A. LATAR BELAKANG
Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan
terhadap suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak
terkontaminasi dari kuman penyakit merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun
sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah
satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data
diatas tidak dapat dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan
dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga terkadang diare
dianggap sebagai hal yang sepele.
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun
makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi
salah satu faktor penyebab diare. Apabila ada salah satu anggota keluarga
yang terkena diare maka dari keluargalah yang harus mmemberikan
pertolonga pertama terhadap penderita.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penanganan diare
diharapkan keluarga pasien memahami tentang penyakit tersebut.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit, masyarakat dapat
:
a. Mengetahui dan menyebutkan pengertian diare
b. Mengetahui dan menyebutkan penyebab diare
c. Mengetahui dan menyebutkan tanda dan gejala diare
d. Mengetahui cara pembuatan larutan gula garam
e. Mengetahui dan menyebutkan pencegahan diare
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode :
- Ceramah
- Diskusi/Tanya jawab
2. Media dan Alat :
- Leafleat
3. Isi materi
1. Definisi diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala
4. Tindakan bila anak diiare
5. Pencegahan
E. SETTING TEMPAT
Penyuluh berdiri menerangkan materi dan peserta penyuluhan duduk
tertata rapi.
Keterangan :
= Penyuluh
= orang tua
DIARE
1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang
abnormal (lebih dari tiga kali sehari) dan konsisten kotoran cair
( Smeltzeth, 2001).
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentik dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali
atau lebih (L. Wong, 2008).
2. Penyebab Diare
Menurut Suratmaja, 2005 faktor-faktor penyebab terjadinya diare, adalah
sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a) Infeksi enteral, infeksi virus, bakteri dan parasite.
b) Infeksi parentral, otitis media akut (OMA), tonsilitis,
bronkopneumonia ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor malabsorbsi, malabsorbsi protein karbohidrat dan lemak.
3. Faktor makanan yakni makanan bagi, makanan beracun dan alergi
terhadap makanan.
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas.
5. Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal, lingkungan yang
kumuh dan kotor.
4. Penanganan Diare
Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah
denga oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok,
dengan frekuensi sesering mungkin oralit sudah siap dengan elektrolit jadi
dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Cara pembuatan larutan gula garam sebagai berikut:
Sediakan air matang hangat 200 cc (1 gelas)
Tambahkan gula pasir 1 sendok makan
Garam 1 sendok teh
Kemudian aduk sampai larut
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Bila sewaktu pemberian oralit atau gula garam terjadi muntah pemberian
oralit dan LGG harus tetap diteruskan. Larutan yang lebih dari 24 jam
atau sehari semalam jangan diminum lagi, buat larutan yang baru lagi,
(OTS DIGEST, 2011).
5. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
Utama