Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ PENYAKIT DIABETES MILITUS ”

Dosen Pembimbing :
Yoga Kertapati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Di Susun Oleh :
Dewi Sartika (2121036 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2023/20224


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“ PENYAKIT DIABETES MILITUS “

Topik : Diabetes Militus (DM)

Sub Topik : Mengenal penyakit Diabetes Militus (DM) dan cara pencegahannya

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juni 2023

Waktu / Jam : 20 Menit

Tempat : Kediaman Ny. D

Peserta : Ny. D dan keluarga

Penyuluh : Mahasiswa STIKES HANG TUAH SURABAYA

1. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan tindakan penyuluhan tentang Diabetes Militus (DM) di harapkan
peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami tentang masalah Diabetes Militus
(DM).
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan keluarga klien dapat:
1. Menyebutkan pengertian Diabetes Militus (DM) dengan benar,
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Militus (DM),
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Militus (DM),
4. Menyebutkan komplikasi Diabetes Militus (DM),
5. Menyebutkan penatalaksanaan Diabetes Militus (DM),
6. Menyebutkan cara pencegahan Diabetes Militus (DM).
2. Analisa Situasi
a. Sasaran
1) Klien dan keluarga klien
2) Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik
b. Penyuluh
1) Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang
Tuah Surabaya
2) Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan dengan metode baik dan benar
c. Tempat
1) Di kediaman Ny.
2) Ruangan cukup memadai untuk menampung 3-4 Orang
3) Penerangan, ventilasi cukup baik, suasana cukup kondusif untuk terlaksananya kegiatan
penyuluhan.
3. Materi penyuluhan (terlampir)
a) Menjelaskan pengertian Diabetes Militus (DM),
b) Menjelaskan penyebab Diabetes Militus (DM),
c) Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Militus (DM),
d) Menjelaskan komplikasi Diabetes Militus (DM),
e) Menjelaskan penatalaksanaan Diabetes Militus (DM),
f) Menjelaskan cara pencegahan Diabetes Militus (DM).
4. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
5. Media
 Lefleat
6. Setting Tempat

Keterangan :
: Observer

: Penyuluh

: Peserta

7. Pengorganisasian
1. Penyuluh :
Tugas :
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
f) Menjelaskan materi gastroenteritis akut (GEA).
g) Menjawab pertanyaan peserta
2. Observer :
Tugas :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung

8. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
5 menit Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tentang memperhatikan
tujuan pokok materi 3. Mendengarkan dan
4. Menyampaikan pokok memperhatikan
pembahasan 4. Bertanya mengenai
5. Kontrak waktu perkenalan dan tujuan
jika ada yang kuran
kjelas
5. Menyetujui

10 Kegiatan 1. Mengkaji ulang 1. Mendengarkan dan


menit inti pengetahuan sasaran memperhatikan
tentang materi penyuluhan. 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan kepada sasaran 3. Menanyakan hal-hal yang
dengan menggunakan tidak dimengerti dari materi
lembar balik dan leaflet. penyuluhan
3. Tanya jawab 4. Peserta bertanya
4. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
menanyakan hal-hal yang
belum di mengerti dari
meteri yang dijelaskan
penyuluh

5 menit Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Peserta menjawab


mengenai materi yang telah 2. Mendengarkan dan
disampaikan memperhatikan
2. Menyampaikan 3. Mendengarkan dan
kesimpulan materi menjawab salam
3. Mengakhiri pertemuan dan
memberi salam

9. Evaluasi
1. Structural
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan penyuluh
b. Peserta hadir di tempat penyuluhan
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Kediaman Ny. D
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakuakan 1 hari sebelumnya (Satuan
Acara Penyuluhan)
e. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
2. Proses
a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam
penyuluhan 50% dari yang hadir
3. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai
dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
a) Menjelaskan pengertian Diabetes Militus (DM) dengan benar,
b) Menjelaskan penyebab Diabetes Militus (DM),
c) Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Militus (DM),
d) Menjelaskan komplikasi Diabetes Militus (DM),
e) Menjelaskan penatalaksanaan Diabetes Militus (DM),
f) Menjelaskan cara pencegahan Diabetes Militus (DM).
MATERI PENYAKIT DIABETES MILITUS (DM)
1.1 Definisi
Diabetes Militus (DM) atau Penyakit Kencing manis merupakan penyakit menahun yang
dapat diderita seumur hidup. Diabetes Militus (DM) disebabkan oleh gangguan metabolism
yang terjadi pada organ pancreas yang ditandai dengan peningkatan gula darah atau sering
disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari
pancreas.

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang terjadi diakibatkan kegagalan pankreas
memproduksi insulin yang mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakan secara efektif
insulin yang diproduksi. Hiperglikemia, atau peningkatan gula darah adalah efek utama pada
DM tidak terkontrol dan pada jangka waktu lama bisa mengakibatkan kerusakan serius pada
syaraf dan pembuluh darah.

1.2 Penyebab
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat menyebabkan
insufisiensi insulin, tetapi determinan genetic biasanya memegang perangkat penting pada
anak buah DM yaitu :
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari orang sel beta sampai kegagalan sel beta
melepas insulin
2. Factor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen dapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang berhenti
secara berlebihan, obesitas, dan kehamilan.
3. Gangguan system imunitas. System ini dapat dilakukan oleh automunitas yang
diresep sel-sel antibody antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan
terhadap insulin akibat tingkat reseptor insulin yang terdapat pada membrane sel
yang responsir terhadap insulin
Factor-faktor yang berpengaruh atas pelaksanaan gangrene kaki diabetic dibagi
menjadi endogen dan factor eksogen.
- Factor endogen
a. Sebuah genetic,metabolic
b. Angiopati diabetic
c. Neuropati diabetic
- Factor eksogen
a. Sebuah trauma
b. Infeksi
c. Obat

1.3 Tanda dan Gejala


Gejala dari penyakit DM yaitu antara lain :
1. Poliuri
Poliuri (sering buang air kecil) Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama
pada malam hari (poliuria), hal ini dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang ginjal
(>180mg/dl), sehingga gula akan dikeluarkan melalui urine. Guna menurunkan
konsentrasi urine yang dikeluarkan, tubuh akan menyerap air sebanyak mungkin ke dalam
urine sehingga urine dalam jumlah besar dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil.
Dalam keadaan normal, keluaran urine harian sekitar 1,5 liter, tetapi pada pasien DM
yang tidak terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari jumlah ini. Sering merasa haus
dan ingin minum air putih sebanyak mungkin (poliploidi). Dengan adanya ekskresi urine,
tubuh akan mengalami dehidrasi atau dehidrasi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
tubuh akan menghasilkan rasa haus sehingga penderita selalu ingin minum air terutama
air dingin, manis, segar dan air dalam jumlah banyak.
2. Polifagi
Polifagi (cepat merasa lapar) Nafsu makan meningkat (polifagi) dan merasa kurang
tenaga. Insulin menjadi bermasalah pada penderita DM sehingga pemasukan gula ke
dalam sel-sel tubuh kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang. Ini adalah
penyebab mengapa penderita merasa kurang tenaga. Selain itu, sel juga menjadi miskin
gula sehingga otak juga berfikir bahwa kurang energi itu karena kurang makan, maka
tubuh kemudian berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan alarm
rasa lapar.

3. Berat badan menurun


Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula karena
kekurangan insulin, tubuh akan bergegas mengolah lemak dan protein yang ada di dalam
tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam sistem pembuangan urine, penderita DM yang
tidak terkendali bisa kehilangan sebanyak 500 gr glukosa dalam urine per 24 jam (setara
dengan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh). Kemudian gejala lain atau gejala tambahan
yang dapat timbul yang umumnya ditunjukkan karena komplikasi adalah kaki kesemutan,
gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang disertai gatal di
daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada pria ujung penis terasa sakit (balanitis).
1.4 Komplikasi
1. Komplikasi akut
a. Ketoasidosis diabetic
b. Hipoglikemi
c. Koma non ketotik hiperglekemi hyperosmolar
d. Efek somogyi (penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti peningkatan
rebound pada pagi hari)
e. Fenomena fajar/down phenomenon (hiperglekemi pada pagi hari antara jam 5-9
pagi yang tampaknya disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pada pagi
hari)
2. Komplikasi jangka panjang
a. Makroangiopati
 Penyakit arteri coroner (aterosklerosis)
 Penyakit vaskuler perifer
 Stroke
b. Mikroangiopati
 Retinopati
 Nefropati
 Nefropati diabetic
1.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis pada diabetes mellitus ada 5 komponen yaitu:
1. Penatalaksanaan diet
Prinsip umum diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan
DM.
Tujuan penatalaksanaan nutrisi :
a. Memberikan semua unsur makanan esensial. Misalnya vitamin, mineral.
b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
c. Memenuhi kebutuhan energy
d. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap hari dengan mengupayakan kadar glukosa
darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
2. Latihan fisik
Latihan penting dalam penatalaksanaan DM Karena dapat menurunkan kadar glukosa
darah dan mengurangi factor resiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan glukosa darah
dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin.
Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan olahraga.
3. Pemantauan
Pemantauan glukosa dan keton secara mandiri untuk deteksi dan pencegahan hipoglikimia
serta hiperglikemia.
4. Terapi
a. Insulin
Dosis yang diperlukan ditentukan oleh kadar glukosa darah
b. Obat oral anti diabetic :
 Sulfonaria
1. Asetoheksamid (250 mg, 500 mg)
2. Clorpopamid (100 mg, 250 mg)
3. Glipizid (5 mg, 10 mg)
4. Glyburide (1,25 mg; 2,5 mg; 5 mg)
5. Totazamid (100 mg; 250 mg; 500 mg)
6. Tolbutamid (250 mg, 500 mg)
 Biguanid
1. Metformin 500 mg
5. Pendidikan kesehatan
Informasi yang harus diajarkan pada pasien antara lain :
a. Patofisiologi DM sederhana, cara terapi termasuk efek samping obat, pengenalan dan
pencegahan hipoglikemi/hiperglikemi
b. Tindakan preventif (perawatan kaki, perawatan mata, hygiene umum)
c. Meningkatkan kepatuhan program diet dan obat
1.6 Pencegahan
1. Disiplin Olahraga
Olahraga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olahraga bagi
penderita Diabetes antara lain :
 Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga meningkatkan
kemampuan metabolism sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa,
 Meningkatkan sirkulasi darah,
 Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah.
2. Disiplin Makan
 Jadwal makan 3 kali sehari dengan jarak 4-6 jam
 Benyak mengandung sayuran, kaya serat, rendah karbohodrat dan lemak
 Jumlah makanan disesuaikan untuk mencapai berat badan ideal
 Tepat jumlah, tepat jenis dan tepat jadwal
 Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula
3. Disiplin Minum Obat
 Diabetes millitus merupakan penyakit yang kronis dan menahun, sehingga
memerlukan perhatian, pengobatan, serta perawatan yang berkesinambungan dan
berlangsung seumur hidup. Pengobatan ini harus dilakukan sesuai resep dokter agar
glukosa dalam darah tetap normal.

Anda mungkin juga menyukai