Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS (DM)

OLEH
TINGKAT III REGULER

1. ANGELINA TAMO INA PO530320119105


2. DENILSON M. B. PINTO PO530320119111
3. DESI DJITU PO530320119112
4. ERLITA F. MAIRO PO530320119160
5. FRELING E. WARYATA PO530320119167
6. MARIA MONICA NAY MELI PO530320119129
7. MARIATI G. PANDAK PO530320119176
8. SHENNY ROLLITA NGURU PO530320119141
9. WELHEMINA O. A. MANBAIT PO530320119148

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(DIABETES MELITTUS)

1. Topik : Penyakit Tidak Menular Sistim Hormonal


2. Sub topic : Diabetes Melittus
3. Sasaran : Lansia
4. Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2022
5. Waktu : 35 menit
6. Tempat : Pos Binaan Terpadu (Posbindu)
7. Jumlah peserta : Disesuaikan
8. Penyuluh/pembicara : Freling Efa Waryata

A. Tujuan :
a. Tujuan instructional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang DM, lansia
mampu memahami DM.
b. Tujuan instructional Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan tentang DM, lansia
diharapkan mampu :
a) Menjelaskan pengertian DM.
b) Menjelaskan tanda dan gejala DM
c) Menjelaskan penyebab DM
d) Menjelaskan cara mengetahui DM
e) Menjelaskan cara penanggulangan DM
B. Sasaran : Lansia
C. Materi
Materi yang akan disampaikan :
a) Pengertian DM
b) Tanda atau gejala DM
c) Penyebab DM
d) Cara mengetahui DM
e) Cara Penanggulangan DM
D. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
E. Media : Leaflet dan Poster
F. Perorganisasian dan Uraian Tugas
1. Perorganisasian
a) Pemateri : Freling Efa Waryata
b) Moderator : Shenny Rolita Nguru dan Maria Monica Nay Meli
c) Notulen : Welhelmina Manbait dan Mariati Pandak
d) Observer : Angelina Tamo Ina
e) Fasilitator : Desi Djitu dan Denilson Pinto
f) Dokumentasi : Erlita F. Mairo
2. Uraian tugas
a) Moderator
 Membuka acara
 Memperkenalkan anggota
 Menjelaskan tata tertib penyuluhan
 Menjelaskan kontrak waktu
 Menetapkan bahasa
 Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan dan penjelasan
yang tidak dipahami
 Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
 Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan
 Mengatur jalannya acara
 Menutup acara
b) Penyaji
 Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
 Menyampaikan materi penyuluhan
 Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang
pendapatnya
c) Observer
Mengobservasi jalannya penyuluhan untuk dievaluasi setelah acara selesai
bersama kelompok, huna perbaiakan acara
d) Notulen
 Mencatat hasil kegiatan
 Mencatat pertanyaan
e) Fasilitator
 Membagikan leaflet kepada peserta
 Mendampingi peserta penyuluhan

G. Place setting

PEMATERI DAN MODERATOR

PEMBIMBING NOTULEN

Meja

Peserta Peserta Peserta

A A A
Fasilitator Observer Fasilitator

A A A
H. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pendahuluan Pembukaan : 1. Menjawab salam
(5 menit) 1. Memberi salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri menyimak
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu untuk kesepakatan
4. Memperhatikan dan
pelaksanaan penyuluhan
5. Menjelaskan media yang mendengarkan
digunakan
2. Penyajian materi 1. Mengidentifikasi pengetahuan 1. Memperhatikan
(10 menit) lansia tentang DM penjelasan materi
2. Menjelaskan tentang : 2. Diskusi Tanya jawab
a. Pengertian Diabetes Mellitus
b. Tanda atau gejala Diabetes
Mellitus
c. Penyebab Diabetes Mellitus
d. Cara mengetahui DM
e. Cara penanggulangan DM
3. Diskusi
3. Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Menjawab pertanyaan
(10 menit) 2. Menyimpulkan materi yang diajukan penyuluh
penyuluhan yang telah 2. Mendengarkan
disampaikan kepada keluarga penyampaian
3. Menutup acara dengan kesimpulan
mengucapkan salam serta terima 3. Mendengarkan
kasih kepada lansia penyuluh menutup acara
4. Memberikan/membagikan leaflet dan menjawab salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pemateri
 Persiapan diri pemateri
 Member materi yang benar dan factual kepada peserta/lansia
b. Peserta
 Kehadiran peserta/lansia
 Jumlah peserta/lansia yang hadir
2. Evalusai Proses
a. Moderator, penyuluhan, observer, dan peserta mampu menjalankan fungsi dan
perannya dengan baik
b. Peserta antusias dalam mendengar penyuluhan dengan kriteria tidak berbicara
dengan peserta lain, menyimak penyaji dalam menyampaiakn materi, peserta
aktif dalam diskusi, dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya
tentang hal-hal yang belum dipahami
3. Evaluasi hasil
a. Pemateri
Pemateri menyampaiakan materi dan menjawab pertanyaan peserta/keluarga
dengan baik.
b. Peserta
Peserta penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang pengertian DM, tanda
atau gejala DM, penyebab DM, cara mengetahui DM, cara penanggulangan DM.
4. Pertanyaan Evaluasi
a. Apa itu Diabetes Mellitus ?
b. Apa saja tanda atau gejala Diabetes Mellitus ?
c. Apa saja penyebab Diabetes Mellitus ?
d. Bagaimana cara menegtahui penyakit Diabetes Mellitus ?
e. Bagaimana cara mengatasi penyakit Diabetes Mellitus ?
J. Sumber : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS

A. Pengertian DM
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas,
atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

B. Tanda atau Gejala


Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala
yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering
dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia
(sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula muncul
keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada
tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan
berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
 Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia,
polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan
pruritus (gatal-gatal pada kulit).
 Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2
seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun
kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.
Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari
luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi,
hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
C. Penyebab
Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu:
1. Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Begitu terdapat gejala
seperti lemas ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya, periksakan segera
diri Anda ke dokter. Kadang kencing manis bisa ditanggulangi dengan pendeteksian
dini.
2. Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki nutrisi
seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya
didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol membuat darah akan
penuh dengan kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat
nutrisi terserap sempurna.
3. Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya didominasi
oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. Terlebih
lagi peredaran darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol
dan lemak jahat dalam darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang
menghasilkan keringat.
4. Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa berlebih
dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Mengapa begitu? Karena
pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh,
sedangkan pemanis buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja
insulin.
5. Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika tidak pintar
dalam memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka glukosa dalam darah
meningkat. Pilihlah dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah dan
tentu saja diri anda, seperti buah, sayur ataupun biji-bijian.

D. Cara Mengetahui
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes
gula darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi beberapa tes bisa
menentukan tingkat gula dalam darah Anda. Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu)
yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan.
Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl
(11,1 mmol/L), maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah
GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk
mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan
untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L)
karena akan terindikasi diabetes. Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin
glikat atau dikenal dengan nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir.
Jika menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes. Lalu ada
juga metode pelitian TTGO ( Tes Toleransi Glukosa Oral). Walaupun berbeda tes, namun
akurasinya sama. Tes ini mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah
minum, baru glukosa bisa diketahui. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai
lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena
Diabetes.

E. Cara Penanggulangan
Adapun program penanggulangan Diabetes bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara diantaranya:
1. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Pedulilah akan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe 2 karena
merasa badan sehat-sehat saja. Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat
menyebar ke organ lain dan menimbulkan penyakit komplikasi. Kalau anda ingin
yakin terbebas, maka jalan satu-satunya yang paling efektif yaitu melakukan
pemeriksaan kesehatan. Tes atau screening bisa dilayani di setiap fasilitas penyedia
kesehatan, seperti fasilitas kesehatan, tempat praktek dokter, klinik atau
laboratorium.
2. Menjalani Pengobatan Secara Intensif
Tujuan pengobatan jelas untuk membuat gula darah mendekati normal ataupun
menjadi normal. Walaupun pengobatan dijalani secara intensif, pemilihan makanan
dan aktifitas sangatlah menentukan akan normalnya gula darah. Jangan membeli obat
bebas, karena obat diabetes hanya boleh ditebus dengan resep dokter. Obat anti
diabetes ada yang dimasukkan secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk
injeksi. Insulin yang diinjeksikan wajib untuk penderita Diabetes tipe 1 sedangkan
untuk tipe 2 digunakan obat oral.
3. Aktif Secara Fisik
Setelah obat, maka penderita Diabetes haruslah aktif secara fisik, artinya segala
kegiatan fisik haruslah dilakukan agar membantu kadar gula dalam darah keluar dan
darah kembali memproduksi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
punya aktifitas fisik punya resiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan
individu pasif.
4. Memperbaiki Kualitas Makanan
Penderita Diabetes ataupun Anda yang ingin bebas haruslah mempunyai diet seiring
dengan itu, kualitas makanan sangat mendapatkan peranan penting bagi penderita
Diabetes. Perbanyak makanan sehat yang dianjurkan oleh para penderita Diabetes.
Kurangi gula, minyak, dan semua makanan berlemak lainnya. Ingatlah untuk selalu
mengikutkan buah ke dalam menu Anda. Gangguan kulit serta infeksinya
mengharuskan penderita Diabetes untuk wajib perhatikan.

Anda mungkin juga menyukai