DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
Ananda Amelia 7213510038
Dosen Pengampu :
OK Sofyan Hidayat,SE.,M.Si.,Ak.,CA
Pada prinsipnya pemberian pinjaman kepada para anggota koperasi simpan pinjam
didasarkan atas kepercayaan. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian
pinjaman ini selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan selalu mengandung resiko. Untuk
mengurangi atau meminimalisir resiko yang dihadapinya, koperasi simpan pinjam harus
menerapkan manajemen pengelolaan usaha yang baik salah satunya yaitu dengan jalan
mempertimbangkan penyaluran pinjaman yang sehat bagi anggotanya.
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan petunjuknya, serta dukungan dari sahabat, dan teman-teman serta
yang lainnya. Karena dapat menyelesaikan tulisan ini berupa makalah dengan judul
“Kebijaksanaan Pemerintah dalam Pembangunan Koperasi” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM. Alhamdulillah, akhirnya tugas makalah Ekonomi
Koperasi dan UMKM dapat diselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan, baik dari segi pengetikan,
maupun materi yang di sajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari semua pihak yang terkait
sangat di harapkan agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Tidak lupa pula penulis haturkan
permohonan maaf sebesar besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata
yang salah dan tidak sesuai.
II
DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pembangunan Koperasi dan Perundang Undangan……………….…………......3
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja undang undang yang mengatur perkoperasian?
2. Apa saja tantangan, kendala dan peluang dalam pembangunan koperasi?
3. Apa saja arahan & sasaran dalam pembangunan koperasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi tersebut tercermin, antara lain dari kenaikan jumlah serta ragam koperasi,
jumlah serta ragam dalam bidang koperasi, jumlah simpanan anggota, jumlah modal usaha,
dan jumlah nilai usaha koperasi. Kemajuan pembangunan koperasi ini lumayan
menggembirakan sebab sudah menampilkan kalau koperasi selaku gerakan ekonomi rakyat
serta badan usaha terus menjadi berfungsi aktif serta ikut serta lebih luas dalam bermacam
aktivitas ekonomi dan sekalian sudah tingkatkan kesejahteraan para anggotanya yang pada
biasanya masih terbatas keahlian ekonominya.
Sejalan dengan pertumbuhan pembangunan nasional yang diisyarati oleh kemajuan yang
pesat di bermacam zona di luar zona pertanian, bidang usaha koperasi pula ikut tumbuh. Saat
ini, lingkup bidang usaha koperasi mencakup baik usaha pertanian ataupun usaha non-
pertanian, semacam industri pangan, penyaluran pupuk, pemasaran kopra, pemasaran
cengkeh, pemasaran susu, pemasaran hasil perikanan, peternakan, pertambangan rakyat,
kerajinan rakyat, penyaluran BBM, penyaluran semen, usaha baju jadi, usaha industri logam
serta tambang rakyat, pemasaran jasa telekomunikasi, pemasaran jasa kelistrikan pedesaan,
penyaluran kredit candak kulak, penyaluran kredit tebu rakyat intensifikasi serta lain
sebagainya.
3
2.2 Tantangan, kendala dan peluang dalam pembangunan koperasi
a. Tantangan dalam pembangunan koperasi
Walaupun banyak hasil yang sudah dicapai dalam pembangunan koperasi sepanjang
Pembangunan Jangka Panjang Awal, masih banyak pula permasalahan yang belum
terselesaikan, yang wajib dilanjutkan serta ditingkatkan penanganannya dalam Pembangunan
Jangka Panjang Kedua, selaku tantangan buat mewujudkan cita- cita perkoperasian semacam
yang diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar 1945. Sampai dikala ini, sebab bermacam
alibi ekonomi serta non-ekonomi, koperasi pada biasanya belum bisa melakukan seluruhnya
prinsip koperasi sebagaimana yang sudah dicita- citakan, sehingga koperasi selaku tubuh
usaha serta gerakan ekonomi rakyat belum bisa meningkatkan seluruhnya kemampuan serta
kemampuannya dalam memajukan perekonomian nasional serta tingkatkan kesejahteraan
anggotanya.
Peran serta keberadaan koperasi kian terintegrasi serta berfungsi memastikan ke dalam
perekonomian nasional. Oleh sebab itu, tantangan dalam pembangunan koperasi merupakan
meningkatkan koperasi jadi tubuh usaha yang sehat, kokoh, maju, mandiri, serta mempunyai
energi saing sehingga sanggup tingkatkan kesejahteraan anggotanya yang berujung pada
meningkatnya perekonomian nasional. Dengan mencermati peran koperasi, baik selaku soko
guru perekonomian nasional ataupun selaku bagian integral dari tatanan perekonomian
nasional, kedudukan koperasi sangat berarti dalam meningkatkan serta meningkatkan
kemampuan ekonomi rakyat.
Dengan demikian, yang jadi tantangan merupakan mewujudkan koperasi, baik selaku
tubuh usaha ataupun selaku gerakan ekonomi rakyat supaya sanggup berfungsi secara nyata
dalam aktivitas ekonomi rakyat. Inti kekuatan koperasi terletak pada anggota yang
berpartisipasi aktif dalam organisasi koperasi serta pemahaman warga buat bergabung dalam
wadah koperasi. Sesungguhnya, keyakinan warga terhadap koperasi telah terus menjadi
bertambah, namun belum lumayan mencukupi, antara lain diakibatkan oleh terdapatnya
bermacam hambatan buat tingkatkan khasiat koperasi untuk anggotanya.
a. Tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia koperasi yang pada
umumnya belum memadai
b. Lemahnya struktur permodalan koperasi dan terbatasnya akses koperasi ke sumber
permodalan dari luar.
c. Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi
4
c. Peluang dalam pembangunan koperasi
Fungsi dan peran koperasi juga menjadi tanggung jawab lembaga gerakan koperasi
sebagai wadah perjuangan kepentingan dan pembawa aspirasi gerakan koperasi yang bekerja
sama dengan pemerintah sebagai pembina dan pelindungnya. Pengembangan koperasi
didukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang seluas luasnya di segala sektor
kegiatan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan menciptakan iklim
usaha yang mendukung kemudahan memperoleh permodalan
Garis garis besar haluan negara 1993 menetapkan bahwa sasaran koperasi dalam
pembangunan jangka panjang kedua adalah terwujudnya koperasi sebagai badan usaha dan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang sehat, tangguh, kuat dan mandiri serta
sebagai soko guru perekonomian nasional yang merupakan wadah uutuk menggalang
kemampuan ekonomi rakyat di semua kegiatan perekonomian nasional, sehingga mampu
berperan utama dalam meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
a. Makin meningkatnya kualitas sumber daya manusia koperasi yag berdampak pada makin
meningkatnya kemampuan organisasi dan manajemen koperasi
b. Makin meningkatnya pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknologi tepat guna
c. Makin kukuhnya struktur permodalan dan jaringan usaha koperasi secara horizontal dan
vertikal
d. Makin berfungsi dan berperannya lembaga geraakan koperasi
5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan pemerintah dalam pembangunan ekonomi lebih ditunjukan kepada terwujudnya
demokrasi ekonomi, dimana warga wajib memegang peranan aktif dalam aktivitas
pembangunan tersebut. Undang- Undang Dasar 1945 spesialnya pasal 33 ayat 1 melaporkan
kalau perekonomian Indonesia disusun selaku usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Dengan mencermati UUD 1945 pasal 33 ayat 1 peran koperasi sangatlah
berarti dalam meningkatkan serta meningkatkan kemampuan ekonomi yang memiliki
identitas demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, serta keterbukaan. Berikutnya
pemerintah bisa menetapkan bidang aktivitas ekonomi yang cuma bisa diusahakan oleh
koperasi.
Tidak hanya itu pemerintah pula bisa menetapkan bidang aktivitas ekonomi di sesuatu
daerah tertentu yang sudah sukses diusahakan oleh koperasi buat tidak diusahakan oleh
tubuh usaha lainya. Perihal tersebut dicoba dengan mencermati kepentingan ekonomi
nasional serta perwujudan pemerataan peluang.
B. Saran
Pemerintah harus lebih tegas lagi apabila pemerintah masih menghadapi koperasi yang
masih memanfaatkan keadaan pemerintah dalam kebijakan memberikan berbagai bantuan
dengan cara tidak cuma – cuma melainkan koperasi wajib mengembalikan bantuan dari
oemerintah tersebut dengan jangka waktu yang ditentukan oleh pemerintah.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/
https://prezi.com/
https://123dok.com/
https://repository.uin-suska.ac.id/
https://id.scribd.com/
IV