Anda di halaman 1dari 8

SOAL 1

a. Gambar design jaringan


Before :
Ktbl

Roset

Splitter Modem Smartphone

Telepon PC Laptop

= Kabel Telepon
= Kabel UTP
After :

Internet ADSL Smartphone

R&P Acces

Laptop
Switch

Pc 1 Pc 2 PC 3 PC 4

Asumsi :
Berdasarkan dari apa yang ada maka jaringan setelah after tersebut merupakan jaringan
dengan spesisifik lebih efisien waktu dan tempat serta adanya topologi yang benar dan
jelas memudahkan jaringan tersebut menjadi lebih kuat.
b. Mapping parameter :
 Transmission : R&T
 Interface affected : Switch
 Price/Harga ; 200.000
 Easy to create (kemudahan) : Menyebar
 Distance (jarak) :1 meter
 Security (tingkat keamanan) : Hight Acces Control
 Topology :Sejajar
 Connection (option) : Antimalware
Asumsi :
Berdasarkan keadaan maka dengan adanya keamanan yang jelas dan perlindungan
serta kemudahan akses maka menjadikan topologi lebih efisien.
c. Pro cons
 Splitter
 HUB/SWITCH
 Router
 Komputer
 Modem
 Telepon
 Access point
Asumsi :
Simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media
pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan
komputer.

SOAL 2

a. Arti TRUNK VLAN :


Trunk Vlan merupakan port yang dikonfigurasi untuk dilalui oleh berbagai
VLAN. Trunk link berguna untuk menghubungkan switch dengan switch lainnya, switch
dengan router, atau switch dengan server, di mana link akan digunakan untuk
melewatkan data-data dari VLAN berbeda.
Asumsi :
Konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan untuk
banyak klien dengan berbagi satu set garis (peraturan) atau frekuensi, bukan
memberikannya secara individual.
b. Mode Trunk :
 Specific VLAN ID

Route 1 Route 2

Pusat Route

Route 3 Route 4

 No Specific VLANID

Route 1 Route 2 Route 3

Pusat Route Pusat Route

Route 4 Route 5 Route6

Asumsi :
Berdasarkan gambar diatas maka dapat diaumsikan bahwa router yang ada dalam
transmisi id memiliki kejelasan semua pusat routernya sedangkan dalam no ID routernya
sedikit aneh karena ada yang memiliki double pusat sehingga tidak jelas.
c. Simulasi jika tidak ada ijinnya :
Tidak ada
Asumsi :
Dikarenakan menggunakan VLANID sudah jelas bahwa semua simulasi memiliki ijin.

SOAL 3

a. Arti Tacacs :
TACACS adalah suatu program yang berfungsi untuk authentifikasi multiuser /
radius server dalam pengaksesan suatu perangkat.
Asumsi :
TACACS mempunyai table username yang berbeda dengan policy penerapan
akses yang berbeda tiap-tiap usernya tanpa memperhatikan level user yang ada. Selain itu
kelebihan dengan centralize TACACS disamping setiap ada perubahan password cukup
dengan update db di TACACS nya, program ini juga menawarkan fitur logging tiap-tiap
user setiap kali user tersebut OL dan semua aktifitas akan di rekap dan easy to import
tentunya.
b. Config TACACS+ switch :
i. Authorization :
On the switch, we will give an IP address to VLAN 1 interface. Then we will use “no
shutdown” command to open this vlan interface.
Switch# configure terminal
Switch(config)# interface Vlan 1
Switch(config-vlanif)# ip address 192.168.0.2 255.255.255.0
Switch(config-vlanif)# no shutdown
Switch(config-vlanif)# end
PC and Laptop IP Configuration
We will configure the IP addressses of each PC and Laptop like below:
PC0 : 192.168.0.5/24
PC1 : 192.168.0.6/24
Laptop : 192.168.0.7/24
tacacs-config-2
ii. Accounting :
After the configurations, we will successfully ping from PCs to switch VLAN
interface and AAA Server Address.
Switch AAA TACACS+ Configuration
Enabling AAA
On the switch we will define the below AAA configuration steps. Firstly, we will
enable AAA with “aaa-new model” command.
Switch(config)# aaa new-model
Setting Username / Password
Then, we will define username and password for our user. Here, our username will
be “ipcisco” and password will be “abc123”.
Switch(config)# username ipcisco password abc123
Setting Authetication Method
In this step we will define the authentication as TACACS+ and we will set the used
list name. Here, our list name is IPCISCOAUTH here.
Switch(config)# aaa authentication login IPCISCOAUTH group tacacs+ local
At the end of our command, there is a keyword “local”. This provide using username
database for authentication. We can use “enable” instead of this. At tthat time, enable
password is used for authentication.
Assigning TACACS Server
In this step, we will set the TACACS+ Server that we will use with a key. This key
will be “xyz”. It is used only between the switch and the TACACS+ Server.
Switch(config)# tacacs-server host 192.168.0.1 key xyz
Telnet Configuration
We will configure telnet sessions to use IPCISCOAUTH as login authentication.
Switch(config)# line vty 0 4
Switch(config-line)# login authentication IPCISCOAUTH
TACACS+ Authorisation Configuration
In this step we will configure TACACS+ Authorisation with the below commands.
Here, “exec” command configures TACACS+ only if the users has privileged
“exec” access. Instead, we can use “network” keyword, to configure for this for all
network services.
Switch(config)# aaa authorisation exec default group tacacs+
TACACS+ Accounting Configuration
In this step we will set accounting for TACACS+. Here, again there is an “exec”
command and a “network” command. “exec” is used for priviledged exec mode and
“network” is used for all network activities.
Switch(config)# aaa accounting exec start-stop tacacs+
Asumsi :
Dalam suatu jaringan tentunya tiap – tiap host atau klien memerlukan IP address
yang digunakan sebagai identitas diri, agar tiap – tiap host bisa menentukan tujuan
apabila ingin berkomunikasi dengan host lainnya. Untuk mengonfigurasi IP dari masing –
masing host bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu static dan dynamic. Mode static yaitu
mengonfigurasi IP dari host dengan menambahkannya secara manual, seperti subnet,
gateway dan DNS. Sedangkan dynamic yaitu host mendapatkan konfigurasi IP secara
otomatis dari DHCP server. DHCP server dapat berasal dari Router, switch maupun
access point.

SOAL 4

a. Design Configuration & Pembagian IP :

DHCP
Server

IP Pusat

IP 1 IP 2 IP 3 IP 4

Asumsi :
IP Address adalah serangkaian angka yang menjadi identitas perangkat yang
terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya. Fungsinya seperti nomor rumah
pada alamat, yaitu untuk memastikan agar data dikirimkan ke perangkat yang tepat.
Panjang rangkaian angkanya adalah dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Terdapat dua
bagian, yaitu Network ID dan Host ID. Network ID merupakan bagian dari IP Address
yang dapat memberi informasi di mana jaringan tersebut aktif. Sedangkan, Host ID
adalah bagian IP Address yang merujuk pada identitas perangkat dalam jaringan.
b. Implementation router (setup) :

Router 1 Router 2

Network 1 Network 2

Asumsi :
Hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada
lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke
internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP.
Datagram memiliki alamat tujuan paket data.
c. Traffic Flow :

Router

Computer Server

Asumsi :
Sistem yang menampilkan informasi statistik akan besar atau banyaknya paket-
paket yang melewati sebuah router. Maka dengan fitur ini kita bisa melakukan
monitoring terhadap sebuah jaringan dan memungkinkan bagi kita untuk
mengidentifikasi berbagai macam masalah yang terjadi di dalamnya.
Error! Hyperlink reference not valid.

SOAL 5

a. Config QOS Bandwidth management :


Single IP (192.168.10.2)
Network IP (192.168.10.0/24)
Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di
sebelah kanan kotak isian.
Asumsi :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal
download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router.
Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Penentuan
kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download
max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per
second). Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan
mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam
keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
b. Config QOS Priority Queuing :
IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Asumsi :
Jika hanya dibuat Priority Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic
ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak
terlimit, kita bisa membuat Priority Queue baru dengan mengisikan dst-address serta
tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian
letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0).

Anda mungkin juga menyukai