Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTROENTERITIS

(DIARE)

DISUSUN OLEH

Nama : Adrian Prasetyo

Tingkat :IIIA

AKADEMI KEPERAWATAN BALA KESELAMATAN PALU

TAHUN ANGKATAN 2017 / 2018


I. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama
di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka
kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di
dunia pada sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun.

Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut
akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari
Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua
bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru  atau pneumonia.
Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada
bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor
lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran
pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.

II. PENGANTAR
BidangStudi         : Keperawatan Komunitas
Topik                  : Gastroentritis (Diare)
Sub topic            : Diare
Sasaran                 : Mahasiswa / I AkperBalaKeselamatan
Hari/ tanggal         : Senin, 2 September 2018
Jam                       : 10.30-11.05 WITA
Waktu                   : 35 Menit
Tempat                  : Ruangankelas 1

III. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat memahami
dan mengerti tentang Diare.
IV.           Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
tentang :
1.      Pengertian diare
2.      Hal – hal yang bisa menyebabkan diare
3.      Akibat dari diare apabila tidak ditangani
4.      Cara mencegah diare
5.      Pengobatan diare

I. MATERI
Terlampir.

II. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

III. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflat
IV. STRATEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Kegiatan
Penyuluhan Peserta
1 5 Pembukaan: 1.      Menjawab
menit 1.      Memberikan salam
salam 2.      mendengarkan
2.      Menjelaskan dan
tujuan memperhatikan
pembelajaran
3.      Menyebutkan
materi atau
pokok bahasan
yang di
sampaikan

2 15  Pelaksanaan Menyimak dan


menit materi: memperhatikan
Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara
berurutan dan
teratur.
Materi:
1.      Pengertian
diare
2.      Penyebab diare
3.      Pencegahan
diare
4.      Pengobatan
3 10menit Evaluasi : Bertanya dan
1.      Menyimpulkan menjawab
isi penyuluhan pertanyaan
2.      Memberi
kesempatan
kepada
audience untuk
bertanya
3.      Memberikan
kesempatan
kepada udience
untuk
menjawab
pertanyaan
yang
dilontarkan

4 5 Penutup: Menjawab
menit Mengucapkan salam
terima kasih
dan
mengucapkan
salam

V. PENGESAHAN
Mengetahui                                                                          PemberiPenyuluhan
Dosen Pembimbing

                                                                                         
Drs.Benyamin,S.Kep,Ns Pemateri

VI.               Evaluasi
1.     Metode evaluasi          : Diskusi tanya jawab
2.     Jenis pertanyaan          : lisan
3.     Jumlah soal                  : 2 soal

VII. LAMPIRAN MATERI


Diare

1. Pengertian Diare
Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih sering (lebih dari 3 kali sehari)
dan tinja yang dikeluarkan lebih lunak dari biasanya (dianggap tidak normal oleh ibu)

2.     Penyebab Diare

a.Infeksi

1). Infeksi enteral

Adalah  infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan


penyebab diare.

a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia,


Aerromonas.

b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.

c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.

2). Infeksi Parentral

Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA)
tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini
terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.

3. Akibat dari Diare Apabila tidak ditangani


Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung singkat
dalam beberapa jam sampai 7 / 14 hari. Penyebabanya adalah gangguan jasad renik atau
bakteri yang masuk ke dalam usus halus setelah melewati berbagai rintangan asam lambung,
jasad renik yang berkembang pesat di dalam usus halus, racun yang dikeluarkan oleh bakteri,
kelebihan cairan usus akibat racun.
Diare Kronik
Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu ( untuk orang
dewasa, pada bayi dan anak batas waktu 2 minggu ). Faktor-faktor yang menimbulkan diare
kronik adalah sebagai berikut adalah gangguan bakteri / jamur / parasit, malabsorpsi kalori,
malabsorpsi lemak

a.    Gejala diare adalah tinja encer

b.    Muntah

c.    Badan lesu atau lemah

d.   Panas

e.    Tidak nafsu makan

f.     Darah dan lendir dalam kotoran

g.    Nyeri pinggang

Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual,
muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan
nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.

4.      Pencegahan Diare

Diare dapat dicegah dengan cara:

a.   Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:

1).  Sebelum makan,

2) setelah buang air besar,

3) sebelum memegang bayi,

4) setelah menceboki anak dan

5) sebelum menyiapkan makanan;


b.  Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an

ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;

c.  Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

d.    Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.

5.      Pengobatan Diare

Prinsip penatalaksanaan diare

a.    Mencegah terjadinya dehidrasi

b.    Mengobati dehidrasi

c.    Memberi makan

d.   Mencegah masalah lain

Tips atau cara menanggulangi diare

a.    Minum Air Putih yang Banyak

Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering
buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu
digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua
gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.

Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu


pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum
kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b.     Makan Makanan Khusus

Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan


buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan
berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.

Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur
nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk
memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk
menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar
sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.

c.          Istirahat yang Cukup

Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang


bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita
diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan
obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.

d.   Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare.


Penderita diare harus memeriksakan sakinya  ke pelayanan kesehatan agar mendapat
obat yang sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai
ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan
antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai