Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA IBU HAMIL DENGAN MASALAH DIABETES MELLITUS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing : ibu Hj. Tati Suheti, APP., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Tingkat 2A

1. Agus Tardin Rohiman (P17320122005)


2. Checillya Azzahra (P17320122017)
3. Erni Fuji Rismawati (P17320122029)
4. Farah Hafizhah (P17320122033)
5. Pipit Rohmatun F (P17320122085)
6. Rahil Aisyah N (P17320122087)
7. Reza Agustiansyah (P17320122093)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah : Diabetes Melitus


Pokok pembahasan : Diabetes melitus pada lansia
Sub Pokok pembahasan : Pencegahan diabetes melitus pada lansia
Sasaran : Lansia
Hari/tanggal : Kamis, 05 Okt 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Sukajadi
Penyuluh : Kelompok 5 Promosi Kesehatan

A. Tujuan
Tujuan Intruksional
I.Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para lansia mengetahui tentang penatalksanaan
dirumah pasien diabetes mellitus hipoglikemi dan hiperglikemi.

II.Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para lansia akan mampu :
1) menjelaskan pengertian dari Diabetes Melitus
2) menyebutkan 5 dari 10 penyebab Diabetes Melitus
3) menyebutkan 5 dari 15 tanda dan gejala Diabetes Melitus
4) Mengetahui jenis-jenis makanan yang dipantang dan diperbolehkan
5) menjelaskan bahaya jangka panjang atau komplikasi
6) menyebutkan 3 dari 5 manfaat senam kaki pada Diabetes Mellitus

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi Pokok
a. Pengertian diabetes mellitus
b. penyebab diabetes mellitus
c. tanda dan gejala diabetes mellitus
d. jenis jenis makanan yang dipantang dan diperbolehkan
e. bahaya jangkan panjang atau komplikasi
f. cara senam kaki pada diabetes mellitus

2. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab

3. Media dan Sumber


a. Leaflet

c. Langkah - langkah kegiatan

No Tahapan waktu Kegiatan metode

Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 5 1. Membuka 1. Menjawab Ceramah
menit
kegiatan salam
dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan 3. Memperhatikan
salam 4. Menjawab
2. Memperkenalka pertanyaan
diri
3. Menjelaskan
tujuan
penyuluhan dan
pokok materi
yang di
sampaikan
4. Menyebutkan
kontrak waktu
kegiatan
penyuluhan
2. Pelaksanaan 45 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan Ceramah dan
menit tanya jawab
materi 2. Memperhatikan
2. Memberikan
sesi untuk
bertanya
3. Penutup 10 1. Meminta 1. Mengajukan Tanya jawab
menit
peserta untuk pertanyaan
menjelaskan 2. Menjawab
kembali materi pertanyaan yang
yang telah di di berikan oleh
berikan dengan penyuluh
singkat. 3. Membalas
2. Menyimpulkan salam
hasil 4. Menerima
penyuluhan leaflet
3. Menutup acara
dengan salam

D. Evaluasi :
1) evaluasi terstruktur :
1. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
2. Pre Planning telah disetujui
3. Kesiapan materi
4. Kesiapan SAP
5. Semua peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu
6. Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Sukajadi
7. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya
2) evaluasi proses :
1. Penyuluhan dimulai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya
2. Peserta penyuluhan antusias mengikuti materi penyuluhan
3. Peserta penyuluhan terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
4. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan benar
5. Suasana penyuluhan berjalan dengan tertib
6. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
3) evaluasi hasil :
Para lansia dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat melakukan bagaimana langkah dan
cara- cara mobilisasi.
E. lampiran

Materi Pokok

A. Tipe Diabetes Melitus dan Penyebabnya

Ada beberapa tipe diabetes melitus dengan penyebab dan pengobatan yang berbeda-beda. Ketahui
beragam tipe diabetes di bawah ini:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Belum jelas penyebab
penyakit ini. Namun, diduga penyebabnya berkaitan dengan genetik atau virus yang memicu serangan
sistem kekebalan. Diabetes tipe 1 dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi biasanya diabetes ini
terjadi pada masa anak-anak atau remaja.

2. Diabetes tipe 2

Ini adalah jenis diabetes melitus yang paling umum. Ada sekitar 90% hingga 95% orang yang hidup
dengan diabetes tipe 2. Penyakit ini terjadi ketika tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin dan
gula menumpuk di dalam darah Anda. Diabetes tipe 2 berasal dari kombinasi faktor genetik dan gaya
hidup. Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes
tipe 2. Selain itu, diabetes tipe 2 juga mungkin terjadi dalam anggota keluarga karena berbagi gen
yang sama.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional dialami oleh ibu hamil. Penyebabnya adalah hormon penghambat insulin yang
diproduksi oleh plasenta. Plasenta menghasilkan hormon yang membuat sel-sel orang hamil kurang
sensitif terhadap efek insulin. Hal ini dapat menyebabkan gula darah tinggi selama kehamilan. Selain
masalah hormon, wanita yang kegemukan saat hamil atau berat badannya naik secara berlebihan
selama kehamilan lebih mungkin terkena diabetes gestasional.

4. Diabetes tipe spesifik yang berkaitan dengan penyebab lain


Terdapat kondisi diabetes tipe spesifik seperti sindroma diabetes monogenik yang disebabkan gen
tertentu, penyakit eksokrin pankreas seperti fibrosis kistik dan pankreatitis, dan juga diabetes yang
disebabkan oleh obat atau zat kimia.

Selain tipe diabetes melitus di atas, ada pula kondisi langka yang disebut diabetes insipidus. Meskipun
namanya mirip, diabetes insipidus tidak terkait dengan diabetes melitus. Diabetes insipidus adalah
kondisi ketika ginjal Anda mengeluarkan terlalu banyak cairan dari dalam tubuh.

Perlu diketahui juga bahwa ada istilah pradiabetes. Pradiabetes adalah saat gula darah Anda lebih
tinggi dari nilai normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis diabetes tipe 2. Kondisi ini terjadi
ketika sel-sel dalam tubuh Anda tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.

Pradiabetes dapat menyebabkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

B. Gejala Diabetes Melitus

Diabetes memiliki gejala yang dapat terjadi secara umum maupun gejala yang spesifik dialami oleh
pria dan wanita.

1. Gejala umum Gejala umum diabetes di antaranya adalah:

 Meningkatnya rasa lapar


 Merasa sangat haus
 Penurunan berat badan tanpa sebab
 Sering buang air kecil
 Terdapat keton dalam urin
 Pandangan kabur
 Mengalami kelelahan ekstrim
 Perubahan mood
 Luka yang tidak kunjung sembuh

2. Gejala pada pria dan wanita Selain gejala umum diabetes, pria dengan diabetes mungkin memiliki
penurunan disfungsi ereksi (DE) dan kekuatan otot yang buruk. Sementara pada wanita yang diabetes,
gejalanya juga dapat meliputi kekeringan vagina, infeksi saluran kemih, infeksi jamur, serta kulit
kering dan gatal.

3. Gejala diabetes gestasional Kebanyakan wanita yang mengalami diabetes gestasional tidak
memiliki gejala apa pun. Kondisi ini biasanya terdeteksi selama tes gula darah rutin atau tes toleransi
glukosa oral, yang biasanya dilakukan antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan. Dalam kasus yang
jarang terjadi, seseorang dengan diabetes gestasional juga akan mengalami peningkatan rasa haus atau
buang air kecil.

C. Faktor Risiko Diabetes Melitus

Seseorang lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko sebagai berikut:

 seorang anak atau remaja


 memiliki orang tua atau saudara kandung dengan riwayat diabetes tipe 1
 membawa gen tertentu yang terkait dengan diabetes tipe 1

Sementara itu, seseorang lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 jika memiliki faktor risiko:

 kelebihan berat badan


 berusia 45 tahun ke atas
 memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat diabetes tipe 2
 tidak aktif secara fisik
 pernah menderita diabetes gestasional
 memiliki pradiabetes
 memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau trigliserida tinggi

Diabetes tipe 2 juga secara tidak proporsional mempengaruhi populasi ras dan etnis tertentu. Orang
dewasa yang memiliki keturunan Afrika-Amerika, Hispanik atau Amerika Latin, atau Asia-Amerika
lebih mungkin didiagnosis dengan diabetes tipe 2 daripada orang dewasa kulit putih, menurut
penelitian tahun 2016 yang dipublikasikan di jurnal Diabetes Care.

Pada diabetes gestasional, tipe diabetes ini lebih berisiko terjadi pada wanita hamil dengan faktor
risiko:

 kelebihan berat badan


 berusia di atas 25 tahun
 menderita diabetes gestasional selama kehamilan sebelumnya
 telah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon
 memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 2
 memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)

D. Komplikasi Diabetes Melitus


Gula darah yang tinggi dapat merusak organ dan jaringan di seluruh tubuh Anda. Semakin tinggi gula
darah Anda dan semakin lama Anda hidup dengan kondisi tersebut, semakin besar pula risiko
komplikasinya. Komplikasi yang terkait dengan diabetes meliputi:

 Penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke


 Neuropati atau penyakit saraf
 Nefropati, yaitu kerusakan atau penyakit ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal
 Retinopati dan kehilangan penglihatan
 Gangguan pendengaran
 Kerusakan kaki, seperti infeksi dan luka yang tidak kunjung sembuh, kerusakan saraf kaki
atau aliran darah yang buruk ke kaki
 Rentan terhadap masalah kulit akibat infeksi bakteri dan jamur
 Depresi
 Demensia

Diabetes gestasional juga dapat menyebabkan masalah pada ibu hamil seperti preeklamsia atau
tekanan darah tinggi selama kehamilan dan meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional di
kehamilan berikutnya. Komplikasi yang mempengaruhi bayi dapat meliputi:

 Kelahiran prematur
 Kelebihan berat badan saat lahir
 Peningkatan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari
 Gula darah rendah
 Penyakit kuning
 Keguguran

E. Pengobatan Diabetes Melitus

Pengobatan diabetes bergatung pada tipe yang diderita pasien. Berikut ini di antara cara pengobatan
pasien dengan diabetes melitus.

1. Mengonsumsi makanan yang sehat Makan makanan yang sehat adalah bagian penting dari
pengobatan diabetes melitus. Sebab, naik turunnya gula darah berdasarkan jenis makan yang dimakan.
Dalam beberapa kasus, diabetes bahkan bisa dikontrol hanya dengan mengubah pola makan. Pada
diabetes tipe 1, pasien disarankan untuk membatasi jumlah karbohidrat yang dimakan setiap harinya.
Asupan karbohidrat harus seimbang dengan dosis insulin. Begitu juga dengan diabetes tipe 2, asupan
karbohidrat juga perlu dikontrol. Makan dalam porsi sedikit-sedikit lebih baik. Jangan lupa untuk
mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak seperti unggas dan ikan, dan lemak
sehat seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan. Untuk diabetes gestasional, makan makanan
dengan gizi seimbang sangat penting untuk ibu dan bayinya. Perlu diperhatikan juga porsi makanan
dan batasi makanan manis atau asin.

2. Olahraga Bersamaan dengan pengobatan dan mengelola pola makan yang baik, Anda juga
sebaiknya aktif bergerak dengan berolahraga. Olahraga memiliki peran penting dalam mengelola
kadar gula darah dan ini berlaku untuk semua tipe diabetes melitus. Olahraga membantu sel-sel tubuh
Anda bereaksi lebih efektif terhadap insulin dan menurunkan kadar gula darah Anda. Olahraga juga
dapat mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi risiko komplikasi kesehatan terkait
diabetes, meningkatkan mood, membuat tidur lebih nyenyak, dan meningkatkan daya ingat.

3. Konsultasi ke dokter spesialis

Jika Anda terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2, secara umum Anda dapat melakukan olahraga intensitas
sedang setidaknya 150 menit setiap minggu. Tidak ada pedoman olahraga yang terpisah untuk pasien
diabetes gestasional. Namun, jika Anda hamil, mulailah secara perlahan dan bertahap dalam
meningkatkan aktivitas fisik Anda agar tidak berlebihan.

Olahraga yang baik untuk penderita diabetes di antaranya adalah berjalan kaki, berenang, menari, dan
bersepeda. Konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang Anda lakukan. Pertimbangkan juga
berkonsultasi dengan personal trainer atau ahli fisiologi yang berpengalaman menangani pasien
diabetes. Mereka dapat membantu Anda merencanakan olahraga yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
DAFTAR PUSTAKA

Eka hospital, 2019, Mengenal penyebab diabetes melitus dan pencegahan diabetes melitus pada
lansia , Eka Hospital; Jakarta

Brunner & suddarth. (2022), Buku ajar keperawatan medical bedah, edisi 8 vol 3. EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai