SENAM DIABETES
Oleh:
KELOMPOK 8
1. ANGGITA FARADINA
3. MUHIMMATUL LATIFA
5. SITI NURIYATUL
1. Analis situasi
1.1 Peserta diskusi : klien
1.2 Ruangan diskusi : Ruang Gardena
1.3 Pemberi materi : Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas
Bondowoso
2. Tujuan
5. Kegiatan diskusi
No. Topic Waktu Kegiatan diskusi Kegiatan peserta
3.Menjelaskan
Langkah-langkah
senam diabetes
Memberikan
kesempatan kepada
klien untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan pemateri
Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan,
dan
Mengucapkan salam
6. Kriteria Evaluasi
6.1 Evaluasi struktur
a. SAP (materi) dibuat sebelum penyuluhan
b. Media: leafleat
c. Peserta hadir di tempat diskusi
d. Penyelenggaraan diskusi
7. Evaluasi proses
a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Respon peserta
c. Suasana penyuluhan
8. Evaluasi hasil
a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan
b. Ada umpan balik positif dari klien seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan penyaji
c. Diskusi ditujukan kepada klien
Daftar pustaka
Teli, Margaretha. 2019. Perawatan Diabetes Mellitus Dalam Keluarga : Pengaturan diet.
MATERI PENYULUHAN
SENAM DIABETES
A. Definisi
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang
beruhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya
dan menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronik (penyakit ginjal dan mata) dan
komplikasi neuropatik (Amin huda,2016)
B. Etiologi
a. Faktor Genetik
Penderita Diabetes tidak mewarisi diabetes itu sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi
atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya Diabetes Mellitus tipe I. Kecenderungan
genetik ini di temukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor Imunologi
Adanya respon autoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel
beta.
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada Diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan
dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko:
C. Manifestasi Klinis
Gejala yang lazim terjadi pada diabetes mellitus pada tahap awal sering ditemukan
sebagai berikut :
a. Poliuri (banyak kencing) Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah
meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi
osmotik diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien
banyak kencing
b. Polidipsi (banyak minum) Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan
kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehngga untuk mengeimbangi klien lebih
banyak minum
c. Polipagi (banyak makan) Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel
mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.
Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya kan berada
sampai pada pembuluh darah.
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang Hal ini disebabkan kehabisan
glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusaha mendapat peleburan
zat dari bagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein,.
e. Mata kabur Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas (glukosa-sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari
lensa, sehingga menyebabkan pembentukkan katarak (Huda amin,2016).