Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN & PANDUAN WIRELESS NETWORKING dan VOIP

A. PENDAHULUAN
Komunikasi saat ini dirasakan sangat penting, apalagi dalam dunia sekarang
yang seakan-akan tanpa batas. Dalam dunia bisnis, pendidikan, perdagangan,
pemerintahan, bahkan telah masuk RT/RW.
Komunikasi dapat dibangun melalui wired system maupun wireless system.
Wired system lebih dikenal sebagai hubungan antar komputer melalui Hub/ Switch
memakai kabel data UTP. System wired ini menjanjikan transmisi data yang cukup
cepat yaitu 10 – 100 MBps. Kelemahannya adalah instalasi kabel yang cukup rumit,
panjang dan butuh wadah khusus. Berbeda dengan wireless system (wireless
networking) yang tidak memerlukan instalasi kabel, sehingga proses instalasinya
cukup mudah.

B. WIRELESS NETWORKING
Teknologi wireless networking memungkinkan kita untuk mendapatkan
kecepatan yang cukup tinggi, sampai dengan 54 Mbps (teoritis), aktualnya berkisar
15-19MBps ,namun masih lebih lambat dari wired system. Dengan wireless
networking memungkinkan user dapat bergerak tanpa dibatasi oleh panjang kabel
asalkan masih dalam area jangkauan. Pada wireless networking ini hanya diperlukan
unit alat yang dinamakan “Acess Point” pada sisi sentral (gatekeeper/server) dan
“Adaptor Wireless LAN”pada sisi pelanggan (client/user).
Prinsip dasar dari wireless networking adalah
menghubungkan beberapa jaringan (komputer/ telepon)
melalui gelombang radio pada frekuensi 2.4 GHz.
Gelombang radio tersebut akan dipancarkan oleh masing-
masing antena yang terdapat pada acess point maupun pada
adapter wireless LAN. Access point menjadi sentral sebuah
group dari beberapa komputer client yang saling
Acess Point berkomunikasi tanpa melalui kabel. Satu buah Access Point
mampu menangani idealnya 15-20 client.

Proses pembuatan wireless networking sebenarnya tidak sulit, ada dua jenis
wireless networking, yaitu : wireless networking tanpa access point (ad-hoc) dan
wireless networking dengan access point (infrastructure).

B.1 Jaringan Wireless tanpa access point (ad-hoc)


- Penggunaan : Untuk koneksi dua PC dan menggunakan aplikasi sederhana
seperti sharing printer dan internet.
- Kelebihan : Murah (tanpa access point), proses instalasi mudah.
- Kelemahan : Akses internet harus menggunakan ICS.
- Peralatan yang dibutuhkan : Adaptor Wireless LAN.
Langkah-langkah membuat jaringan wireless tanpa access point (ad-hoc)
1. Instalasi card dan mengatur posisi antena
2. Melakukan konfigurasi jaringan didalam windows
3. Menambah PC kedua dalam jaringan Ad-Hoc
4. Menggunakan ICS (Internet Conecting Sharing) untuk sharing koneksi internet

1
B.2 Jaringan Wireless Dengan Access Point (Infrastructure)
- Penggunaan : Jaringan wireless yang lebih besar dengan jumlah client yang
cukup banyak.
- Kelebihan bisa digunakan bersama-sama mirip jaringan biasa.
- Kelemahan : Sedikit lebih mahal karena harus membeli Access Point.
- Peralatan yang dibutuhkan adalah Access Point dan Adaptor Wireless LAN
Langkah-langkah membuat jaringan dengan Access Point (model infrastructure)
1. Setting di komputer Server
a. Setting Jaringan Internet
- Setting IP (Internet Protokol) Address
- Setting Gateway Address
- Setting Net Mask
b. Setting Jaringan Radio (Wireless Setting) :
- Set Channel (channel masing-masing client)
- Set SSID (Service Set Identifier); nama dari workgroup wireless
- Set Call Sign (nama dari Access Point)
c. Setting Pengamanan (Security Setting)
- Enkripsi setting; mengaktifkan enkripsi WEP (Wired Equivalent
Privacy), jaringan akan lebih aman dari penyusup (hacker)
- Acessible setting membatasi aksesibilitas untuk dapat menentukan siapa
saja yang dapat terhubung pada jaringan.

2. Setting di komputer Client :


a. Memasang AdaptorWireless LAN dan Mengatur Antena
b. Menghubungkan client dengan Jaringan;
- Setting AP (Acess Point) Name ; workgroup dari jaringan wireless
- Setting gateway address

Masing-masing komputer client yang terhubung dalam 1 jaringan Access Point


tersebut mempunyai alamat (channel). Channel disetting baik pada sentral maupun
pada setiap client
Kemampuan untuk 1 jaringan Access Point adalah 20 buah client
Penggunaan wireless sendiri akan mendukung teknologi VoIP (Voice Over Internet
Protokol), sehingga keduanya sebenarnya saling melengkapi.

2
AP1 AP2 AP3

HUB

C
C C C
C C C PCMCIA W-LAN

Skema Hubungan Wireless Networking Dengan Acess Point


Keterangan :
- AP = Acess Point.
-C = Client.

Untuk mengoptimalkan dalam penggunaan Wireless Networking perlu


diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
 Menggunakan lebih dari satu Access Point
Penggunaan lebih dari satu access point sangat memungkinkan untuk memperluas
jangkauan atau menghubungkan dua buah jaringan. Saat membeli access point
pastikan bisa mendukung fungsi tambahan seperti Access point client, access point
bridge, dan fungsi repeater.
 Mengoptimalkan jangkauan dan kecepatan jaringan
Jangkauan dari jaringan wireless sangat dipengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya.
Jangkauan jaringan wireless dalam ruangan tertutup biasanya 50 – 70 meter. Dan
dalam ruangan terbuka maksimal bisa sampai 150 meter . Beberapa cara untuk
mengoptimalkan jangkauan jaringan :
- jangan meletakkan access point dipojok ruangan atau lokasi yang tersembunyi,
letakkan access point di tengah-tengah atau menempel pada langit-langit
ruangan.
- Jangan meletakkan peripheral wireless pada lokasi yang dekat dengan
peralatan elektronik lainnya, terutama pada peralatan yang menggunakan
gelombang yang sama seperti microwave.
 Lebih aman dengan tidak memancarkan sinyal SSID
Access point akan memancarkan sinyal yang menginformasikan mengenai
keberadaan sebuah jaringan wireless. Sebenarnya dengan adanya sinyal ini client akan
dapat menemukan access point secara mudah, namun sinyal ini juga dapat
dimanfaatkan oleh penyusupuntuk mengecek keberadaan jaringan dan melakukan
analisa. Demi keamanan setelah jaringan selesai dikonfigurasi sebaiknya segera
menonaktifkan pilihan ini.
 Membatasi hak akses dengan filtering MAC address
Dengan melakukan pembatasan via MAC address, maka kita dapat membatasi user
yang dapat mengakses jaringan. Access point akan mengawasi dan mencocokan MAC
address dari setiap client yang akan mengakses jaringan. Kelemahannya adalah kita
harus mengecek dan mendaftarkan terlebih dahulu MAC address dari setiap client.
 Antena external khusus untuk keperluan tertentu.
Antenna ini biasanya didesain sedemikian rupa sehingga memberikan kualitas
transmisi yang lebih baik dan tersedia juga beberapa antenna yang bisa melokalisir
area yang ingin di cover oleh jaringan wireless kita. Dengan cara ini sinyal wireless
kita tidak akan menyebar ke semua lokasi.

3
 Konflik antara dua DHCP server dalam satu jaringan
Dalam satu jaringan biasanya sudah ada server yang berfungsi sebagai DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol). Masalahnya jika dalam sebuah jaringan
terdapat beberapa access point yang berfungsi sebagai router dan memiliki DHCP
server sendiri. Solusinya kita harus mematikan fungsi DHCP server dari access point
tersebut.
 Menentukan tingkat enkripsi yang paling sesuai
Menggunakan jaringan wireless tanpa menggunakan enkripsi adalah hal yang paling
berbahaya. Ada beberapa tingkat enkripsi yang dikenal oleh WEP (Wired Equivalent
Privacy) pada jaringan wireless, tingkat enkripsi tersebut antara lain 40, 64, 128, dan
256 bit. Semakin tinggi tingkat enkripsi maka data akan semakin aman dan kinerja
jaringan akan menurun dan sebaliknya. Berdasarkan pengalaman tingkat enkripsi
yang paling ideal adalah 128 bit.
 Tip paling praktis dan gratis Update Firmware
Kunjungilah site vendor anda dan perhatikan bagian “Firmware”. Beberapa waktu
terakhir terutama semakin dekatnya standar 802.11g untuk diratifikasi, para vendor
tampaknya semakin rajin mengupdate firmware dari peripheralnya Update firmware
ini biasanya akan menyesuaikan peripheral anda dengan standar yang lebih baru.
Sehingga memberikan kompetibilitas yang lebih baik.

C. VoIP Installation
Dalam hal ini kita menggunakan VoIP Merdeka sebagai gatekeeper public.
Sehingga memungkinkan kita untuk mengadakan komunkasi SLJJ bahkan SLI dengan
biaya sangat murah (atau bahkan bisa gratis).
VoIP (Voice Over Internet Protocol) harus dilakukan melalui Gatekeeper dimana
proses instalasi VoIP dibagi menjadi beberapa skenario :
1. User dengan PC yang tersambung ke internet tanpa melalui proxy
server, dengan cara dial-up ( IP Public)
2. User dengan PC yang tersambung ke internet melalui proxy server
(Warnet, Office, School)
3. Operator Proxy Server (Warnet, Office, School)
4. Operator Gatekeeper di Internet
5. User yang memakai peralatan gateway VOIP.

Penggunaan nomor telepon VoIP Merdeka sebaiknya menggunakan format yang telah
baku yaitu yang telah ditentukan oleh gatekeeper public :
6288 999 tttttt xx (total 15 digits)
atau 6288 888 tttttt xx (total 15 digits)
misalkan : 6288 999 773129 01
6288 = call area untuk VOIP Merdeka
999 = call akses untuk gateway 202.148.53.18
888 = call akses untuk gateway 202.43.162.189
tttttt = 773129 = nomor telepon user
xx = 01 = dapat di tentukan sendiri sesuai kebutuhan

call area untuk VOIP Merdeka dapat diganti menjadi 0111

4
C.1 User dengan PC yang tersambung ke internet tanpa melalui proxy server.

Peralatan yang digunakan :


1. PC yang tersambung ke Internet melalui Dial-Up.
2. Sound Card + Microfon + Headphone
3. Software NetMeeting 3.01
Setup setting NetMeeting 3.01 adalah sebagai berikut :
Tools  Options  General  Advance Calling
 use gatekeeper to place a call (isikan IP Gatekeeper di IIX,
 log on using my phone number (isikan nomor telepon)
Pada dial internet, secara otomatis NetMeeting akan mencari gatekeeper untuk
meregistrasikan PC user. Setelah terregistrasi maka NetMeeting dapat digunakan
untuk menelepon ke PC user lain.

Sebagai contoh skenario ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gatekeeper public
VoIP Merdeka yang ada. Langkah yang perlu dilakukan sbb:
1. Registrasi nama, alamat, email, nomor telepon VoIP user (sesuai format baku
yang telah ditentukan untuk gatekeeper public VoIP Merdeka) & password,
pada formulir pendaftaran di http://www.cic.ac.id/voipbook/.
2. Apabila telah melakukan registrasi dengan benar, maka gatekeeper akan
memberikan kode aktifasi melalui email user. Dengan kode aktifasi tersebut,
user akan dapat mengaktifkan nomor VoIP & password user serta dapat
berkomunikasi dengan rekan-rekan lain di VoIP Merdeka. Tentunya juga
harus melakukan setup setting NetMeeting 3.01 pada PC user.

PC Internet
OGK
user

Skema PC user tersambung ke internet tanpa melalui proxy server


Ket :
OGK = Operator Gatekeeper

C.2 User dengan PC yang tersambung ke internet melalui proxy server.

Jika merupakan PC user di belakang proxy/ wingate/ winroute atau LAN IP


192.168.x.x atau 10.x.x.x maka PC tersebut tersambung ke internet melalui proxy.
Untuk itu pada isian gatekeeper jangan diisi 202.148.63.18 (Gatekeeper Public IIX),
tapi diisi sesuai nomor IP proxy server sebagai gatekeeper (192.168.0.1). User tidak
akan bisa registrasi ke gatekeeper public IIX dan tidak akan bisa mengoperasikan
VoIP tanpa bantuan gatekeeper di proxy server, karena VoIP tidak bisa menembus
proxy.
Ket :
PC LAN LGK = Lokal Gatekeeper
user OGK = Operator Gatekeeper
Internet
LGK OGK
PC LAN (Proxy Server)
user
Skema PC user tersambung ke internet melalui proxy server
Adapun teknik instalasi software gatekeeper sebagai berikut :

5
Software gatekeeper yang digunakan adalah Open H.323 gatekeeper. Software ini
dapat diambil di www.sourceforge.net atau www.sf.net
Software ini dapat diopersikan berdampingan dengan software proxy yang ada seperti
Wingate dan Winroute.
Langkah instalasi di windows adalah sebagai berikut :
1. copy-kan gk-2.0.2-windows-bin.zip ke salah satu direktori, misalkan : D:\
temp
2. ekstrak gk-2.0.2-windows-bin.zip menggunakan Winzip.
3. setelah itu akan terlihat folder D:\temp\openh323gk\
4. File gnugk.exe ada di folder D:\temp\openh323gk\bin\ dan file-file contoh
konfigurasi ada di folder D:\temp\openh323gk\etc\ berupa file
berekstension .ini misalkan warnetvoip.ini
5. atur parameter yang ada pada file konfigurasi (*.ini) dengan text editor.
Setelah disimpan maka file ini dapat diletakkan pada folder yang sama dengan
letak file gnugk.exe
6. buka jendela ms-dos prompt, kemudian jalankan file gnugk dengan
mengetikkan : gnugk –ttt –c warnetvoip.ini

C.3 Operator Proxy Server

Untuk operator dari proxy server di warnet atau kantor yang perlu diperhatikan
adalah bahwa gatekeeper di warnet atau kantor akan meregistrasikan dirinya ke
gatekeeper yang berada di ISP atau di IIX sebagai gateway, bukan sebagai gatekeeper
untuk memudahkan integrasi ke jaringan. Berikut contoh konfigurasi proxy ini, agar
sebuah gatekeeper dapat dioperasikan sebagai proxy VoIP

PC LAN
user
Internet
LGK OGK
(Proxy Server)
PC
user LAN

Ket : Skema operator proxy server sebagai gateway


LGK = Lokal Gatekeeper
OGK = Operator Gatekeeper

Contoh ; Pengaturan File Konfigurasi .ini;


Pengaturan file konfigurasi dalam hal ini warnetvoip.ini dilakukan dengan text editor
yaitu Notepad atau Wordpad.
Hal yang perlu diperhatikan adalah pada bagian :
[Proxy]
InternalNetwork=

[Endpoint]
Gatekeeper= (diisi nomor gatekeeper tujuan)
E164= (sesuai contoh diatas 628899977312901)
Prefix= (6288999773129)

6
Untuk lebih lengkapnya dibawah ini adalah contoh warnetvoip.ini yang harus
diatur kembali beberapa parameternya. Huruf tebal adalah bagian-bagian yang
harus disesuaikan dengan kondisi jaringan.

##
## This example shows how to use the gatekeeper as an H.323 proxy.
##
## Suppose the host of the gatekeeper has two network interfaces.
##
## WAN : Menggunakan WLAN
## LAN : IP=192.168.0.1 Network=192.168.0.0/24
##
## A proxy gatekeeper is usually register witj a parent gatekeeper as an
## gateway. See child.ini for the configuration.
##

[Gatekeeper::Main]
Fourtytwo=42
Name=JdeR
TimeToLive=600

[RoutedMode]
GKRouted=1
H245Routed=0
CallSignalPort=1721
CallSignalHandlerNumber=2
RemoveH245AddressOnTunneling=1
DropCallsByReleaseComplete=1
SupportNATedEndpoints=1
Q931PortRange=30000-39999
H245PortRange=40000-49999

[Proxy]
Enable=1
InternalNetwork=192.168.0.0/24
T120PortRange=50000-59999
RTPPortRange=50000-59999

[Endpoint]
GateKeeper=202.43.162.189
Type=Gateway
H323ID=JdeR
E164=628899977312901
Prefix=6288999773129
TimeToLive=900
RRQRetryInterval=10
ARQTimeout=2

[RasSvr::RewriteE164]
6288=0111
7
[GkStatus::Auth]
rule=allow

Parameter diatas harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing jaringan, terutama


berkaitan dengan masalah IP address, IP Network, dan sebagainya.

Mengenai Billing System pada parameter tersebut dapat ditambahkan beberapa baris
perintah/ kode yang dapat ditemukan pada berbagai konfigurasi gatekeeper yang ada
pada folder D:\temp\openh323gk\etc\

C.4 Operator Gatekeeper di internet

Secara umum proses instalasi gatekeeper di internet hampir sama dengan proses
instalasi gatekeeper di proxy server warnet/kantor. Bedanya hanya isi konfigurasi
filenya. Berikut contoh file gatekeeper.ini yang disiapkan untuk sebuah gatekeeper
yang masuk ke dalam jaringan gatekeeper. Ada beberapa parameter yang harus
disesuaikan dengan kondisi jaringan yang ada. Perhatikan entry;
[Ras Svr::Neighbors]
GatekeeperIDAnda=202.111.222.161:1719;011102212345
Harus di share dengan gatekeeper lain yang beroperasi di jaringan agar saling
mengenal dan dapat beroperasi sebagai jaringan gatekeeper dan melakukan registrasi
nomor satu dengan yang lain
PC OGK
LAN
user
LGK Internet
OGK RGK
PC LAN
Internet
user
OGK

PC
user
Skema operator gatekeeper di internet

Ket :
LGK = Lokal Gatekeeper
OGK = Operator Gatekeeper (misal : VoIP Merdeka)
RGK = Root Gate keeper (sementara masih belum ada di Indonesia)

Contoh :

# Entry agar dapat menjadi bagian jaringan VoIP Merdeka


#
# Anda harus mengganti GatekeeperID dengan ID yang anda inginkan misalnya
# APJIIGK, KantorGK, dll..
# dua entry di bawah harus di share dengan rekan lain di jaringan gatekeeper
#
# [RasSvr::Neighbors]
8
# GatekeeperID=202.111.222.161:1719;011102212345
#
# [EndPoint]
# Prefix=011102212345
#
[Gatekeeper::Main]
Fourtytwo=42
Name=GatekeeperGK
#Prefix=011102212345
TimeToLive=600

[RoutedMode]
GKRouted=1
H245Routed=0
CallSignalPort=1721
CallSignalHandlerNumber=2
RemoveH245AddressOnTunneling=1
DropCallsByReleaseComplete=1
SupportNATedEndpoints=1
Q931PortRange=30000-39999
H245PortRange=40000-49999

InternalNetwork=192.168.0.0/24
T120PortRange=50000-59999
RTPPortRange=50000-59999

[RasSvr::Neighbors]
APJIIGK=111.222.333.444;*
GK1=202.159.123.162:1719;011122450
GK2=202.123.111.222:1719;011121250
GK3=202.154.222.111:1719;0111251678
GK4=167.205.123.111:1719;*

[EndPoint]
Prefix=011102212345

[RasSvr::RewriteE164]
62111=0111

[GkStatus::Auth]
rule=allow

C.5 User yang memakai peralatan Gateway VoIP

Peralatan Gateway VoIP adalah peralatan yang dapat menghubungkan VoIP di


internet dengan jaringan telepon yang menggunakan RJ-11.Alat ini dinamakn ITG
(Internet Telephony Gateway) Biasanya peralatan gateway VoIP ini disambungkan ke
PABX (Private Automated Branch Exchange). Peralatan Gateway VoIP ini biasanya
memiliki dua port, yaitu :

9
 FXS, port yang digunakan untuk dihubungkan langsung ke pesawat
telepon biasa melalui konektor RJ-11.
 FXO, port yang tidak dapat dihubungkan ke pesawat telepon biasa,
hanya dapat dihubungkan ke PABX maupun langsung ke saluran telkom melalui
konektor RJ-11
ITG
interne Telepon biasa
OGK P FXO FXS
Line 1 A
B
Telkom Line 2 Telepon (telkom)
X
Ket :
OGK = Operator Gatekeeper
ITG = Internet Telephony Gateway

Skema pemakaian peralatan gateway VoIP

Setting parameter operasi gateway VoIP dapat dilakukan melalui Web maupun telnet
dengan menggunakan text mode. Salah satu vendor yang memproduksi peralatan
gateway VoIP adalah dari Planet (www.planet.com .tw)

Jadi melalui teknologi komunikasi ini akan didapatkan manfaat besar bagi
setiap orang yang menginginkan suatu komunikasi tanpa batas, murah, dan baik serta
mudah pengoperasiannya.
Apalagi jika hal ini didukung oleh teknologi wireless maka akan jauh lebih lengkap
sebagai sarana komunikasi baik data maupun suara.

Beberapa user yang terdaftar pada gatekeeper public VoIP Merdeka, antara
lain :
No. Nama Nomor VoIP Password
1 Buda JdeR 6288999720881 merdeka
2 Anggoro JdeR 628899977312900 merdeka
3 Nym Buda 628899977312903 123456

10
KAMUS WLAN

1. Acces point (AP) : Perangkat yang berfungsi sebagai jembatan antara jaringan
kabel dengan nirkabel.
2. Mode Ad Hoc : Metode koneksi peer to peer dimana kartu PC nirkabel
berkomunikasi langsung dengan yang lainnya.
3. Mode Infrastruktur : metode yang mengharuskan masing-masing kartu client
nirkabel harus berkomunikasi dengan access point.
4. AES (Advanced Encryption Standard) : Protokol pengkodean informasi
federal yang menjamin privasi melalui kunci 128, 192, dan 256 bit.
5. DSSS ( Direct Sequence Spread Scpectrum) dan FHSS (Frequency Hopping
Spread Scpectrum) : Dua teknologi 802.11b yang inkompatibel, digunakan
untuk mentransmisikan data melalui gelombang radio.
6. Enkripsi : Metode modifikasi data sehingga hanya pengguna sah yang dapat
membukanya. Biasanya suatu kunci dibutuhkan untuk mengenkripsi dan
mendekripsi data.
7. ESSID : (Extended Service Set Identifier) : Identifier unik yang digunakan
pada access point. Hal ini memungkinkan access point untuk mengenal setiap
client dan lalu lintasnya.
8. Alamat MAC ( Media Access Control) : Alamat permanent yang diaplikasikan
terhadap hardware di pabrik.
9. OFDM ( Orthogonal frequency Division Multiplexing) : Teknik modulasi
dimana sinyal radio terbagi dalam beberapa band frequensi narrow untuk
mengirimkan data dalam jumlah banyak.
10. Preamble : Sinyal awal yang dikirim oleh hardware jaringan untuk mengontrol
deteksi sinyal dan sinkronisasi clock antar perangkat.
11. Radius (Remote Authentication Dial-in User Service) : Sistem autentikasi dan
perhitungan yang memeriksa dokumentasi pengguna dan mengijinkan akses
terdahap data yang diminta.
12. Shared Key : Kunci enkripsi yang hanya diketahui oleh penerima dan
pengirim data.
13. TKIP ( Temporal Key Integrity Protocol) : Protokol terbuka yang dibuat
sebagai bagian dari standar 802.11i untuk memperbaiki kerusakan keamanan
WEP.
14. UPNP (Universal Plug and Play) : Arsitektur yang memungkinkan kemudahan
konektivitas PC dengan perangkat lain menggunakan TCP/IP dan HTTP.
15. WEP (Wired Equivalent Privacy) : Enkripsi berbasis standar keamanan yang
dikembangkan untuk teknologi LAN nirkabel. Teknologi ini terbukti kurang
aman secara fundamental.
16. Wi-Fi Alliance : Asosiasi international nirlaba yang dibentuk 1999 lalu, untuk
merumuskan iteroperabilitas produk LAN nirkabel berbasis spesifikasi 802.11.
17. WPA (Wireless Protected Access) : Subset yang didukung industri pada
spesifikasi 802.11i menggunakan autentikasi 802.1x dan TKIP.

11

Anda mungkin juga menyukai