NAMA KELOMPOK 3 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi, karena dengan karunia-Nya kami masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan sebagai salah satu
tugas diskusi mata kuliah “Manajemen Koperasi dan UMKM”. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen mata kuliah bersangkutan dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Terimakasih
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari era globalisasi sekarang masyarakat berusaha untuk terus meningkatkan
kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai, dengan menggunakan
waktu yang seefektif dan seefisien mungkin dan dengan biaya yang relatif murah. Koperasi
merupakan badan usaha dalam rangka membangun ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan. Di lihat dari sejarah, koperasi dilahirkan sebagai usaha yang berperan dalam
memajukan kepentingan perekonomian anggota koperasi tersebut. Dalam koperasi anggota
sebagai pemilik dan pelanggan mempunyai posisi kekuasaan yang tertinggi, mereka
mendirikan dan mengembangkan perusahaan koperasi untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi dan peran Koperasi tercantum dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992, sebagai
berikut:
1. Fungsi koperasi dan peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
masyarakat.
Sedangkan dalam sistem ekonomi Indonesia fungsi koperasi adalah sebagai berikut:
Fungsi (peran dan tugas) koperasi Indonesia tegasnya adalah sebagai berikut:
3
2. Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menciptakan pembagian yang adil
dan merata atas pendapatan tersebut.
5. Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja
baru.
Adapun peran dan fungsi koperasi menurut Soesilo (2008:43) adalah sebagai berikut.
Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang
diperoleh anggota itu.
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan
dalam bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi
turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan.
Hal ini merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi.
Koperasi adalah institusi, lembaga atau organisasi yang tumbuh atas dasar solidaritas
tradisional dan kerjasama antar individu. Koperasi sangat berperan dalam pembangunan
nasional diberbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan bidang sosial.
A. Bidang Ekonomi
k) Peran koperasi usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi
nasional pada masa mendatang.
B. Bidang Sosial
Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada
dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela.
C. Bidang Pendidikan
Pembelajaran ilmu koperasi sejak di sekolah membantu para siswa maupun generasi
muda untuk bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ilmu koperasi yang diterapkan
dalam pendidikan juga merupakan bagian kecil dari praktik kehidupan bermasyarakat di
negara demokrasi ini.
Peran koperasi dalam memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat ini
memberikan hasil yang baik, karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang pada
6
koperasi tersebut. Bukan hanya itu saja peranan yang dilakukan koperasi juga dapat
membantu negara untuk mengembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat.
Jika koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri dan
mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi, mampu memproduksi produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum
mampu mencapai tujuan bersama anggotanya, mereka harus diberdayakan melalui
pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri
dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat
membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai mediator, fasilitator maupun
sebagai kordinator.
7
1. Meneurut Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya lainnya agar mencapai
tujuan oganisasi yang telah ditetapkan.
2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan(1996) mendefinisikan
manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu
untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas untuk mencapai hasil-hasil yang
lebih baik yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak sendiri-sendiri
lebih jauh Peter Drucker percaya bahwa pekerjaan manjemen adalah untuk
membuat manusia lebih produktif.
3. Pendapat lainnya mengemukakan oleh Harorl dan Cyril O. Donnel
mengungkapkan bahwa manjemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu suatu
organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan
pengendalian.
4. Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “ The Cooperative
Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation
is an economic system with social content” Artinya koperasi harus bekerja
menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi
yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya
5. Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi
melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a. Anggota
b. Pengurus
c. Manajer
d. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota
pelanggan
6. Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi
Koperasi adalah:
a. Rapat anggota
b. Pengurus
c. Pengawas
8
Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
selalu berhubungan dengan institute dan fungsi sebuah organisasi. Manajemen
sebagai suatu fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks
di dalam kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen
sebagai suatu institusi mengggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi
tugas-tugas yang diatur oleh organisasi tersebut.
Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-
konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap
bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi
untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi. Nilai- nilai
koperasi dibagi atas dua macam yaitu:
9
a. Kejujuran, sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada
manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain
b. Kepedulian, nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya
selalu sadar bahwa hidup itu tidak sendirian.
c. Kemajemukan (pendekatan demokrasi ), merasa yakin atas keampuhan
operasi berdasarkan karakteristiknya bahwa permasalahan yang mereka
hadapi (skala individu, kelompok lokal, regional, dan nasional ) dapat
diatasi dengan cara-cara koperasi, artinya koperasi bukan hanya berbeda
dengan yang lain akan tetap juga memiliki keunggulan kompetitif.
2. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.
Penerapan manajemen dalam kegiatan koperasi, dapat dilihat dari setiap tahap
perencanan kegiatan koperasi tersebut. Dalam kegiatan manajemen, tidak terlepas dari
4 fungsi utama manajemen yaitu:
11
kewenangan bagi pengawas untuk mengadakan pantuan seberapa jauh kebijakan-
kebijakan dilaksanakan pengurus.
4. Fungsi Pengawasan (controlling)
Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para anggota koperasi,
maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan diluar pengurus yang bertugas
memantau atau meneliti tentang pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada
pengurus. Badan tersebut adalah pengawas. Prinsip controling ini harus dijabarkan
dalam organisasi koperasi. Selain controling tersebut dilakukan oleh pengawas,
pengurus wajib menciptakan suatu system pengendali atau bisa disebut”build in
control”
D. Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi
Implementasi fungsi manajemen di koperasi dikelompokkan berdasarkan tugas dan
tanggung jawab pengurus, pengawas dan penasehat.
1. Perangkat organisasi, terdapat 3 bagian diantarnya:
a. Rapat anggota, merupakan kekuasaan tertinggi di koperasi dapat minimal
dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3 bulan setelah tutup buku). Rapat
anggota menetapkan :
- Anggaran dasar koperasi
- Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
- Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas
- Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
- Pengesahan/penolakan laporan keuangan
- Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanan tugas
- Pengesahaan SHU
- Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
b. Pengurus
Jumlah pengurus sekurang-kurangnya tiga orang terdiri dari unsur ketua,
sekretaris dan bendahara. Pengurus berfungsi sebagai perencana, personifikasi
badan hukum koperasi, kesatuan pimpinan, penyedia sumber daya dan
pengendali koperasi. Pengurus berwenang dalam:
- Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
12
- Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota
sementara, sesuai dengan AD
- Mengangkat dan memberhentikan pengelola dan karyawan koperasi
- Melakukan tindakan serta upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan
tanggung jawabnya
c. Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang atau sesuai AD
koperasi. Unsur pengawas terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris
merangkap anggota dan anggota. Tujuan, fungsi dan wewenang serta tanggung
jawab pengawas ialah:
- Bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali atas tata kehidupan koperasi yang meliputi organisasi,
manjemen, usaha, keuangan, pembukuan dan kebijaksanaan pengurus
- Pengawas berfungsi sebagai pengawas dan pemeriksa
- Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dana atau harta
kekayaan koperasi
- Bertanggung jawab kepada rapat anggota.
2. Dasar-dasar kegiatan pengurus dan pengawas
a. Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada
- UU N0.25 tahun 1992
- Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
- Keputusan rapat anggota
- Keputusan rapat pengurus dan rapat gabungan
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanan secara kolektif berdasarkan azas
kekeluargaan dan masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin,
inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan
c. Pengurus dan pengawas bekerja secara terbuka
d. Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh pengelola
(manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan
13
e. Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus sesuai dengan keputusan rapat anggota dan pertanggungjawaban
pengurus maupun pengawas disajikan tertulis
f. Pertanggungjawaban pengurus maupun pengawas secara perorangan yang
telah diterima, baik dalam rapat pengurus maupun rapat pengawas menjadi
tanggungjawab pengurus atau pengawas
3. Badan penasehat
Tugas dan fungsi dari badan penasehat ialah sebagai berikut:
a. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak
diminta untuk kepentingan dan kemajuan koperasi
b. Berfungsi sebagai penasehat
c. Dapat menghadiri rapat anggota, rapat gabungan dan rapat pengurus.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Koperasi dapat diartikan sebagai perkumpulan orang orang yang secara suka rela
mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan
menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi
secara demokratis.
Manajemen koperasi bersifat demokrasi adalah untuk membina dan mengembangkan
kecerdasan anggota khususnya dan anggota masyarakat umunya terutama mengenai tata
kehidupan koperasi sendiri. Jadi didalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi
diharapkan akan menggunakan secara jujur untuk mengemukakan pendapat dan gagasan
demi perbaikan,kemajuan dan perkembangan. Rakyat Indonesia bercita cita membangun
ekonomi nasioanal nya yang akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan. Rakyat
Indonesia sudah bertekat bulat untuk mengujudkan demokrasi ekonomi, individualism dan
egoism harus dibuang jauh jauh. Jadi kegiatan koperasi fungsioanl yang utama pada waktu ini
adalah simpan pinjam dikalangan anggotanya.
Jadi dari fakta diatas dapat di benarkan pendapat yang mengatakan bahwa sukses
setidaknya sesuatu organisasi untuk bagian yang besar tergantung kepada orang orang yang
menjadi anggotanya.
3.2 SARAN
Makalah ini tidak jauh dari kesempurnaan, maka dari itu makalah ini masih perlu kritik
dan saran dari pembaca yang sisfatnya membangun atas kesempurnaan makalah ini, semoga
bermanfaat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Bambang Agus & Erwin Putera. Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. (2017). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
http://junetroslina.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-koperasi.html
(Diakses pada tanggal 29 September 2020, pukul 18.00 WITA)
16