Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Negeri 3 Malang


Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Mata pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas
Topik : Permasalahan Jaringan Nirkabel
Pertemuan : 5
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel
4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Mendiagnosa permasalahan jaringan nirkabel
3.3.2 Mendeteksi letak permasalahan jaringan nirkabel
4.3.1 Memperbaiki permasalahan jaringan nirkabel
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Mendiagnosa permasalahan jaringan nirkabel
2. Menjelaskan letak permasalahan jaringan nirkabel
3. Menentukan hasil perbaikan jaringan nirkabel

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Creative Problem Solving
3. Metode : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi, Tanya Jawab

G. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Guru Siswa Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Salam Guru memulai pembelajaran Siswa menjawab salam dari guru 1 Menit
dengan mengucapkan salam
pembuka
Berdoa Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin do’a 2 Menit
memimpin do’a secara khusyu’ sebelum memulai
kegiatan
Persensi Guru mengecek kehadiran siswa Siswa mengkonfirmasi kehadiran 5 Menit
dan melaporkan jika terdapat
siswa yang tidak masuk
Apersepsi dan  Guru menyampaikan tujuan  Siswa memperhatikan 7 Menit
Motivasi pembelajaran penjelasan
 Guru menjelaskan pentingnya  Siswa memperhatikan saat
mengetahui materi komunikasi guru menjelaskan pentingnya
data
mengetahui materi komunikasi
 Guru mengajukan pertanyaan data
untuk mengarahkan siswa ke  Siswa menjawab pertanyaan
materi komunikasi data dari guru
Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi  Guru menyampaikan materi dan  Siswa memperhatikan 60 Menit
(Explore) memberikan contoh penjelasan dari guru
berdasarkan materi yang
disampaikan
 Guru membagi siswa kedalam  Siswa memperhatikan
kelompok yang terdiri dari 4-5 pembagian kelompok dan
siswa berkelompok sesuai dengan
kelompoknya
Tahap Klarifikasi  Guru menjelaskan  Siswa memperhatikan 20 Menit
Masalah permasalahan yang ada pada penjelasan dari guru
(Clarify) soal-soal di bahan ajar berkaitan
permasalahan jaringan nirkabel
 Guru menjelaskan cara  Siswa mendengarkan dan
mengerjakan soal-soal dan mengerjakan soal yang telah
meminta siswa mengerjakan diperintahkan oleh guru
soal yang ada pada bahan ajar
 Guru memberikan kesempatan  Siswa aktif bertanya kepada
kepada siswa untuk guru jika masih ada yang
menanyakan mengenai belum dipahami
permasalahan yang ada jika
belum dipahami
Tahap Pengungkapan  Guru mengarahkan siswa dan  Siswa aktif dalam mencari
Pendapat memberikan bimbingan kepada solusi jawaban
(Ideate) siswa apabila mengalami
kesulitan 30 Menit
 Guru mengawasi jalannya  Siswa berdiskusi dengan
diskusi dengan memasukkan kelompoknya
jawaban pada bahan ajar
 Guru memberikan kesempatan  Siswa mengungkapkan
kepada masing-masing pendapat sebanyak-banyaknya
kelompok untuk berkaitan strategi atau ide
mengemukakan pendapatnya untuk pemecahan masalah
dalam menyelesaikan masalah
Tahap  Guru membantu siswa dalam  Siswa mengikuti instruksi guru
Mengembangkan menyeleksi berbagai
(Develop) kemungkinan-kemungkinan
solusi, sehingga siswa dapat
memilih strategi-strategi yang
dianggap mudah dan efektif 67 Menit
 Guru berkeliling  Siswa bertanya kepada guru
memperhatikan pekerjaan siswa apabila msih ada yang belum
dan memberikan pengarahan jelas
kepada siswa apabila ada siswa
yag bertanya
Tahap Pelaksanaan  Guru memberikan kesempatan  Masing-masing kelompok
(Implement) masing-masing kelompok untuk memutuskan strategi
memutuskan strategi pemecahan masalah yang
pemecahan masalah dalam dihadapi
permasalahan yang dihadapi
 Guru memberikan kesempatan  Siswa mempersiapkan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil 60 Menit
mempresentasikan hasil diskusinya
diskusinya dan memberikan
kesematan kelompok lain
bertanya, memberi saran dan
kritik sehingga diperoleh solusi
yang optimal
Kegiatan Penutup
Refleksi Guru menuntun siswa untuk Siswa membuat kesimpulan dari 15 Menit
membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah
dilakukan
pembelajaran yang telah
dilakukan
Apresiasi Guru memberikan apresiasi Siswa ikut memberikan apresiasi 1 Menit
kepada siswa berupa pujian kepada temannya dengan
kepada siswa yang telah melakukan tepuk tangan
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
Do’a Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin do’a dan
memimpin do’a siswa lain berdo’a sesuai dengan
agama dan kepercayaannya
2 Menit
masing-masing
Salam Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam dari
penutup guru

H. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat : Smartphone Android
2. Bahan : Aplikasi TJBL
3. Sumber belajar :
- Materi Teknologi Jaringan Berbasis Luas
- Pembelajaran soal dan pembahasan
- Tugas diskusi Berbasis Creative Problem Solving
- Patwiyanto, dkk. 2018. Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). Yogyakarta: Andi
Offset.

I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian sikap
No. Nama Jujur Disiplin Tanggungjawab Kerjasama Percaya Toleransi Jumlah Nilai
Siswa Diri Skor
1.

2.
Keterangan:
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-
kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:
Indikator penilaian sikap kegiatan praktek:
Jujur :
- Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
- Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber)
- Mengungkapkan perasaan apa adanya
- Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
Disiplin:
- Datang tepat waktu
- Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
- Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
- Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
Tanggung jawab:
- Melaksanakan tugas individu dengan baik
- Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
- Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
- Mengembalikan barang yang dipinjam
Kerjasama:
- Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
- Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
- Aktif dalam kerja kelompok
- Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama
Percaya diri:
- Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
- Mampu membuat keputusan dengan cepat
- Tidak mudah putus asa
- Tidak canggung dalam bertindak
Toleransi:
- Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
- Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
- Dapat menerima kekurangan orang lain
- Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
Perhitungan nilai sikap untuk instrument seperti di atas dapat menggunakan rumus berikut:
Rumus penilaian

b. Penilaian pengetahuan
Kisi-kisi dan Soal
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
-
-
2. Instrumen keterampilan
Aspek yang dinilai
Menganalisis
Menganalisis Menganalisis
cara
Nama permasalahan permasalahan Nilai Hasil
No mengatasi Predikat Kriteria
Siswa troubleshooting pada access Akhir Konversi
permasalah
wireless point
icon wifi
35 30 35

Malang 9 April 2019


Mengetahui
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Aktia Arigiana Umami, S.ST, MT. Eva Kumala Sari


NIP 198410132010012021 NIM 150533601530
Materi Pembelajaran
A. Permasalahan Jaringan Nirkabel
1. Proses Scanning Wireless Access Point (AP)
Komputer berbasis XP dan Vista yang memiliki wireless adapter active akan selalu
melakukan scanning Wireless AP pada jangkauannya setiap 60 detik. Saat scanning,
wireless adapter mengirim sederet frame Probe Request. Sementara wireless AP yang
ada pada jangkauan wireless adapter yang sedang melakukan scanning juga mengirim
frame Probe Request yang memuat kapabilitas wireless AP.

Proses scanning Wireless AP


Kita menganggap computer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan
satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih Wireless Access Point (AP)
Berikut faktor-faktor yang menentukan wireless AP mana yang akan dipilih:
a. Capabilitas wireless AP
Jika wireless client tidak mendukung kapabilitas yang diperkenalkan dalam probe
response tersebut, maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless atau
tidak bisa memilih AP. Misalkan AP diaktifkan dengan security WPA2 sementara
wireless client tidak support WPA2 maka wireless client tidak bisa memilih
wireless AP tersebut.
b. Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
Jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar
nama SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke AP. Jika
nama wireless network SSID dari frame probe response yang diterima tidak cocok
dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan muncul “One or more
wireless networks are available” atau “Connect to a wireless network”. Jika user
mengklik pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.
c. Kekuatan sinyal
Wireless client adapter nantinya akan memilih wireless AP dengan sinyal terkuat
dari daftar nama SSID.

3. Proses Authentikasi terhadap Wireless Access Point yang dipilih


Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah
proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung kapabilitas security wireless AP dan
bagaimana client dikonfigurasikan untuk melakukan authentikasi jaringan wireless.

4. Proses koneksi terhadap wireless Access Point yang dipilih


Selanjutnya wireless adapter dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk
membentuk suatu koneksi
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP
Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless
yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless client dikonfigurasi untuk menerima
IP address otomatis, maka ia menggunakan DHCP untuk request konfigurasi IP.
Dengan memahami lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan
troubleshooting masalah jaringan wireless.

B. PERAWATAN DAN PERBAIKAN JARINGAN NIRKBEL


1. Kerusakan pada kabel dan konektor jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan computer
lain atau peralatan lain untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk
membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
a. Kabel serat optic menggunakan konektor SC dan ST
b. Kabel UTP dengan konektor RJ45
c. Kabel Coaxial dengan konektor BNC

2. Gangguan atau kerusakan pada Hub/switch


Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan. Jika
Hub mengalami kerusakan, maka sluruh jjaringan tidak dapat berkomunikasi antar
workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada
lampu indikator power dan lampu indikator workstation. Apabila lampu indikator
power mati berarti kemungkinan bsar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu workstation
tidak menyala menyatakan bahwa computer workstation sedang tidak aktif atau ada
gangguan pada computer workstation tersebut.
Pertama kita harus mengecek apakah Hub yang kita gunakan memang sudah
rusak atau mengalami gangguan saja, namun jika Hub yang kita gunakan memang
benar positif rusak maka perlu mengganti Hub yang baru.

Hub/switch
3. Komputer tidak terdeteksi oleh computer lain
Hal ini terjadi karena alamat yang digunakan dan IP kosong. Lalu ganti IP address
sehingga bisa terdeteksi oleh computer lain. Selain itu kita bisa mengecek apakah
computer kita bisa terkoneksi dengan computer lain dengan ketik ping Run misalnya
192.168.0.5. Jika muncul Replay From maka terkoneksi dengan baik, jika muncul
Request Time Out maka computer tidak terkoneksi dengan computer lain.
4. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa menginstal driver Network Adapter, jadi kita
menginstal Driver Network Adapter.
5. Icon LAN area connection tidak berkedip biru
Hal ini karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu
indikator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut
dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada
Hub apakah sudah di connect-kan dengan Hub atau belum. Jika belum connect
hingga lampu indikator pada Hub menyala dan pada computer muncul menu pesan
Connection 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan computer lain. Gunakan
program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
6. Lambatnya jaringan dan bagaimana memperbaiki performanya
Performa jaringan yang sangat lambat biasanya disebabkan oleh congestion jaringan
(banjir paket pada jaringan), di mana traffic data melebihi dari kapasitas bandwitch
yang ada pada sekarang. Perfoma LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan
link backbone Gigabit dan Switch yang mempunyai performa tinggi.

Berikut ini permasalahan jaringan nirkabel dan cara memperbaikinya dengan


menggunakan peralatan hardware antara lain:
1. Tester jaringan
Berguna untuk mengecek kabel jaringan apakah msih bagus atau sudah putus
2. Kabel short
Kondisi ini menyatakan bahwa kabel mengalami hubungan singkat dengan kondisi
jaringan
3. Kabel terbuka
Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang
menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data
4. Konektor yang longgar
Kondisi ini menyatakan bahwa terjadi konkeksi antar kartu jaringan dengan konektor
kabel
5. Kabel putus
Maka sebelum memakai dilakukan pengecekan dengan Avometer

JENIS-JENIS KESALAHAN PADA JARINGAN NIRKABEL


1. Kesalahan pada access point

Sumber: https://www.globalpc.co.nz/

Berikut ini merupakan berbagai masalah yang sering terjadi pada access point beserta
solusinya.
a. Access point bekerja dengan lambat dan tidak seperti biasanya
Sumber: https://lifehacker.com
Kebanyakan access point nirkabel bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan beberapa peralatan
rumah tangga seperti oven mikrowave, telepon nirkabel dan monitor mengeluarkan sinyal dengan
frekuensi yang sama sehingga dapat mengganggu jaringan. Solusinya adalah perlu mematikan atau
menjauhkan peralatan-peralatan elektronik tersebut.

b. Tidak dapat mengakses menu/fitur yang ada pada access point


Solusinya adalah dapat mengatur kembali peralatan access point sehingga kembali ke default
awal dan dapat mengakses segala fitur yang ada pada access point. Pada berbagai peralatan access
point biasanya terdapat tombol reset di bagian belakang, di dekat port LAN dan colokan daya,
yang bisa digunakan untuk mengatur kembali peralatan.

Sumber: TL-WA701ND(UN)_V2_UG

c. Dead spot pada jangkauan sinyal access point nirkabel


Pengguna yang berada di lokasi dead spot tidak dapat terhubung ke access point. Hal ini
terjadi pada access point yang menggunakan mode 802.11g. Untuk mengatasinya, biasanya
digunakan access point tambahan atau wireless extender untuk memperkuat serta memperbesar
jangkauan sinyal.

d. Rusak atau tidak berfungsi sama sekali


Penyebabnya, penggunaan access point secara terus menerus selama 24 jam. Sebaiknya
mematikan access point ketika tidak sedang digunakan agar peralatan access point tetap awet dan
dapat digunakan lebih lama.

e. Sinyal kurang bagus


Salah satu faktor yang menyebabkan sinyal access point nirkabel kurang bagus adalah
jangkauan antena yang tidak maksimal. Solusinya adalah bisa mengganti antena pada access point
nirkabel dengan jenis antena yang memberikan jangkauan sinyal lebih jauh, atau menggunakan
repeater yang berfungsi sebagai penyebar sinyal dari access point ke komputer klien.

Sumber: https://www.cisco.com
f. Wi-fi tidak terdeteksi
Untuk mengetahui penyebabnya lakukan pengecekan sebagai berikut :
- Cek tegangan output adaptor yang mensuplai tegangan ke perangkat wireless access point
menggunakan multitester. Jika tegangan output tidak sesuai dengan spesifikasi perangkat,
maka ganti adapatornya dengan yang baru. Umumnya tegangan output perangakat wireless
access point ada yang 5Volt DC dan 12 Volt DC.

- Masuk ke pengaturan web interface perangakat wireless access point, pastikan nama SSID
(nama untuk wi-fi) tidak di sembunyikan (hide).
- Beberapa perangakat wireless access point disertai tombol ON/OFF wireless, pastikan
tombol atau saklar wireless sudah pada posisi ON.
- Pastikan perangkat wireless client (usb wi-fi, laptop wi-fi) sudah dalam keadaan menyala
(ON) dan terinstall driver dengan benar atau tidak rusak.
- Lakukan pengaturan file exception di anti-virus untuk mengantisipasi terhadap pemblokiran
program autorun perangkat usb wireless adapter.

2. Kesalahan pada wi-fi


Sumber: http://www.koneksia.com
Teknologi nirkabel memang bagus untuk menghubungkan antara daerah yang jauh. Namun,
teknologi ini mempunyai kelemahan. Umumnya, gangguan yang sering dijumpai dalam teknologi
WiFi antara lain :
a. Jaringan Wi-Fi Tetangga
Sumber gangguan terbesar saat ini adalah jaringan Wi-Fi tetangga. Permasalahan terletak
pada, peralatan Wi-Fi paling banyak beredar beroperasi di pita 2.4GHz. Jika user memakai
accesspoint 2.4 GHz juga, jaringan Wi-Fi tetangga dipastikan mengganggu user.
Caranya adalah dengan memindahkan channel. Untuk wifi 2.4 GHz, antara Access Point
atau perangkat wifi harus berbeda 5 channel. Contohnya jika Access Point A menggunakan
channel 1 maka Access Point B harus menggunakan channel 6 dan seterusnya.
Untuk wifi 5 GHz, antara Access Point atau perangkat wifi harus berbeda 12 channel.
b. Firmware Lama
Memperbarui firmware access point bisa meningkatkan kinerja dan memberi satu atau dua
fitur baru. Kapanpun ketika access point bermasalah, periksa apakah firmware tak bermasalah.
Terkadang, ada sedikit bug dan produsen access point telah telah memperbaikinya.
c. Jarak dari sumber Wi-Fi
Jarak juga termasuk dalam penyebab gangguan Wi-Fi. Sebab apabila kita berada pada jarak
yang dekat dengan sumber Wi-Fi maka, kecepatan transfer data-nya akan semakin meningkat. Dan
sebaliknya jika kita berada jauh dengan sumber Wi-Fi, kecepatan transfer data-nya berkurang.

C. PERBEDAAN BACKUP, RESTORE dan UPDATE FIRMWARE


Backup berfungsi untuk menyimpan semua konfigurasi dari Access Point ke dalam bentuk
file pada komputer. Sedangkan restore berfungsi untuk mengembalikan konfigurasi Access
Point yang sesuai dengan file backup.

Sumber: User Guide TP-LINK WA701ND


Untuk melakukan backup atau restore dimulai dengan cara memilih menu tab ”System
Tools”, setelah itu pilih “Backup & Restore” untuk menampilkan halaman backup dan restore.
Backup dapat dilakukan dengan cara menekan tombol “backup”, setelah itu akan muncul kotak
dialog untuk menyimpan file backup dengan ekstensi .bin. Sedangkan untuk restore dilakukan
dengan cara menekan tombol “pilih file” dan memilih file backup, setelah itu tekan tombol restore.

D. UPDATE FIRMWARE
Beberapa vendor telah menyediakan pembaruan firmware access point terbaru pada situs
web resmi, sehingga dapat mengunduh dan melakukan pembaruan dengan lebih mudah. Setelah
melakukan pembaruan, access point perlu direset untuk mengembalikannya ke konfigurasi default.
Update firmware ini dapat memperbaiki fitur-fitur yang kurang sempurna pada firmware
sebelumnya.

Sumber: User Guide TP-LINK WA701ND


Gambar diatas merupakan halaman update firmware access point TPLINK TL-W901ND,
caranya adalah dengan memilih menu tab “system tools”, lalu pilih “firmware upgrade”. Setelah
berhasil masuk pada halaman tersebut, lalu klik tombol “Browse” dan pilih file update yang
sebelumnya sudah diunduh melalui web TPLINK. Setelah selesai klik “Upgrade”, setelah itu
tunggu proses update hingga selesai.

Anda mungkin juga menyukai