Anda di halaman 1dari 8

Tugas kelompok

TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

1.imron rosyadi

2.umar khatami

3. Zairin Riziq

4. M.Rifai Hasyim

5.M Rizki Ramadhan

 Jenis-Jenis Gelombang

Gelombang melintang

(cahaya, dawai)

Getaran berada pada 90 ° ke arah perjalanan gelombang

Gelombang longitudinal

(Suara, pengendapan)

Getaran adalah sepanjang arah yang sama dengan perjalanan gelombang

 Komponen pada WLAN

Dalam merancang penggunaan WLAN ini paling tidak ada 4 komponen yang mendasar atau
utama yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu:

1. Access Point
Access Point, dalam hal ini akan menjadi center point  komunikasi antara PC/laptop/Perangkat
lainnya untuk terhubungan ke Internet Service Provider (ISP), atau juga dapat digunakan untuk
menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat , dalam hal ini jika jaringan wireless yang
dikembangkan milik sebuah perusahaan. Dalam hal ini Access Point ini melakukan fungsinya sebagai
konverter sinyal gelombang radio yang dikirimkan kemudian menjadi sinyal digital yang akan
dialirkan pada perangkat WLAN lainnya yang ada pada jaringan tersebut.  Selanjutnya untuk
kemudian akan kembali dikonversikan  menjadi sinyal gelombang radio oleh receiver.
Untuk itu maka dapat dikatakan bahwa Access Point adalah merupakan perangkat jaringan yang
terdapat didalamnya berisikan sebuah transceiver dan memiliki sebuah atau beberapa antena
untuk melakukan transmisi dan juga menerima sinyal gelombang radio  ke dan dari clients
remote/computer/perangkat lainnya. Dengan menggunakan access points (AP) clients wireless
maka koneksi jaringan akan dapat dengan cepat dan mudah serta dapat memiliki mobilitas
penggunaannya dalam suatu ruangan atau tempat untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel
secara wireless tidak seperti pada jaringan LAN yang menggunakan kabel sebagai media lalu
lintas datanya.

Untu itu maka secara garis besar, access Point ini memiliki fungsi sebagai alat  pengatur lalu
lintas data yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio, sehingga dalam hal ini
memungkinkan banyak Client/Perangkat dapat saling terhubung pada suatu jaringan (Network).

Adapun fungsi access point  tersebut adalah sebagai berikut :

1. AP ini memiliki kemampuan sebagai DHCP server

2. Dalam rangka keamanan jaringan nirkabel atau wireless dapat diterapkan fitur Wired Equivalent
Privacy (WEP) maupun Wi-Fi Protected Access(WPA)

3. Demikian pula AP memiliki kemampuan unruk mengatur akses client berdasarkan MAC Address
device pengakses. Client mana saja yang bisa mengakses secara otomatis jika AP dalam kondisi aktif
tanpa harus memasukkan password terlebih dahulu.

4. Access Point ini juga dapat berfungsi sebagai Hub/Switch yang melakukan tugas untuk
menghubungkan jaringan lokal  yang menggunakan jaringan LAN kabel dengan jaringan
wireless/nirkabel.

2. Wireless LAN Interface


Pada perkembangan peralatan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini, hampir semua
peralatan memiliki kemampuan untuk melakukan koneksi ke suatu jaringan tertentu dengan
menggunakan Wireless seperti yang ada pada Laptop, Komputer PC, Smartphone, Printer, Scannner
dan peralatan lainnya. Wireless Lan Interface ini selain sudah terpasang secara built up pada
laptop/PC/Peralatan lainnya namun juga dapat dilakukan penambahan pada perangkat tersebut.
Berbagai vendor menawarkan produk ini dengan berbagai kemampuan atau fitur dengan harga yang
kompetitif pula Perangkat tersebut  dikenal dengan sebutan Wireless LAN Adaptor USB.

3. Mobile/Desktop PC
Pada umumnya pada saat ini perangkat akses untuk pengguna (user) baik pada laptop, tablet,
smatphone, pc sudah dilengkapi dan terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk
PCI,USB maupun built up.

4. Perangkat lainnya yang utama adalah Antena External, yang dipergunakan untuk memperkuat


daya pancar dari sinyal gelombang radio yang dipancarkan dan mudah untuk ditangpak dan
dikoneksikan oleh client ke jaringan wireless yang ada pada satu tempat. Selain terdapat
berbagai model dan jenis External Antena ini dijual namun para user dapat merakit  sendiri
external antenna sebagai extended seperti Wajan Bolic. Antena Kaleng dan sebagainya.

Dalam membangun jaringan Wireless LAN ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada
saat membangun WLAN ini adalah sebagai berikut :

1. Seberapa urgen dan besar kapasitas jaringan WLAN yang anda akan dibangun. Pada sisi inin
adalah anda harus memperhitungkan betul seberapa besar kebutuhan akan jaringan yang akan
dibangun/diimplementasikan nantinya. Agar implmentasi dari pembangunan WLAN itu efektif
dan sesuai kebutuhan serta juga mempertimbangkan pada pengembangan selanjutnya maka
jangan sampai jaringan WLAN yang telah dibangun tersebut telah menggunakan biaya yang
besar akan tetapi sementara penggunaannya hanya terbatas pada beberapa client saja sebagai
usernya.  Untuk akan jauh lebih baik dan bijak jika hanya untuk menghubungkan beberapa
PC/Laptop maka anda dapat menggunakan media komunikasi Add Hock (peer to peer) sebagai
mode koneksi wireless anda.

2. Untuk menggunakan WLAN maka Sistem keamanan jaringan memiliki concern tersendiri.
Dapat dikatakan top level yang harus anda perhatikan dalam membangun jaringan berbasis
nirkabel oleh karena WLAN merupakan sebuah jaringan yang sangat rentan terhadap serangan
dari luar karena dalam melakukan komunikasi antar client/user dengan Access Point suatu
jaringan tertentu menggunakan sinyal radio/gelombang yang bisa ditangkap oleh client ‘x’ atau
di tapping  pada lokasi area tertentu. Kenapa sangat penting, karena jalur komunikasi data yang
dilakukan dapat saja berisi data-data rahasia dan penting bagi seseorang, perusahaan atau
institusi, untuk itu perlunya  ijin akses yang telah distandarkan untuk dapat berkoneksi dengan
jaringan WLAN ini. Untuk itu disarankan untuk menggunakan kunci keamanan wireless yakni
WPA-PSK atau WPA2-PSK dibandingkan WEP yang terasa sangat lemah dan mudah untuk di
bobol. 

3. Dalam hal Koneksi ke jaringan yang akan dikembangkan harus pula memperhatikan
kemampuan piranti daripada Access Point itu sendiri yakni sebarapa banyak client/user yang
dapat terhubung pada saat bersamaan oleh karena ini juga akan mempengaruhi kecepatan
akases dan transfer data bagi pengguna jaringan wireless itu sendiri untuk berbagai keperluan.

 Mengenal Teknologi Jaringan Wimax


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Wimax merupakan terobosan
terbaru dari teknologi broadband nirkabel yang sempat viral di dunia teknologi
beberapa tahun lalu. Wimax sendiri merupakan kepanjangan dari Worldwide
Interoperability for Microwave Access. Pada dasarnya Wimax ini memiliki dasar
teknologi yang sama dengan Wifi, namun sedikit berbeda pada spesifikasi
tertentu. Pada Wifi cakupan area yang dapat dijangkau lebih sempit, mirip
dengan Local Area Network. Hal ini berbeda dengan cakupan Wimax yang lebih
tepat disamakan dengan Metropolitan Area Network karena dapat menjangkau
area hingga 50 km. Untuk kecepatan transfer datanya sendiri, Wimax jelas lebih
cepat dari Wifi yaitu 60 hingga 70 Mbps. Standar dari teknologi
jaringan Wimax ini merupakan gabungan dengan standar ETSI
HiperMAN yakni IEEE.802.16. Jaringan Wimax ini juga menjadi solusi dari
sulitnya membangun infrastruktur jaringan kabel terutama di daerah-daerah
pelosok dan terpencil.
Pada perkembangannya, jaringan Wimax ini terdiri dari dua jenis yaitu Fixed
Wimax dan Mobile Wimax. Fixed Wimax menggunakan standar IEEE
802.16d yang mulai ada sejak tahun 2004. Kecepatan transfer yang dimiliki Fixed
Wimax mencapai 75 Mbps dan dapat menjangkau area seluas 50 km. Mengenai
band frekuensinya sendiri Fixed Wimax berjalan pada Band 3.5 GHz dan 5.8
Ghz. Berbeda dengan Mobile Wimax yang memakai standar IEEE 802.16e yang
mulai hadir setahun setelah Fixed Wimax yaitu pada 2005. Walaupun lebih baru
namun kecepatan transfer datanya masih dibawah Fixed Wimax, yaitu pada
kisaran 15 Mbps dan mampu menjangkau 20-50 km. Band frekuensi yang
digunakan Mobile Wimax adalah Band 2.3 Ghz, 2.5 Ghz, 3,3 Ghz dan 3.5 GHz. 
Teknologi jaringan Wimax sebenarnya masih sampai pada angka 3.9G, namun
pada kenyataannya banyak yang menyamakannya dengan 4G.
Kendala dalam Mengadopsi Teknologi Jaringan Wimax
Walaupun secara umum teknologi jaringan Wimax memiliki potensi yang
memukau bagi pengguna internet, nyatanya masih ada kendala yang harus
dihadapi. Pembangunan infrastruktur untuk jaringan Wimax tergolong sangat
mahal. Ditambah lagi dengan biaya operasional yang harus digelontorkan untuk
perawatan serta penyediaan antena outdoor dan alat bantu lain seperti BTS.
Bahkan untuk biaya instalasi dan pemakaian daya listriknya pun juga harus
dipikirkan matang-matang. Selain itu, bagi user jaringan Wimax juga harus
menyiapkan budget  untuk membeli modem Wimax khusus supaya dapat
menikmati teknologi tersebut.
Perkembangan Jaringan Wimax di Indonesia
Teknologi jaringan Wimax sendiri sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak
tahun 2009, lebih dulu dari pada LTE. Namun baru bisa dinikmati secara
komersial pada tahun 2011. Hal ini dimulai dari wilayah Jabodetabek yang
mengusung 10 BTS sebagai sarana pendukungnya. Pada akhir tahun 2011
angka pelanggan dari jaringan Wimax ini sudah mencapai 7000 orang. Baru
pada tahun 2012 jaringan Wimax mulai merambah ke kota-kota lain seperti
Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan
juga Bali. Namun sayangnya jaringan Wimax pamornya semakin lama malah
meredup. Ada beberapa alasan yang memicu hal ini, yang pertama adalah
konsistensi kebijakan lisensi Fixed Wimax yang masih labil. Selain itu
kemunculan teknologi berbasis LTE menjadi mimpi buruk  bagi
jaringan Wimax karena berhasil meraup pelanggan lebih banyak yaitu 245 juta.
Dengan perkembangan yang lebih luas juga, LTE menjadi tak tertandingi dan
lebih diminati oleh pelanggan.
Perkembangan teknologi yang semakin sengit di lini bisnis semakin membuat
ramai industri teknologi tersebut. Teknologi jaringan Wimax yang memiliki
kualitas hampir sama dengan LTE nyatanya tidak mampu berkembang baik di
Indonesia. Walaupun ada beberapa kendala teknis dan kebijakan pemerintah
yang menghambat, namun jaringan Wimax nyatanya sempat mencuri perhatian
pengguna internet di tanah air. Semoga informasi mengenai teknologi jaringan
Wimax tadi dapat menambah wawasan Anda semua.

 Cara kerja internet dengan bluetooth

Bluetooth tethering bisa dilakukan antara ponsel Android dan laptop


Mac untuk berbagi-pakai akses Internet.
Kamu pasti sudah tahu kalau dapat berbagi koneksi Internet dari perangkat
Android ke teman-temanmu dengan menggunakan koneksi Bluetooth
bukan? Keuntungannya, kamu tidak perlu repot-repot menyediakan
perangkat access point khusus. Modalnya hanya perangkat Android yang
memiliki koneksi Internet.
Cara ini kita sebut dengan mekanisme tethering, yang sebenarnya sudah
ada sejak Android versi 2.2 (Froyo). Pada versi awal kamu dapat berbagi
koneksi Internet dari ponsel kamu dengan cara menjadikan ponsel Android
kamu seolah-olah seperti sebuah personal access point Wi-Fi (Portable Wi-
Fi hotspot).

Pada versi 2.3 (Gingerbread), kamu dapat berbagi koneksi Internet


menggunakan kabel USB (USB tethering) dengan komputer WindowsXP,
sehingga dari WindowsXP kamu dapat mengakses Internet. Cara ini
dikenal sebagai sebagai modem koneksi Internet.

Berbagi koneksi melalui Bluetooth (Bluetooth tethering) sebenarnya sudah


disediakan sejak Android 3.x (Honeycomb). Dengan tethering jenis ini,
antara laptop, tablet, dan perangkat Android lain dapat menggunakan
koneksi Internet yang disediakan oleh satu perangkat lain yang memiliki
koneksi ke Internet dengan menggunakan protokol Bluetooth. Sayangnya
HoneyComb lebih banyak dipasang di perangkat tablet. Baru sejak Android
4.0 (Ice Cream Sandwich), pemakaian Bluetooth tethering mulai dapat
dirasakan pada perangkat telepon seluler berbasis Android.

Jika diurutkan berdasarkan kecepatan, maka USB tethering adalah yang


paling cepat, diikuti WiFi tethering, dan Bluetooth tethering. Kelemahan
WiFi tethering, daya baterai ponsel cepat terkuras habis. Ini tidak terjadi
pada Bluetooth tethering.

Oleh karena lebar pita Bluetooth lebih lebar daripada koneksi Internet yang
tersedia sekarang, sebetulnya tidak terasa bedanya antara WiFi dan
Bluetooth tethering. Hanya saja beberapa laporan menyatakan, kita tidak
dapat mengunduh file atau melihat YouTube jika menggunakan Bluetooth
tethering. Namun jika hanya untuk koneksi web atau chatting, Bluetooth
tethering tetap menjamin. Kelemahan lain dari Bluetooth tethering,
jangkauannya sangat terbatas, tidak sampai 10 meter. Namun Bluetooth
tethering lebih aman, karena menerapkan VPN (Virtual Private Network)
untuk koneksi.

Begini cara mengaktifkan Bluetooth tethering:

1. Pengguna ponsel Android 4.0 ke atas, silakan masuk ke Settings,


kemudian di bawah bagian Wireless & Networks, tap More > Tethering &
portable hotspot. Aktifkan item Bluetooth tethering.
2. Pada notebook kamu, aktifkan Bluetooth dan silakan terkoneksi dengan
ponsel Android kamu. Koneksi menggunakan Bluetooth memerlukan
mekanisme otentikasi yang disebut “pairing”. Begitu koneksi Bluetooth
terbentuk, secara otomatis Bluetooth tethering akan aktif, dan kamu dapat
mengakses Internet dari laptop kamu.
Tethering Bluetooth ke Laptop Mac
Bagaimana jika kamu tidak punya perangkat Android dengan koneksi
Bluetooth? Tak perlu kuatir. Beberapa vendor, seperti LG, memang hanya
menyediakan Portable Wi-Fi hotspot, dan tidak mendukung Bluetooth
tethering pada perangkatnya yang menggunakan ICS. Tapi kamu tetap
dapat berbagi koneksi Internet dengan menggunakan koneksi Bluetooth
kok!

Caranya? Gunakan aplikasi yang dapat membuat suatu konfigurasi


otomatis untuk berbagi koneksi Internet menggunakan protokol Bluetooth.
Aplikasi tersebut bernama Open Garden. Dengan aplikasi ini, sekarang
kamu tidak perlu harus menyediakan perangkat Android yang mendukung
Bluetooth tethering, karena Open Garden menyediakannya. Pada
prinsipnya Open Garden menerapkan model jaringan Mesh, yaitu suatu
topologi jaringan dengan masing-masing perangkat dapat saling terkoneksi
untuk berbagi sumberdaya.

Untuk dapat menggunakan Open Garden, cukup unduh dan pasang Open
Garden di ponsel atau tablet Android, atau laptop Mac OS X, atau
Windows. Sedangkan untuk iOS, saat tulisan ini dibuat, masih dalam
pengembangan. Untuk percobaan, kita akan sebuah perangkat Android
yang memiliki koneksi ke Internet (A) terhubung ke laptop berbasis Mac OS
X (B).

Ikuti langkah-langkah berikut:


1. Pada laptop Mac OS X, pasang Open Garden for Mac dari www.Open
Garden.com (untuk Windows ada paket sendiri). Setelah terpasang,
pastikan koneksi Bluetooth pada laptop telah aktif dan matikan koneksi Wi-
Fi. Di perangkat Android, pasang Open Garden dari Google Play. Sebelum
memulai Open Garden, ada baiknya kamu lakukan mekanisme Bluetooth
“pairing” untuk perangkat yang akan terkoneksi.

2. Berikutnya jalankan dan aktifkan Open Garden pada perangkat Android


yang terkoneksi ke Internet (A). Pertama kali dijalankan, Open Garden
akan meminta kita menghidupkan Bluetooth.

3. Sekarang dari laptop Mac OS X, jalankan Open Garden. Tunggulah 


beberapa saat. Jika muncul dialog konfirmasi, setujui dengan memilih
[Allow]. Open Garden akan meminta kita menghidupkan Wi-Fi, tetapi ini
tidak akan digunakan karena yang aktif saat ini adalah koneksi Bluetooth.
Tap tombol [Connect] pada Open Garden di ponsel A, lalu klik ikon Open
Garden di Mac OS X (atau Windows) di status bar, dan pilh Connect. Maka
sekarang pada Open Garden di ponsel A akan muncul sebuah titik baru
yang merujuk ke Mac OS X.

Sedangkan pada Windows atau Mac OS X akan muncul nama perangkat


yang sedang terhubung saat ini.

4. Sekarang dari laptop Mac OS X, kita dapat mengakses Internet melalui


perangkat A.
5. Untuk menutup koneksi, pada sisi laptop, cukup exit dari Open Garden,
lalu matikan koneksi Bluetooth pada laptop. Begitu Bluetooth dimatikan,
otomatis pada Open Garden di perangkat Android A akan hilang titik laptop
yang sebelumnya terhubung.
Karena Open Garden masih dalam tahap beta, masih ada beberapa
kendala dalam pemakaiannya, khususnya sewaktu setup koneksi. Namun
untuk versi berikutnya Open Garden sepertinya akan lebih stabil.

Selamat mencoba!

Naskah: Budi Susanto [budsus@gmail.com]

Ad

Anda mungkin juga menyukai