TANAH LONGSOR
Kelompok 3
Kelas 6B
Disusun oleh :
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul
“PENANGGULANGAN KONDISI BENCANA : TANAH LONGSOR”
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Bencana.
Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam
menyusun makalah.
Terimakasih kepada Bu Tantri Arini,S.Kep.,Ns.,M.Kep Selaku dosen Keperawatan
Bencana dan juga kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Selain
itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun
makalah.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sekalian demi memperbaiki makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua. Sekian dan
terimakasih.
Alam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh karena
itu manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memang sangat erat kaitannya dengan
kehidupan manusia, akan tetapi selain menguntungkan alam juga dapat merugikan bagi
manusia, contohnya akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam khususnya di Indonesia.
Melihat fenomena tersebut sehausnya manusia dapat berpikir bagaimana untuk dapat hidup
selaras dengan alam. Karena alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana.
Tanah longsor merupakan jenis bencana terbesar ke 3 (tiga) di Indonesia setelah
bencana banjir dan puting beliung. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di
Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar
lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas
batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal
berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan
berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan
dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor. (Nandi. 2007)
2.11 Contoh Kasus Bencana Tanah Longsor yang Pernah Terjadi Di Suatu Daerah
3.1 Kesimpulan
Berikut beberapa faktor penyebab tanah longsor : Hujan, Lereng terjal, Tanah yang
kurang padat dan tebal, Batuan yang kurang kuat, Jenis tata lahan, dll.
Permasalahan bencana terhadap kesehatan masyarakat relatif berbeda-beda, antara
lain tergatung dari jenis dan besaran bencana yang terjadi. Seperti halnya pada kondisi
bencana tanah longsor termasuk daalam jangka pendek yang dapat mengakibatkan korban
meninggal, cedera berat yang memerlukan perawatan intensif, peningkatan risiko penyakit
menular, kerusakan fasilitas kesehatan dan sistem penyediaan air (pan American Health
Organization,2006). Adapun cara mencegah agar tidak terjadinya bencana tanah longsor
yaitu : Tidak membuat rumah dibawah, tepat di pinggir, atau dekat tebing, membuat
teraserig atau sengkedan di lereng jika membuat pemukiman, tidak membuat kolam atau
perkebunan di lereng yang dekat pemukiman, dll.
Menurut BNPB ada upaya untuk melakukan evakuasi mandiri, antara lain :
Prabencana, Saat Bencana, Pascabencana.
3.2 Saran
https://siaga.bnpb.go.id/hkb/po-content/uploads/documents/Buku_Saku-10Jan18_FA.pdf, di akses
pada tanggal 13 Maret 2020.
http://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/download/21/15, 13 Maret 2020.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191102134427-20-445068/longsor-di-banjarnegara-satu-
orang-tewas-tertimbun, 13 Maret 2020.