Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KEHUMASAN

“PUBLIC RELATIONS PADA ORGANISASI BISNIS”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. MIZA YUNITA 1911211028


2. YORI APRILA 1911212002
3. YUNIA ZAHRA ANNISA 1911212022
4. ELSA NUR IKHSANI 1911212034
5. RETA PRIMA TAIWA 1911212036
6. AULIA ERID ANGELICA 1911213004
7. ANGGUN FEBRINA 1911213020
8. GHINA AZARIA SALDHA 1911213028
9. ANNISA PUTRI INDAH SUCI 1911213034

DOSEN PENGAMPU :

HAMIDATUL YUNI, S.ST, M.KES

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita bersama, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat beserta salam
kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
Terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah bekerjasama dalam
pembuatan makalah mata kuliah Kehumasan, yang berjudul Public Relations
pada Organisasi Bisnis. Makalah ini dibuat sebagai dasar penilaian dari ibu
Hamidatul Yuni, S.ST., M.Kes. terhadap kelompok 2.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini baik dari segi isi materi, penulisan-penulisan kalimat yang tidak tepat,
referensi yang kurang, dan sebagainya. Untuk itu, sumbangan kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan agar adanya perubahan terhadap penulisan
makalah ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Padang, 21 Oktober 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II..................................................................................................................... 2
2.1 Jenis-Jenis Organisasi Bisnis..................................................................... 2
2.1.1 Perusahaan Perseorangan................................................................ 2
2.1.2 Persekutuan Firma........................................................................... 3
2.1.3 Perseroan Komanditer (CV)............................................................ 4
2.1.4 Perseroan Terbatas...........................................................................5
2.1.5 Koperasi...........................................................................................6
2.2 Komunikasi Niaga/Bisnis.......................................................................... 7
2.2.1 Secara Klasik................................................................................... 7
2.2.2 Secara Moderat................................................................................ 7
2.2.3 Menurut Ahli................................................................................... 8
2.3 Ruang Lingkup, Proses, Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi Niaga...........9
2.3.1 Ruang Lingkup Komunikasi Niaga................................................. 9
2.3.2 Proses Komunikasi Niaga..............................................................10
2.3.3 Prinsip-prinsip dasar komunikasi niaga.........................................11
2.4 Peran dan Kedudukan Komunikasi dalam Dunia Bisnis......................... 13
2.5 Dampak dan Evaluasi Komunikasi Niaga............................................... 17
BAB III..................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 21
3.2 Saran........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terdapat berbagai organisasi bisnis dalam dunia bisnis, antara lain
perusahaan perseorangan, persekutuan firma, persekutuan komanditer (CV),
perseroan terbatas dan koperasi. Setiap organisasi mempunyai ciri khas
tersendiri yang akan dijelaskan pada bagian pembahasan makalah ini.
Makalah ini juga menjelaskan pengertian komunikasi bisnis, ruang lingkup,
proses dan prinsip-prinsip dasar komunikasi bisnis, peran dan kedudukan
komunikasi dalam dunia bisnis, dan juga dampak serta evaluasi komunikasi
bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis organisasi bisnis?
2. Apa itu komunikasi niaga/bisnis?
3. Apa saja ruang lingkup, proses, dan prinsip-prinsip dasar komunikasi
niaga?
4. Apa peran dan kedudukan komunikasi dalam dunia bisnis?
5. Bagaimana dampak dan evaluasi komunikasi niaga?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar pembaca mengetahui jenis-jenis organisasi bisnis.
2. Agar pembaca mengetahui komunikasi niaga/bisnis.
3. Agar pembaca mengetahui ruang lingkup, proses, dan prinsip-prinsip
dasar komunikasi niaga.
4. Agar pembaca mengetahui peran dan kedudukan komunikasi dalam dunia
bisnis.
5. Agar pembaca mengetahui dampak dan evaluasi komunikasi niaga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Organisasi Bisnis

2.1.1 Perusahaan Perseorangan

Menurut UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan


Pasal 1B, yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menurus
yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba. Dengan kata
lain, perusahaan adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh satu orang
individu. Semua keuntungan yang diperoleh dari usaha ini dimiliki oleh
pengola dan pengelola juga menanggung semua resiko yang didapat.
Dalam pendirian perusahaan perseorangan ini tidak diatur dalam KHUD
serta tidak ada perjanjian yang dilakukan. Karena, hanya didirikan oleh
satu orang pengusaha saja.
a. Ciri dan Sifat Perusahaan Perseorangan:
1) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
6) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan
penghasilan yang lebih besar
7) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
8) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
b. Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1) Kelebihan perusahaan perseorangan:

2
a) Mudah dibentuk dan dibubarkan
b) Bekerja dengan sederhana
c) Pengelolaannya sederhana
d) Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
2) Kekurangan perusahaan perseorangan:
a) Tanggung jawab tidak terbatas
b) Kemampuan manajemen terbatas
c) Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
d) Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
e) Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

2.1.2 Persekutuan Firma

Persekutuan Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh


beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama yang
digunakan secara bersama.
a. Ciri dan Sifat Firma :
1) Setiap pemilik wajib melunasi hutang yang tak terbayar dengan
harta pribadi.
2) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa
seizin anggota lain.
4) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
5) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
6) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
7) Mudah memperoleh kredit usaha
b. Kelebihan dan Kekurangan Firma
1) Kelebihan Firma:
a) Prosedur pendirian relatif mudah

3
b) Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena
gabungan modal oleh beberapa orang
c) Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma,
sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
2) Kekurangan Firma:
a) Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para
anggota firma
b) Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah
seorang anggota keluar, maka firma pun bubar

2.1.3 Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer adalah persekutuan yang didirikan oleh


beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan
uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama
sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.
a. Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Komanditer
1) Kelebihan Perseroan Komanditer:
a) Pendiriannya relatif mudah
b) Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
c) Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
d) Manajemen dapat didiversifikasikan
e) Kesempatan untuk berkembang lebih besar
2) Kekurangan Perseroan Komanditer
a) Tanggung jawab tidak terbatas
b) Kelangsungan hidup tidak terjamin

4
2.1.4 Perseroan Terbatas

Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas


adalah sebuah kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi atas saham dan memenuhi syarat serta peraturan pelaksanaannya
yang ditetapkan dalam undang-undang. Dalam arti lain, Perseroan
Terbatas berarti suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban
pendiri atau pemilik.
a. Ciri dan Sifat Perseroan Terbatas:
1) Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
2) Modal dan ukuran perusahaan besar
3) Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4) Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
5) Kepemilikan mudah berpindah tangan
6) Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
7) Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen
8) Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang
saham
9) Sulit untuk membubarkan PT
b. Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Terbatas
1) Kelebihan Perseroan Terbatas:
a) Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
b) Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko
bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
c) Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
d) Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkinkan perluasan usaha.
e) Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien

5
2) Kekurangan Perseroan Terbatas:
a) Biaya pendiriannya relatif mahal
b) Rahasia tidak terjamin
c) Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

2.1.5 Koperasi

Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha


yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Modal koperasi
dapat diperoleh melalui dana cadangan sisa hasil usaha, simpanan pokok
atau wajib, sumbangan suka rela maupun pinjaman dari sesame anggota
koperasi lainnya. Tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang berasal dari masyarakat umum serta ikut
dalam pembangunan perekonomian nasional.
a. Prinsip dalam pelaksanaan
1) Keanggotaan bersifat suka rela
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa masing-masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak
dapat dialihkan.
b. Ciri Koperasi:
1) Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
2) Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
3) Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk
kesejahteraan anggota.

6
4) Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
5) Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan
pengurus.
6) Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang
koperasi terhadap pihak lain.
7) Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.

2.2 Komunikasi Niaga/Bisnis

2.2.1 Secara Klasik

Menurut Himstreet dan Baty dalam Bussiness Communicatios:


Principles and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik
dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Sementara itu menurut Bowee, komunikasi adalah suatu proses
pengiriman dan penerimaan pesan. Secara sederhana dapat dikemukakan
bahwa komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang menyangkut berbagai macam bentuk komunikasi baik verbal
maupun nonverbal untu mencapai tujuan tertentu.

2.2.2 Secara Moderat

Pengertian komunikasi paling tidak melibatan dua orang atau lebih,


dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan
cara-cara komunikasi yang lazim diguakan melalui lisan, tulisan, maupun
sinyal-sinyal nonverbal. Dalam dunia praktis, dikenal uga komunikasi
antarpribadi ( interpersonal communication ) dan komunikasi lintas
budaya ( intercultural/cross-cultural communication ), selain komunikasi
bisnis ( business communication ).

7
2.2.3 Menurut Ahli

a. Menurut Purwanto (2006:4), Komunikasi bisnis adalah


komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, termasuk berbagai
bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal atau komunikasi non-
verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya bisnis
komunikasi dibagi menjadi dua hal: verbal dan non-verbal.
b. Menurut Katz (1994:4), Komunikasi bisnis didefinisikan sebagai
pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tujuan komersial. Komunikasi bisnis dapat
didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis
dalam rangka mencapai tujuan bisnis.
c. Menurut Rosenbaltt (1982:7), Komunikasi bisnis menurut
pernyataan ia menyatakan dalam komunikasi bisnis adalah
pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan sejenisnya,
disajikan dalam pribadi atau nonpersonal melalui simbol-simbol
atau tanda untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Menurut Persing (1981:108), Komunikasi bisnis menurut Persing
didefinisikan sebagai proses penyampaian arti dari simbol atau kode
yang mencakup semua elemen yang ada hubungannya dengan
proses penyampaian dan penerimaan pesan, baik secara lisan
maupun dalam bentuk non-verbal yang dilakukan dalam organisasi
yang membayar orang bersama-sama untuk menghasilkan dan
barang atau jasa pasar untuk keuntungan.
e. Menurut Curtis (1992:6), Komunikasi bisnis sesuai dengan
komunikasi dalam organisasi bisnis dalam pertunjukan untuk
memecahkan masalah dan membuat keputusan. Menurut posisi yang
lebih tinggi dalam bisnis, ia semakin bergantung pada keahlian dari

8
orang lain untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah
untuk sukses.

2.3 Ruang Lingkup, Proses, Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi


Niaga

2.3.1 Ruang Lingkup Komunikasi Niaga

Komunikasi Bisnis merupakan komunikasi yang digunakan untuk


membangun hubungan antar perusahaan dalam dunia bisnis. Hal ini
dilakukan guna saling mempromosikan atau mempresentasikan suatu nilai
produk atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak buyer
maupun perusahaan lain yang hendak melakukan kerjsama dengan
perusahaan yang terkait. Komunikasi bisnis ini yang pada umumnya
digunakan oleh para promotor atau public relation suatu perusahaan
kepada perusahaan lain atau buyer.
Ruang lingkup komunikasi bisnis di sini akan kami paparkan
seperti yang disampaikan oleh Chris Fill (1995). Ruang lingkup yang
disampaikan di sini berupa delapan pertanyaan di antaranya :
a) Siapa yang menerima pesan.
b) Pesan yang berperan sebagai informasi.
c) Nilai perusahaan atau produk yang dipertahankan.
d) Pengeluaran dalam pembuatan produk baru.
e) Cara pesan ketika disampaikan.
f) Tindakan penerima yang diinginkan.
g) Kontrol terhadap proses.
h) Pencapaian ketetapan

9
2.3.2 Proses Komunikasi Niaga
Secara garis besar proses komunikasi terhat pada gambar dibawah ini.

Komunikasi merupakan sumber kehidupan sebuah organisasi yang


menjebatani informasi dari dua arah antara pengirim dan penerima pesan.
Proses komunikasi itu sendiri terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Pengirim memiliki ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
2. Pengirim mengubah idenya menjadi pesan. Pasa saat ide di ubah
menjadi pesan yang akan diterima oleh pihak lain, ia menentukan
bentuk pesan (kata, ekspresi wajah, isyarat), panjang uraian pesan,
susunan, nada, dan gaya, yang semua tergantung pada ide, penerima
pesan , dan suasana hati si pengirim pesan
3. Pengirim menyampaikan pesan. Untuk mengirim pesan kepada
penerima perlu dipilih saluran komunikasi (verbal atau nonverbal)

10
dan media yang sesuai. Saluran dan media yang dipilih tergantung
pada pesan yang akan disampaikan, lokasi penerima, sifat pesan,
dan formalitas.
4. Pihak penerima menerima pesan. Komunikasi terjadi apabila
penerima mnerima pesan terlenih dahulu. Jika pesan yang dikirim
dalam bentuk surat, penerima telah membacanya dan memahami
pesan yang diterima. Apabila pesan yang diterima dalam bentuk
presentasi lisan, penerima harus dapat mendengar pembicara dan
memperhatikan pesan yang disampaikan.
5. Penerima menafsirkan pesan. Penerima harus menyelaraskan
pemikiran dengan pihak penerima pesan, mnerima dan
memahaminya, kemudian pesan yang diterima disimpan dalam
pikiran.
6. Penerima memberikan reaksi dan mengirim umpan balik. Umoan
balik berupa respon penerima, sebagai batas akhir rangkaian
komunikasi. Umpan balik merupakan unsur utama dalam proses
komunikasi karena umpan balik memungkinkan pihak pengirim
pesan untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirim.

2.3.3 Prinsip-prinsip dasar komunikasi niaga

a. Menurut Murphy Hildebrandt dikenal prinsip 7C dalam


komunikasi bisnis :
1) completeness, lengkap
2) concisness, jelas, singkat
3) concretness, non-abstrak
4) consideration, mempertimbangkan situasi
5) clarity, kalimat mudah
6) courtessy, sopan, tata krama

11
7) correctness, cermat tata bahasa.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi individu


dapat berjalan secara efektif antara lain :
1) Terbuka (transparan), setiap pesan atau informasi harus disampaikan
secara apa adanya atau objektif sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Hindari usaha menutupnutupi pesan atau informasi,
hendaknya pesan atauinformasi disampaikan salam kondisi apapun
walau terkadang akibat yang ditimbulkannya dirasakan kurang baik.
2) Tidak arogan, dalam penyampaian pesan atau informasi sebaiknya
sikap sombong dan merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar
perlu dihindari.
3) Adaptif terhadap perkembangan informasi, khususnya berkaitan
dengan informasi bisnis, dibutuhkan sikap atau keterampilan dalam
memahami setiap perubahan yang terjadi di sekeliling dan yang
menyangkut perubahan terhadap informasi.
4) Kompeten, keahlian komunikasi memang menjadi hal dasar yang
wajib dimiliki oleh individu, terlebij jika menyampaikan informasi
di depan khalayak ramai.
5) Antusias, selalu menginginkan hal-hal baru yang akan menambah
khasanah pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi, juga
selalu mencari hal-hal yang belum pernah dijumpai.
6) Penuh perhatian, selain memiliki kemampuan dalam berbicara setiap
individu dituntut pula memiliki keahlian dalam mendengar atau
menyimak. Juga selalu concern terhadap apa yang ia sampaikan.
7) Cerdas, kaya bahan pertimbangan yang sehat dalam memilih topik
atau fakta yang perlu dikemukakan selama komunikasi
8) Sabar dan penuh pengertian ; bahkan pada saat-saat menghadapi
orang-orang yang Perangainya tidak terpuji sekalipun

12
9) Jujur, mempunyai integritas yang tinggi
10) Menguasai subyek dan bahasa yang dipergunakan selama
berkomunikasi
11) Memiliki pengetahuan dasar tentang proses komunikasi dan metode-
metode memberikan dan menerima pesan secara efektif.

2.4 Peran dan Kedudukan Komunikasi dalam Dunia Bisnis


Pengalaman komunikasi dapat membantu mengungkapkan
kepribadian dan membangun hubungan yang baik, serta mengubah sikap
dan perilaku. Komunikasi dilakukan untuk memahami sikap dan perilaku
manusia.
Dalam dunia bisnis sering kita amati kegiatan dilakukan yang
membutuhkan interaksi diantara orang-orang yang ada didalamnya
seperti :
a. Bekerja sama menentukan tujuan yang ingin dicapai,
b. Menyusun rencana kerja,
c. Mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya.
d. Pedoman untuk membuat peraturan, mengambil keputusan dan
melakukan hubungan
e. dengan berbagai pihak di luar organisasi.
Komunikasi biasanya dilakukan tidah hanya secara individu
namun juga dapat dilakukan secara team atau kelompok. Komunikasi
yang dilakukan secara individu memerlukan keterampilan tersendiri bagi
individu yang bersangkutan.
Keberadaan public relations di sejumlah organisasi baik
pemerintah maupun swasta pada saat ini tidak dapat dianggap remeh.
Apalagi sekarang ini banyak organisasi-organisasi baru yang
bermunculan dengan berbagai kelebihan-kelebihan yang ditonjolkan
untuk melayani kepentingan publik. Persaingan- persaingan yang

13
bersifat kompetitif pun tidak bisa dihindarkan lagi. Dengan adanya
public relation diharapkan mampu menjadi faktor penentu dalam
mempengaruhi seluruh perilaku publik untuk menerima serta
mengenal jasa, produk, atau gagasan dari sebuah organisasi. Peranan
public relation merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman
fungsi public relationdan komunikasi dalam organisasi. Dengan begitu
akan terjalin suatu hubungan yang harmonis antara organisasi dan
publik.
Defli (2009) dalam tulisannya menyatakan bahwa peran
Public Relations adalah sebagai Jembatan antara organisasi dengan
publik atau antara manajemen dengan pegawainya agar tercapai
Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak.
Public relation bertindak sebagai komunikator ketika manajemen
berhubungan dengan para pegawai, selain itu juga ada peran lain
yang dijalankan public relation namun tergantung organisasinya.

Peranan public relation dalam organisasi secara umum yaitu:


a. Penasihat ahli (Expert Preciber Communication)
Seorang public relation yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Dengan hubungan
internal yang harmonis dan efisien, serta komunikasi yang efektif,
hubungan public relation dengan manajemen organisasi ini ibarat dokter
dengan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk
menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan
dari public relation dalam memecahkan dan mengatasi persoalan
public relation yang telah dihadapi oleh organisasi.
b. Fasilitator komunikasi (Communication Facilitator)

14
Dalam hal ini seorang public relation berperan sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen
organisasi dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh publik. Jika dianalogikan peran seorang public
relation ini sebagi perata jalan. Artinya seorang public
relationmempermudah jalannya komunikasi (direncanakan dan
diorganisir terlebih dahulu) pihak manajemen atau publik dalam hal
penyampaian pendapat, keluhan, ataupun yang lainnya. Seorang public
relation harus bisa menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
efektif dalam menjelaskan kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publik agar terciptanya hubungan yang saling pengertian,
mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari
kedua belah pihak. Selain itu, seorang public relation juga dapat berperan
sebagai sumbu antara manajemen dengan publik internal maupun
eksternal. Public relation harus mampu menginterpretasikan dinamika
dan kebutuhan serta perilaku publik terhadap manajemen dan
sebaliknya. Untuk bisa memikul peran ini, seorang publicrelationharus
mempunyai akses pada manajemen bahkan top manajemen.
c. Fasilitator proses pemecahan masalah (Problem Solving
Process Facilitator)
Peranan public relation dalam proses pemecahan masalah,
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil
tindakan berupa keputusan dalam mengatasi persoalan yang ada.
Misalnya, ketika ada masalah seorang public relation membantu
pimpinan organisasi untuk menciptakan pendapat publik dan mampu
menjelaskan serta menekankan tanggung jawab kepada pimpinan
untuk dapat melayani kepentingan publik sehingga permasalahan
dapat segera terselesaikan dengan cepat. Selain itu juga, dalam

15
mengambil keputusan public relation dapat menjadi penengah ketika
keputusan diambil dengan tidak memihak kepada pimpinan dan
publik. Maka seorang public relation harus dapat membentuk suatu
tim yang dikoordinasi oleh public relation yang melibatkan berbagai
departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu
mengatasi semua masalah yang terjadi dalam organisasi.
d. Teknisi komunikasi (Technician Communication)
Dalam menjalankan peranannya sebagai teknisi komunikasi
atau praktisi public relation, seorang public relationberperan sebagai
jurnalis dan hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau yang
lebih dikenal dengan method of communications. Sistem komunikasi
dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau
tingkatan (level). Maksudnya sistem komunikasi baik arus maupun
media komunikasi yang digunakan secara horisontal maupun vertikal
mempunyai teknis komunikasi yang berbeda. Adapun tugas seorang
public relationyang berperan sebagai teknisi komunikasi adalah menulis
new release, menulis house journal, mengembangkan isi web,
menangani kontak media, dan berhubungan dengan banyak publik di
organisasi.
e. Pe-monitoring dan pengevaluasi
Seorang public relation berperan untuk mengantisipasi
setiap perubahan yang mungkin saja berdampak negatif terhadap
organisasi. Dalam hal ini, public relation haruslah pandai dalam
mengawasi setiap tindakan publik (pemonitoring) dan mengevaluasi
(pengevaluasi) semua kegiatan yang berhubungan dengan publik.
Pada tahapan evaluasi ini dilakukan perbaikan-perbaikan untuk
menciptakan hubungan yang harmonis diantara publik suatu organisasi.
Dalam menjalankan peranannya, tak lupa pengetahuan,
kemampuan mengatur/me-manage (mengorganisasi), kemampuan

16
membina relasi dengan publik, berkepribadian yang utuh dan jujur,
terampil, serta banyak imajinasi dan kreatif sangatlah diperlukan bagi
seorang public relation. Selain itu juga, seorang public relationharus
menguasai teknik-teknik komunikasi yang baik agar ketika menjalin
hubungan dengan publik baik internal maupun eksternal, publik dapat
merespon dan menerima apa yang disampaikan oleh seorang public
relation. Dengan komunikasi pula semua hubungan dengan publik
tersebut akan dapat terjalin harmonis tanpa menimbulkan permasalahan
dan persepsi buruk publik terhadap suatu organisasi sehingga
citra/imageorganisasi akan tetap terjaga dengan baik dimata publik.
Dengan beberapa kemampuan yang dimiliki oleh seorang public
relation pula, akan semakin mempermudah seorang public relation
dalam menjalankan peranannya sesuai dengan kebutuhan dalam
organisasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa peranan public
relation di suatu organisasi sebagai penasihat ahli, fasilitator
komunikasi, fasilitator pemecahan masalah, teknisi komunikasi, serta
pe-monitoring dan pengevaluasi. Kesemua peran tersebut pada intinya
untuk membantu menetapkan dan memelihara komunikasi dengan
menjalin hubungan baik dengan publik baik internal maupun
eksternal, membantu dalam penyelesaian pemecahan masalah-masalah
manajemen yang sedang terjadi dalam organisasi (sebagai komunikator),
serta membentuk citra/image positif publik/masyarakat terhadap
organisasi.

2.5 Dampak dan Evaluasi Komunikasi Niaga


Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan
ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam
kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh
kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan

17
situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya
menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan)
yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah
dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih
mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding
hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya
jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga
sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif
menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur
pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk
mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik
menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan
berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu
SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi
dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya
efektivitas dalam komunikasi bisnis.

Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi


lainnya ditentukan beberapa hal:
a. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang
disampaikan dapat diterima komunikan.
b. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses

18
integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat
guna.

Ini mencakup beberapa faktor antara lain:


1) Cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki.
Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur
mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang
dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang
berbeda pula.
2) Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di
lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan
terkadang di daerah yang terpencil (rural area).
3) Unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan
syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan.
4) Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
c. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar
komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu
mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka
pikir komunikan.
d. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu
keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus
bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
e. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksi/umpan
balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa

19
diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak
melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
f. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan. Pendapat lain
mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien
maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
a. Mampu membuat pesan dipahami.
b. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
c. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif,
seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu: Empati,
Pembicara yang sederajat, dan Proyeksi atau menciptakan dampak.

20
BAB III

PENUTUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Jenis-jenis organisasi bisnis ada 5
yaitu: perusahaan perseorangan, persekutuan firma, Perseroan Komanditer (CV),
Perseroan terbatas, dan Koperasi yang semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing.

Komunikasi Bisnis merupakan komunikasi yang digunakan untuk membangun


hubungan antar perusahaan dalam dunia bisnis. Ruang lingkup komunikasi bisnis yaitu
Siapa yang menerima pesan, Pesan yang berperan sebagai informasi, Nilai perusahaan
atau produk yang dipertahankan, Pengeluaran dalam pembuatan produk baru, Cara pesan
ketika disampaikan, Tindakan penerima yang diinginkan, Kontrol terhadap proses dan
Pencapaian ketetapan. Proses komunikasi itu sendiri terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
Pengirim memiliki ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain, Pengirim mengubah
idenya menjadi pesan,Pengirim menyampaikan pesan, Pihak penerima menerima pesan,
Penerima menafsirkan pesan, Penerima memberikan reaksi dan mengirim umpan balik.
Umoan balik berupa respon penerima, sebagai batas akhir rangkaian komunikasi.

3.2 Saran
Baik bagi penulis, mahasiswa, maupun bagi institusi terkait diharapkan makalah
ini dapat menjadi informasi tambahan yang positif dan mampu menerapkan apa yang
telah dipelajari dan diperoleh, serta mengimplementasikannya langsung melalui praktik
di lapangan. Untuk segala saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan agar
dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muh. Ruslan. 2010. Komunikasi Bisnis. Dikutip tanggal 21 Oktober


2020 dari
https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/tajdid/article/download/582/445

Heru. 2017. Komunikasi bisnis yang efektif, ruang lingkup dan tujuan. Dikutip 19
Oktober 2020 dari Pakar Komunikasi :
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-bisnis.
M. Fuad, dkk, 2005, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama.

Rouly, Dorothy dkk. 2016. Komunikasi Bisnis. Universitas Lampung.

Solihin, Ismail, 2006, Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Studi Kasus,
2006, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Grup.

Wahyuningsih, Lestari. Tugas dan fungsi public realtion dalam organisasi.


Dikutip 19 Oktober 2020 dari E prints uny:
http://eprints.uny.ac.id/17895/1/TUGAS%20AKHIR _.pdf

Widodo, Darso. Komunikasi Bisnis. Dikutip 19 Oktober 2020 :


https://sites.google.com/site/kuliahkomunikasibisnis/.

22

Anda mungkin juga menyukai