% populasi dunia
menderita nyeri kronik. Di Indonesia, sebuah survei di 13 rumah sakit di kota besar
menunjukkan bahwa 21,8% pasien dengan keluhan nyeri di klinik saraf memiliki keluhan
neuropatik.

Tingginya prevalensi nyeri ini menunjukkan bahwa manajemen nyeri masih mengalami
berbagai hambatan. Hambatan manajemen nyeri dapat berhubungan dengan pasien,
profesional. kesehatan atau sistem kesehatan. Salah satu hambatan dari sisi profesional.
kesehatan adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali dan
mengelola nyeri. Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa kompetensi nyeri
tenaga kesehatan belum adekuat. Karena nyeri bersifat personal dan subyektif, tenaga
kesehatan seringkali tidak mampu memahami pengalaman nyeri pasien secara
komprehensif.

Walaupun profesional kesehatan di komunitas adalah ujung tombak pelayanan primer


yang akan menghadapi berbagai kasus nyeri kronik, pembelajaran nyeri belum menjadi
prioritas dalam kurikulum. Di Indonesia, kurikulum nyeri tidak dicantumkan secara
eksplisit dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia namun merupakan bagian dari
pembelajaran penyakit lain yang memiliki gejala nyeri.

B. Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengenal masalah nyeri
kronis pada anggota keluarga. Dengan cara:
a. Menyebutkan pengertian nyeri kronis

Intervensi

a) Diskusikan bersama keluarga pengertian nyeri kronis dengan


menggunakan lembar balik

b) Tanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian nyeri kronis

c) Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga

d) Menyebutkan penyebab nyeri kronis

Intervensi

a) Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab nyeri kronis dengan


menggunakan lembar balik

b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab nyeri kronis

c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

b. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri kronis

Intervensi

a) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda nyeri kronis


b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda nyeri
kronis

c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

1) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil


keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita nyeri kronis
dengan cara:

a. Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya nyeri kronis

Intervensi

a) Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila nyeri kronis tidak diobati
dangan menggunakan lembar baik

b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri


kronis yang tidak diobati

c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

b. Memutuskan untuk merawat

Intervensi

a) Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi

b) Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat


anggota kelurga yang mengalami nyeri kronis

2) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota


keluarga dengan nyeri kronis:

a. Menyebutkan cara perawatan nyeri kronis

Intervensi

a) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri kronis dengan


menggunakan lembar balik
b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan nyeri
kronis

c) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

b. Mendemonstrasikan cara latihan gerak

Intervensi

a) Demonstrasikan pada keluarga tentang cara latihan gerak pada


persendian, sendi kepala sampai sendi kaki

b) Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba melakukan latihan


gerak

c) Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

d) Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika


diperlukan

c. Menyebutkan jenis makanan untuk nyeri kronis

Intervensi

a) Diskusikan bersama keluarga tentang jenis makanan/diit untuk nyeri


kronis

b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diit nyeri kronis

c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

3) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memelihara/


memodifikasai lingkungan rumah yang sehat:

a. Cara memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat

Intervensi

a) Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah nyeri kronis

b) Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan


c) Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga

4) Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memanfaatkan


pelayanan kesehatan dengan cara:

a. Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan

Intervensi

a) Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan


yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan kesehatan

b) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi

c) Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga

b. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat reumatik

Intervensi

a) Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan

b) Berikan reiforcement positif atas tindakan tepat yang dilakukan oleh


keluarga.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan Bahaya nyeri kronis, masyarakat kota Batu
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian nyeri kronis
b. Menyebutkan kembali bahaya nyeri kronis
c. Menyebutkan kembali faktor-faktor penyebab nyeri kronis
d. Membedakan antara fakta atau mitos seputar nyeri kronis
e. Menjelaskan kembali efek samping dari nyeri kronis

D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian nyeri kronis
2. Komplikasi dari nyeri kronis
3. Mengapa seseorang mengalami nyeri kronis?
4. Tanda dan Gejala Nyeri kronis
5. Penatalaksanaan nyeri
6. Pengobatan nyeri kronis.

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop dan LCD (Power Point)
2. Video
3. Leaflet
4. Lembar Balik

G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Penyuluh Sasaran
Penyuluhan
2 menit Pembukaan:
•Salam •Memberi salam •Menjawab salam
•Perkenalan •Memperkenalkan diri •Mendengarkan
•Tujuan •Menjelaskan tujuan •Memperhatikan
Penyuluhan
5 menit Inti: Menjelaskan materi yang Menyimak dan
Menjelaskan disampaikan mendengarkan
materi
melalui lembar
balik
2 menit Menjelaskan •Memberikan saran •Menyimak dan
materi secara untuk mengantisipasi Mendengarkan
sistematis nyeri kronis

• Menjelaskan keuntungan •Menyimak dan


Pengertian nyeri kronis mendengarkan
pada masyarakat kota batu

1,5 menit Pemutaran  Memutarkan video Menyimak dan


Video pengobatan nyeri kronis mendengarkan
2,5 menit Evaluasi •Memberikan kesempatan •Memberikan
Tanya Jawab pada masyarakat kota batu pertanyaan
untuk
bertanya.
•Memberikan kesempatan
pada masyarakat kota batu
untuk menjelaskan/ •Menyampaikan
menyebutkan kembali kesimpulan hasil
kesimpulan dari materi penyuluhan
yang telah disampaikan
2 menit Penutup •Membacakan kesimpulan •Mendengarkan
materi kepada masyarakat
kota batu
•Membagikan leaflet •Menerima leaflet
tentang nyeri kronis dengan antusias
•Mengucapkan terima kasih •Mendengarkan
atas peran serta masyarakat
kota batu
•Mengucapkan salam •Menjawab salam
Penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di puskesmas kota batu
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respons Nilai
Audiens

1 Pengertian nyeri kronis


2 Komplikasi nyeri kronis
3 Mengapa seseorang mengalami
nyeri kronis?
4 Tanda dan Gejala Nyeri kronis
5 Penatalaksaan nyeri krornis
6 Pengobatan nyeri kronis
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (1997). Deklarasi Jakarta Tentang Promosi Kesehatan pada
Abad 21.Jakarta: PPKM Depkes RI.
Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and
Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company.
Liliweri A, (2011), Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second Edition,
Bailliere Tindall, Elsevier Limited.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai