Anda di halaman 1dari 27

MENGEVALUASI JARINGAN NIRKABEL

A.   Dasar Jaringan Nirkabel dan Gelombang Radio


 
1. Jaringan Nirkabel
   a. Pengertian Jaringan Nirkabel
             jaringan nirkabel adalah teknologi yang menggunakan dua piranti untuk bertukar data
tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya (seperti teknologi
infrared  pada remote tv) atau gelombang radio (Bluetooth pada ponsel dan computer) dengan
frekuensi tertentu. Beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti : gelombang radio,
gelombang  mikro, cahaya infrared.           
          b. Keunggulan Jaringan Nirkabel
            1.Tingkat Mobilitas Tinggi
              Penggunaan jaringan nirkabel memberikan kemudahan terhadap pengguna untuk
mengakses informasi dimana pun mereka berada selama dapat terjangkau jaringan nirkabel
tersebut.   Seorang pengguna yang berada di lokasi mana saja di kantor atau di ruang public
(hotspot) selalu dapat tersambung ke internet sehingga komunikasi serta proses mendapatkan
data atau  informasi bias dilakukan dengan lebih cepat.
 
             2. Proses Instalasinya Mudah dan Cepat
               Instalasi jaringan nirkabel mudah dan cepat tanpa harus menarik kabel melalui dinding.
Kabel digunakan ketika menghubungkan sebuah access point  ke sebuah jaringan
(hub/repeater/router),        sementara koneksi ke komputer klien dilakukan via gelombang radio
dengan medium udara. Berbeda jika jaringan berbasis kabel, tiap komputer yang akan
tersambung ke jaringan LAN perlu menarik kabel satu per satu ke hub.
 
            3. Lebih Fleksibel
                Penggunaan jaringan nirkabel memungkinkan membangaun sebuuah jaringan
komputer  pada tempat yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel. Seperti di kota-kota
besar, sehingga penggunaan jaringan nirkabel menjadi salah satu alternatif solusi yang tepat.
 
            4. Meningkatkan Produktivitas
                Karena dapat selalu tersambung ke jaringan intranet atau internet, di mana pun
pengguna  berada selama dalam jangkauan jarinan, respons pengguna akan lebih cepat. Seperti
dalam  sebuah perusahaan, ketika karyawan dapat mengakses informasi di lokasi mana pun,
mereka dapat dengan cepat merespons kebutuhan atau keluhan dari pelanggan sehingga proses
pengambilan keputusan dapat segera dilakukan.                
          c. Kerugian Jaringan Nirkabel
           1. Keamanan
              Karena jaringan nirkabel bekerja dengan medium udara, sebenarnya transmisi data
dapat ditangkap dan disadap oleh siapa saja sehingga banyak sekali jenis serangan yang terjadi
pada jaringan nikabel.
 
           2. Faktor Kecepatan
               Menyediakan trasmisi data 11 Mbps hinggga 54 Mbps. Kecepatan data dipengaruhi
oleh lingkungan sehingga laju data menjadi 11 Mbps hingga 24 Mbps. Faktor cuaca
berpengaruh  terhadap kualitas sinyal, sitem transmisi yang digunakan adalah medium
gelombang radio di udara,    sehingga bisa memberikan penundaan kepada pengguna.
 
          3. Faktor Biaya (cost)
              Harga komponen untuk membuat jaringan nirkabel saat ini masih tergolong mahal
sehingga implementasinya membutuhkan perencanaan yang tepat. Biaya perawatannya masih
lebih murah          dibandingkan jaringan kabel. Selain itu, jaringan nirkabel sangat cocok untuk 
lingkungan yang dinamis, maksudnya sering mengalami perpidahan atau rotasi lingkungan kerja.
 

B.   Jenis Teknologi Jaringan Nirkabel


     Jaringan nirkabel terkabel terbagi menjadi beberapa kategori. Beberapajenis jaringan nirkabel
secara umum mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan jaringan kabel tradisional.
Beberapa di antaranya adalah :
1             Nirkabel Personal Area Network (PAN)
2             Nirkabel Local Area Network  (LAN)
3                 Nirkabel Wide Area Network (WAN)
        Secara logika, sama dengan jaringan tradisional, yang membedakan adalah media  yang
digunakan. Secara konsep dasar, layering nirkabel sama dengan wired networking,   hanya cara
komunikasi serta mediasinya yang berlainan.
 
 

C. KARAKTERISTIK JARINGAN NIRKABEL


 
1.       Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke
network lainnya (dari LAN ke WLAN)
 
 
Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya
dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti
mikrotik, tplink, Linksys, dll.
 
2.       Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke
sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk
membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode
bridge).
 
WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data
dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.
 
Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan
jenis authentication.
 
Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan
dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat
bersama-sama mengakses PC Server.
 
ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area
jangkauan dari jaringan.
 
1.       Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang
kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna
ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.
 
Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna
directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.
-          Antenna Grid
 
 
Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin
terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup
dengan menggunakan Tang atau kunci pas.
 
 
 
-          Antena Yagi
 
Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
-          Antenna sectoral
 
 
-          Antenna parabola
 

 
 
3.       Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat.
MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun
jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah
secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.
 
Gambar diatas adalah jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran.
Cara merangkainya mudah, 
 
4.       IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
 
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan
pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan.
 
 
5.       Nirkabel channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan.
Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang
digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan
interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada
kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi
chanel pada band 2.4
 
Penggunaan wi-fi chanel yang tidak tepat dapat menimbulkan interferensi, sebagai contoh jika jaringan A
menggunakan chanel 6, sedangkan jaringan B menggunakan 8, maka akan terjadi  interferensi.
 
Oleh karena itu agar tidak terjadi interferensi maka gunakanlah non-overlapping chanel , yaitu chanel 1, 6
11 dan 14 pada jaringan wireless (Access Point) yang berbeda.
 
Sedangkan yang g/n dan n sebagai berikut:
 

D. PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL


Empat hal pada identifikasi kegiatan survey dalam perancangan jaringan

1.     Koordinat
  Untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.

2.     Zone
  Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan
alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.

3. Channel
   Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.

4.   Noise/derau
   Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan.
Noise dibagi empat :

a)   Thermal noise
   Terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua
peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b)   Intermodulation noise
   Terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada
medium transmisi yang sama.

c)   Crosstalk
   Terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat
pula dari microwave.

d)   Impuls noise
   Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan
amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam
sistem komputer.

B. Kapasitas Jaringan Nirkabel

C. Topologi Jaringan Nirkabel


 
Berikut ini adalah jenis-jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:

Independent Basic Service Set (IBSS)


     AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc
terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling
terhubung satu sama lain secara langsung. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa
kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data
akan semakin lambat.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada
topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client
yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.

Basic Service Set (BSS)


     Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat
access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus
terhububung dulu dengan access point yang digunakan.

Extended Service Set (ESS)


     Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya
adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini
merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan
berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.

D. Identifikasi Interkoneksi Perangkat Jaringan

  1.   Network interface card


  Yaitu perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
    2.  Hub/switch
  Yaitu perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik
(komputer yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.

    3.  Repeater
  Yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi repeater :
· Memperluas sinyal dari server
· Mempermudah akses sinyal wifi dari server
· Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
· Meneruskan dan memperkuat sinyal
· Mempermudah pengiriman data/informasi
·  Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.

4.   Bridge
Yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap
sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol
aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5.   Router
Yaitu perangkat yang dapat menghubungkan jaringan komputer satu dengan jaringan
yang lain.

E. Kondisi Channel

     Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung
tandard protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai
jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz
lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak
terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
F. Interperensi

Berikut ini adalah beberapa sumber noise:

o    Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi


o    Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena.
o    Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima.
o    Interferensidari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan
wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
o    Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi
yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai
cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping
yang tidak benar.
o    Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar
frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager,
radio CB.
Strategi untuk menanggulangi interferensi :

1.    Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan
tinggi.
2.    Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak
jauh.
3.    Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
4.    Ubah / ganti polarisasi antenna.
5.    Atur azimuth antenna.
6.    Ubah lokasi peralatan
 

E.PEMASANGAN JARINGAN NIRKABEL


Peralatan
1.GPS
2.Kompas
3.Binocular
4.pigtail
5.Wireless AP 802.11a
6. Antena Grid
7. Notebook, Radio komunikasi (HT), pipa besi , klem pipa.
8. Cable tester, Crimping Tool, konektor RJ45, Kabel power roll, UTP cable.
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing.
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel
(silicon), rubber 3M, senter (flash light)
11. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet
Survey Lokasi

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas
pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstacle) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test
noise serta interferensi. Perhitungkan signal multipath dan adanya cross section signal dari station lain
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam
instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.
Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 atau
CNT400 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada
permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah
bergeser. Test kemungkinan short dengan multimeter
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi
harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan
isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah), atau isolasi 3
M. Lapisi juga dengan silicon gel
8. Tutup seluruh permukaan dengan isolator karet bakar untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa (crimp) tanpa solderan dan drat (screw) sehingga sedikit
melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan crimping tools, disertai karet bakar sebagai
pelindung pengganti isolator karet.
Pembuatan POE
Ini hanya optional, kalo sekarang banyak Access Point yang sudah menggunakan POE. Jadi sudah
satu paket dengan Accas Point nya.
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box
yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan
kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1
pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan
daya karena kabel loss dan gunakan adaptor dengan daya (Ampere) lebih besar dari standar bawaan
perangkat agar mampu mencapai redaman sepanjang kabel UTP
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara
mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser
atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator (silicon) gel agar setiap titik sambungan terlindung dari
short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.
Instalasi Antena

Di sini dibahas pemasangan dengan menggunakan tower triangle.


1. Panjat tower tersebut sampai di ketinggian yang di perlukan (minimal 1st freznel zone terlewati
terhadap obstacle terdekat). Sebelum memanjat cek kelengkapan alat yang diperlukan untuk instalasi
di atas tower, jangan sampai ada yang tertinggal, karena akan merepotkan diri sendiri maupun orang
lain . Peralatan yang lain seperti grid, radio AP, pipa besi (stang) bisa dibawa langsung atau di tarik
menggunakan tali.
4. Pasang antena di pipa besi, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat
kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel ke Radio AP yang sudah dimasukkan dalam box, rapikan sementara, jangan sampai
berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan
antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial
menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah.
Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua
driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak
diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik,
hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik
matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS,
lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi
dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu
lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.)
termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi
berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna.
Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian
noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya,
bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut
beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun,
pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah
sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut
interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % – 60 % good, 60 % – 100 %
excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 %
maka kondisinya adalah poor connection (60 % – 20 % – 40 % poor), maka sedapat mungkin signal
strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi
jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider),
good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus
seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada
prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang
diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi,
misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya
atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.
Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah
komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan3
. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat
perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit
perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus
reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.
Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal


2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah
arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada
setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri
atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum
pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan
dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah
signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk
merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk
pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau
gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut
antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan
dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat
dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan
meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid
parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga
harus dibalik menjadi vertical)
Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel
(termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian
juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih
dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu
mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja
berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai
interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel
routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A
Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat
radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada
perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji
troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat
(idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat
download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps
dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara
simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5
kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya
5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection
dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila
tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat,
angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

Jaringan nirkabel itu ada banyak macam. Salah satunya yaitu jaringan Ad Hoc. Ad Hoc adalah
jaringan nirkabel peer to peer. Untuk mengkonfigurasi Ad Hoc cukuplah mudah. Dibawah ini
adalah cara setting dan konfigurasinya.
 
Berikut ini adalah salah satu contoh konfigurasi jaringan nirkabel dengan menggunakan metode
add Hoc. Konfigurasi berikut ini masih menggunakan sistem operasi windows 7. Untuk langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
 
1.Pastikan PC anda telah terinstal Wireless network Connection, kemudian pilih Open Network
and    Sharing Center.
 
 
2.Pada Open Network and Sharing Center, pilih Set up a new connection or network untuk
membuat connection atau network baru dalam penggunaan ad-hoc ( peer to peer) jaringan.
 
 
3.Pada Set up a new connection or network, pilih Set Up a wireless ad hoc ( Computer-to-
computer ) Network, untuk memilih jenis koneksi jaringan yang akan digunakan yang berupa ad-
hoc kemudian Next
 
 
4.Kemudian pada Set up a wireless ad hoc Network permission network pilih Next
 
 
5.Kemudian pada halaman Give your Network a name and choose security option isikan nama
Network yang ingin kita gunakan serta pemberian security pada Network agar tidak sembarang
orang dapat masuk dijaringan yang kita buat, kemudian pilih Next untuk melanjutkan
konfigurasi.
 
 
6. Konfigurasi jaringan computer nirkabel dapat digunakan atau Success, dengan wireless
network name : Titik Nurnawangsh dan Network security key : unsecured ( tidak terpassword )
 
 
7. Untuk membuktikan arahkan kursor pada jaringan wireless kemudian klik, lihar pada wireless
connection network, akan terdapat nama jaringan “ Titik Nurnawangsih ” Connected, jika masih
“waiting a user” maka belum terdapat user yang bergabung ke kita tapi jika network Connected
maka ada user yang sudah bergabung pada jaringan kita.
 
 
8. Untuk mengecek koneksi antar PC uji dengan sharing folder, buka windows explorer klik
kanan Network, jika terhubung dengan Titik Nurnawangsih Network maka akan terlihat PC
mana saja yang terkoneksi dengan kita. 
 
 
9. Maka kita dapat melihat apa saja File yang di Share oleh PC masing-masing User
 
 
10. Agar Transaksi Sharing dapat saling terbuka maka dapat dikonfigurasi dengan full Control,
Langkah sebagai berikut :
a.Klik kanan File pilih Properties
 
 
b. Kemudian pada tab properties – Security – pilih Advance – kemudia Change Permissiaon lalu
OK
 
 
c. Kemudian pada tab Advanced Security Setting for File, pilih Edit
 
 
d. Kemudian pada Permission Entry for file pilih full control agar semua aktifitas disetujui atau
dapat dilakukan.
 
 
e. Jadi semua aktifitas dalam sharing folder dapat dilakukan baik copy, paste dan pindah file
sharing dapat dilakukan, contoh dalam file titik_sharing masih dalam keadaan kosong, kemudian
dicopy file dari user lain dan dipaste ke file titik_sharing

F. KONFIGURASI JARINGAN NIRKABEL


 
A. Pengertian

     Jaringan nirkabel adalah jaringan nirkabel yang menggunakan koneksi data nirkabel antara node
jaringan. Jaringan nirkabel adalah metode dimana rumah, jaringan telekomunikasi dan instalasi bisnis
menghindari biaya proses mengenalkan kabel ke dalam bangunan, atau sebagai penghubung antara
berbagai lokasi peralatan. 

     Jaringan telekomunikasi nirkabel biasanya diimplementasikan dan dikelola dengan menggunakan
komunikasi radio. Implementasi ini terjadi pada tingkat fisik (lapisan) model struktur jaringan OSI.

     Contoh jaringan nirkabel mencakup jaringan telepon seluler, jaringan area lokal nirkabel (WLAN),
jaringan sensor nirkabel, jaringan komunikasi satelit, dan jaringan gelombang mikro terestrial.

B. Latar Belakang
Membangun simulasi konfigurasi pada Cisco Packet Tracer.

C. Maksut dan Tujuan


Lancar dalam membangun simulasi konfigurasi jaringan nirkabel.

D. Hasil yang Diharapkan


Dapat  memahami bagaimana cara konfigurasi jaringan nirkabel.

E. Alat dan Bahan


1. Laptop.
2. Koneksi internet.
3. Cisco packet tracer.

F. Jangka Waktu
30 - 50 menit.

G. Tahap Pelaksanaan
1.Masuk terlebih dahulu ke packet tracer.
2.Siapakan :

  1 buah PC.


  1 buah Hub.
  Wireless router 1 buah.
  Laptop 4 buah.

3.Disini saya menggunakan kabel straight untuk menghungkan PC ke Hub.

4.Dan saya menggunakan kabel cross untuk menghubungkan Hub dengan wireless router.
5.Nah ini dari PC ke Hub.

6. Ini gambar dari PC -> Hub -> Wireless Router.

7.Doble klik pada PC -> Dekstop -> disini saya menggunak mode static.
IP Address : 192.168.50.1
Subnet Mask : 255.255.255.0

8.Untuk setting WiFi klik pada Wireless Router  -> GUI -> SETUP. Pada bagian ini silahkan samakan
seperti gambar jika kurang jelas klik gambar.

9 Disini kita menggunakan DHCP yang artinya jika client terhubung maka client akan otomatis mendapat
IP yang di sediakan, kemudian "Start IP Address" itu IP yang pertama yang akan di gunakan untuk client
lalu "Maximum Number" artinya maksimal IP yang disediakan atau IP untuk client, jadi yang bisa
terhubung hanya 3 client.

10.Jangan lupa klik save setting.

11.Kemudian klik Basic wireless setting.


 

12.Ganti SSID (nama wifi) dari default menjadi sesuai keinginan lalu save.
"erlin-sneka.blogspot.com". JIka sudah klik save setting.
13.Pindah ke Tab Bar security.

 14.Pada security mode saya pilih WPA Personal.

15.Buat password sesuai keinginan anda, "erlin-tkj".

16.Sesudah itu double klik pada laptop 1 lalu masuk ke Physical. Hilangkan bagian laptop fast eth.
Sebelum nya matikan laptop nya terlebih dahulu.

17.Ganti dengan WPC300N ,kita pindah dengan menyeret ke bagian kosong tadi.

18.Supaya kita tehubung dengan wifi yang telah kita buat dan setting, klik di Laptop-PT -> Desktop -> PC
Wireless -> Connect disitu akan muncul wifi yang telah kita buat. Klik pada nama wifi lalu klik connect dan
masukan paswwordnya (lakukan pada semua perangkat Laptop-PT

19.Jika sudah terbaca wifi nya kita klik connect.


20.Masukan password yang tadi dibuat.

 21. Jika terkoneksi maka tampilan akan muncul sendiri seperti gambar dibawah ini.

H. Hasil yang Didapatkan


Saya memahami simulasi ini dengan mudah.

I. Kesimpulan
Simulasi ini dapat di manfaatkan sebagai gambaran sebelum melakukan atau membangun jaringan
nirkabel.

J. Referensi
 

G. KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL


 
Sistem Keamanan Pada Jaringan Nirkabel
 
 

Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan


kabel.Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan
pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy),
WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.

WEP (Wired Equivalent Privacy)


WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi
pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh
administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point
ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP
mempunyai standar 802.11b.
Alasan Memilih WEP - WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena
telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :

 Exportable
 Reasonably strong
 Self-Synchronizing
 Computationally Efficient
 Optional.
Fungsi WEP - WEPini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP
dapat digunakan untuk data encryption.

 WPA (WI-FI Protected Access)

 WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan
untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk
melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan
kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai
pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i.
Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA
didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang
memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel
yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP,
metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga
pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini.
Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:
-Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa
perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
-Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara
transparant.

WPA/PSK
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel
dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan.
Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan
komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui
bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access
point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke
client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual
tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses
point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang
disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka
client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan
dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan
pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.

 WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya
menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2
sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur
keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung
wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-
produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: *
WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol
preshared (PSK).
Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode
pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu
WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih
banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.

MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address
yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan
MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN,
karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access
pointsniffing terhadap

WLAN.
Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk
kedalam jaringan berdasarkan MAC Address.

Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke
jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena SSID tidak dapat disembunyikan secara
sempurna.
 

H. DISTRIBISI JARINGAN NIRKABEL


Sistem distribusi nirkabel ( WDS ) adalah sistem yang
memungkinkan penghubung nirkabel titik akses di jaringan IEEE 802. Hal ini
memungkinkan jaringan diperluas untuk dibuat menggunakan titik akses IEEE
802.11 ( Wi-Fi ) nirkabel tanpa persyaratan tradisional untuk kabel untuk
menghubungkan mereka. Keuntungan utama dari WDS dibandingkan solusi lain adalah
ia mempertahankan alamat MAC frame klien di seluruh tautan antara titik akses,
sehingga campuran koneksi ethernet dan WDS dapat diperlakukan sebagai jaringan
tunggal. [1]

I.PERAWATAN DAN PERBAIKAN JARINGAN


NIRKABEL
September 01, 2019
Jenis-Jenis Kesalahan Pada Jaringan Nirkabel dan Perbaikan Kesalahan Pada Jaringan
Nirkabel
1.      Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau
dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk
membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:

    -Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.


    -Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.

Gangguan atau kerusakannya pada konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar),
susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu
indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.

    -Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.

Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan yang lainnya dan
sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel
terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.

2.      Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch


Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card).
Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk
berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi
kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing
masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar
Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa
komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer
workstation tersebut.
3.      Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada komputer masih di disable jadi harus
mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang digunakan salah atau sama dengan IP
komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

4.      Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain


Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address
sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet
kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain 

5.      Tidak muncul Local Area Connection


Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus
dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.

6.      Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru


Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu
indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan
kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah
dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB
menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan
sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan
IP yang masih kosong.

7.      Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya


Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh banjir paket pada jaringan,
dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang.
 
Performa LAN dapat diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch
yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka
penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati
kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang
lambat.

8.      Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus


Jika environment jaringan terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system dibanjiri
oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu
congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan, dan terkadang bisa menghentikan
layanan jaringan.
perlu proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan
berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada
server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client
setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan
perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate
BitDefender adalah solusi anda.

9.      Sering Lambat jaringan waktu proses authentication


Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang
dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di
integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering
mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah
bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership
account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut.
jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan
bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di
configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang.

Anda mungkin juga menyukai