3. Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat.
MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun
jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah
secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.
Gambar diatas adalah jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran.
Cara merangkainya mudah,
4. IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan
pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan.
5. Nirkabel channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan.
Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang
digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan
interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada
kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi
chanel pada band 2.4
Penggunaan wi-fi chanel yang tidak tepat dapat menimbulkan interferensi, sebagai contoh jika jaringan A
menggunakan chanel 6, sedangkan jaringan B menggunakan 8, maka akan terjadi interferensi.
Oleh karena itu agar tidak terjadi interferensi maka gunakanlah non-overlapping chanel , yaitu chanel 1, 6
11 dan 14 pada jaringan wireless (Access Point) yang berbeda.
Sedangkan yang g/n dan n sebagai berikut:
1. Koordinat
Untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2. Zone
Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan
alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3. Channel
Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4. Noise/derau
Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan.
Noise dibagi empat :
a) Thermal noise
Terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua
peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b) Intermodulation noise
Terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada
medium transmisi yang sama.
c) Crosstalk
Terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat
pula dari microwave.
d) Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan
amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam
sistem komputer.
3. Repeater
Yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi repeater :
· Memperluas sinyal dari server
· Mempermudah akses sinyal wifi dari server
· Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
· Meneruskan dan memperkuat sinyal
· Mempermudah pengiriman data/informasi
· Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.
4. Bridge
Yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap
sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol
aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5. Router
Yaitu perangkat yang dapat menghubungkan jaringan komputer satu dengan jaringan
yang lain.
E. Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung
tandard protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai
jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz
lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak
terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
F. Interperensi
1. Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan
tinggi.
2. Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak
jauh.
3. Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
4. Ubah / ganti polarisasi antenna.
5. Atur azimuth antenna.
6. Ubah lokasi peralatan
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas
pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstacle) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test
noise serta interferensi. Perhitungkan signal multipath dan adanya cross section signal dari station lain
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam
instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.
Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 atau
CNT400 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada
permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah
bergeser. Test kemungkinan short dengan multimeter
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi
harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan
isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah), atau isolasi 3
M. Lapisi juga dengan silicon gel
8. Tutup seluruh permukaan dengan isolator karet bakar untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa (crimp) tanpa solderan dan drat (screw) sehingga sedikit
melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan crimping tools, disertai karet bakar sebagai
pelindung pengganti isolator karet.
Pembuatan POE
Ini hanya optional, kalo sekarang banyak Access Point yang sudah menggunakan POE. Jadi sudah
satu paket dengan Accas Point nya.
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box
yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan
kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1
pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan
daya karena kabel loss dan gunakan adaptor dengan daya (Ampere) lebih besar dari standar bawaan
perangkat agar mampu mencapai redaman sepanjang kabel UTP
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara
mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser
atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator (silicon) gel agar setiap titik sambungan terlindung dari
short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.
Instalasi Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah
komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan3
. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat
perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit
perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus
reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.
Pointing Antena
Jaringan nirkabel itu ada banyak macam. Salah satunya yaitu jaringan Ad Hoc. Ad Hoc adalah
jaringan nirkabel peer to peer. Untuk mengkonfigurasi Ad Hoc cukuplah mudah. Dibawah ini
adalah cara setting dan konfigurasinya.
Berikut ini adalah salah satu contoh konfigurasi jaringan nirkabel dengan menggunakan metode
add Hoc. Konfigurasi berikut ini masih menggunakan sistem operasi windows 7. Untuk langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1.Pastikan PC anda telah terinstal Wireless network Connection, kemudian pilih Open Network
and Sharing Center.
2.Pada Open Network and Sharing Center, pilih Set up a new connection or network untuk
membuat connection atau network baru dalam penggunaan ad-hoc ( peer to peer) jaringan.
3.Pada Set up a new connection or network, pilih Set Up a wireless ad hoc ( Computer-to-
computer ) Network, untuk memilih jenis koneksi jaringan yang akan digunakan yang berupa ad-
hoc kemudian Next
4.Kemudian pada Set up a wireless ad hoc Network permission network pilih Next
5.Kemudian pada halaman Give your Network a name and choose security option isikan nama
Network yang ingin kita gunakan serta pemberian security pada Network agar tidak sembarang
orang dapat masuk dijaringan yang kita buat, kemudian pilih Next untuk melanjutkan
konfigurasi.
6. Konfigurasi jaringan computer nirkabel dapat digunakan atau Success, dengan wireless
network name : Titik Nurnawangsh dan Network security key : unsecured ( tidak terpassword )
7. Untuk membuktikan arahkan kursor pada jaringan wireless kemudian klik, lihar pada wireless
connection network, akan terdapat nama jaringan “ Titik Nurnawangsih ” Connected, jika masih
“waiting a user” maka belum terdapat user yang bergabung ke kita tapi jika network Connected
maka ada user yang sudah bergabung pada jaringan kita.
8. Untuk mengecek koneksi antar PC uji dengan sharing folder, buka windows explorer klik
kanan Network, jika terhubung dengan Titik Nurnawangsih Network maka akan terlihat PC
mana saja yang terkoneksi dengan kita.
9. Maka kita dapat melihat apa saja File yang di Share oleh PC masing-masing User
10. Agar Transaksi Sharing dapat saling terbuka maka dapat dikonfigurasi dengan full Control,
Langkah sebagai berikut :
a.Klik kanan File pilih Properties
b. Kemudian pada tab properties – Security – pilih Advance – kemudia Change Permissiaon lalu
OK
c. Kemudian pada tab Advanced Security Setting for File, pilih Edit
d. Kemudian pada Permission Entry for file pilih full control agar semua aktifitas disetujui atau
dapat dilakukan.
e. Jadi semua aktifitas dalam sharing folder dapat dilakukan baik copy, paste dan pindah file
sharing dapat dilakukan, contoh dalam file titik_sharing masih dalam keadaan kosong, kemudian
dicopy file dari user lain dan dipaste ke file titik_sharing
Jaringan nirkabel adalah jaringan nirkabel yang menggunakan koneksi data nirkabel antara node
jaringan. Jaringan nirkabel adalah metode dimana rumah, jaringan telekomunikasi dan instalasi bisnis
menghindari biaya proses mengenalkan kabel ke dalam bangunan, atau sebagai penghubung antara
berbagai lokasi peralatan.
Jaringan telekomunikasi nirkabel biasanya diimplementasikan dan dikelola dengan menggunakan
komunikasi radio. Implementasi ini terjadi pada tingkat fisik (lapisan) model struktur jaringan OSI.
Contoh jaringan nirkabel mencakup jaringan telepon seluler, jaringan area lokal nirkabel (WLAN),
jaringan sensor nirkabel, jaringan komunikasi satelit, dan jaringan gelombang mikro terestrial.
B. Latar Belakang
Membangun simulasi konfigurasi pada Cisco Packet Tracer.
F. Jangka Waktu
30 - 50 menit.
G. Tahap Pelaksanaan
1.Masuk terlebih dahulu ke packet tracer.
2.Siapakan :
4.Dan saya menggunakan kabel cross untuk menghubungkan Hub dengan wireless router.
5.Nah ini dari PC ke Hub.
7.Doble klik pada PC -> Dekstop -> disini saya menggunak mode static.
IP Address : 192.168.50.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
8.Untuk setting WiFi klik pada Wireless Router -> GUI -> SETUP. Pada bagian ini silahkan samakan
seperti gambar jika kurang jelas klik gambar.
9 Disini kita menggunakan DHCP yang artinya jika client terhubung maka client akan otomatis mendapat
IP yang di sediakan, kemudian "Start IP Address" itu IP yang pertama yang akan di gunakan untuk client
lalu "Maximum Number" artinya maksimal IP yang disediakan atau IP untuk client, jadi yang bisa
terhubung hanya 3 client.
12.Ganti SSID (nama wifi) dari default menjadi sesuai keinginan lalu save.
"erlin-sneka.blogspot.com". JIka sudah klik save setting.
13.Pindah ke Tab Bar security.
16.Sesudah itu double klik pada laptop 1 lalu masuk ke Physical. Hilangkan bagian laptop fast eth.
Sebelum nya matikan laptop nya terlebih dahulu.
17.Ganti dengan WPC300N ,kita pindah dengan menyeret ke bagian kosong tadi.
18.Supaya kita tehubung dengan wifi yang telah kita buat dan setting, klik di Laptop-PT -> Desktop -> PC
Wireless -> Connect disitu akan muncul wifi yang telah kita buat. Klik pada nama wifi lalu klik connect dan
masukan paswwordnya (lakukan pada semua perangkat Laptop-PT
21. Jika terkoneksi maka tampilan akan muncul sendiri seperti gambar dibawah ini.
I. Kesimpulan
Simulasi ini dapat di manfaatkan sebagai gambaran sebelum melakukan atau membangun jaringan
nirkabel.
J. Referensi
Exportable
Reasonably strong
Self-Synchronizing
Computationally Efficient
Optional.
Fungsi WEP - WEPini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP
dapat digunakan untuk data encryption.
WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan
untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk
melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan
kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai
pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i.
Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA
didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang
memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel
yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP,
metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga
pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini.
Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:
-Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa
perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
-Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara
transparant.
WPA/PSK
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel
dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan.
Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan
komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui
bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access
point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke
client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual
tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses
point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang
disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka
client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan
dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan
pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.
WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya
menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2
sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur
keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung
wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-
produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: *
WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol
preshared (PSK).
Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode
pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu
WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih
banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.
MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address
yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan
MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN,
karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access
pointsniffing terhadap
WLAN.
Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk
kedalam jaringan berdasarkan MAC Address.
Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke
jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena SSID tidak dapat disembunyikan secara
sempurna.
Gangguan atau kerusakannya pada konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar),
susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu
indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan yang lainnya dan
sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel
terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.