Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR STASE

MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUANG MELATI RS DR, TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR

Kelompok III

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAKASSAR
2019
Gambaran umum rumah sakit
 Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang (sekarang
RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar) resmi
berdiri pada tanggal 1 Oktober 1982 berdasarkan
SK Menteri kesehatan RI Nomor
568/Menkes/SK/1982 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang.
Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang merupakan
unit organis dalam lingkungan Departemen
Kesehatan yang pada waktu itu berada dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan
Visi, misi, dan motto
Visi :
Menjadi Rumah Sakit terkemuka di Indonesia dalam
pelayanan rehabilitasi kusta tahun 2019.
Misi :
Menyediakan fasilitas untuk pendidikan latihan, penelitian,
dan pengembangan rehabilitasi medik
Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan
kesehatan dan manajemen rumah sakit
Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan peripurna
dengan memanfaatkan teknologi mutakhir
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbasis kemitraan.

Motto :
“Melayani dengan keikhlasan”.
Ruangan Melati terdapat 3 kamar perawatan dan 1
kamar isolasi, 17 bed tempat tidur pasien, 1 ruang
perawat, 2 gudang, 1 ruang tindakan. 1 ners station
Rungan perawatan Melati dikepalai oleh seorang
kepala instalasi rawat inap dengan latar belakang
dokter. Rungan perawatan Melati dipimpin oleh
kepala ruangan dengan kualifikasi pendidikan
S1+Ners model metode asuhan keperawatan yang
digunakan adalah MPKP, dimana semua staf
bekerja sesuai shif
Jumlah dan Kualifikasi tenaga perawat di
ruang Melati
NO Tenaga Keperawatan N

1 Ners 3 Orang

2 S1 Keperawatan 4 Orang

3 DIII Keperawatan 4 Orang

Jumlah 11 Orang
Struktur organisasi
HASIL PENGKAJIAN PADA
RUANGAN MELATI
Planning (fungsi perencanaan)
Merupakan susunan langkah-langkah secara
sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan
organisasi atau memecahkan masalah tertentu.

Identifiasi masalah :
a. Belum terdapat visi misi ruagan yang
tertempel di tiap ruangan.
b. Belum tertempel poster-poster tentang
healt edukasi anak.
Organization ( Fungsi Pengorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas
pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-
orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk
menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur
mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan
program dan tujuan organisasi. (Nursalam, 2015).

Identiffikasi masalah :

a. Tidak terdapat nomor bed pada setiap tempat tidur pasien

b. Sistem pengorientasian pasien baru belum sepenuhnya efektif.


Fungsi ketenagaaan
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa
belum cukup kebutuhan perawat di ruangan Melati.
Kekurangan tenaga ini dapat mempengaruhi semua
bagian, mulai dari beban kerja yang tinggi,
kewenangan klinis tidak berjalan dengan baik serta
risiko kecelakaan kerja

Identifikasi masalah :
a. Belum cukup tenaga perawat di ruang melati
b. Latar belakang pendidikan tenaga keperawatan
masih di dominasi tenaga vokasional atau DIII.
Actualing (fungsi pengarahan)
Identifikasi masalah :
a. Belum optimalnya pelaksanaan supervise
b. Belum optimalnya pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Belum optimalnya menggunakan APD
Controlling (Fungsi Pengendalian)
Pengendalian angka penyakit dan kecelakaan akibat kerja
dirumah sakit tercakup dalam kewaspadaan standar yang
ditetapkan rumah sakit Yaitu :
 Kebersihan tangan (hand hygiene)
 Penggunaan APD tepat dan benar sesuai transmisi kuman
 Penanganan benda tajam dengan tepat dan benar (pembuangan
benda tajam ke dalam safety box/ kota khusus tahan tembus)
 Penanganan peralatan perawat pasien (Pre Cleaning- Clening-
Desifenksi).

Identifikasi masalah :
a. Belum optimalnya menggunakan APD
PRIORITAS MASALAH
 Berdasarkan hasil pengkajian awal didapatkan beberapa
permasalahan terkait manajemen pelayanan keperawatan
yaitu:
 Belum terdapat visi misi ruangan tertempel di ruangan
 Belum tertempel poster-poster healt edukasi anak
 Tidak terdapat nomor bed pada setiap tempat tidur pasien
 Sistem pengorientasian pasien baru belum sepenuhnya efektif
 Belum cukup tenaga perawat di ruang melati
 Latar belakang pendidikan tenaga keperawatan masih di
dominasi tenaga vokasional atau DIII
 Belum optimalnya pelaksanaan supervise
 Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan
 Belum optimalnya menggunakan APD.
Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui penghitungan
berdasarkan metode Hanlon. Cara ini dilakukan melalui
pembobotan pada setiap masalah yang ditemukan

Berdasarkan identifikasi dan prioritas masalah, masalah


yang menjadi 3 prioritas utama untuk diselesaiakan adalah :
 Belum terdapat visi misi ruangan tertempel di ruangan
 Belum tertempel poster-poster healt edukasi anak
 Tidak terdapat nomor bed pada setiap tempat tidur pasien
 Sistem pengorientasian pasien baru belum sepenuhnya
efektif
 Belum cukup tenaga perawat di ruang melati
 Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan
 Belum optimalnya menggunakan APD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai