Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DEMONSTRASI KEBERSIHAN

GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA SEKOLAH

KELOMPOK II

ANGKATAN VIII B

KETUA : HELSI ANUGERAH KUSWANTI

ANGGOTA :

1. HORENSI DAMA DALAME


2. IRNAYANTI KADIR
3. KHAERUL MUZAMMIR
4. KHAIRUL ISHAQ
5. MARIA FRANSISKA SURAT TUKAN
6. MARIA KARTIKA GEA
7. MARLUPI PABANE
8. MUH. YUSUF

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

MAKASSAR

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA USIA SEKOLAH

Topik Penyuluhan : Kesehatan Gigi

Sasaran : Anak kelas 1-6 SLB YPAC Makassar

Hari / Tanggal : JUMAT / 18 OKTOBER 2019, 09.00 wita - selesai

Tempat : Lapangan sekolah

Waktu :  30 menit

Pemateri : Maria Kartika Gea

A. Latar Belakang

Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis

karena pada masa ini anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya

cenderung menetap sampai dewasa (Hariyanti, 2008). Salah satunya adalah

kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menurut Sondang (2008)

perilaku anak Indonesia di dalam menjaga kesehatan rongga mulut masih

rendah. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya

sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).

Perilaku tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan anak mengenai

pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut, sehingga mereka mengabaikan

kebersihan gigi dan mulut. Hal ini, menjadi penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak usia sekolah (Fankari,

2004 dalam Sari, 2012).

Masa kanak-kanak pertengahan 6-12 tahun sering disebut sebagai

masa-masa yang rawan, karena pada masa itulah gigi susu mulai tanggal satu

persatu dan gigi permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 tahun). Dengan

adanya variasi gigi susu dan gigi permanen bersama-sama di dalam mulut,

menandai masa gigi campuran pada anak.

Gigi yang baru tumbuh tersebut belum matang sehingga rentan

terhadap kerusakan (Darwita, 2011). Oleh karena itu, gigi permanen yang

tumbuh hanya satu kali dalam seumur hidup harus dijaga, dirawat dan

dipelihara dengan baik supaya terhindar dari masalah gigi. Menjaga

kebersihan gigi harus dilakukan setiap hari sehingga gigi dan mulut bersih

dari sisa-sisa makanan yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Kerusakan

gigi pada anak bisa menyebakan gangguan masalah pertumbuhan dan

perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi. Rasa sakit pada gigi dan

mulut akan menurunkan selera makan anak dan pemecahan makanan di

dalam mulut tidak sempurna sehingga penyerapan nutrisi yang dibutuhkan

oleh tubuh akan terganggu (Cahyati, 2008).

Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan

sejak usia dini. Peran sekolah sangat diperlukan dalam proses menciptakan

kebiasaan menyikat gigi pada anak. Usia sekolah dasar merupakan saat ideal

untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk menyikat gigi

(Riyanti & Saptarini, 2012).


B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama  30 menit diharapkan peserta

penyuluhan dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan

peserta mampu:

a) Menjelaskan pengertian kesehatan gigi

b) Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.

c) Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.

d) Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

C. MATERI PENYULUHAN

Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :

1. Pengertian kesehatan gigi

2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.

3. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.

4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.

5. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.

6. Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.


D. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Metode : Ceramah dan demonstrasi

2. Media : Leaflet dan poster

3. Alat : Sikat gigi, pasta gigi dan cawan/gelas plastik

4. Sasaran : Anak kelas 1-6 SLB YPAC Makassar

5. Waktu dan Tempat : jum’at/09.00 wita, Lapangan sekolah

6. Materi : Terlampir

E. METODE PENYULUHAN
1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatapmuka)
2. Landasan teori: ceramah dan demonstrasi
3. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindaklanjut
4. Demonstrasi
 Media
 Sikat gigi
 Pasta gigi
 Ember dan gayung
 Air
 Cangkir plastic
 Handuk
 Kegiatan Belajar Mengajar
F. DENAH PENYUUHAN

Rekan Penyaji

SeluruhAudiance





G. PROSES PELAKSANAAN

Tahap Waktu Kegiatan pemberian Kegiatan sasaran


materi
Orientasi 5 menit  Memberikan salam,  Mejawab salam
(pembukaan) memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menyampaikan penjelasan

maksud dan tujuan (  Memperhatikan
 TIU dan TIK )  Menjawab dan
  Menjelaskan proses menyampaikan apa
belajar mengajar yang diketahui

 Mengkaji tingkat  Memperhatikan
pengetahuan sasaran
terhadap materi yang
akan disampaikan
dengan cara apersepsi
atau secara lisan
 Menjelaskan pada
sasaran tentang :
a.Pengertian gosok


gigi
b.Tujuan gosok gigi
c.Perawatan Gigi
d.Cara merawat gigi

 Memperhatiakn dan
Working 20 menit  Mendemonstrasikan
mempraktekkan
(penyampaia cara gosok gigi yang
secara langsung
benar
n materi )  Mendengarkan
 Mengevaluasi materi
 Menjawab
yang telah
pertanyaan
disampaikan dengan
 Kooperatif,berseman
pertanyaan terarah
gat
 Memberikan
reinforcement positif

Terminasi  Menyimpulkan hasil  Memperhatikan


(penutup ) 10 menit
pendkes  Mendengarkan
 Kontrak waktu  Menjawab salam
berikutnyabila masih
dibutuhkan
 Salam penutup

H. EVALUASI
a) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan
penkes dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai
berikut:
1.Jelaskan kembali pengertian gosok gigi
2.Menyebutkan tujuan gosok gigi
3.Menyebutkan perawatan gigi
4.Menjelaskan kembali cara merawat gigi
5.Menjelaskan kembali cara menggosok gigi yang benar

b) Kriteria evaluasi

1.Evaluasi struktur

1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan materi dan media
3. Kontrak waktu dengan sasaran
4. Menyiapkan tempat
5. Menyiapkan pertanyaan

2.Evaluasi proses

6. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama


penkes berlangsung
7. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum
dimengerti
8. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi
materi
9. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes
berlangsung
10. Tanya jawab berjalan dengan baik

3.Evaluasi hasil

ii. Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab


pertanyaan 80 % lebih dengan benar
iii. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
iv. Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran
hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar

F. LAMPIRAN MATERI

1.1 Pengertian Gigi sehat

Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang

gigi, tak ada keluhan sakit atau ngilu, tak ada ciri-ciri ada karies gigi.

1.2 Cara merawat gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat :

a) Makanlah panganan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).

Batasi makan dan minum panganan yang mengandung

karbohidrat (gula) seperti es krim, permen, coklat dsb. Kandungan

gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos. Demikian juga

dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses

pengunyahan yang cukup, seperti fast food, yang membuat plak

gigi mudah terbentuk.


b) Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sehabis sarapan dan sesudah

makan malam dengan cara yang baik dan benar.

c) Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti

bisa menurunkan angka kejadian karies gigi.

d) Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan

sekali, supaya kalau ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang

dapat segera ditangani sebelum terlanjur menjadi besar (deteksi

dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang,

karies ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan

membesar terus.
1.3 Menggosok gigi

a) Pengertian menggosok gigi

Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan

pasta gigi. Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk

menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.

b) Fungsi gigi Gigi

primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas

dan rahang bawah memiliki 10 buah gigi.

Ada 3 jenis gigi yaitu :

1) Gigi seri yang berjumlah 4 buah fungsinya untuk memotong.

2) Gigi taring berjumlah 2 buah fungsinya untuk menahan dan

merobek makanan.

3) Gigi gerahan berjumlah 4 buah fungsinya untuk menghaluskan

c) Manfaat menggosok gigi

1) Gigi menjadi bersih dan sehat

2) Mencegah timbulnyacaries atau karang gigi, lubang gigi dan

penyakit lainnya.

3) Memberikan perasaan segar dalam mulut.

d) Cara menyikat gigi

1) Persiapan alat

 1 buah sikat gigi

 Gelas atau gayung berisi air


 Pasta gigi

 Lap dan handuk kering

2) Cara kerja

 Cuci tangan

 Ambil dan dekatkan peralatan

 Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat

gigi

 Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya

 Mulailah berkumur dengan air

 Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut

45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.


 Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar

permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat

45derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang

mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

 Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam

permukaan gigi.

 Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk

mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk

membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat

tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-

celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.


 Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi

dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah

melewati garis gusi.

 Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih

 Lap / keringkan mulut dengan handuk.

 Rapikan alat – alat

3) Hal yang harus diperhatian

 Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri

 Menyikat gigi jangan terlalu keras

 Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur

 Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut


DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari http://muhsyafar.blogspot.com/2010/11/satuan-acara-penyuluhan-

kesehatan-gigi.html

Diakses dari http://sumardibachtiar.blogspot.com/2010/12/sap-kesehatan-gigi.html

Sari, Ernita Kurnia. 2012. Jurnal Pengaruh pendidikan kesehatan gosok gigi dengan

metode permainan simulasi ular tangga terhadap perubahan pengetahuan,

sikap, dan aplikasi tindakan gosok gigi anak usia sekolah di sd wilayah paron

ngawi

Anda mungkin juga menyukai