GASTROENTERITIS
(DIARE)
DISUSUN OLEH
Tingkat :IIIA
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut
akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari
Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua
bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.
Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada
bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor
lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran
pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.
II. PENGANTAR
BidangStudi : Keperawatan Komunitas
Topik : Gastroentritis (Diare)
Sub topic : Diare
Sasaran : Mahasiswa / I AkperBalaKeselamatan
Hari/ tanggal : Senin, 2 September 2018
Jam : 10.30-11.05 WITA
Waktu : 35 Menit
Tempat : Ruangankelas 1
I. MATERI
Terlampir.
II. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
III. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflat
IV. STRATEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Kegiatan
Penyuluhan Peserta
1 5 Pembukaan: 1. Menjawab
menit 1. Memberikan salam
salam 2. mendengarkan
2. Menjelaskan dan
tujuan memperhatikan
pembelajaran
3. Menyebutkan
materi atau
pokok bahasan
yang di
sampaikan
4 5 Penutup: Menjawab
menit Mengucapkan salam
terima kasih
dan
mengucapkan
salam
V. PENGESAHAN
Mengetahui PemberiPenyuluhan
Dosen Pembimbing
Drs.Benyamin,S.Kep,Ns Pemateri
VI. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
3. Jumlah soal : 2 soal
1. Pengertian Diare
Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih sering (lebih dari 3 kali sehari)
dan tinja yang dikeluarkan lebih lunak dari biasanya (dianggap tidak normal oleh ibu)
a.Infeksi
1). Infeksi enteral
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA)
tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini
terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.
b. Muntah
d. Panas
g. Nyeri pinggang
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual,
muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan
nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.
4. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
5. Pengobatan Diare
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering
buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu
digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua
gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur
nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk
memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk
menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar
sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.