DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita bersama, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat beserta salam
kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
Terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah bekerjasama dalam
pembuatan makalah mata kuliah Kehumasan, yang berjudul Public Relations
pada Organisasi Bisnis. Makalah ini dibuat sebagai dasar penilaian dari ibu
Hamidatul Yuni, S.ST., M.Kes. terhadap kelompok 2.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini baik dari segi isi materi, penulisan-penulisan kalimat yang tidak tepat,
referensi yang kurang, dan sebagainya. Untuk itu, sumbangan kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan agar adanya perubahan terhadap penulisan
makalah ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II..................................................................................................................... 2
2.1 Jenis-Jenis Organisasi Bisnis..................................................................... 2
2.1.1 Perusahaan Perseorangan................................................................ 2
2.1.2 Persekutuan Firma........................................................................... 3
2.1.3 Perseroan Komanditer (CV)............................................................ 4
2.1.4 Perseroan Terbatas...........................................................................5
2.1.5 Koperasi...........................................................................................6
2.2 Komunikasi Niaga/Bisnis.......................................................................... 7
2.2.1 Secara Klasik................................................................................... 7
2.2.2 Secara Moderat................................................................................ 7
2.2.3 Menurut Ahli................................................................................... 8
2.3 Ruang Lingkup, Proses, Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi Niaga...........9
2.3.1 Ruang Lingkup Komunikasi Niaga................................................. 9
2.3.2 Proses Komunikasi Niaga..............................................................10
2.3.3 Prinsip-prinsip dasar komunikasi niaga.........................................11
2.4 Peran dan Kedudukan Komunikasi dalam Dunia Bisnis......................... 13
2.5 Dampak dan Evaluasi Komunikasi Niaga............................................... 17
BAB III..................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 21
3.2 Saran........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a) Mudah dibentuk dan dibubarkan
b) Bekerja dengan sederhana
c) Pengelolaannya sederhana
d) Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
2) Kekurangan perusahaan perseorangan:
a) Tanggung jawab tidak terbatas
b) Kemampuan manajemen terbatas
c) Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
d) Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
e) Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
3
b) Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena
gabungan modal oleh beberapa orang
c) Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma,
sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
2) Kekurangan Firma:
a) Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para
anggota firma
b) Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah
seorang anggota keluar, maka firma pun bubar
4
2.1.4 Perseroan Terbatas
5
2) Kekurangan Perseroan Terbatas:
a) Biaya pendiriannya relatif mahal
b) Rahasia tidak terjamin
c) Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
2.1.5 Koperasi
6
4) Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
5) Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan
pengurus.
6) Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang
koperasi terhadap pihak lain.
7) Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.
7
2.2.3 Menurut Ahli
8
orang lain untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah
untuk sukses.
9
2.3.2 Proses Komunikasi Niaga
Secara garis besar proses komunikasi terhat pada gambar dibawah ini.
10
dan media yang sesuai. Saluran dan media yang dipilih tergantung
pada pesan yang akan disampaikan, lokasi penerima, sifat pesan,
dan formalitas.
4. Pihak penerima menerima pesan. Komunikasi terjadi apabila
penerima mnerima pesan terlenih dahulu. Jika pesan yang dikirim
dalam bentuk surat, penerima telah membacanya dan memahami
pesan yang diterima. Apabila pesan yang diterima dalam bentuk
presentasi lisan, penerima harus dapat mendengar pembicara dan
memperhatikan pesan yang disampaikan.
5. Penerima menafsirkan pesan. Penerima harus menyelaraskan
pemikiran dengan pihak penerima pesan, mnerima dan
memahaminya, kemudian pesan yang diterima disimpan dalam
pikiran.
6. Penerima memberikan reaksi dan mengirim umpan balik. Umoan
balik berupa respon penerima, sebagai batas akhir rangkaian
komunikasi. Umpan balik merupakan unsur utama dalam proses
komunikasi karena umpan balik memungkinkan pihak pengirim
pesan untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirim.
11
7) correctness, cermat tata bahasa.
12
9) Jujur, mempunyai integritas yang tinggi
10) Menguasai subyek dan bahasa yang dipergunakan selama
berkomunikasi
11) Memiliki pengetahuan dasar tentang proses komunikasi dan metode-
metode memberikan dan menerima pesan secara efektif.
13
bersifat kompetitif pun tidak bisa dihindarkan lagi. Dengan adanya
public relation diharapkan mampu menjadi faktor penentu dalam
mempengaruhi seluruh perilaku publik untuk menerima serta
mengenal jasa, produk, atau gagasan dari sebuah organisasi. Peranan
public relation merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman
fungsi public relationdan komunikasi dalam organisasi. Dengan begitu
akan terjalin suatu hubungan yang harmonis antara organisasi dan
publik.
Defli (2009) dalam tulisannya menyatakan bahwa peran
Public Relations adalah sebagai Jembatan antara organisasi dengan
publik atau antara manajemen dengan pegawainya agar tercapai
Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak.
Public relation bertindak sebagai komunikator ketika manajemen
berhubungan dengan para pegawai, selain itu juga ada peran lain
yang dijalankan public relation namun tergantung organisasinya.
14
Dalam hal ini seorang public relation berperan sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen
organisasi dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh publik. Jika dianalogikan peran seorang public
relation ini sebagi perata jalan. Artinya seorang public
relationmempermudah jalannya komunikasi (direncanakan dan
diorganisir terlebih dahulu) pihak manajemen atau publik dalam hal
penyampaian pendapat, keluhan, ataupun yang lainnya. Seorang public
relation harus bisa menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
efektif dalam menjelaskan kembali keinginan dan harapan organisasi
kepada publik agar terciptanya hubungan yang saling pengertian,
mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari
kedua belah pihak. Selain itu, seorang public relation juga dapat berperan
sebagai sumbu antara manajemen dengan publik internal maupun
eksternal. Public relation harus mampu menginterpretasikan dinamika
dan kebutuhan serta perilaku publik terhadap manajemen dan
sebaliknya. Untuk bisa memikul peran ini, seorang publicrelationharus
mempunyai akses pada manajemen bahkan top manajemen.
c. Fasilitator proses pemecahan masalah (Problem Solving
Process Facilitator)
Peranan public relation dalam proses pemecahan masalah,
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil
tindakan berupa keputusan dalam mengatasi persoalan yang ada.
Misalnya, ketika ada masalah seorang public relation membantu
pimpinan organisasi untuk menciptakan pendapat publik dan mampu
menjelaskan serta menekankan tanggung jawab kepada pimpinan
untuk dapat melayani kepentingan publik sehingga permasalahan
dapat segera terselesaikan dengan cepat. Selain itu juga, dalam
15
mengambil keputusan public relation dapat menjadi penengah ketika
keputusan diambil dengan tidak memihak kepada pimpinan dan
publik. Maka seorang public relation harus dapat membentuk suatu
tim yang dikoordinasi oleh public relation yang melibatkan berbagai
departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu
mengatasi semua masalah yang terjadi dalam organisasi.
d. Teknisi komunikasi (Technician Communication)
Dalam menjalankan peranannya sebagai teknisi komunikasi
atau praktisi public relation, seorang public relationberperan sebagai
jurnalis dan hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau yang
lebih dikenal dengan method of communications. Sistem komunikasi
dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau
tingkatan (level). Maksudnya sistem komunikasi baik arus maupun
media komunikasi yang digunakan secara horisontal maupun vertikal
mempunyai teknis komunikasi yang berbeda. Adapun tugas seorang
public relationyang berperan sebagai teknisi komunikasi adalah menulis
new release, menulis house journal, mengembangkan isi web,
menangani kontak media, dan berhubungan dengan banyak publik di
organisasi.
e. Pe-monitoring dan pengevaluasi
Seorang public relation berperan untuk mengantisipasi
setiap perubahan yang mungkin saja berdampak negatif terhadap
organisasi. Dalam hal ini, public relation haruslah pandai dalam
mengawasi setiap tindakan publik (pemonitoring) dan mengevaluasi
(pengevaluasi) semua kegiatan yang berhubungan dengan publik.
Pada tahapan evaluasi ini dilakukan perbaikan-perbaikan untuk
menciptakan hubungan yang harmonis diantara publik suatu organisasi.
Dalam menjalankan peranannya, tak lupa pengetahuan,
kemampuan mengatur/me-manage (mengorganisasi), kemampuan
16
membina relasi dengan publik, berkepribadian yang utuh dan jujur,
terampil, serta banyak imajinasi dan kreatif sangatlah diperlukan bagi
seorang public relation. Selain itu juga, seorang public relationharus
menguasai teknik-teknik komunikasi yang baik agar ketika menjalin
hubungan dengan publik baik internal maupun eksternal, publik dapat
merespon dan menerima apa yang disampaikan oleh seorang public
relation. Dengan komunikasi pula semua hubungan dengan publik
tersebut akan dapat terjalin harmonis tanpa menimbulkan permasalahan
dan persepsi buruk publik terhadap suatu organisasi sehingga
citra/imageorganisasi akan tetap terjaga dengan baik dimata publik.
Dengan beberapa kemampuan yang dimiliki oleh seorang public
relation pula, akan semakin mempermudah seorang public relation
dalam menjalankan peranannya sesuai dengan kebutuhan dalam
organisasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa peranan public
relation di suatu organisasi sebagai penasihat ahli, fasilitator
komunikasi, fasilitator pemecahan masalah, teknisi komunikasi, serta
pe-monitoring dan pengevaluasi. Kesemua peran tersebut pada intinya
untuk membantu menetapkan dan memelihara komunikasi dengan
menjalin hubungan baik dengan publik baik internal maupun
eksternal, membantu dalam penyelesaian pemecahan masalah-masalah
manajemen yang sedang terjadi dalam organisasi (sebagai komunikator),
serta membentuk citra/image positif publik/masyarakat terhadap
organisasi.
17
situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya
menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan)
yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah
dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih
mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding
hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya
jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga
sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif
menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur
pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk
mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik
menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan
berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu
SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi
dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya
efektivitas dalam komunikasi bisnis.
18
integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat
guna.
19
diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak
melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
f. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan. Pendapat lain
mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien
maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
a. Mampu membuat pesan dipahami.
b. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
c. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif,
seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu: Empati,
Pembicara yang sederajat, dan Proyeksi atau menciptakan dampak.
20
BAB III
PENUTUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Jenis-jenis organisasi bisnis ada 5
yaitu: perusahaan perseorangan, persekutuan firma, Perseroan Komanditer (CV),
Perseroan terbatas, dan Koperasi yang semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
3.2 Saran
Baik bagi penulis, mahasiswa, maupun bagi institusi terkait diharapkan makalah
ini dapat menjadi informasi tambahan yang positif dan mampu menerapkan apa yang
telah dipelajari dan diperoleh, serta mengimplementasikannya langsung melalui praktik
di lapangan. Untuk segala saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan agar
dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Heru. 2017. Komunikasi bisnis yang efektif, ruang lingkup dan tujuan. Dikutip 19
Oktober 2020 dari Pakar Komunikasi :
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-bisnis.
M. Fuad, dkk, 2005, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama.
Solihin, Ismail, 2006, Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Studi Kasus,
2006, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Grup.
22