DIABETES MILETUS
OLEH :
NIM : PO530320119142
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga mengerti tentang
penanganan Diabetes Melitus
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengerti tentang pengertian
Diabetes Melitus
2. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengerti tentang penyebab
Diabetes Melitus
3. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengerti tentang tanda dan
gejala Diabetes Melitus
4. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengerti tentang
penatalaksanaan
5. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengerti tentang komplikasi
Diabetes Melitus
II. MATERI
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Penyebab Diabetes Melitus
3. Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus
4. Panatalaksanaan Diabetes Melitus
5. Komplikasi Diabetes Melitus
III. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
IV. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet/Poster
V. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Fasilitator : Pemateri
: Observer : Moderator
: Keluarga : Meja
VI. PENGORGANISASIAN
Pembimbing : Israfil S.Kep.,Ns.,M.Kes
Moderator : Sheryl Senchya Pa
Pemateri : Sheryl Senchya Pa
Observer : Sheryl Senchya Pa
Fasilitator : Frimaruly Djaranyoera
VII. RINCIAN TUGAS
Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan
menutup acara
Penyuluh/pemateri : Memberi materi penyuluhan
Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan dan
penilaian keberhasilan penyuluhan
Fasilitator : Mempersiapkan peralatan dan dokumentasi
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
C. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian Diabetes Melitus dengan bahasa sendiri.
2. Menyebutkan penyebab dari Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya serangan Diabetes Melitus.
4. Menjelaskan cara pencegahan Diabetes Melitus.
5. Menjelaskan cara penanganan Diabetes Melitus Diabetes Melitus.
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
D. PENATALAKSANAAN
a. Diet
Syarat diet DM hendaknya dapat :
a) Memperbaiki kesehatan umum penderita
b) Mengarahkan pada berat badan normal
c) Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopatidiabetik
d) Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita
e) Menarik dan mudah diberikan Prinsip diet DM, adalah : Jumlah
sesuai kebutuhan, jadwal diet ketat, jenis : boleh dimakan / tidak
Dalam melaksanakan diit diabetes sehari-hari hendaklah diikuti pedoman
3 J yaitu:
a) Jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah
b) Jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya
c) Jenis makanan yang manis harus dihindari
b. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah :
a) Meningkatkan kepekaan insulin, apabila dikerjakan setiap 1 1/2 jam
sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada
penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor
insulin dan meningkatkan sensivitas insulin dengan reseptornya.
b) Mencegah kegemukan bila ditambah latihan pagi dan sore.
c) Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
dirangsang pembentukan glikogen baru.
d) Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah karena
pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
c. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada
penderita DM, melalui bermacam-macam cara atau media misalnya:
leaflet, poster, TV, kaset video, diskusi kelompok
d. Obat
a) Tablet OAD (Oral Antidiabetes)/ Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Mekanisme kerja sulfanilurea: Obat ini bekerja dengan cara
menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan, menurunkan ambang
sekresi insulin dam meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat
rangsangan glukosa. Obat golongan ini biasanya diberikan pada
penderita dengan berat badan normal dan masih bisa dipakai pada
pasien yang berat badannya sedikit lebih.
Mekanisme kerja Biguanida : Biguanida tidak mempunyai efek
pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang dapat meningkatkan
efektivitas insulin, yaitu : Biguanida pada tingkat prereseptor → ekstra
pankreatik (Menghambat absorpsi karbohidrat , menghambat
glukoneogenesis di hati, meningkatkan afinitas pada reseptor insulin)
Biguanida pada tingkat reseptor : meningkatkan jumlah reseptor
insulin Biguanida pada tingkat pascareseptor: mempunyai efek
intraselluler.
b) Insulin
Indikasi penggunaan insulin :
DM tipe I
DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
DM kehamilan
DM dan koma lain pada DM
DM dan underweight
Beberapa cara pemberian insulin Suntikan insulin subkutan Insulin
regular mencapai puncak kerjanya pada 1 – 4 jam, sesudah suntikan
subcutan, kecepatan absorpsi di tempat suntikan tergantung pada
beberapa faktor.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Smelzer dan Bare (2008), adapun pemeriksaan penunjang untuk
penderita diabetes melitus antara lain :
1. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa > 200
mg/dl, 2 jam setelah pemberian glukosa.
2. Aseton plasma (keton) positif secara mencolok.
3. Elektrolit: Na mungkin normal, meningkat atau menurun, K normal atau
peningkatan semu selanjutnya akan menurun, fosfor sering menurun.
4. Trombosit darah: Ht meningkat (dehidrasi), leukositosis dan
hemokonsentrasi merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
5. Ureum/kreatinin: mungkin meningkat atau normal.
6. Urine: gula dan aseton positif.
F. KOMPLIKASI
Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi akut yang terjadi pada
penderita Diabetes Mellitus tapi selain ulkus diabetik antara lain :
a. Komplikasi Akut.
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka
pendek dari glukosa darah. Hipoglikemik dan ketoadosis diabetik masuk ke
dalam komplikasi akut.
b. Komplikasi kronik.
Yang termasuk dalam komplikasi kronik ini adalah makrovaskuler dimana
komplikasi ini menyerang pembuluh darah besar, kemudian mikrovaskuler
yang menyerang ke pembuuluh darah kecil bisa menyerang mata
(retinopati), dan ginjal. Komplikasi kronik yang ketiga yaitu neuropati yang
mengenai saraf. Dan yang terakhir menimbulkan gangren.
c. Komplikasi jangka panjang dapat juga terjadi antara lain, menyebabkan
penyakit jantung dan gagal ginjal, impotensi dan infeksi, gangguan
penglihatan (mata kabur bahkan kebutaan), luka infesi dalam ,
penyembuhan luka yang jelek.