Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

(Peranan, Dukungan, Fungsi dan Manajemen di Bidang Koperasi)

NAMA KELOMPOK 3 :

1. Ni Kadek Dwi Antari (1807521018)

2. Ni Luh Putu Gangga Rahayu (1807521025)

3. Ade Mela Dewi Dirayani (1807521027)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi, karena dengan karunia-Nya kami masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan sebagai salah satu
tugas diskusi mata kuliah “Manajemen Koperasi dan UMKM”. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen mata kuliah bersangkutan dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Terimakasih

Jimbaran, 29 September 2020

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penelitan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2

2.1 Dukungan Manajemen Terhadap Koperasi ........................................................................... 2

2.2 Fungsi dan Peran Koperasi .................................................................................................... 3

2.3 Manajemen di Bidang Koperasi............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 15

3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................... 15

3.2 SARAN ................................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dilihat dari era globalisasi sekarang masyarakat berusaha untuk terus meningkatkan
kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai, dengan menggunakan
waktu yang seefektif dan seefisien mungkin dan dengan biaya yang relatif murah. Koperasi
merupakan badan usaha dalam rangka membangun ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan. Di lihat dari sejarah, koperasi dilahirkan sebagai usaha yang berperan dalam
memajukan kepentingan perekonomian anggota koperasi tersebut. Dalam koperasi anggota
sebagai pemilik dan pelanggan mempunyai posisi kekuasaan yang tertinggi, mereka
mendirikan dan mengembangkan perusahaan koperasi untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja dukungan manajemen terhadap koperasi?


1.2.2 Bagaimana fungsi setra peran koperasi?
1.2.3 Bagaimana manajemen di bidang koperasi?

1.3 Tujuan Penelitan

1.3.1 Untuk mengetahui dukungan manajemen terhadap koperasi.


1.3.2 Untuk memahami fungsi serta peran koperasi.
1.3.3 Untuk memahami manajemen di bidang koperasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dukungan Manajemen Terhadap Koperasi

2.1.1 Dukungan Anggota Terhadap Koperasi


Dalam menjalankan usahanya, koperasi perlu mendapat dukungan dari berbagai
bidang termasuk dalam bidang permodalan. Sebagaimana diketahui bahwa besar
kecilnya usaha yang dilakukan oleh suatu koperasi juga sangat ditentukan oleh besar
kecilnya modal yang dimiliki oleh koperasi itu sendiri. Keberadaan modal dalam
koperasi sanggat penting artinya. Anggota adalah salah satu sumber modal koperasi
yang dapat dipenuhi oleh anggota secara langsung, bisa berupa: Simpanan Pokok,
Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela.
2.1.2 Konsekuensi Manajemen Koperasi
Konsekuensi manajemen koperasi bersifat demokrasi adalah untuk membina
dan mengembangkan kecerdasan anggota khususnya dan anggota masyarakat umunya
terutama mengenai tata kehidupan koperasi sendiri.. Jadi didalam rapat anggota
koperasi itulah para anggota koperasi diharapkan akan menggunakan secara jujur
untuk mengemukakan pendapat dan gagasan demi perbaikan, kemajuan dan
perkembangan koperasi. Rakyat Indonesia bercita cita membangun ekonomi
nasioanal nya yang akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan, rakyat Indonesia
sudah bertekat bulat untuk mengujudkan demokrasi ekonomi, individualism dan
egoism harus dibuang jauh jauh.
2.1.3 Masalah Anggota dalam Manajemen Koperasi
Masalah anggota dalam manajemen koperasi adalah merupakan masalah yang
sangat penting,dan hal ini jelas,bukan konsentrasi modal pemiliknya.
Jadi syarat syarat untuk menjadi anggota koperasi adalah:
1) Anggota masyarakat yang mempunyai usaha.
2) Usaha itu berkaitan dengan usaha koperasi
3) Mampu melaksanakan hak dan memikul tanggung jawab sebagai anggota.
4) Mempunyai rasa individualis,soladiritas,outoaktivitas.
Jadi masalah anggota dalam suatu koperasi:
1) Memperluas anggota koperasi
2
2) Meningkatkan kualitas anggota
Maka koperasi dapat diartikan sebagai perkumpulan orang orang yang secara
suka rela mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya
dengan menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan
yang diawasi secara demokratis.

2.2 Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi dan peran Koperasi tercantum dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992, sebagai
berikut:

1. Fungsi koperasi dan peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
masyarakat.

3. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat


sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
sebagai andalan guru.

4. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan mengembangkan


perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sedangkan dalam sistem ekonomi Indonesia fungsi koperasi adalah sebagai berikut:

1. Koperasi adalah alat yang berguna untuk mensejahterakan rakyat.

2. Sebagai alat demokrasi nasional.

3. Sebagai landasan dasar perekonomian bangsa dan memperkokoh perekonomian


bangsa Indonesia.

Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mempunyai kedudukan


dan fungsi (peran dan tugas) yang penting yang secara bersama dengan badan usaha milik
negara atau swasta melakukan berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Fungsi (peran dan tugas) koperasi Indonesia tegasnya adalah sebagai berikut:

1. Mempersatukan, mengarahkan, dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta serta


daya usaha rakyat, terutama mereka yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas
agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

3
2. Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menciptakan pembagian yang adil
dan merata atas pendapatan tersebut.

3. Kopersi mempunyai tugas meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa


Indonesia.

4. Koperasi berperan serta secara aktif dalam membina kelangsungan perkembangan


demokrasi ekonomi.

5. Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja
baru.

Adapun peran dan fungsi koperasi menurut Soesilo (2008:43) adalah sebagai berikut.

Fungsi koperasi antara lain adalah:

1. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya.

2. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat.

3. Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota.

4. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan kegiatan


koperasi.

5. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang


ekonomi secara optimal.

Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut:

1. Membantu anggota untuk peningkatan pendapatan/penghasilan

Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang
diperoleh anggota itu.

2. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan

Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga


masyarakat pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha
melakukan kegiatan sesuai dengan jenis koperasi, seperti di bidang kerajinan,
pertanian, dan pertokoan. Dibukanya lapangan usaha koperasi berarti memberi
kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap sumber daya manusia pada umumnya.

3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat

Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti meningkatkan taraf


hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi kemungkinan akan
lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.
4
4. Turut mencerdaskan bangsa

Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan
dalam bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi
turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

5. Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang, baik perseorangan


maupun warga masyarakat.

Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan


bersama. Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat
mempersatukan usaha para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti usaha
pengadaan pupuk, bibit, alat pertanian, dan menjual bersama produksi pertanian.

6. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi

Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan.
Hal ini merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi.

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari:

a. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

b. Penyedia lapangan kerja.

c. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan


masyarakat.

d. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

Koperasi adalah institusi, lembaga atau organisasi yang tumbuh atas dasar solidaritas
tradisional dan kerjasama antar individu. Koperasi sangat berperan dalam pembangunan
nasional diberbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan bidang sosial.

A. Bidang Ekonomi

a) Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan


masyarakat umumnya.

b) Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun


masyarakat.

c) Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

d) Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.

e) Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.


5
f) Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

g) Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya


dan masyarakat umumnya.

h) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan


perekonomian nasional.

i) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan


masyarakat.

j) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

k) Peran koperasi usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi
nasional pada masa mendatang.

B. Bidang Sosial

Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada
dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela.

a) Membantu terciptanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta


melindungi hak dan kewajiban semua orang.

b) Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam


membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.

c) Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.

d) Mendorong terwujudnya aturan manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan


- hubungan kebedaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.

C. Bidang Pendidikan

Peran koperasi didalam bidang pendidikan memberikan ilmu-ilmu atau nilai-nilai


yang seharusnya diajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah. Oleh sebab itu ilmu
koperasi menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah.

Pembelajaran ilmu koperasi sejak di sekolah membantu para siswa maupun generasi
muda untuk bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ilmu koperasi yang diterapkan
dalam pendidikan juga merupakan bagian kecil dari praktik kehidupan bermasyarakat di
negara demokrasi ini.

Peran koperasi dalam memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat ini
memberikan hasil yang baik, karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang pada

6
koperasi tersebut. Bukan hanya itu saja peranan yang dilakukan koperasi juga dapat
membantu negara untuk mengembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat.

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia adalah :

a. Alat perjuangan untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.

b. Sebagai guru perekonomian nasional Indonesia (tiang utama pembangunan ekonomi


nasional).

c. Membantu pemerintah dalam meletakkan fondasi perekonomian nasional yang kuat


dengan menjalankan prinsip-prinsip koperasi Indonesia.

Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu


menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi
nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,
dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

Jika koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri dan
mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi, mampu memproduksi produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum
mampu mencapai tujuan bersama anggotanya, mereka harus diberdayakan melalui
pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri
dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat
membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai mediator, fasilitator maupun
sebagai kordinator.

2.3 Manajemen di Bidang Koperasi

2.3.1 Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi


A. Manajemen Koperasi
Menurut UU No. 25 tahun 1992, Koperasi Indonesia didefinisikan sebagai
“badan usaha yang beranggotakan orang, seorang, atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan”. Pengertian itu disusun tidak hanya berdasarkan pada konsep
koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial tetapi secara lengkap telah
mencerminkan norma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku bagi bangsa
Indonesia. Selain itu ada beberapa juga pengertian manajemen menurut para ahli,
diantaranya sebagai berikut:

7
1. Meneurut Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya lainnya agar mencapai
tujuan oganisasi yang telah ditetapkan.
2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan(1996) mendefinisikan
manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu
untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas untuk mencapai hasil-hasil yang
lebih baik yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak sendiri-sendiri
lebih jauh Peter Drucker percaya bahwa pekerjaan manjemen adalah untuk
membuat manusia lebih produktif.
3. Pendapat lainnya mengemukakan oleh Harorl dan Cyril O. Donnel
mengungkapkan bahwa manjemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu suatu
organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan
pengendalian.
4. Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “ The Cooperative
Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation
is an economic system with social content” Artinya koperasi harus bekerja
menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi
yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya
5. Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi
melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a. Anggota
b. Pengurus
c. Manajer
d. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota
pelanggan
6. Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi
Koperasi adalah:
a. Rapat anggota
b. Pengurus
c. Pengawas

8
Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
selalu berhubungan dengan institute dan fungsi sebuah organisasi. Manajemen
sebagai suatu fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks
di dalam kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen
sebagai suatu institusi mengggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi
tugas-tugas yang diatur oleh organisasi tersebut.

Manajemen koperasi hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen koperasi


dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang
dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan
kesejahteraan berdasarkan nilai prinsip-prinsip koperasi.

Manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung


jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka
mengarahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk
mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan profesional perkoperasian.
Sehingga dapat disimpulkan manajemen koperasi adalah kegiatan professional
yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi dalam
mencapai tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

B. Nilai- Nilai Dasar Gerakan Koperasi

Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati


berdasarkan tradisi para pendiri yang dijadikan landasan ideology koperasi dalam
mencapai cita-citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri
sendiri, tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan,
kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, serta kepedulian kepada orang lain.

Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-
konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap
bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi
untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi. Nilai- nilai
koperasi dibagi atas dua macam yaitu:

1. Ide-ide dasar dan etika dasar, falsafah dasar koperasi, diantaranya :

9
a. Kejujuran, sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada
manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain
b. Kepedulian, nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya
selalu sadar bahwa hidup itu tidak sendirian.
c. Kemajemukan (pendekatan demokrasi ), merasa yakin atas keampuhan
operasi berdasarkan karakteristiknya bahwa permasalahan yang mereka
hadapi (skala individu, kelompok lokal, regional, dan nasional ) dapat
diatasi dengan cara-cara koperasi, artinya koperasi bukan hanya berbeda
dengan yang lain akan tetap juga memiliki keunggulan kompetitif.
2. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.

C. Fungsi Manajemen di Koperasi

Penerapan manajemen dalam kegiatan koperasi, dapat dilihat dari setiap tahap
perencanan kegiatan koperasi tersebut. Dalam kegiatan manajemen, tidak terlepas dari
4 fungsi utama manajemen yaitu:

1. Fungsi Perencanaan (planning)


Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu
sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya
orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaiman cara
melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Perencanaan
menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi
yang dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi
kearah yang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun perencanan pengurus dan
manajer koperasi harus melakukan indentifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa
target atau sasaran yang akan dicapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan
oleh anggota dan belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan
permodalan koperasi, termasuk juga situasi persaingan usaha di lingkungan
koperasi juga harus diperhitungkan. Adapun manfaat dari perencanan ialah
sebagai berikut:
a. Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan
organisasi
b. Dapat menghindari keadaan yang tidak terduga
10
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan menggunakan metoda kerja
yang sesuai
d. Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur
serta jadwal yang telah ditetapkan
e. Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu berpedoman pada
tujuan. Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanan selalu berpedoman
pada tujuan.
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara
para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi,
yang tujuannya mengelompokkan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya yang dimiliki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat
dicapai secara efektif dan ekonomis. Fungsi ini memfokuskan pada cara agar
target-target yang dirancangkan dapat dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan
“wadah/perangkat organisasi”, yang intinya adalah sebagai berikut:
a. Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai lapisan atau
kelompok dan jenis tugas/pekerjaaan yang diperlukan
b. Memperhatikan rentang kendali (span of control )
c. Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian kelompok lapisan kerja guna
mencapai sasaran yang ditetapkan.
3. Fungsi Pelaksanaan (actuating)
Meskipun telah tersedia wadah yang berupa organisasi dengan uraian-uraian
tugas dan hierarkinya, belum akan berjalan aktif tanpa dicetuskan/mengenai
pelaksanaan dari tugas-tugas dalam organisasi tersebut. Untuk menggerakkan
organisasi agar bisa berjalan dengan baik diperlukan pedoman-pedoman,
instruksi-instruksi, ketetapan-ketetapan, hal-hal tersebut harus dijabarkan dengan
organisasi, yang mengatur ketetapan, instruksi, pedoman menjadi lapisan-lapisan
hierarki dari atas sampai ketingkat pelaksana di lapangan/bawah.
Rapat anggota sebagai lapisan teratas akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
koperasi yang harus dilaksanakan pengurus dan pada gilirannya pengurus selaku
pelaksanan tertinggi akan mengeluarkan pedoman-pedoman, instruksi kepada
lapisan-lapisan kebawahnya. Demikian pula rapat anggota menerbitkan

11
kewenangan bagi pengawas untuk mengadakan pantuan seberapa jauh kebijakan-
kebijakan dilaksanakan pengurus.
4. Fungsi Pengawasan (controlling)
Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para anggota koperasi,
maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan diluar pengurus yang bertugas
memantau atau meneliti tentang pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada
pengurus. Badan tersebut adalah pengawas. Prinsip controling ini harus dijabarkan
dalam organisasi koperasi. Selain controling tersebut dilakukan oleh pengawas,
pengurus wajib menciptakan suatu system pengendali atau bisa disebut”build in
control”
D. Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi
Implementasi fungsi manajemen di koperasi dikelompokkan berdasarkan tugas dan
tanggung jawab pengurus, pengawas dan penasehat.
1. Perangkat organisasi, terdapat 3 bagian diantarnya:
a. Rapat anggota, merupakan kekuasaan tertinggi di koperasi dapat minimal
dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3 bulan setelah tutup buku). Rapat
anggota menetapkan :
- Anggaran dasar koperasi
- Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
- Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas
- Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
- Pengesahan/penolakan laporan keuangan
- Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanan tugas
- Pengesahaan SHU
- Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
b. Pengurus
Jumlah pengurus sekurang-kurangnya tiga orang terdiri dari unsur ketua,
sekretaris dan bendahara. Pengurus berfungsi sebagai perencana, personifikasi
badan hukum koperasi, kesatuan pimpinan, penyedia sumber daya dan
pengendali koperasi. Pengurus berwenang dalam:
- Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan

12
- Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota
sementara, sesuai dengan AD
- Mengangkat dan memberhentikan pengelola dan karyawan koperasi
- Melakukan tindakan serta upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan
tanggung jawabnya

Pengurus bertanggungjawab kepada rapat anggota mengenai pelaksanaan


tugas kepengurusan setiap tahun buku yang dikasikan dalam laporan
pertanggungjawaban tahunan.

c. Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang atau sesuai AD
koperasi. Unsur pengawas terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris
merangkap anggota dan anggota. Tujuan, fungsi dan wewenang serta tanggung
jawab pengawas ialah:
- Bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali atas tata kehidupan koperasi yang meliputi organisasi,
manjemen, usaha, keuangan, pembukuan dan kebijaksanaan pengurus
- Pengawas berfungsi sebagai pengawas dan pemeriksa
- Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dana atau harta
kekayaan koperasi
- Bertanggung jawab kepada rapat anggota.
2. Dasar-dasar kegiatan pengurus dan pengawas
a. Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada
- UU N0.25 tahun 1992
- Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
- Keputusan rapat anggota
- Keputusan rapat pengurus dan rapat gabungan
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanan secara kolektif berdasarkan azas
kekeluargaan dan masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin,
inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan
c. Pengurus dan pengawas bekerja secara terbuka
d. Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh pengelola
(manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan
13
e. Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus sesuai dengan keputusan rapat anggota dan pertanggungjawaban
pengurus maupun pengawas disajikan tertulis
f. Pertanggungjawaban pengurus maupun pengawas secara perorangan yang
telah diterima, baik dalam rapat pengurus maupun rapat pengawas menjadi
tanggungjawab pengurus atau pengawas
3. Badan penasehat
Tugas dan fungsi dari badan penasehat ialah sebagai berikut:
a. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak
diminta untuk kepentingan dan kemajuan koperasi
b. Berfungsi sebagai penasehat
c. Dapat menghadiri rapat anggota, rapat gabungan dan rapat pengurus.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Koperasi dapat diartikan sebagai perkumpulan orang orang yang secara suka rela
mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan
menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi
secara demokratis.
Manajemen koperasi bersifat demokrasi adalah untuk membina dan mengembangkan
kecerdasan anggota khususnya dan anggota masyarakat umunya terutama mengenai tata
kehidupan koperasi sendiri. Jadi didalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi
diharapkan akan menggunakan secara jujur untuk mengemukakan pendapat dan gagasan
demi perbaikan,kemajuan dan perkembangan. Rakyat Indonesia bercita cita membangun
ekonomi nasioanal nya yang akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan. Rakyat
Indonesia sudah bertekat bulat untuk mengujudkan demokrasi ekonomi, individualism dan
egoism harus dibuang jauh jauh. Jadi kegiatan koperasi fungsioanl yang utama pada waktu ini
adalah simpan pinjam dikalangan anggotanya.
Jadi dari fakta diatas dapat di benarkan pendapat yang mengatakan bahwa sukses
setidaknya sesuatu organisasi untuk bagian yang besar tergantung kepada orang orang yang
menjadi anggotanya.

3.2 SARAN

Makalah ini tidak jauh dari kesempurnaan, maka dari itu makalah ini masih perlu kritik
dan saran dari pembaca yang sisfatnya membangun atas kesempurnaan makalah ini, semoga
bermanfaat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Bambang Agus & Erwin Putera. Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. (2017). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

http://junetroslina.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-koperasi.html
(Diakses pada tanggal 29 September 2020, pukul 18.00 WITA)

16

Anda mungkin juga menyukai