A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapain Kompetensi
3.7.1 Memahami (C2) Dasar Penyambungan
3.7 Mengevaluasi kabel fiber optic
Penyambungan Fiber Optik 3.7.2 Merencanakan (C6) penyambungan kabel
fiber optik
3.7.3 Memilih (C5) cara pengujian hasil
penyambungan kabel fiber optik
4.7.1 Menentukan (P5) penyambungan kabel
4.7 Melakukan sambungan fiber optic
Fiber Optik 4.7.2 Menyajikan (P3) hasil penyambungan kabel
fiber optik
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati video dan membaca modul peserta didik mampu
memahami Dasar penyambungan kabel fiber optic dengan tepat
2. Melalui kegiatan Diskusi kelompok peserta didik mampu Merencanakan
Penyambungan kabel fiber optik dengan tepat
3. Melalui Diskusi kelompok peserta didik mampu mampu Memilih cara
penyambungan kabel fiber optic dengan benar
4. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu Menentukan penyambungan
kabel fiber optic dengan benar
5. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu Menyajikan hasil
penyambungan kabel fiber optik dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
● Penyambungan Fiber Optik
● Mengevaluasi hasil penyambungan fiber optik
65 menit
selama 15 menit
2. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab
dengan diberi pertanyaan terkait dengan
permasalahan dari isi video yang ditayangkan.
Mengorganisasi 1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
Peserta Didik secara heterogen.
2. Peserta didik mengakses LKPD terkait dengan prinsip
kerja fiber optik melalui qr-code yang ditayangkan
oleh guru, kemudian guru menjelaskan
langkah-langkah pengisian LKPD
Membimbing 1. Peserta didik berdiskusi dan mengerjakan soal di
investigasi LKPD dengan materi Penyambungan kabel fiber
kelompok optik.
2. Guru membimbing setiap kelompok dalam observasi
penyelesaian masalah yang ada pada LKPD terkait
dengan Penyambungan kabel fiber optik
3. Peserta didik diperbolehkan untuk menggunakan
gadget atau komputer yang terhubung dengan
internet dalam menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada pada LKPD tentang Penyambungan
kabel fiber optik
4. Peserta didik selalu dimonitor oleh guru dalam
pelaksanaan diskusi dan mengingatkan semua
anggota kelompok untuk aktif berdiskusi dan berbagi
tugas
Mengembangkan 1. Peserta didik secara berkelompok menampilkan hasil
dan menyajikan observasi terkait dengan Penyambungan kabel fiber
hasil karya optik
2. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
Penyambungan kabel Fiber optik yang ditampilkan
Analisis dan 1. Guru memberikan feedback terhadap penampilan
Evaluasi setiap kelompok.
2. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran tentang Penyambungan kabel fiber
optik.
3. Peserta didik diberikan evaluasi
Penutup
1. Peserta didik menjawab pertanyaan guru sebagai
refleksi seperti “bagaimana perasaanmu setelah
mengikuti pembelajaran Teknologi WAN hari ini?” 15 Menit
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap semangat belajar dan bersama
peserta didik untuk berdoa. (menumbuhkan karakter
religius)
======================================================================
Metode Penyambungan Kabel Fiber Optik
Di era serba kompetitif saat ini, mutlak perhatian penuh terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction), kemampuan untuk menciptakan produk dengan
kualitas yang tinggi dan harga yang kompetitif adalah suatu keharusan. Untuk
mendapatkan kualitas yang tinggi, bukan saja ditentukan dari material yang
berkualitas baik, proses produksi yang baik, tetapi juga yang terpenting adalah alat
uji kualitas yang handal dan petugas penguji (personal inspector) yang memiliki
kompetensi yang tinggi baik cara pengujian maupun pemahaman pengoperasian
mesin ujinya. Oleh karena itu PT Jembo Cable Company, Tbk. sangat menaruh
perhatian penuh khususnya terhadap keandalan alat uji maupun petugas pengujinya
sebagai pendukung utama terciptanya produk yang berkualitas tinggi.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu tahapan aktivitas
uji untuk kabel serat optik, yaitu teknik penyambungan serat optik. Mengapa ini
penting diperhatikan? Karena setiap Instalasi kabel fiber optik adalah hasil proses.
Jaringan akses fiber optik adalah jaringan utama sebagai perangkat dasar yang
menghubungkan dari sisi pengirim ke sisi penerima dalam bidang telekomunikasi.
Jaringan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu jaringan metal dan jaringan non metal
atau yang disebut jaringan fiber optik.
Jaringan akses fiber optik ini merupakan jaringan yang mentransmisi cahaya dengan
kecepatan yang sangat tinggi dan dengan jangkauan yang jauh lebih panjang bila
dibandingkan dengan kabel tembaga, serta bebas dari interferensi gelombang
elektromagnetik.
Fiber optik sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Single
mode dapat menjangkau jarak sampai ratusan kilometer namun hanya mengirim satu
sinyal pada satu waktu. Sedangkan multi mode hanya dapat menjangkau jarak
kurang dari satu kilo meter saja namun dapat mengirimkan sinyal yang berbeda pada
saat yang bersamaan, kemudian dapat mengirimkan data pada sudut refraksi yang
berbeda pada saat yang bersamaan, dan mengirimkan data pada sudut refraksi yang
berbeda.
Dalam setiap Instalasi kabel fiber optik, hasil proses penyambungan merupakan
faktor yang paling penting untuk menentukan kualitas transmisi sinyal, karena setiap
titik sambungan mempunyai rugi daya signal transmisi (Loss Attenuation) yang
bervariasi. Besar kecilnya Loss attenuation (Rugi Redaman) diakibatkan oleh kurang
sempurnanya hasil proses penyambungan ataupun metode penyambungan yang
dipilih oleh instalatir di lapangan. Sebagai gambaran, untuk rugi redaman pada salah
satu titik sambungan sebesar 0.15 dB akan bisa mengurangi jarak transmisi sampai
dengan ratusan meter.
Terdapat 3 metode yang menjadi pilihan dalam melakukan penyambungan kabel
serat optik, yaitu:
Metode ini merupakan metode penyambungan dengan cara Fusi (peleburan) sesuai
titik lebur serat optik. Penyambungan ini biasanya dilakukan pada jaringan akses,
metro dan long distance.
d. Pemotongan inti fiber dengan menggunakan alat fiber cleaver atau yang sejenis.
f. Pemasangan fiber heat shrink sleeve untuk melindungi sambungan fiber agar
tidak mudah patah.
Dengan menggunakan metode ini dibutuhkan sumber daya yang sudah berkompeten
di bidangnya, serta memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
Konektor fiber optik terdiri dari dua jenis, konektor model ST yang berbentuk
lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan ini harus
disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena mereka mungkin
berbeda. Sistem splice fast connector ini dapat dilepas ataupun dipasang kembali
sehingga lebih fleksibel tanpa memerlukan material tambahan. Sedangkan nilai
redaman yang terjadi pada sistem ini berkisar 0.15dB.
Akan tetapi dengan sistem ini mempunyai kerugian lain yaitu pantulan (reflection)
pada guide pin connector yang diakibatkan perpindahan medium antara kedua guide
pin connector yang disambungkan. Sedangkan besaran loss akibat refleksi tersebut
tergantung pada struktur guide pin connector dan proses penyambungannya.
Dari ketiga sistem penyambunagn fiber optik tersebut di atas dapat ditarik
kesimpulan yaitu :
Akhirnya bahwa setiap pelaku instalasi kabel fiber optik dirasa sangat perlu
mempertimbangkan dan memilih metode yang paling tepat dan cepat di dalam
pelaksanaannya.
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Soal
1. Pada sebuah jaringan fiber optik dengan menggunakan configurasi FTTH memiliki tx power dari OLT sebesar 7 dbm namun
seiring berjalannya waktu terdapat permasalahan pada input ODC, power yang masuk memiliki power yang lebih rendah
yakni -2 dbm hal ini menyebabkan unspek pada jaringa tersebut. Setelah dilakukan analisis permasalahan terdapat
banding pada kabel feeder. sebagai teknisi jaringan fiber optik maka tool apa saja yang anda bawa saat mengecek ke
lapangan
2. Sebuah ISP memiliki pelanggan corporate dengan menggunakan jaringan Metro-E melalui kabel yang sudah disediakan.
Teknik jaringan ini menggunakan PtP fiber optik degan menggunakan perangkat media converter baik pada sisi CO
maupun end User. Namun jika terjadi unspek pada sisi pelanggan maka yang harus di cek adalah ....
3. Pada sebuah ODP terdapat splitter 1:8 dengan input -5 dbm. Namun output dari ODP tersebut memiliki power sebesar -25
dbm, yang menyebabkan jaringan ke pelanggan menjadi unspek karena standarisasi dari tx power di pelanggan memiliki
maximal -25dbm. Berdasarkan pengamatan anda perangkat yang harus diperbaiki pada kasus diatas adalah ....
4. Segmen B pada sebuah jaringan FTTH menggunakan kabel Distribusi, dimana ujung kabel distribusi adalah
Optical Distribution Point (ODP). jika dalam ODP terdepat splitter 1:8 sedangkan Input ODP -5 dbm maka
output yang dihasilkan dari ODP diatas adalah ...
5. Dalam sebuah struktur jaringan fiber optik terdapat perangkat pasif yang keseluruhan perangkat pasif tersebut
beda di bagian Optical Distribution Network (ODN). Jika anda ditugaskan membangun jaringan ODN maka
perangkat yang harus disiapkan adalah....
Kunci Jawaban :
1. TDR dan OPM
2. Media Converter CO, dan Kabel Fiber Optik
3. Splitter
4. PON
5. ODF, ODC, ODP dan Roset
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Langkah I : Menyiapkan materi yang terdapat didalam buku penunjang
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) dan sumber dari
internet
Langkah II : Membuka web canva melalui web browser
Langkah III : Mengisi materi ajar didalam Microsoft Powerpoint 2016
F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
a. Langkah 1 : Hubungkan laptop dengan LCD Proyektor
b. Langkah 2 : Buka materi yang telah dibuat dalam bentuk powerpoint
c. Langkah 3 : Lakukan Presentasi materi yang telah di buat
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tujuan Pembelajaran:
9. peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan jaringan fiber optic
dengan tepat
10. peserta didik mampu menentukan cara pemeriksaan permasalahan pada
jaringan fiber optik dengan tepat
11. peserta didik mampu mampu menanggulangi letak permasalahan jaringan
fiber optic dengan benar
12. peserta didik mampu memperbaiki kerusakan jaringan fiber optic dengan
benar
Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu mengatasi perbaikan
Nama Kelompok/Individu: ................................
Nama Anggota Kelompok:
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................
6. ......................................
A. Judul :
Mengevalusi permasalahan jaringan fiber optik
B. Petunjuk Belajar :
1. Buatlah kelompok terdiri dari 5-6 orang
2. Tuliskan nama kelompok beserta anggotanya
1. Jagalah ketertiban saat berdiskusi
C. Langkah-Langkah Kegiatan :
1. Bersama kelompok amatilah Video pada qr-code dibawah ini!
2. Bersama kelompok diskusikan penyebab apa saja yang terdapat pada permasalahan
tersebut!
No. PENYEBAB SOLUSI
1
5
6
7
3. Berdasarkan hasil diskusi peralatan apa saja yang harus digunakan dalam mengatasi
permasalahan tersebut
No Nama Alata Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
Rubrik Penilaian
Kelompok
Kriteria no. 1:
Skor Rubrik
4 Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
3 Ada salah satu anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi aktif dalam diskusi
2 Ada dua orang anggota kelompok yang tidak berpartisipasi aktif dalam diskusi
1 Hanya satu orang yang berpartisipasi aktif dalam diskusi
Kriteria no. 2:
Skor Rubrik
4 Pembagian tugas merata
3 Apabila ada satu orang yang tidak ikut mengerjakan tugas
2 Apabila ada dua orang yang tidak ikut mengerjakan tugas
1 Hanya satu orang yang mengerjakan tugas
Kriteria no. 3:
Skor Rubrik
4 Semua anggota kelompok saling berinteraksi dan memberikan argumennya
Semua anggota kelompok saling berinteraksi tetapi tidak semua anggota
3
kelompok memberikan argumen
Interaksi anggota kelompok kurang dan tidak semua anggota kelompok memberikan
2
argumen
1 Tidak ada interaksi (bekerja sendiri-sendiri)
Kriteria no. 4:
Skor Rubrik
4 Pengaturan waktu dan pelaksanaannya sesuai jadwal
Pengaturan waktu sesuai dengan jadwal tetapi dalam pelaksanaannya tidak
3
sesuai jadwal
Pengaturan waktu tidak sesuai dengan jadwal tetapi dalam pelaksanaannya
2
hampir sesuai jadwal
1 Pengaturan waktu dan pelaksanaannya tidak sesuai jadwal