Oleh:
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pukul : 13.00-selesai
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Pencegahan dan penanganan diare pada anak
diharapkan ibu pasien mengetahui tentang pencegahan dan penanganan diare.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibu pasien mampu:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Mengetahui masa inkubasi diare
3. Mengetahui penyebab diare
4. Mengetahui manifestasi klinik diare
5. Mengetahui cara pencegahan diare
6. Mengetahui penanganan diare
7. Mengetahui tentang pentingnya mencuci tangan
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian diare
2. Masa inkubasi diare
3. Penyebab diare
4. Manifestasi klinik diare
5. Cara pencegahan diare
6. Penanganan diare
7. Pentingnya mencuci tangan
C. Media
Lembar balik
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
Demontrasi
E. Setting Tempat
: Penyuluh
: Peserta
: Observer
: Bed pasien
F. Pengorganisasi
Penyuluh : Anna Khoirun N
Sasaran : Anak dan ibu
Observer : Faridah, Amk.
Pembagian Tugas
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian diare?
2. Bagaimana masa inkubasi diare?
3. Apa saja penyebab diare?
4. Sebutkan tanda dan gejaladiare?
5. Bagaimana cara pencegahan diare?
6. Bagaimana cara penanganan diare?
7. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
I. Materi
DIARE PADA ANAK
A. Pengertian diare
Diare adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang sering buang air besar
dengan kotoran yang dikeluarkan lebih cair dari biasanya. Umumnya diare disebabkan
karena adanya infeksi pencernaan atau akbiat dari racun bakteri. Diare karena infeksi
disebakan oleh berbagai macam kuman, baik virus, bakteri, maupun parasit. Virus
penyebab diare pada anak-anak adalah virus Rotavirus. Biasanya, anak-anak tertular virus
ini kaena kurangnya kebiasaan hidup sehat, contohnya dengan tidak mecuci tangan.
Infeksi virus lainnya yang dapat menyebabkan diare adalah virus-virus golongan
enterovirus. Selanjutnya, bakteri penyebab infeksi diare, antara lain Salmonella, Shigella,
dan e.colli. Bakteri E.coli ini menyerang langsung dinding saluran pencernaan. E.coli ini
juga daat menghasilkan suatu racun yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. E.coli ini
juga dapat menghasilkan suatu racun yang sakit. Infeksi karena E.coli ini sering menyebar
melalui air atau makanan yang terkontaminasi kotoran manusia dan daging yang dimasak
kurang matang.
Infeksi parasit walaupun jarang dijumpai juga dapat menyebakan diare. Parasit
penyebab diare umumnya adalah giardia parasit ini mampu hidup di tempat-tempat yang
kuman lain tidak dapat hidup. Infeksi giardia dapat menyebabkan diare yang kronik. Infeksi
diare sering menular dari satu anak kepada anak lain dengan mudah, baik melalui kontang
langsung, ataupun melalui makanan atau minuman.
B. Masa Inkubasi
Masa masuknya kuman sampai munculya gejala penyakit diare bervariasi. Hal itu
tergantung pada jenis kuman(visrus, bekteri, atau, parasit) penyebab diare tersebut.
Misalnya masa inkubsai virus antara 4 sampai dengan 48 jam. Masa inkubasi akibat bakteri
Shigella antara 16 sampai dengan 76 jam. Sementara masa inkubasi akibat parasit Giardia
antara 1 hingga 3 minggu.
C. Penyebab
Pada diare yang disebabkan bakteri shigella ditemukan darah pada kotoran disertai
sakit perut. Sementara itu, diare yang disebabkan virus tidak ditemukan adanya darah pada
kotoran, berak berbusa dan berbau asam. Diare yang disebabkan bakteri Shigella biasanya
disebut juga dengan penyakit disentri. Disentri yang berat dapat menyebabkan kematian.
Diare yang disebabkan parasit gejalanya berak disertai darah dan lendir, serta perut terasa
mulas. Kemudian alergi susu, diare ini biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah
minum susu. Susu yang menyebabkan alergi biasannya susu sapi dan produk-produk yang
terbuat dari susu sapi. Penularan penyakit diare disebabkan kontak dengan tinja yang
terinfeksi secara langsung, seperti di bawah ini:
a. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah tercemari oleh
serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
b. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi yang sering memasukan
tangan/mainan/apapun kedalam mulut.
c. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
d. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
e. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar atau membersihkan tinja
anak yang terinfeksi sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
D. Gejala
Gejala awal diare adalah perut terasa mulas, buang air besar >4x dalam sehari. Dan
sebagian besar kuman penyebab diare juga dapat menyebabkan gejala-gejala lain, seperti
demam, bibir kering, kulit menjadi agak keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung,
hilangnya nafsu makan, nyeri perut, kram perut, mual, muntah, hilangya berat badan, tubuh
lesu dan lemah serta wajah telihat pucat dan terutama dehidrasi.
F. Penanganan
Penanganan diare yang terbaik dengan tetap memberikan makanan dan minum ASI
seperti biasa. Apabila diare disertai muntah anak perlu diberi pedialyte atau oralit untuk
anak-anak dengan beberapa rasa, juga perlu mengrangi makanan yang mengandung banyak
gula. Anak sebaiknya selalu diberi makanan yang bergizi agar sel-sel usus yang rusak oleh
virus pulih kembali. Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan seperti biasanya
akan memperpendek gejala diare.
G. Pencegahan
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri mencuci tangan
setelah buang hajat dan sebelum makan. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air
bersih. Selalu menjaga kebersihan wc dan kamar mandi. Memasak makanan sampai
matang.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya diare :
1. Cucilah tangan menggunakan sabun dengan benar pada waktu 5 penting yaitu, sebelum
makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah membilas tinja anak,
dan sebelum menyiapkan makanan.
2. Minumlah air yang sehat dengan cara direbus, dipanaskan, atau telah melalui proses
pengolahan yang baik.
3. Kelola sampah dengan baik agar makanan tidak tercemar oleh serangga pembawa
kuman penyakit seperti lalat, kutu dan kecoa.
4. Buanglah air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya gunakan jamban yang ada
tangki septiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Primisasiki, Rita Juniriana. 2013. Mengenal Penyakit-Penyakit Balita Dan Anak. Jakarta Barat: PT
Sunda Kelapa Pustaka
Poerwaningsih, Andayatie. 2009. Ayo Mengenal Penyakit Tak Menular. Klaten: PT Intan Klaten.
Meilany. 2009. Ayo Mengenal Penyakit Menular Di Sekitar Kita. Jakarta: PT Intan Klaten.
Poter, Patricia, Pery. 2002. Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier Science. Media
Edisi 4 terbitan Januari 2010
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta