Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN ANTENA RHOMBIK UNTUK WIMAX DENGAN FREKUENSI

6GHZ

Aulia Syifa Barliani dan Ayuni Saskiaa Achmad
Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Jakarta

ABSTRAK
Karena perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak penemuan-penemuan baru yang
dihasilkan. Salah satunya adalah alat komunikasi tanpa kabel (wireless). Teknologi wireless
yang saat ini banyak digunakan adalah WiMAX. Hal itu karena WiMAX menawarkan
bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar. Untuk mendukung kemampuan wlan tersebut
dibutuhkan sebuah antena. Antena yang sangat cocok adalah antena rhombik karena memiliki
ukuran yang kecil, ringan, dan juga bersifat unidirectional. Antena rhombic yang akan
dirancang menggunakan frekuensi sebesar 6GHz dengan sudut 60
o
.Diharapkan antena ini
dapat menghasilkan SWRC <2. Perancangan ini disimulasikan dengan menggunakan aplikasi
CST.
Keywords : Antena rhombik, WiMAX, Wireless













BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan terus meningkatnya perkembangan teknologi saat ini, dan
juga memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi yang lebih cepat,
diciptakan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Teknologi wireless
merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang. Teknologi tersebut
mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya tidak menggunakan kabel dalam
komunikasinya sehingga sifat mobilitasnya tinggi, tidak tergantung pada nirkabel,
koneksi tetap, dan proses instalasi yang mudah. Teknologi wireless terbaru saat ini
adalah WiMAX. WiMAX dinilai lebih memenuhi kebutuhan teknologi informasi dan
komunikasi saat ini.
WiMAX merupakan teknologi terbaru dari wireless yaitu teknologi seluler
generasi ke-4 (4G). WiMAX merupakan singkatan dari ( Worldwide Interoperability
for Microwave Access) yang berarti interoperabilitas seluruh dunia untuk akses
gelombang mikro. WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar
(broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses
yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi
BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data
tinggi yang mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open
standar. WiMAX beroperasi melalui gelombang radio dan mengirimkan sinyal dari
'high site' ke perangkat WiMAX pengguna berupa hub atau dongle mobile
broadband. WiMAX dapat mentransmisikan data 70 Mbps, hingga jarak 50km,
pada kecepatan lebih dari 70 mph. WiMAX layak diaplikasikan untuk last mile
broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Untuk melengkapi teknologi tersebut, dibutuhkan perangkat yang sesuai
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Perangkat pendukung yang sesuai untuk
teknologi ini adalah antena. Antena yang diharapkan memiliki ukuran yang kecil,
radiasi yang kecil, ringan, sehingga mudah di gunakan bagi penggunanya. Antena
yang sesuai dengan teknologi WiMAx dan sesuai dengan yang diharapkan adalah
antena V ganda atau yang biasa disebut dengan antena rhombik.
Antena rhombik (Antena V Ganda) merupakan antena long wire yang
berbentuk belah ketupat dan berpita lebar. Karena berbentuk belah ketupat, anena
rhombik juga biasa disebut dengan antena belah ketupat. Antena rhombik
merupakan gabungan dari dua atena V. Seperti pada antena V, pola pancar antena
rhombik dipengaruhi oleh variasi pamjang ( l ) , sudut antara dua elemen. Semakin
panjang lengan l , semakin kecil sudut beamwithnya. Rhombik antena mempunyai
pola pancar unidireksional, mempunyai bandwith yang lebar Namun masih
mempunyai dimensi yang panjang dan hanya sebagai penerima saja, karena ada
beban di ujung antena. Antena rhombic memiliki pola radiasi yang berbeda- beda
berdasarkan frekuensi kerjanya. Alasan penggunaan antenna rhombic adalah
penggunaan bahan yang sederhana dan murah serta mampu menghasilkan VSWR
<2.


1.2. RUMUSAN MASALAH

Apa pengaruh dari ketinggian antena rhombik pada tanah?
Apa keunntungan dari menggunakan antena rhombik untuk WiMAX?
Bagaimana hasil VSWR, Gain, dan Pola Radiasi dari antena tersebut?


1.3. TUJUAN

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang antena rhombik dengan
frekuensi 6GHz yang digunakan sebagai pemancar WiMAX. Rancangan ini juga
diharapkan memiliki VSWR<2 dan pola radiasi yang baik.

























BAB 2
DASAR TEORI


2.1 WI RELESS

Jaringan wireless adalah jaringan tanpa kabel yang mengkoneksi dua
komputer atau lebih menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk
menghantarkan gelombang elektromagnetik. Teknologi wireless LAN menjadi
sangat popular di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut
dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realibility
teknologi ini sudah siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada
jaringan tanpa kabel.
Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk
menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN
hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire
LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan
frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi
kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna
mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu
tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk
membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan
komputer yang menggunakan kabel. Perbandingan beberapa karakteristik sistem
wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.


WiFi
802.11g
WiMAX
802.16-
2004*
WiMAX
802.16e
CDMA2000
1x EV-DO
WCDMA/ UMTS
Approximate max
reach (dependent
on many factors)
100
Meters
8 Km 5 Km * *
Maximum
throughput
54 Mbps
75 Mbps
(20 MHz
band)
30 Mbps
(10 MHz
band)
3.1 Mbps
(EVDO Rev.
A)
2 Mbps (10+
Mbps fpr
HSDPA)
Typical Frequency
bands
2.4 GHz 2-11 GHz 2-6 GHz 1900 MHz
1800,1900,2100
MHz
Application
Wireless
LAN
Fixed
Wireless
Broadband
(eg-DSL
alternative)
Portable
Wireless
Broadband
Mobile
Wireless
Broadband
Mobile Wireless
Broadband


Cara Kerja Wireless

Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain,
maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Ada 3 komponen yang dibutuhkan
agar komponen-komponen yang berada dalam wilayah jaringan wireles bisa
sukses dalam mengirim dan menerima data, komponen-komponen tersebut adalah
:

Sinyal Radio (Radio Signal).
Format Data (Data Format).
Struktur Jaringan atau Network (Network Structure)

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam
cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open
System Connection), yaitu:
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Komponen-komponen yang telah disebutkan diatas, masing-masing
komponen berada dalam lapisan yang berbeda-beda. komponen-komponen
tersebut bekerja dan mengontrol lapisan berbeda.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal
radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan-pantulan,
difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda)
memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam
ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to
peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to
multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan
fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda.
Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim
data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik
yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga
menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah
adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan
sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka
paket lansung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang
menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya
kembali.


2.2 WiMAX
WiMAX merupakan singkatan dari Worldwide Interoperability for
Microwave Access (WiMAX) adalah teknologi telekomunikasi dengan transmisi
data nirkabel yang juga dapat digunakan untuk akses internet. Teknologi yang
dikembangkan sesuai dengan standart spesifikasi IEEE 802.16 ini juga dikenal
dengan sebutan Broadband Wireless Access (BWA).

Keuntungan WiMAX
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi
industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat,
karena kemampuan WiMAXdapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih
luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas
karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau
oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi yang digunakan untuk memudahkan dalam
mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas.
Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling
ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km
maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang
tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi
keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada
saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat
melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi
perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang
yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun
yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para
penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS
(Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi
yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan
penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen
wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan
mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga
merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar
perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan
Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan
pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar.
Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga
keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal
coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX
dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA
2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem
yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh
karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh
operator baru atau pun service provider skala kecil . Dalam arti komunikasi
perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan
(tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX
dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband last mile, ataupun backhaul. WiMAX
dan WiFi dibedakan berdasarkan standar teknik yang digabungakan. WiFi
menggunakan standar IEE802.11 yang cocok untuk keperluan WLAN sedangkan
WiMAX menggunakan standar IEEE 802.16 banyak digunakan didaerah asalnya
yaitu Eropa dan sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara
global maka diciptakan WiMAX . Standar global yang dipakai didunia dapat
digambarkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Standar Standar Yang Ada Dengan Spesifikasi Yan Mendukung Komunikasi Sampai
Tingkat Man Disatukan Dengan Wimax

Spektrum Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat
bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless
mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band.
Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator
yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan
layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak
membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang
menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile
untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX
ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5
GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi
WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi
3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama
untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia.
Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5
GHz. Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-
negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi
satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan
oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV.
Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial
(BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi
satelit.

Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat
dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti
antena, kabel dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya
dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini
akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF)
yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
NPU (networking processing unit card)
AU (access unit card)up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1
Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60, 90, atau 120
tergantung dari area yang akan dilayani.

Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment)
CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya
ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan
penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen
wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan
mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga
merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat
yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to
Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman
data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar.
Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga
keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal
coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX
dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA
2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem
yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh
karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh
operator baru atau pun service provider skala kecil.

Perkembangan WiMAX di Indonesia
Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang
meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX
adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk.
Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di
daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan
Propinsi NAD. Sebelum hadir secara komersial untuk publik, Sitra telah melayani
sedikitnya 2000 pelanggan di kawasan Jakarta Barat dan Karawaci yang
mendapatkan layanan ujicoba gratis sejak September 2010.

2.3 ANTENA RHOMBIK
Antena rhombik merupakan antena long wire berbentuk belah ketupat.
Antena rhombik sebenarnya merupakan pengembangan dari antena V dan dikenal
dengan nama antena V ganda. Antena rhombik merupakan penggabungan dua
buah antena V, pada salah satu ujungnya dihubungkan ke saluran transmisi dan
yang lainnya ke tahanan beban. Pola radiasi antena rhombik merupakan
penjumlahan dari pola 4 antena long wire penyusunnya dan bersifat
unidirectional.

Parameter Antena Rhombik
Dalam perancangan sebuah antenna, terlebih dahulu kita harus mengetahui
parameter dari antenna tersebut. Parameter dari sebuah antenna dapat membantu kiat
untuk merancang antenna yang kita inginkan berdasarkan parameter sebuah antena.
Beberapa parameter dari sebuah antenna Rhombic yaitu :

Gambar 2.3 antenna rhombik

Panjang Elemen Antenna (L)
Sebuah antenna pasti memiliki elemen, setiap elemen pasti memiliki
dimensi ukuran. Salah satu dimensi ukuran sebuah antenna adalah panjang elemen
antenna (L). Panjang elemen ( L) merupakan salah satu faktor yang akan
mempengaruhi pola radiasi yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antenna
. untuk menghitung panjang elemen sebuah antenna terlebih dahulu kita harus
mengaetahui panjang gelombang yang dihasilkan dalam perancangan antenna
tersebut. Berikut adalah langkah untuk menghitung panjang elemen antenna :




Dimana

dengan C = 3 x 10
8
m/s
Ketinggian Antena ( H )
Ketinggian suatu antenna akan mempengaruhi pola radiasi yang dihasilkan
serta akan berpengaruh terhadap gain yang dihasilkan. Sebelum merancang sebuah
antenna,terlebih dahulu kita harus menghitung ketinggian antenna yang akan kita
gunakan. Untuk menghitung ketinggian antenna dapat menggunakan rumus :





Sudut Antar Elemen (A)
Antena rhombik yang merupakan antenna berbentuk belah ketupat yang
terdiri dari 4 elemen yang saling berhubungan keempat ujungnya dan membentuk
beleh ketupat. Pertemuan dari keempat elemen tersebut membentuk sudut (A).
Besarnya sudut antar elemen mempengaruhi pola radiasai yang dihasilkan serta
mempengaruhi gain yang dihasilkan





BAB 3
PERANCANGAN


3.1 PERHITUNGAN

Penentuan Sudut Antar Elemen (A)
A = 60
o

Perhitungan Panjang Elemen Antena (L)



= 50 mm



Untuk Elemen 1


= 14.44 mm


= 14.44m 0,99.28.87mm.Sin


= 0.15mm


= 0,99.28.87mm.Sin



Untuk Elemen 2



Untuk Elemen 3



Untuk Elemen 4


= -28.87mm.


= - 25mm


Perhitungan Ketinggian Antena (H)






2. Hasil Perancangan Antena Rhombik


Antena rhombik yang sudah dirancang menggunakan CST



Pola radiasi antena rhombik

Energi



VSWR




S-Parameter


Dari hasil diatas terlihat bahwa pada saat frekuensi sebesar 6GHz, VSWR yang
dihasilkan sebesar 1.7 dan S-Parameter bekerja pada frekuensi 5.8GHz . Walaupun
VSWR yang dihasilkan telah sesuai dengan yang diharapkan, tetapi frekuensi bekerja
pada saat 5.8GHz, maka rancangan dievaluasi dengan menggunakan frekuensi sebesar
5.8GHz. Pada saat menggunakan frekuensi 5.8GHz, hasilnya adalah :


S-Parameter



VSWR

Terlihat bahwa setelah rancangan dievaluasi dengan menggunakan frekuensi sebesar
5.8GHz, VSWR yang dihailkan menjadi lebih kecil sebesar 1.3

Anda mungkin juga menyukai