Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE PADA ANAK

Oleh:

Anna KHoirun Nahdhiyah (16.1871.P)

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PEKAJANGAN PEKALONGAN

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Diare Pada Anak

Sub pokok pembahasan : Penanganan dan pencegahan diare pada anak

Sasaran : Anak dan ibu

Hari/tanggal : Jumat, 15 Maret 2019

Tempat : RSUD Bendan Ruang Sekar Jagad

Pukul : 13.00-selesai

Penyuluh : Anna Khoirun N

A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Pencegahan dan penanganan diare pada anak
diharapkan ibu pasien mengetahui tentang pencegahan dan penanganan diare.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibu pasien mampu:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Mengetahui masa inkubasi diare
3. Mengetahui penyebab diare
4. Mengetahui manifestasi klinik diare
5. Mengetahui cara pencegahan diare
6. Mengetahui penanganan diare
7. Mengetahui tentang pentingnya mencuci tangan
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian diare
2. Masa inkubasi diare
3. Penyebab diare
4. Manifestasi klinik diare
5. Cara pencegahan diare
6. Penanganan diare
7. Pentingnya mencuci tangan
C. Media
 Lembar balik
D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
 Demontrasi

E. Setting Tempat

: Penyuluh

: Peserta

: Observer

: Bed pasien
F. Pengorganisasi
 Penyuluh : Anna Khoirun N
 Sasaran : Anak dan ibu
 Observer : Faridah, Amk.

Pembagian Tugas
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan memperhatikan
pasien tentang diare 3. Menjawab pertanyaan
4. Menjelaskan tujuan
Penyuluhan 4. Mendengarkan dan
5. Membuat kontrak memperhatikan
waktu 5. Menyetujui kontrak
waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


(15 menit)  Pengertian diare memperhatikan
 Masa inkubasi penjelasan Penyuluh
diare
 Penyebab diare
 Manifestasi klinik
diare
 Pencegahan diare
 Penanganan diare
 Menjelaskan dan
mendemonstrasik
an tentang
mencuci tangan
2. Memberikan 2. Aktif bertanya
kesempatan untuk
bertanya 3. Mendengarkan
3. Menjawab
pertanyaan peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan


(10 menit) materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh
penyuluh
2. Mengevaluasi 2. Menjawab pertanyaan
peserta atas yang diberikan
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali 3. Menjawab salam
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup

H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian diare?
2. Bagaimana masa inkubasi diare?
3. Apa saja penyebab diare?
4. Sebutkan tanda dan gejaladiare?
5. Bagaimana cara pencegahan diare?
6. Bagaimana cara penanganan diare?
7. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
I. Materi
DIARE PADA ANAK

A. Pengertian diare
Diare adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang sering buang air besar
dengan kotoran yang dikeluarkan lebih cair dari biasanya. Umumnya diare disebabkan
karena adanya infeksi pencernaan atau akbiat dari racun bakteri. Diare karena infeksi
disebakan oleh berbagai macam kuman, baik virus, bakteri, maupun parasit. Virus
penyebab diare pada anak-anak adalah virus Rotavirus. Biasanya, anak-anak tertular virus
ini kaena kurangnya kebiasaan hidup sehat, contohnya dengan tidak mecuci tangan.
Infeksi virus lainnya yang dapat menyebabkan diare adalah virus-virus golongan
enterovirus. Selanjutnya, bakteri penyebab infeksi diare, antara lain Salmonella, Shigella,
dan e.colli. Bakteri E.coli ini menyerang langsung dinding saluran pencernaan. E.coli ini
juga daat menghasilkan suatu racun yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. E.coli ini
juga dapat menghasilkan suatu racun yang sakit. Infeksi karena E.coli ini sering menyebar
melalui air atau makanan yang terkontaminasi kotoran manusia dan daging yang dimasak
kurang matang.

Infeksi parasit walaupun jarang dijumpai juga dapat menyebakan diare. Parasit
penyebab diare umumnya adalah giardia parasit ini mampu hidup di tempat-tempat yang
kuman lain tidak dapat hidup. Infeksi giardia dapat menyebabkan diare yang kronik. Infeksi
diare sering menular dari satu anak kepada anak lain dengan mudah, baik melalui kontang
langsung, ataupun melalui makanan atau minuman.

B. Masa Inkubasi
Masa masuknya kuman sampai munculya gejala penyakit diare bervariasi. Hal itu
tergantung pada jenis kuman(visrus, bekteri, atau, parasit) penyebab diare tersebut.
Misalnya masa inkubsai virus antara 4 sampai dengan 48 jam. Masa inkubasi akibat bakteri
Shigella antara 16 sampai dengan 76 jam. Sementara masa inkubasi akibat parasit Giardia
antara 1 hingga 3 minggu.

C. Penyebab
Pada diare yang disebabkan bakteri shigella ditemukan darah pada kotoran disertai
sakit perut. Sementara itu, diare yang disebabkan virus tidak ditemukan adanya darah pada
kotoran, berak berbusa dan berbau asam. Diare yang disebabkan bakteri Shigella biasanya
disebut juga dengan penyakit disentri. Disentri yang berat dapat menyebabkan kematian.
Diare yang disebabkan parasit gejalanya berak disertai darah dan lendir, serta perut terasa
mulas. Kemudian alergi susu, diare ini biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah
minum susu. Susu yang menyebabkan alergi biasannya susu sapi dan produk-produk yang
terbuat dari susu sapi. Penularan penyakit diare disebabkan kontak dengan tinja yang
terinfeksi secara langsung, seperti di bawah ini:
a. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah tercemari oleh
serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
b. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi yang sering memasukan
tangan/mainan/apapun kedalam mulut.
c. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
d. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
e. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar atau membersihkan tinja
anak yang terinfeksi sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.

D. Gejala
Gejala awal diare adalah perut terasa mulas, buang air besar >4x dalam sehari. Dan
sebagian besar kuman penyebab diare juga dapat menyebabkan gejala-gejala lain, seperti
demam, bibir kering, kulit menjadi agak keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung,
hilangnya nafsu makan, nyeri perut, kram perut, mual, muntah, hilangya berat badan, tubuh
lesu dan lemah serta wajah telihat pucat dan terutama dehidrasi.

E. Terapi atau pengobatan


Diare yang tidak disertai demam, tidak perlu pengobatan khusus. Cukup menjaga agar si
kecil tidak mengalami dehidrasi. Cukup mengganti cairan tubuh yang keluar dengan asupan
cairan pengganti seperti oralit ataupun makanan cair, misalnya sup, hingga diarenya
berhenti. Pertolongan pertama bagi penderita diare ialah dengan memberikan minuman
oralit untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Dibawah ini adalah cara
membuat larutan oralit:
a. Bayi <6 bulan dan belum mengenal makanan yang padat tetap disusui ASI
b. Anak <2 tahun dengan memberikan 50-100 ml cairan oralit
c. Umur 2-10 tahun dengan memberikan 100-200 ml cairan oralit
d. Umur 10 tahun atau lebih dengan memberikan cairan sebanyak yang diinginkan.

F. Penanganan
Penanganan diare yang terbaik dengan tetap memberikan makanan dan minum ASI
seperti biasa. Apabila diare disertai muntah anak perlu diberi pedialyte atau oralit untuk
anak-anak dengan beberapa rasa, juga perlu mengrangi makanan yang mengandung banyak
gula. Anak sebaiknya selalu diberi makanan yang bergizi agar sel-sel usus yang rusak oleh
virus pulih kembali. Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan seperti biasanya
akan memperpendek gejala diare.

G. Pencegahan
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri mencuci tangan
setelah buang hajat dan sebelum makan. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air
bersih. Selalu menjaga kebersihan wc dan kamar mandi. Memasak makanan sampai
matang.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya diare :
1. Cucilah tangan menggunakan sabun dengan benar pada waktu 5 penting yaitu, sebelum
makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah membilas tinja anak,
dan sebelum menyiapkan makanan.
2. Minumlah air yang sehat dengan cara direbus, dipanaskan, atau telah melalui proses
pengolahan yang baik.
3. Kelola sampah dengan baik agar makanan tidak tercemar oleh serangga pembawa
kuman penyakit seperti lalat, kutu dan kecoa.
4. Buanglah air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya gunakan jamban yang ada
tangki septiknya.

H. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007). Mencuci tangan
adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman. Membiasakan
mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan
resiko tertularnya penyakit.

I. Tujuan Mencuci Tangan


Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
3. Terhindar dari sakit perut dan diare.

J. Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir


Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa air.
Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada keran
cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja walaupun di sediakan mangkuk tempat
mencuci tangan di meja adik-adik.

K. Waktu Tepat Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun.
Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu
yang tepat untuk melakukan cuci tangan ?
1. Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat
kita makan.
2. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya
seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel
ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa
dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.
5.Tangan terlihat kotor.
L. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
1. Langkah 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7
langkah yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih
jelasnya.
a. Basuh tangan dengan air mengalir
b. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c. Gosok kedua telapak
d. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya
e. Gosok sela – sela jari tangan
f. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
i. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
j. Bilas kedua tangan dengan air.
k. Keringkan dengan lap tangan atau tissue
2. Langkah 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan. Nah sekarang
tangan anda sudah bersih dan aman.

DAFTAR PUSTAKA
Primisasiki, Rita Juniriana. 2013. Mengenal Penyakit-Penyakit Balita Dan Anak. Jakarta Barat: PT
Sunda Kelapa Pustaka
Poerwaningsih, Andayatie. 2009. Ayo Mengenal Penyakit Tak Menular. Klaten: PT Intan Klaten.
Meilany. 2009. Ayo Mengenal Penyakit Menular Di Sekitar Kita. Jakarta: PT Intan Klaten.

Poter, Patricia, Pery. 2002. Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier Science. Media
Edisi 4 terbitan Januari 2010
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai