Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Perkembangan RS DR Tadjuddin Chalid

Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang (sekarang RSK Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar) resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober 1982 berdasarkan SK

Menteri kesehatan RI Nomor 568/Menkes/SK/1982 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Ujung Pandang. Rumah Sakit Kusta Ujung

Pandang merupakan unit organis dalam lingkungan Departemen Kesehatan

yang pada waktu itu berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Diakibatkan karena masih tingginya angka prevalensi kusta di seluruh

wilayah Republik Indonesia, maka berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 270/MENKES/SK/VI/1985 tanggal 4 Juni 1985, Rumah

Sakit Kusta Ujung Pandang ditunjuk menjadi rumah sakit Pembina dan

sekaligus sebagai pusat rujukan kusta di Kawasan Timur Indonesia. Adapun

wilayah binaan adalah seluruh Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya.

Seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi masyarakat, maka

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

297/Menkes/SK/III/2008 Rumah Sakit Kusta Makassar berubah nama

menjadi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar yang berada dan

bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI.


Di samping itu brdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor

2/KMK.05/2010, Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar diberikan

kepercayaan sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Berdasarkan pertumbuhan

pemukiman di Kota Makassar yang sangat pesat yang juga berpengaruh

kepada wilayah sekitar rumah sakit, mengakibatkan Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar yang pada waktu dibangun, lokasinya berada di

luar kota dan sangat terisolasi sekarang berada di tengah pemukiman warga,

sehingga berdasarkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid Makassar mempunyai kewajiban untuk setiap saat siap

memberikan pelayanan kepada masyarakat umum. Kondisi tersebut telah

disikapi dengan baik oleh Kementerian Kesehatan, di mana pada tanggal 31

Mei 2010 Kementerian Kesehatan memberikan ijin untuk membuka

pelayanan umum melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya

Kesehatan Kementerian Kesehatan No. HK.03.05/I/2835/10.

Perkembangan pemikiran masyarakat yang modern menuntut Rumah

Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar mengikuti dengan melakukan

perubahan dari internal khususnya perubahan Struktur Organisasi yang telah

ketinggalan jaman dan dirasakan telah tidak sesuai dengan kebutuhan

pelayanan kesehatan oleh masyarakat yang semakin kompleks, maka pada

tanggal 14 Mei 2012 Menteri Kesehatan RI mengeluarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 009 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola

Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.


Selama berdirinya Rumah Sakit Dr.Tadjuddin chalid  Makassar telah

dipimpin oleh 5 Direktur  dan 1 Direktur Utama. Urutan nama-nama direktur

Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar hingga sekarang adalah : (1) dr.

A. A. Munru (2) dr. Fahmi A. (3) dr. Tambunan (4) dr. H. Sanusi Karateng

(5) DR. dr. H. Rasyidin Abdullah, MPH, dan Direktur Utama adalah : (1) dr.

H. Kamal Ali Parengrengi, M.Kes.

B. Visi, Misi, dan Motto

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit terkemuka di Indonesia dalam pelayanan

rehabilitasi kusta tahun 2019

2. Misi

a. Menyediakan fasilitas untuk pendidikan latihan, penelitian, dan

pengembangan rehabilitasi medic

b. Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan kesehatan

dan manajemen rumah sakit

c. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan peripurna dengan

memanfaatkan teknologi mutakhir

d. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbasis kemitraan

3. Motto

“Melayani dengan keikhlasan”.


C. Susunan Organisasi

Gambar 1 :Struktur Organisasi RSK dr Tadjuddin Chalid Makassar

Gambar 2 : Struktur Organisasi RSK dr Tadjuddin Chalid Makassar


D. Data Monografi

Luas Tanah :

1. Seluruhnya : 123.763 m2

2. Dalam kompleks (Daya) : 101.367 m2

3. Tempat parkir : 7.381 m2

E. Sumber Daya Manusia

1. Tenaga medis

a. Dokter Spesialis : 23 orang

b. Dokter Umum : 22 orang

c. Dokter Gigi : 5 orang

2. Tenaga Keperawatan

a. Tenaga perawat umum : 110 orang

b. Tenaga perawat gigi : 7 orang

c. Tenaga bidan : 15 orang

d. Tenaga kefarmasian : 13 orang

3. Tenaga kesehatan masyarakat

a. S2/ Pasca Sarjana : 15 orang

b. Sarjana : 37 orang

c. D III/ Akademi : 5 orang

d. SPPH : 2 orang

4. Tenaga gizi : 26 orang

5. Tenaga keterapian medis : 20 orang

6. Tenaga teknisi gizi : 17 orang


7. Tenaga non kesehatan

a. S2 Pasca Sarjana : 6 orang

b. S1 Sarjana : 22 orang

c. DIII/ Akademi : 22 orang

d. SMP, SMA/DI : 17 orang

F. Jenis Pelayanan

1. Klinik Umum

2. Klinik gigi

3. Klinik spesialis penyakit dalam

4. Klinik spesialis kulit dan kelamin

5. Klinik spesialis mata

6. Klinik spesialis THT

7. Klinik spesialis kebidanan dan kandungan

8. Klinik spesialis anak

9. Klinik spesialis bedah

a. Bedah onkologi

b. Bedah vaskuler

c. Bedah ortopedi

d. Bedah urologi

e. Bedah plastik

10. Klinik syaraf

11. Gizi klinik

12. Laboratorium
13. Radiologi

14. Kamar bersalin

15. Unit hemodialisa

16. Unit protesa ortesa

17. Unit luka

18. Fisioterapi

19. Okupasi terapi (terapi kerja) dan Klinik rehabilitasi kusta

G. Gambaran umum ruangan

1. Latar belakang ruangan melati

Ruangan Melati terdapat 3 kamar perawatan dan 1 kamar isolasi, 17

bed tempat tidur pasien, 1 ruang perawat, 2 gudang, 1 ruang tindakan. 1

ners station

Rungan perawatan Melati dikepalai oleh seorang kepala instalasi

rawat inap dengan latar belakang dokter. Rungan perawatan Melati

dipimpin oleh kepala ruangan dengan kualifikasi pendidikan S1+Ners

model metode asuhan keperawatan yang digunakan adalah MPKP,

dimana semua staf bekerja sesuai shif.

a. Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Perawat di Ruang Melati

Tabel 1
Jumlah dan Kualifikasi tenaga perawat di ruang Melati
No Tenaga Keperawatan n
1 Ners 3 orang
2 S1 Keperawatan 4 orang
3 DIII Keperawatan 4 orang
Jumlah 11 orang
Sumber : Data Primer (2019).
Berdasarkan Tabel 1 tentang jumlah dan kualifikasi tenaga

perawatan diruang Melati. Jumlah perawat terdiri dari 11 orang, Ners

sebanyak 3 orang, S1 Keperawatan sebanyak 4 orang, dan DIII

Keperawatan sebanyak 4 orang.

b. Struktur organisasi

Direktur Utama
dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS

Kepala Instalansi Rawat Inap


dr. Marce Mukkun

Kepala Ruangan
Husni S.Kep, Ns

Ketua TIM A Ketua TIM B


A.Muawanah, S.Kep, Ns Fatmawati, S.Kep

Anggota Anggota
Iramayanti S,Kep Hariani, S,Kep
Mirnawati, Amd.Kep Rika Rismawati Amd. Kep
Arianti S.Kep Jayanti S.Kep, Ns
Nurfitriani, AMK Sri Wahyuni Amd.Kep
Sarifa, AMK

c. Fasilitas ruangan

TABEL 2
Sarana dan Fasilitas Ruang Perawatan Melati
RSK.dr Tadjuddin Chalid Makassar
No Ruangan Sarana
1 Ruang Tindakan AC
Meja
Kursi
Lemari
Rak Obat
Troly
westafel
Tempat Sampah Medis
Tempat Sampah Nonmedis
Septy Box
2 Gudang Lemari Loker
3 Nurse Station Telepon
Meja
Komputer
Kursi
Kipas angin
Lemari Laken
Lemari Berkas
4 Ruangan I Bed
Handrab
AC
Lemari Pasien
Tiang Infus
Tirai
WC
5 Ruangan II Bed
Handrab
AC
Lemari Pasien
Tiang Infus
Tirai
WC
6 Ruangan III Bed
Handrab
AC
Lemari Pasien
Tiang Infus
Tirai
WC
7 Ruang Isolasi Bed
Handrab
AC
Lemari Pasien
Tiang Infus
WC
Sumber : Data Primer (2019)

Berdasarkan Tabel 2 tentang Sarana dan Fasilitas Ruang

Perawatan Melati. Jumlah ruangan di Ruangan Melati tahun 2019

sebanyak 7 orang. Masing-masing ruangan dilengkapi dengan

lemari, pendingin ruangan (AC/Kipas Angin) dll.

d. Peralatan

Tabel 3
Daftar Alat Kesehatan Ruang Melati
RSK. Dr Tadjuddin Chalid Makassar
No Nama Alat Jumlah
1 Stetoskop 3 Buah
2 Spinomamometer 3 Buah
3 Kotak Cairan 1 Buah
4 Kotak Obat 33 Buah
5 Lemari APD 1 Buah
6 Tiang Infus 18 Buah
7 Pispot 4 Buah
8 Troli 3 Buah
9 Nebulizer 2 Buah
10 Set GF 1 Buah
11 Tempat Kasa 2 Buah
12 Regulator 3 Buah
13 Baki pembagian obat 1 Buah
Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 3 tentang Daftar Alat Kesehatan Ruang

Melati . terbanyak adalah kotak obat sebanyak 33 buah.


Tabel 4
Daftar Alat Non Kesehatan Ruang Melati
RSK. Dr Tadjuddin Chalid Makassar
No Nama Alat Jumlah
1 AC 8 Buah
2 Kipas Angin 1 Buah
3 Lemari Laken 1 Buah
4 Lemari Arsip 1 Buah
5 Lemari Pasien 17 Buah
6 Bed Pasien 17 Buah
7 Tempat Laken Infeksius 1 Buah
8 Tempat Laken Noninfeksius 1 Buah
9 Westafel 1 Buah
10 Handrab 17 Buah
11 Telpone Ruangan 1 Buah
12 Komputer 1 Buah
13 Kamar Mandi 4 Buah
14 Rostur 3 Buah
15 Stiker 6 langkah cuci tangan dengan Handrab 9 Buah
Sumber : Data Primer (2019)

Berdasarkan Tabel 4 tentang Daftar Alat Non kesehatan Ruang

Melati. terbanyak adalah lemari pasien, bed pasien, dan handrab

masing-masing sebanyak 17 buah.

Anda mungkin juga menyukai