OLEH
TINGKAT III REGULER
A. Tujuan :
a. Tujuan instructional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang DM, lansia
mampu memahami DM.
b. Tujuan instructional Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan tentang DM, lansia
diharapkan mampu :
a) Menjelaskan pengertian DM.
b) Menjelaskan tanda dan gejala DM
c) Menjelaskan penyebab DM
d) Menjelaskan cara mengetahui DM
e) Menjelaskan cara penanggulangan DM
B. Sasaran : Lansia
C. Materi
Materi yang akan disampaikan :
a) Pengertian DM
b) Tanda atau gejala DM
c) Penyebab DM
d) Cara mengetahui DM
e) Cara Penanggulangan DM
D. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
E. Media : Leaflet dan Poster
F. Perorganisasian dan Uraian Tugas
1. Perorganisasian
a) Pemateri : Freling Efa Waryata
b) Moderator : Shenny Rolita Nguru dan Maria Monica Nay Meli
c) Notulen : Welhelmina Manbait dan Mariati Pandak
d) Observer : Angelina Tamo Ina
e) Fasilitator : Desi Djitu dan Denilson Pinto
f) Dokumentasi : Erlita F. Mairo
2. Uraian tugas
a) Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan anggota
Menjelaskan tata tertib penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu
Menetapkan bahasa
Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan dan penjelasan
yang tidak dipahami
Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan
Mengatur jalannya acara
Menutup acara
b) Penyaji
Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
Menyampaikan materi penyuluhan
Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang
pendapatnya
c) Observer
Mengobservasi jalannya penyuluhan untuk dievaluasi setelah acara selesai
bersama kelompok, huna perbaiakan acara
d) Notulen
Mencatat hasil kegiatan
Mencatat pertanyaan
e) Fasilitator
Membagikan leaflet kepada peserta
Mendampingi peserta penyuluhan
G. Place setting
PEMBIMBING NOTULEN
Meja
A A A
Fasilitator Observer Fasilitator
A A A
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pemateri
Persiapan diri pemateri
Member materi yang benar dan factual kepada peserta/lansia
b. Peserta
Kehadiran peserta/lansia
Jumlah peserta/lansia yang hadir
2. Evalusai Proses
a. Moderator, penyuluhan, observer, dan peserta mampu menjalankan fungsi dan
perannya dengan baik
b. Peserta antusias dalam mendengar penyuluhan dengan kriteria tidak berbicara
dengan peserta lain, menyimak penyaji dalam menyampaiakn materi, peserta
aktif dalam diskusi, dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya
tentang hal-hal yang belum dipahami
3. Evaluasi hasil
a. Pemateri
Pemateri menyampaiakan materi dan menjawab pertanyaan peserta/keluarga
dengan baik.
b. Peserta
Peserta penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang pengertian DM, tanda
atau gejala DM, penyebab DM, cara mengetahui DM, cara penanggulangan DM.
4. Pertanyaan Evaluasi
a. Apa itu Diabetes Mellitus ?
b. Apa saja tanda atau gejala Diabetes Mellitus ?
c. Apa saja penyebab Diabetes Mellitus ?
d. Bagaimana cara menegtahui penyakit Diabetes Mellitus ?
e. Bagaimana cara mengatasi penyakit Diabetes Mellitus ?
J. Sumber : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
A. Pengertian DM
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas,
atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
D. Cara Mengetahui
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes
gula darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi beberapa tes bisa
menentukan tingkat gula dalam darah Anda. Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu)
yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan.
Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl
(11,1 mmol/L), maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah
GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk
mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan
untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L)
karena akan terindikasi diabetes. Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin
glikat atau dikenal dengan nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir.
Jika menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes. Lalu ada
juga metode pelitian TTGO ( Tes Toleransi Glukosa Oral). Walaupun berbeda tes, namun
akurasinya sama. Tes ini mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah
minum, baru glukosa bisa diketahui. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai
lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena
Diabetes.
E. Cara Penanggulangan
Adapun program penanggulangan Diabetes bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara diantaranya:
1. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Pedulilah akan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe 2 karena
merasa badan sehat-sehat saja. Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat
menyebar ke organ lain dan menimbulkan penyakit komplikasi. Kalau anda ingin
yakin terbebas, maka jalan satu-satunya yang paling efektif yaitu melakukan
pemeriksaan kesehatan. Tes atau screening bisa dilayani di setiap fasilitas penyedia
kesehatan, seperti fasilitas kesehatan, tempat praktek dokter, klinik atau
laboratorium.
2. Menjalani Pengobatan Secara Intensif
Tujuan pengobatan jelas untuk membuat gula darah mendekati normal ataupun
menjadi normal. Walaupun pengobatan dijalani secara intensif, pemilihan makanan
dan aktifitas sangatlah menentukan akan normalnya gula darah. Jangan membeli obat
bebas, karena obat diabetes hanya boleh ditebus dengan resep dokter. Obat anti
diabetes ada yang dimasukkan secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk
injeksi. Insulin yang diinjeksikan wajib untuk penderita Diabetes tipe 1 sedangkan
untuk tipe 2 digunakan obat oral.
3. Aktif Secara Fisik
Setelah obat, maka penderita Diabetes haruslah aktif secara fisik, artinya segala
kegiatan fisik haruslah dilakukan agar membantu kadar gula dalam darah keluar dan
darah kembali memproduksi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
punya aktifitas fisik punya resiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan
individu pasif.
4. Memperbaiki Kualitas Makanan
Penderita Diabetes ataupun Anda yang ingin bebas haruslah mempunyai diet seiring
dengan itu, kualitas makanan sangat mendapatkan peranan penting bagi penderita
Diabetes. Perbanyak makanan sehat yang dianjurkan oleh para penderita Diabetes.
Kurangi gula, minyak, dan semua makanan berlemak lainnya. Ingatlah untuk selalu
mengikutkan buah ke dalam menu Anda. Gangguan kulit serta infeksinya
mengharuskan penderita Diabetes untuk wajib perhatikan.