Anda di halaman 1dari 8

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
Kampus: Jl. SoekarnoHatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax: (0721) 703580

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare Anak


Hari/Tanggal : Rabu, 08 Mei 2019
Waktu : 45menit
Tempat : Puskesmas Rawat Inap Kemiling
Sasaran : IbudanAnak

I. Latar Belakang
Diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di n e g a r a berkembang. Di Indonesia diare merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil
penelitian Akhmad Sofian pada tahun2009 menunjukkan 116 anak usia 1-3
tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%, diare disertai lendir dan darah
sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan
38,79%. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun
sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas,
tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih m en j a di p e rm as al ah an da l a m
m as ya r a ka t kh usu sn ya k e l u ar ga di In d on esi a hingga terkadang diare
dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak d i t a n g a n i
dengan cepat dan tepat diare akan mengancam nyawa
b a g i p e nd e ri t an ya .
Ku r an gn ya i n fo rm a si t en t a n g k eb e rs i h an l i n gk un ga n m a u pun
makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi
salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
mempunyai peranan penting d a l a m m e n a n g g u l a n g i p e n y a k i t d i a r e i n i .
A p a b i l a a d a s a l a h s a t u a n g g o t a kel u arga yang t erkena di are m aka
da ri k el u ar ga l ah ya n g h a rus m em b eri k a n pertolongan pertama terhadap
penderita. Namun tidak semua keluarga paham dan mau melakukan
perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan,
salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara
penanganan pada penyakit ini.

II. Tujuan
A Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 35 menit, bapak dapat memahami
tentang diare
B Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan 35 menit, diharapkan bapak dapat memahami :
a. Menjelaskan pengertian diare
b. Menjelaskan penyebab diare
c. Menjelaskan tanda dan gejala diare
d. Menjelaskan cara mencegah terjadinya diare
e. Menjelaskan tindakan bila terkena diare
f. Praktikan cara cuci tangan

III. Isi /Materi


(materi lengkap terlampir)
1. Definisi (pengertian) diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Tindakan bila mengalami diare
5. Pencegahan diare
6. Cara Cuci tangan

IV. Strategi pelaksana


1 Persiapan
a Survei karakter dan lokasi sasaran
b Koordinasi dengan penanggung jawab ruang perawatan/pembimbing
c Menyiapkan alat dan bahan
2 Pelaksanaan
a Memperkenalkan diri
b Menjelaskan tujuan penyuluhan
c Menjelaskan pokok permasalahan yang akan dibahas
d Menyampaikan materi penyuluhan
e Memberi kesempatan untuk tanya jawab
f Menyimpulkan isi penyuluhan
g Membagikan leaflet
h Menutup acara penyuluhan
3 Langkah- langkah

No Kegiatan Respon Waktu


Pasien/Keluarga
1 Pembukaan
a. Memberi salam Menjawab salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
c. Menjelaskan materi pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 Isi
Menjelaskan materi penyuluhan 15menit
tentang: Memperhatikan dan
 Definisi (pengertian) diare menyimak
 Penyebab diare
 Tanda dan gejala diare
 Cara penanganan diare
 Pencegahan diare
3 Evaluasi 10 menit
 Memberi kesempatan kepada Bertanya
Tn.Yudandi untuk bertanya
kepada penyuluh Menjawab
 Memberi kesempatan kepada
Tn. Yudandi untuk menjawab
pertanyaan dari penyuluh
4 Penutup 4 menit
 Menyimpulkan materi Menyimak dan
penyuluhan mendengarkan
Menjawab salam
 Memberikan salam penutup

V. Metode
Metode yang digunakandalampenyuluhaniniadalah:
1. Ceramah, dan Tanya jawab
2. Curahpendapat
3. Demonstrasi

F. Media
Alat dan bahan peraga:
1. Laporanpendahuluan
2. SatuanAcaraPenyuluhan
3. Leaflet
4. Lembarbalik
5. Lembarevaluasi/kuesioner

VI. Evaluasi

1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan
b. Peralatan memadai dan berfungsi
c. Media dan materi tersedia dan memadai
d. SDM memadai
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
b. Peran aktif pasien
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan
3. Hasil
a. Perawat mengajukan pertanyaan secara lisan langsung kepada pasien
sesuai tujuan khusus
b. Klien dapat menjawab dan memeragakan

V. Sumber Pustaka

FKUI. 2007. ILMU KESEHATAN ANAK. Jakarta : Infomedika Jakarta

http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html

I. Lampiran pustaka
1. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali
sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir.
Jenis-jenis diare :
a. Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
b. Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
c. Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari
I. Penyebab Diare
Penyebab diare adalah sebagai berikut :
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau
protein.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis : rasa takut dan cemas.

II. Tanda dan Gejala Diare


a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang.
b. Sering buang air besar > 3X dengan bentuk cair atau encer, kadang disertai mual dan
muntah
c. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi yaitu ubun-ubun cekung dan mata cowong, Kelenturan
kulit menurun,kulit kering, merasa haus, bibir kering dan penurunan berat badan.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya BAB
e. Frekuensi kencing menurun : Disebabkan karena terjadi kekurangan cairan dalam tubuh

III. Cara Penanganan Diare


a. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari makanan yg berminyak,
pedas,mengandung gas, (ibu harus lebih memperhatikan dan menjaga pola makan)
b. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap minum ASI
(bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc dicampur dengan 2
sendok teh gula dan 1 sendok teh garam.
c. Tetap makan dan minum.
d. Istirahat yang cukup.
e. Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 11/2 gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.

IV. Cara Mencegah Diare.


Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b.Menutup makanan dan minuman
c.Mencuci makanan/ sayuran
d.Selalu minum air yang sudah dimasak
e.Menjaga kebersihan diri
f.Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada tempatnya dan
ditutup
g.Makan makanan yang sehat / bergizi Bila telah dialkukan upaya pertolongan pertama namun
diare masih terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

V. 6 langkah mencuci tangan

Kita lansung saja membahas langkah-langkahnya:

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. . Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

VI. Cara membuat oralit dirumah

Cara membuat oralit rumahan yang praktis

Oralit atau biasa juga disebut larutan gula garam (LGG) merupakan cairan yang mengandung
campuran garam elektrolit sehingga lebih ampuh mengganti cairan tubuh dan menjaga
keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Cara membuat oralit rumahan itu tidak ribet kok, begini caranya:

1. Cuci tangan

Sebelum Anda membuat oralit atau ORS (Oral Rehydration Salts) maka cucilah terlebih
dahulu tangan Anda. Sangat disarankan untuk mencuci tangan sesuai standar WHO. Hal ini
bertujuan agar oralit yang dibuat terhindar dari kontaminasi kuman atau kotoran di tangan.

2. Masak air
Setelah tangan Anda bersih maka siapkanlah air sebanyak 1 gelas belimbing atau 200 cc air.
Tuang 200 cc air ke dalam panci dan masak hingga hangat. Anda bisa juga memangkas
proses memasak air dengan menyiapkan satu gelas air yang sudah hangat.

3. Campurkan garam elektrolit

Apabila telah tersedia satu gelas air hangat, tahap selanjutnya adalah mencampurkan gula dan
garam ke dalam air hangat tersebut. Masukkan satu sendok teh (munjung) gula pasir lalu
tambahkan 1/4 sendok teh garam.

4. Larutkan

Gula dan garam yang telah ditambahkan ke dalam satu gelas air hangat harus dilarutkan agar
merata. Aduk-aduklah gula dan garam di dalam air dengan menggunakan sendok. Pastikan
tidak ada partikel gula ataupun garam yang masih terlihat.

Apabila gula dan garam sudah tidak ada maka itu pertanda keduanya sudah larut di dalam air
hangat. Air tersebut pun sudah menjadi oralit atau larutan gula garam (LGG). Anda bisa
langsung segera meminumnya atau memberikannya kepada keluarga yang sedang diare.

Anda mungkin juga menyukai