KELAS X
o Dapat belajar dari jarak jauh, atau dalam jaringan , atau daring
2. Dampak Negatif
o Dapat membuang waktu yang sia-sia jika hanya digunakan tidak
bermanfaat.
o Memberikan efek candu dalam gadget, seperti game yang tidak
menghasilkan dan tidak memberikan dampak yang baik.
o Ketika berkumpul, asyik dengan gadget masing-masing.
D. Teknologi IPV6
IPV6 adalah akronim dari Internet Protocol version 6, sebuah protocol internet
baru yang menggulung sampai habis generasi IPv4 (Internet Protocol version
4). Dikembangkan oleh Engineering Task Force (IETF). Jenis baru internet
protocol ini diciptakan karena ruang alamat IPv4 yang serba terbatas dan
hanya mentok di 32-bit.
Sebelum menjelajah mengenai pengertian IPv6 dan bagaimana bisa
sesepuhnya yang IPv4 mulai tercampakkan, ada baiknya memahami terlebih
dahulu apa itu IP Address agar tidak sampai salah persepsi. IP Address
adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang
digunakan alamat identifikasi untuk setiap komputer host di internet.
Masing-masing panjang IP Address mempengaruhi jenis pemakaian IPv yang
digunakan. Apabila panjang IP Address hanya sebatas 32 bit, maka IPv yang
digunakan ialah IPv4. Namun jika panjang IP Address mencapai 128 bit,
maka yang bisa menguraikan IP Address hanya IPv6
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan IPv6 semakin massif. Bahkan
data statistik penggunaan IPv6 juga meningkat setiap tahunnya. Bila diamati,
IPv4 memang kurang representatif untuk mengurai IP Address yang makin
lama makin dipenuhi kerumitan ketika melakukan pengalaman dan routing
antar perangkat di dalam jaringan berbasis TCP/IP.
Untuk struktur pembangunnya, IPv6 sangat berbeda dengan IPv4. Seperti
yang disampaikan di atas tadi, IPv4 mempunyai struktur pengamatan dan
pengalaman sebanyak 32 bit yang tersusun di dalam empat blok yang
masing-masing berisikan 8 bits.
Sementara itu, untuk IPv6 mempunyai struktur pengalamatan sebanyak 128
bits. Tersusun dari delapan blok, masing-masingnya blok diisi oleh sebanyak
16 bits. Tidak hanya strukturnya saja berbeda, mekanisme kerjanya pun
beda. Untuk IPv6 dikenal istilah IPv6 Autoconfiguration yang terdiri dari dua
metode; stateless mechanism & statefull mechanism
Sederhananya, kekurangan IPv4 yang diback up oleh IPv4 ialah sebagai
berikut;
Tidak ada subnet masks
Tiadanya alamat broadcast
Tidak memerlukan DHCP Server (Stateless mechanism – host client mampu
melaksanakan konfigurasi otomatis di IPv6 Address sekaligus gateway
dengan melakukan teknik soliciting atau obtain dari router melalui RS
(Router Solicitation)
Sangat memungkinkan untuk menggunakan MAC Address dari perangkat
host untuk menguraikan Host atau interface ID (EUI-64)
Tidak memerlukan NAT untuk End to end communication sehingga
memperpendek rangkaian kerja.
Selain berbeda dalam mekanisme pengalamatan, antara IPv4 dengan IPv6
juga diketahui adanya perbedaan dalam hal packet header. Perbedaannya
terletak pada jumlah dari basic header di paket data. Untuk IPv4 terdapat 10
basic header field sementara di IPv6 ada enam basic header field
1. Panjang IPV6
Setelah menyinggung terkait sedikit tentang bagaimana metode
pengalamatan yang berbeda antara IPv4 dengan IPv6, waktunya beranjak
ke IPv6 Addressing dan subnetting. Sudah diketahui bahwa IPv6
mempunyai panjang alamat sebanyak 128 bit. Dari 128 bits inilah IPv6
diurai ke dalam format hexadecimal yang memiliki 8 fields yang termasuk
IPv6.
Setiap masing-masing hexadecimal dipisahkan oleh tanda colon (:) dan
setiap field mempunyai panjang 16 bit yang dikonversi menjadi cukup
empat digit tanda hexadecimal. Sebagaimana misalnya dengan
menggunakan format X:X:X:X:X:X:X:X yang masing-masing X bernilai 16
bit, ex:ACAD).
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun dengan observasi dengan sikap observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik yang baik namun tidak yang baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait mendapatkan informasi <2 mendapatkan informasi 2 Jenis mendapatkan informasi 3 mendapatkan informasi >4
kesehatan dan Jenis teknologi computer teknologi computer dan Jenis teknologi computer Jenis teknologi computer
keselamatan kerja dan komunikasi komunikasi dan komunikasi dan komunikasi
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Siswa melakukan
1. Siswa melakukan pencarian informasi tentang jenis teknologi computer dan
komunikasi.