Anda di halaman 1dari 10

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

A. Pengertian Penyaki Menular


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong
para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah satunya
adalah penyakit menular demi mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit.
Pengertian Epidemiologi menurut asal kata, jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi yang berarti pada atau tentang, Demos
yang berarti penduduk dan kata terakhir adalah Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian
modern pada saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
(penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta
determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).

Epidemiologi penyakit menular adalah studi epidemiologi yang berfokus pada distribusi
dan determinan penyakit menular. Selanjutnya menurut para ahli, penyakit menular dapat
didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang
yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui perantara/penghubung).
Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah serta menyerang host atau inang (penderita).

Dalam dunia medis, pengertian penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah
penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), dan
bukan disebabkan oleh faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

Beberapa definisi penyakit menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a) Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada
fungsi/struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh (Gold Medical Dictionary).
b) Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya (Van Dale‟s Woordenboek der Nederlandse Tel ).
c) Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga
suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh (Arrest Hofte
Amsterdam).
d) Menurut Parson, sakit adalah keadaan dimana adanya ketidakseimbangan fungsi normal
pada tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaiannya.
e) Selain itu menurut Bauman, ada tiga kriteria penentu keadaan sakit, yaitu adanya gejala,
persepsi mengenai keadaan sakit yang dirasakan, dan menurunnya kemampuan untuk
beraktivitas sehari-hari.
f) Menurut Natoadmodjo (2003) Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan
(berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui
perantara). Penyakit Menular [comunicable Diseasse] adalah penyakit yang disebabkan
oleh transmisi infectius agent/produk toksinnya dari seseorang/reservoir ke orang
lain/susceptible host.
g) Nelson (2014), epidemiologi penyakit menular mencakup evaluasi faktor yang
menyebabkan infeksi oleh agen, faktor yang mempengaruhi transmisi agen, dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan penyakit klinis pada pejamu (host) yang terinfeksi.
Pengendalian penyakit menular dapat dilakukan dengan memutus salah satu rantai
penularan atau melakukan perubahan pada satu atau lebih dari komponen ini, yang
semuanya dipengaruhi oleh lingkungan.

B. Tujuan mempelajari epidemiologi penyakit menular


Tujuan utama epidemiologi penyakit menular adalah untuk memperjelas rantai penularan
penyakit atau proses infeksi dengan tujuan mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi
langkah-langkah pengendalian penyakit dengan tepat sehingga penyakit menular tersebut tidak
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang begitu berarti. Sebelum dilakukan intervensi dalam
pengendalian penyakit menular, diperlukan pengetahuan mengenai masing-masing faktor yang
berperan dalam rantai penularan penyakit kecuali untuk penyakit yang memiliki rantai penularan
khusus/spesifik.
C. Pengelompokan
Penyakit Menular dikelompokkan menjadi penyakit menular langsung; dan penyakit tular
vektor dan binatang pembawa penyakit.

a. Jenis Penyakit menular langsung terdiri yaitu: Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak,
Typhoid, Kolera, Rubella, Yellow Fever; Influensa dan Meningitis.
b. Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit yaitu: Malaria, Demam
Berdarah, Chikungunya, Filariasis dan Kecacingan, Schistosomiasis, Japanese
Enchepalitis, Rabies, Antraks, Pes, Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung (Avian
Influenza), dan West Nile.

Tiga kelompok utama penyakit menular

a. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.


b. Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama
c. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapidapat mewabah
yang menimbulkan kerugian materi.

D. Ruang Lingkup Epidemiologi Penyakit Menular


1. Evaluasi faktor yang menyebabkan infeksi oleh agen
2. Faktor yang mempengaruhi transmisi agen
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit klinis pada pejamu (host) yang
terinfeksi.

E. Faktor Resiko Penyakit Menular


Secara umum, faktor resiko terbagi menjadi 2, yaitu:

1) Faktor risiko yang tidak dapat di intervensi, antara lain:

• Faktor genetik
• Jenis kelamin
• Usia
2) Faktor risiko yang dapat di intervensi, antara lain:
• Kebiasaan buruk,
• gaya hidup,
• pola makan
• obesitas, dll

F. Sifat-Sifat EPM
Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat-sifat dalam penularannya meliputi :

1. Waktu Generasi (Generation Time), masa antara masuknya penyakit pada pejamu
tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan
penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa
tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab
sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan
gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu masuknya unsur penyebab penyakit
hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain
walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) adalah tingkat kemampuan atau daya tahan
suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab
penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota
kelompok tersebut. Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian
wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk
tertentu.
Wabah terjadi karena 2 keadaan :
• Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent
penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen
tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen dalam
populasi tersebut.
• Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan
mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang- orang yang peka terhadap
penyakit tertentu dalam populasi tsb.
Ex: Asrama mahasiswa/tentara.
3. Angka Serangan (Attack Rate) adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul
dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami
kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut. Formula
angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak termasuk kasus pertama) dibagi
dengan banyaknya orang yang peka dalam satu jangka waktu tertentu. Angka serangan
ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam dalam
keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan
masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok
populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.

G. Manifestasi Klinik Secara Umum


1. Spektrum Penyakit Menular

Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari
gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir
cacat atau meninggal dunia. Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal.
Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala
sisa yang berat (serve sequele).

2. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis) adalah keadaan suatu penyakit yang tidak
menampakkan diri secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak
dapat didiagnosa tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan
antibodi dalam tubuh dll. Untuk mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung
dalam masyarakat maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis dan tes tertentu
pada populasi. Hasil survai ini dapat digunakauntuk pelaksanaan program, keterangan untuk
kepentingan pendidikan.

H. Komponen Proses Penyakit Menular


1. Faktor Penyebab Penyakit Menular

Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat faktor yang memegang peranan
penting :
• Faktor penyebab atau agent yaitu organisme penyebab penyakit

a. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis, dll.


b. Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing perut.
c. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
d. Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
e. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
f. Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana.

• Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources

a. Penderita
b. Pembawa kuman
c. Binatang sakit
d. Tumbuhan/benda

• Cara penularan khusus melalui mode of transmission

a. Kontak langsung
b. Melalui udara
c. Melalui makanan atau minuman
d. Melalui vector

Keadaan Pejamu

 Keadaan umum
 Kekebalan
 Status gizi
 Keturunan

Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui :

 mukosa atau kulit


 saluran pencernaan
 saluran pernapasan
 saluran urogenitalia
 gigitan, suntikan, luka
 placenta

2. Interaksi Penyebab dengan Pejamu

a. Infektivitas
Infektivtas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang
biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
b. Patogenesis
Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang
jelas
c. Virulensi
Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap seluruh
penderita dengan gejala klinis jelas.
d. Imunogenisitas
Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau Imunitas

3. Mekanisme Patogenesis

a. Invasi jaringan secara langsung


b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh
pejamu
d. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)

4. Sumber penularan

a. Manusia sebagai reservoir


Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya dijumpai pada
manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan hanya dapat
menimbulkan penyakit pada manusia saja.
b. Reservoir binatang atau benda lain Selain dari manusia sebagai reservoir maka
penyakit menular yang mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang
termasuk dalam kelompok penyakit zoonosis. Beberapa penyakit Zoonosis utama dan
reservoir utamanya
1) Pes (plaque) Tikus
2) Rabies (penyakit anjing gila) Anjing
3) Bovine Tuberculosis Sapi
4) Thypus, Scrub & Murine Tikus
5) Leptospirosis Tikus
6) Virus Encephlitides Kuda
7) Trichinosis Babi
8) Hidatosis Anjing
9) Brocellossis Sapi, kambing

I. Rantai Penularan
Melihat Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat dibagi dalam
beberapa jenis :

1. Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah


menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur
penyebab yang dapat menular kepada orang lain”.
2. Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi
telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”.
3. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh dari penyakit
menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa
tertentu”.
4. Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup lama”.

Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit menular dibagi dalam 3 kategori
utama:

1. Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita


2. Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
3. Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung
penyakitnya ke pejamu potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
Sumber:

1. Najmah. Epidemiologi Penyakit Menular. Palembang: Universitas Sriwijaya.


2. Sumiati, Eliana S. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan: Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
3. Irwan. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Bantul : CV. Absolute Media.
4. Darmawan, Armaidi. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular. Jambi Medical Journal, 4(2), 195-199.
5. Suharyo. Epidemiologi Penyakit Menular. Docs Ajar. Diakses pada 27 Agustus 2020
melalui http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/epidemiologi-penyakit-menular.ppt

Anda mungkin juga menyukai