Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENATALAKSANAAN DIARE PADA ANAK

Disusun Oleh :
Aprilia Dyah Sekar (2020.27.1893)
Dewi Nur Solichah (2020.27.1901)
Fajar Wisnu Murti (2020.27.1904)
Fika Ermayasari (2020.27.1906)
Firda Sulistyaningtyas (2020.27.1907)
Yasyka Maulida A (2020.27.1954)

AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN DIARE PADA ANAK

Topik : Diare
Sub topik : Penatalaksanaan Diare Pada Anak
Sasaran : Pasien Bangsal Flamboyan
Target : An. F dan keluarga
Waktu : 20 menit
Hari/tanggal : Senin 25 Juli 2022
Tempat : Bangsal Flamboyan
Penyuluh : - Aprilia Dyah S
- Dewi Nur
- Fajar Wisnu
- Fika Ermayasari
- Firda S
- Yasyka Maulida A

I. Latar Belakang
Menurut World health organization (WHO, 2005) penyakit diare adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dati biasanya,yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling
sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama
kehidupannya, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 periode diare berat
(Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja yang menjadi lebih cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu minggu. (Juffrie, dkk,
2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang
air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

II. Tujuan

A. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pencegahan diare
di Bangsal Flamboyan selama 20 menit, diharapkan An. F dan
keluarga dapat memahami tentang penanganan pertama diare dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan
mampu :
1. Mengetahui pengertian diare pada anak
2. Mengetahui penyebab dari diare pada anak
3. Mengetahui dan menyebutkan bahaya dari diare pada anak
4. Menyebutkan tanda gejala dari diare pada anak
5. Memahami penanganan diare dengan oralit
6. Memahami pencegahan diare pada anak
III. Metode
Penyuluhan dan Tanya Jawab

IV. Media
Lembar Balik dan Leaflet

V. Waktu dan tempat


Pukul 10:00-10:20 di Bangsal Flamboyan

VI. Kegiatan penyuluhan

N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


O PESERTA
1 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam
 Memperkenalkan diri
Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi
yang akan diberikan

2 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan pengertian
diare pada anak.
 Menjelaskan penyebab
dari diare pada anak.
 Menjelaskan bahaya
dari diare pada anak.
 Menjelaskan tanda dan
gejala diare pada anak.
 Menjelaskan
penanganan diare pada
anak dengan oralit.
 Menjelaskan
pencegahan diare pada
anak.

3 7 menit Evaluasi :
 Memberi kesempatan Diskusi&Tanya
peserta untuk bertanya jawab

 Mengucapkan
terimakasih atas peran Menjawab salam

serta keluarga dan


pasien
 Mengucapkan salam
penutup
VII. EVALUASI

RENCANA EVALUASI ( Evaluasi Struktur, Proses, Hasil )

A. EVALUASI STRUKTUR
Persiapan media .
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan dapat digunakan dalam penyuluhan , yaitu :
1. Leaflet
2. Lembar Balik

B. EVALUASI PROSES
1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan
An. F dan keluarga memahami materi penyuluhan yang
diberikan .
2. Peserta penyuluhan memahami materi yang diberikan.
3. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
antara penyuluh dengan sasaran
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta
yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan
berlangsung.
C. EVALUASI HASIL
An. F dan keluarga mengerti 80% dari apa yang telah
disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam
bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh , berikut beberapa
pertanyaan yang akan diberikan :
1. Jelaskan pengertian diare pada anak!
2. Sebutkan tanda dan gejala diare pada anak!
3. Sebutkan bahaya jika diare pada anak tidak segera diatasi!
4. Bagaimana cara membuat cairan oralit untuk penanganan
diare pada anak!
MATERI DIARE PADA ANAK
I. Pengertian diare pada anak
Menurut World health organization (WHO, 2005) penyakit diare
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar yang lebih dati biasanya,yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang
mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini
paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama
kehidupannya, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 periode diare berat
(Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja yang menjadi lebih cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu minggu. (Juffrie, dkk,
2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang
air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

II. Penyebab Diare pada anak


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare
(Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh masuknya kuman keseluruh
tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada dalam makanan, air,
melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Berikut adalah factor
penyebab lainnya :
A. Efek samping obat-obatan tertentu
B. Faktor malabsorsi
C. Konsumsi alcohol dan kopi yang berlebihan
D. Faktor makanan. Seringkali bisa menyebabkan terjadinya diare.
Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak
lemak,sayuran dimasak kurang matang.
E. Minum air tidak masak
F. Makan jajanan yang tidak bersih
G. Berak disembarang tempat
H. Makan dengan tangan kotor
I. Faktor psikologis. Misal rasa takut, cemas,dan gelisah.

III. Bahaya Diare


Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki
kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi
buang air besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita bisa
kehilangan 5 liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama
cairan tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh
senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa
mengalami dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-
anak atau ballita dapat menyebabkan kematian. Namun pada orang
dewasa, kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang
menunjukan hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita
akan merasakan mulutkering dan rasa haus yang berlebihan. Adapun
tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang
dialami oleh penderita.
IV. Penanganan Diare pada anak
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga
penderita harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan
yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, deberi cairan rumah tangga
seperti tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan
elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan
guka garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh
munjung gula pasir, seperempat sendok teh munjung garam dilarutkan
dalam satu gelas air matang (200 cc), selanjutnya penderita diberi minum.
V. Pencegahan Diare pada anak
Adapun pencegahan diare pada anak adalah :
A. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
B. Menutup makanan dan minuman.
C. Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak.
D. Selalu minum air yang sudah dimasak.
E. Menjaga kebersihan lingkungan.
F. Makan makanan yang sehat dan bergizi.
Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare
masih terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat.

VI. Cara pembuatan dan pemberian oralit


Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :
A. 1 sendok teh gula
B. ¼ sendok teh garam
C. 1 gelas air putih (200 ml)
Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan diatas
menjadi satu kemudian diaduk perlahan hingga semuanya larut lalu bisa
diminum.
Untuk pemberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak
terlalu berlebihan yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan
terlau sedikit sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal.
Berikut aturannya :
A. Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1m5 gelas air
oralit. Selanjutnya 0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret.
B. Untuk anak dibawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas
oralit. Selanjutnya diberikan 1,5 gelas oralit setiap kali selesai
berak/mencret.
C. Untuk anak diatas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit.
Selanjutnya 1,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret.
D. Untuk anak diatas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12
gelas oralit. Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25691731/
SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_DIARE_Oleh

Anda mungkin juga menyukai