Anda di halaman 1dari 24

WiMAX Tutorial / Tentang WiMAX ( versi bahasa indonesia 

)
Posted on July 29, 2009 by adhy0687

Data ini diambil dari

http://donaldabek.wordpress.com/2007/11/06/tentang-wimax/

Tulisan ini ditransalasi dari :

www.nrspot.com www.wimax.com www.wimax.com/author/ctownsed

by Carl Townsend

Figure 1 WiMAX memiliki dampak potensial yang dapat mempengaruhi segala


format / platform teknologi telekomunikasi

WiMax memiliki potensi untuk menggantikan banyak teknologi yang digunakan pada
infrastruktur telekomunikasi . Pada konfigurasi fixed wireless ( nirkabel tetap ) dapat
menggantikan jaringan kabel tembaga yang dimiliki oleh perusahaan telepon, juga
menggantikan infrastruktu TV Cable yang menggunakan kabel coaxial dengan service
tambahan berupa Internet Service Provider . Pada varian mobile teknologi . WiMax
memiliki potensi untuk mengganti jaringan cellular .WiMax atau Worlwide
Interoperability for Microwace Acess adalah sebuah standart yang dikeluarkan oleh
IEEE atau Institute of Electrical and Electronic Engineers ( www.ieee.org ), standarisasi
didesain pada 802.16-2004 ( Fixed Wireless Application ) dan 802.16e-2005 ( mobile
wireless ) . Perkumpulan industri dagang / Wimax ForumTM
( http://www.wimaxforum.org ) memberikan definisi bahwa WiMax adalah sebagai
alternative “last mile” akses broadband wireless ( broadband wireless access / BWA )
terhadpa cable modem service , Digital Subscriber Line (DSL) atau T1/E1 service .

lengkapnya disini

Fixed WiMAX

Fixed WiMAX menawarkan biaya yang lebih efektif terhadap solusi point to point dan
point to multipoint . (wimax-tutorial legkap )

Yang membuat WiMAX menjadi suatu teknologi yang menarik adalah karena rentang
pengembangan aplikasi menjadi semakin mungkin dan masuk akal dan tidak
terbatas hanya pada akses internet broadband , T1/E1 untuk kepentingan bisnis , Voice
Over IP ( Voip ) sebagai backbone perusahaan telepon , (IPTV) senagai pengganti TV
cable , backbone untuk Wi-Fi hotspots dan menara telepon celular , jasa telepon
mobile, mobile data TV , jasa emergency mobile , pengganti kabel fiber optic untuk
backbone wireless . WiMax memberikan service fixed(tetap), portable atau mobile non-
line-of-sight ( NLOS) terhadap sebuah station subscriber / device terkoneksi , yang
dikenal sebagai sebuah alat customer premise equipment (CPE) . Beberapa tujuan dari
WiMAX sendiri bersangkutan dengan kemampuan WiMAX itu sendiri dalam menangani
service coverage area sekita 6 mil dari sebuah WiMax Base Station untuk point-to-
multipoint , non-line-of-sight . Kemampuan ini dapat memberikan kemampuan sampai
dengan 40 megabits per second (Mbps) untuk fixed dan aplikasi portable .Site / Pusat
WiMAX Cell dapat memberikan bandwith yang cukup untuk mensuport ratusan dari
kepentingan bisnis dengan kecepata setara dengan T1 dan ribuan pelanggan rumahan
yang memiliki koneksi setara dengan service DSL dari satu base station .

Mobile WiMAX

Mobile WiMAX memungkinkan berbagai macam perangkat telekomunikasi untuk


bergerak fungsi menjadi mobile

Mobile WiMAX membawa aplikasi fixed wireless untuk melangkah lebih jauh dan
memberikan kemampuan kepada aplikasi-aplikasi berbasis telepon ke skala yang lebih
besar . Sebagai contoh , mobile WiMAX memberikan kemampuan streaming video
untuk melakukan broadcast terhadap perangkat kamera polisi yang berada di dalam
mobil ataupun berbagai macam alat yang bergereak diatas 100 kilometer / jam . Potensi
yang dimiliki ini dapat menggantikan kemampuan telepon selular dan data mobile yang
didapatkan dari operator telepon seperti EvDo, EvDv dan HSDPA . Mobile WiMax
memiliki nilai penting untuk penggabungan service seperti mobile TV dan game online .

WiMAX bukanlah Wi-Fi


Dimana Wi-Fi mengcover sebuah kantor atau coffee shop , sementara WiMAX
mengcover sebuah kota .

Yang paling sering terdengar tentang deskripsi WiMAX di media bahwa WiMAX adalah
pengembangan dari Wi-Fi . Pada kenyataanya bahwa WiMAX lebih dari itu . Tidak
hanya WiMAX menawarkan eksponen range dan troughput yang lebih besar dari Wi-Fi
( Secara teknis , berbicara tentang 802.11b, meskipun varian-varian baru dari 802.11
menawarkan pengembangan-pengembangan secara substansi dari varian “b” –
802.11b) , WiMAX juga menawarkan tingkatan carrier dari quality of service ( QoS) dan
keamanan . Wi-Fi sendiri selama ini memiliki permasalahan dengan keamanannya .
Varian “b” dari 802.11 menawarkan tidak adanya prioritas untuk trafikpenggunaan yang
ideal untuk voice ataupun video. Batasan range dan troughput dari Wi-Fi berarti bahwa
Wi-Fi Service Provider harus membangun dan menyaipakan banyak akses point untuk
mengcover area dan service yang sama digunakan untuk jumlah layanan customer
yang digunakan oleh sebuah / satu WiMAX base station . Group kelompok kerja IEEE
802.11 sudah melakukan approval terhadap upgrading untuk 802.11 dan QOS nya .

Menggabungkan voice/suara dan data semudah menggunakan radio FM ?


Penggabungan Data dan Suara semudah menggunakan Radio FM
Coba ketika anda memvisualisasikan keadaan dimana anda menghidupkan FM Radion di kantor
anda . Anda akan menerima informasi ( berita , cuaca , berita olahraga ) dari layanan tersebut
( Stasiun Radio FM ) dan perangkat keras yang digunakan adalah Radio FM dengan antenanya .
WiMAX sendiri dapat dijabarkan sebagai seuatu hal yang sama dengan cara kerja Radio FM
diatas . Dimana base station ( radio dan antena ) dimisalkan untuk stasiun radio kemudian
melakukan pengiriman informasi / data ( akses internet , VoIP, IPTV) dan alat berlangganan
seperti WiMAX CPE yang digunakan untuk menerima layanan . Perbedaan besarnya adalah
WiMAX adalah layanan dua arah yang interaktif .

Arsitektur Wireless

Pada bagian berikut akan diberikan konsep gambaran simpel dan daftar istilah yang akan
menolong pembaca untuk dapat mengerti bagaimana WiMAX bekerja dan akan membantu
pembaca untuk dapat melakukan komunikasi dengan industri WiMAX .

source : www.nrspot.com

Arsitektur Wireless : point-to-point dan point-to-multipoint

Ada 2 skenario dalam pengembangan teknologi wireless baik point-to-point dan point-to-
multipoint.
Konfigurasi point-to point dan point-to-multipoint

Point-to-point (P2P)

Point-to-point biasanya digunakan ketika ada dua titik kepentingan dimana kondisi adalah satu
titik pengirim dan satu titik sebagai penerima . Skenario ini juga digunakan untuk proses media
transportasi / melakukan proses tranportasi dari sumber data ( data center , fasilitas colocation
server , fiber POP , kantor pusat , dan lain lain ) ke klien / pelanggan atau juga digunakan sebagai
titik untuk distribusi dengan menggunakan metode arsitektur point to multipoint . Sebagai suatu
arsitektur yang disebut dengan penyebaran / beam dengan terfokus diantara 2 rentang titik dan
troughput dari point-to-point radio yang lebih besar daripada produk point-to-multipoint.

Point-to-Multipoint (PMP)

Dapat dilihat pada gambar diatas dimana point-to-multipoint dapat diartikan sama dengan
distribusi . Satu base station dapat melayani ratusan dari pelanggan yang berbeda-beda baik yang
bersangkutan dengan bandwith dan layanan yang disediakan .

Line of sight (LOS) atauu Non-line of sight (NLOS)?


Konfigurasi point-to point dan point-to-multipoint

Perbedaan antara line of sight dan non-line of sight .

Pada masa-masa awal teknologi ( sebagai contoh LDMS,MMD) yang kurang sukses kalau mau
dibilang tidak sukses dalam penerapannya untuk pasar yang masal yang disebabkan karena
ketidak mampuan untuk memberikan layanan yang berbasiskan skenarion non-line-of-sight . Hal
ini menyebabkan keterbatasan jumlah pelanggan yang dapat dijangkau dan memberikan biaya
yang tinggi untuk penyediaan base station dan perangkat CPE , sehingga menyebakan rencan
bisnis yang dikembangkan mengalami kegagalan .

WiMAX memiliki fungsi terbaik pada situasi line of sight dan tidak seperti teknologi
sebelumnya , WiMAX memberikan rentang / range dan troughput yang dapat diterima meskipun
pelanggan tidak dalam wilayah line of sight terhadap base station . Bangunan-bangunan yang
terdapat antara base station dan pelanggan menurunkan range/ rentang jarak dan troughput itu
sendiri , tetapi dalam lingkungan wilayah perkotaan , sinyal radio masih cukup kuat untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan .

Kemampuan yang diberikan oleh WiMAX teknologi yang dapat melakukan pelayanan dalam
konsep non-line-of-sight , menyebabkan Service Provide atau penyedia jasa yang menggunakan
WiMAX dapat menjangkau banyak pelanggan dalam kantor-kantor yang berada dalam gedung
untuk mendapatkan pelanggan dengan biaya yang rendah dikarenakan banyak pelanggan yang
dapat diperoleh hanya dari satu base station .

Radio WiMAX

Inti dari WiMAX adalah Radio WiMAX itu sendiri . Sebuah radio terdiri dari sebuah transmitter
( pengirim ) dan sebuah receiver ( penerima ) .
WiMAX Radios menjalankan proses listrik osilasi pada sebuah frekwensi yang dikenal sebagai
carrier frekwensi ( pada WiMAX biasanya diantara 2 dan 11 GHz . Sebuah radio dapat
disamakan dengan sebuah perangkat networking seperti router atau bridge yang didalam
perangkat tersebut di manage oleh software dan dibentuk pada papan sirkuit yang berisikan
kumpulan chip set yang komples .

WiMAX aristektur merupakan arsitektur yang simple , dibangun dengan dua komponen utama
yaitu radio dan antenna . Banyak produk WiMAX yang menawarkan perangkat radio base
station terpisah dengan antennanya . Sebaliknya , banyak perangkat CPE yang ditawarkan
merupakan 2 jenis solusi yaitu CPE dengan sebuah antenna untuk luar gedung dan CPE sebagai
perangkat langganan didalam ruangan , seperti gambar berikut :

Sumber dokumen lengkap  :  disini

Solusi WiMAX menggunakan antena yang terpisah dengan radio

Keuntungan utama dari model tersebut adalah radio terlindung dari perubahan cuaca yang ekstre
dan juga kelembaban dimana dapat mengurangi kinerja dan ketahanan radio . Sebagai
tambahan , atenna outdorr akan mengoptimalkan link budget ( kinerja dari koneksi wireless )
antara transmitter dan receiver , khususnya pada scenario line of sight . Antena yang terkoneksi
melalui media kabel ke Radio WiMAX disebut sebagai pigtail . Satu aturan sederhana tentang
instalasi wireless adalah usahakan agar panjang pigtail sependek mungkin . Kenapa ? Semakin
panjang pigtail akan semaik banyak sinyal yang lost antara antenna dan radio . Kabel LMR-400
sebagai contoh akan kehilangan sekitar 1dB untuk setiap 3 m kabel .

Radio dan Tempat Penyimpanannya .


Radio ditempatkan pada sebuah casing tahan cuaca dan tidak jauh dari antena

Foto diatas menunjukan bahwa radio WiMAX dipasangkan dengan sebuah casing . perhatikan
dari kiri ke kanan :
a) kabel grounding yang terdapat pada casing
b) Koneksi Ethernet ke sumber data
c) Heliax / pigtail kabel ke antenna

Bagaimana caranya untuk memastikan kalau antenna ditempatkan setinggi mungkin dengan
mengingat keuntungan dari topologi line-of-sight dan juga diusahakan agar panjang pigtail
sependek mungkin ? Satu pendekatan yang mungkin dilakukan adalah dengan meletakkan radio
dekat dengan atap yang dipasangkan radio dan casingnya . Dipertimbangkan untuk casing /
tempat penyimpanan radio sudah termasuk criteria berikut :
a) faktor keamanan
b) Daya tahan terhadap cuaca , dengan kondisi dingin atau panas diharapkan radio masih dapat
berfungsi .
.
Penutup / casing yang terbuat dari papan metal atau fibergalass dengan sebuah kunci akan
memberikan keamanan . Berikut akan diberikan penjelasan bagaimana temperature yang paling
cocok untuk digunakan oleh radio WiMAX , radio itu sendiri dapat digunakan pada suhu ideal –
20 f sampai dengan 120 f . Dimana radio itu sendiri akan memproduksi panas yang disebabkan
oleh proses operasi kerjanya .

source :  www.nrspot.com

Antena WiMAX
Tipe antenna yang didesain untuk kebutuhan aplikasi yang berbeda

Tipe antenna yang didesain untuk kebutuhan aplikasi yang berbeda .


Different antenna types are designed for different applications
Antena WiMAX , seperti halnya antenna yang digunakan pada radio mobil , telepon selular ,
radio FM , atau TV didesain untuk mengoptimalkan kinerja terhadap penerima sinyal . Gambar
diatas menunjukkan 3 tipe utama yang biasa digunakan untuk pengembangan WiMAX . Dari
Atas ke bawa adalah :
1. Omnidirectional Antena
2. Antena Sector
3. Antena Panel , memiliki fungsi khusus.

Antena Omni Directional


Antena Omni directional digunakan untuk konfigurasi point-to-multipoint

Halangan utama pada penggunaan antenna omni directional adalah penggunaan dan
penghamburan energi yang besar dalam proses mem-broadcast 360 derajat . Hal ini menjadi
batasan terhadap jarak dan kekuatan akhir sinyal . Omni directional sangat ideal digunakan pada
situasi dimana subscriber / pelanggan yang banyak berada sangat dekat dengan Base Station .
Sebagai contoh dari aplikasi omni directional ada hotspot WiFi dimana cakupan area 100 meter
dan pelanggan yang terkoneksi dikonsentrasikan pada area yang tidak terlalu besar

Antena Sectoral

Antena Sector / Sektoral difokuskan pada area yang terfokus

Perangkat antenna sectoral , dengan memfokuskan penyebaran sinyal pada sebuah area yang
difokuskan , memberikan cakupan area yang lebih luas dan energi / power yang digunakan lebih
sedikit . Banyak operator lebih memilih untuk menggunakan antenna sektoral untuk mengcover
360 derajat service area daripada menggunakan antenna omni directional , hal ini berkaitan
dengan kinerja yang lebih baik untuk antenna sektoral .
Antena Panel

source http://nrspot.com/2008/10/06/introduction-about-wimax/

Antena Panel sering digunakan untuk kebutuhan aplikasi point-to-point

Antena Panel biasanya berbentuk panel datar dengan ukuran kurang lebih 30 cm persegi . Antena
panel dapat dikonfigurasikan dengan baik untuk penggunaan casing / box yang berbentuk persegi
empat . Konfigurasi daya dilakukan dengan memberikan aliran listrik melalui kabel ethernet
yang dikoneksikan ke radio/antenna . Sumber daya listrik semacam ini dikenal dengan Power
over Ethernet ( PoE) .
onfigurasi Base Station WiMAX buatan Hariff
Berikut ini akan di jelaskan hasil capture screen proses konfigurasi base station WiMAX buatan
Hariff

Cara konfigurasi Base Station WiMAX pada peralatan buatan Hariff adalah menggunakan Web.


Seperti layaknya peralatan jaringan yang di konfigurasi melalui Web. Pertama-tama kita akan
disuguhi menu login pada web. Kita perlu memasukan username dan password administrator
pada Base Station WiMAX sesuai dengan manual-nya.

Tampilan yang akan di perlihatkan setelah kita berhasil masuk ke Base Station WiMAX adalah
status kondisi Base Station dan jaringan yang tersambungnya. Ada beberapa parameter utama
yang di tampilkan, seperti,

 Product Model Number


 BS ID (Base Station ID)
 BS IP (Alamat IP Base Station)
 NMS Server (Alamat IP Network Manajemen Server)
 Frekuensi Downlink
 Bandwidth yang digunakan pada kanal.
Di sebelah kiri terdapat beberapa menu yang berkisar tentang

 Konfigurasi Base Station (BS)
 Konfigurasi [Subscriber Station]] (SS)
 Catatan dan Statistik
Pada menu konfigurasi BS yang terdapat di lajur kiri terdapat beberapa submenu seperti

 Konfigurasi BS itu sendiri.
 Upgrade firmware
 Reboot BS
Secara umum konfigurasi BS itu sendiri terbagi dalam dua (2) jenis konfigurasi, yaitu,

 Konfigurasi Dasar (Basic Configuration)


 Konfigurasi Tingkat Lanjut (Advanced Configuration)

Tidak banyak yang dapat / perlu di set di konfigurasi dasar (Basic Configuration), antara lain adalah,

 Lokasi Server Network Manajemen. Untuk Jaringan yang sederhana sebaiknya


lokasi NMS cukup menggunakan fasilitas lokal yang ada di Base Station (BS).
 DHCP Server. Untuk jaringan yang sifatnya tetap / fixed sebaiknya DHCP server dimatikan.
 Syslogd untuk mencatat kejadian di Base Station sebaiknya menggunakan fasilitas yang lokal
ada di BS.
Lebih detail teknik konfigurasi Base Station WiMAX

Lebih detail konfigurasi dari Base Station di perlihatkan pada menu konfigurasi Advanced. Ada
beberapa menu utama yang di sediakan pada menu konfigurasi Advanced dari Base
Station WiMAX, yaitu,

 Network Server
 Cell Profile.
 MAC Profile.
 PHY Profile.
 RF Profile.
 Cell Timer.
Yang akan banyak digunakan dalam konfigurasi Base Station WiMAX adalah,

 PHY Profile.
 RF Profile.

Pada menu Advanced → RF Profile, kita biasanya minimal perlu mengkonfigurasi 2-3 hal, yaitu,

 Mode Duplex – ada dua (2) pilihan, yaitu, TDD dan FDD. Masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangannya. Pada TDD frekuensi digunakan bergantian antara Base Station dan Client.
Pada FDD frekuensi yang digunakan lebih lebar, tapi tidak perlu bergantian menggunakan
frekuensi.
 Downlink Frekuensi – yang digunakan untuk kanal downlink dari Base Station. Frekuensi dapat
diset menggunakan mouse.
 Uplink Frekuensi – yang digunakan untuk kanal uplink dari Base Station. Frekuensi dapat di set
menggunakan mouse.
Selain itu, ada beberapa parameter lain yang dapat di set seperti,

 TX Power dari Base Station.


 Receive Signal Strength.
 Gain Antenna.
 Cable Loss – jika menggunakan kabel pigtail.

Pada menu Advanced → PHY Profile, kita dapat mengkonfigurasi beberapa hal yang di atur oleh
peraturan pemerintah, seperti,

 Channel Bandwidth – menurut peraturan 5MHz. Dapat di set pada channel bandwidth yang lain
seperti 3.5MHz atau 7MHz. Semakin lebar channel bandwidth yang dialokasikan semakin lebar
bandwidth yang dapat dikirim.
 Cyclic Prefix – biasanya 1/16. Kita dapat menset ¼, 1/8, 1/16 atau 1/32.
 Frame Duration – menurut peraturan 5 ms. Kita dapat menset dari 2.5ms, 4ms, 5ms, 8ms,
10ms, 12.5ms, 20ms.
Masih ada beberapa menu tambahan yang dapat kita ubah / tune, seperti,

 DL Symbol Ratio
 RTG (Receive/Transmit Transmission Gap)
 TTG (Transmit Transmission Gap)
untuk jaringan yang sederhana kita dapat menggunakan nilai default dari parameter tersebut.
Pada menu SS pada Base Station WiMAX kita pada dasarnya mendefinisikan dua (2) hal, yaitu,

 Quality of Service (QoS) dari berbagai servis yang ada.


 Classifier – untuk siapa servis tersebut di berikan.
Pada menu SS akan terlihat daftar / tabel QoS yang aktif.

Dalam mengkonfigurasi QoS, beberapa hal minimal yang biasanya akan kita konfigurasi adalah,

 Direction – ada dua (2) pilihan, yaitu, UPSTREAM atau DOWNSTREAM


 Tipe Scheduling – ada beberapa pilihan, seperti, Best Effort (BE), Non-Real-Time Polling
Service (NRTPS) , Real-Time Polling Service (RTPS) dan Unsolicited Grant Service (USG)
 Spesifikasi CS – Pilihan jenis paket yang di lewatkan; ada beberapa pilihan, seperti, Packet,
802.3/Ethernet , Packet, 802.1QVLAN , Packet, IPv4 over 802.3/Ethernet , Packet, IPv4 over
802.1Q VLAN
 Maximum Traffic – maksimum traffic yang di ijinkan untuk di lewatkan melalui QoS yang kita set.
Yang membedakan WiMAX dengan WiFi terutama pada setting QoS ini. Pada WiFi tidak ada
fasilitas untuk mengkonfigurasi QoS; akibatnya yang terjadi sebetulnya seluruh traffic
pada WiFi masuk dalam kategori “Best Effort”, yang artinya – bisa sampai sukur, tidak sampai ya
nasib.

ika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu


pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Non-Real-Time
Polling Service, kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,

 Prioritas Traffic.
 Maximum Traffic Burst.
 Minimum Reverse Traffic – bandwidth minimal yang dialokasikan.
 Unsolicited Traffic Interval.

ika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu


pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Real-Time Polling
Service, kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,

 Prioritas Traffic.
 Maximum Traffic Burst.
 Minimum Reverse Traffic – bandwidth minimal yang dialokasikan.
 Unsolicited Traffic Interval.
Untuk traffic real-time akan sangat sensitif terhadap delay di jaringan. Oleh karena itu, ada
tambahan parameter yang dapat di set, yaitu,

 Maksimum Latency.

Jika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu


pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Unsolicited Grant
Service (UGS), kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,
 Prioritas Traffic.
 Maximum Traffic Burst.
 Minimum Reverse Traffic – bandwidth minimal yang dialokasikan.
 Unsolicited Traffic Interval.
Untuk traffic real-time akan sangat sensitif terhadap delay di jaringan. Oleh karena itu, ada
tambahan parameter yang dapat di set, yaitu,

 Tolerated Jitter.
 Maksimum Latency.
UGS mempunyai toleransi yang jauh lebih ketat di bandingkan dengan tipe scheduling yang lainnya.

Melalui menu SS List, kita mempunyai fasilitas untuk melihat daftar Subscriber Station (SS) yang di
ijinkan untuk menyambungkan diri ke Base Station (BS) tertentu.
Kalau kita perhatikan baik-baik, pada daftar SS terdapat,

 Nama SS
 SS ID
Tidak terdapat informasi IP address dari masing-masing SS dll.
Melalui menu “Add New SS” kita dapat menambahkan SS yang diijinkan untuk menyambungkan diri
ke BS yang sedang kita konfigurasi.
Pada masing-masing Subscriber Station (SS) yang ada kita perlu mengalokasikan QoS yang akan
di peroleh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara,

 Meng-klik nama dari SS.


 Memilih dan menambahkan QoS yang di alokasikan.
 Menambah Classifer yang lebih detail untuk masing-masing QoS.
Mari kita bahas lebih detail dari Classifer untuk QoS yang di alokasikan. Konfigurasi Classifier dapat
dilakukan dengan menggunakan perintah “Add Classifier” pada masing-masing QoS.

Pada menu konfigurasi Classifier yang sering dikonfigurasi adalah,

 Select & Add


 Prioritas
Konfigurasi detail yang menentukan sebuah QoS di arahkan untuk tujuan tertentu terdapat pada
menu “Select & Add”, beberapa parameter tujuan yang dapat di set adalah,

 IP Protocol
 IP Source Address
 IP Destination Address
 IP Source Port Range
 Ethernet Source Address
 Ethernet Destination Address
 Etherner Type
 VLAN
Dengan menset parameter tersebut, maka kita dapat menset komputer mana saja yang memenuhi
parameter tersebut yang dapat memperoleh sebuah QoS tertentu.
Pada menu SS Status kita dapat melihat status dari masing-masing SS apakah operasional atau
tidak. Kita dapat memaksa sebuah SS untuk meregister ulang ke Base Station dengan meng-klik
menu Deregister.

Pada menu SS Status, kita juga dapat melihat data yang lebih detail dari masing-masing SS.
Beberapa data detail yang ada seperti jenis modulasi yang digunakan, FEC, kekuatan sinyal,
tipe scheduling paket dll.

Menu Cell Timer jarang sekali di sentuh dan di set. Sebagian besar parameter Cell Timer dapat
digunakan menggunakan nilai default yang ada.
Tapi bagi kita yang ingin menset berbagai parameter yang berkaitan dengan timer dari sebuah
sel WiMAX dapat di set pada bagian ini. Ada banyak sekali parameter seperti DCD interval, DCD
Transition, UCD Interval, UCD Transition, DL-MAP Interval, UL-MAP Interval, DSx Request
Retries dan banyak sekali parameter lainnya.
Pada menu Cell Profile. Hal yang penting yang mungkin diset antara lain adalah,

 BS Type – band yang digunakan.


 BS Network Mode – mode operasi dari BS, default adalah Bridging Mode
 Cell Radius – berapa besar Sel WiMAX.

Pada menu Network Servers, kita dapat mengkonfigurasi berbagai alamat dari Server yang
dibutuhkan untuk operasional jaringan, seperti,

 DHCP Server
 Day Time Server (Server Waktu)
 NMS Server (Server Manajemen)
 AAA Server (Server Authentikasi dan Accounting)
TEKNOLOGI JARINGAN WIMAX
Dunia Pengetahuanat April 16, 2015

WiMax ( Worldwide Interoperability for Microwave Access )

adalah standart Broadband Wireless Access dengan kemampuan menyediakan layanan


data berkecepatan tinggi. Tekonologi WiMax merupakan pengembangan dari teknologi Wi-fi.

Standarisasi WIMAXTeknologi WiMAX diimplementasikan sesuai

standar IEEE 802.16, dimana standar ini merupakan pengembangan dari IEEE 802.11 yang
merupakan acuan standarisasi Wi-Fi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi WiMAX merupakan
pengembangan dari teknologi Wi-Fi

Yang perlu WIMAX contohnya seperti kampus, residental, retail/ruko, office box, indutry dll

Temapt-tempat menggunakan teknologi WIMAX dengan data network/internet dan perangkat-


perangkat lainnya

Jenis layanan WIMAX

1.      UGS ( Unsolicited Grant Service )

UGS merupakan jenis layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas yang paling
utama.

2.      Non-Real Time Polling Service (NRTPS)

Kriteria jenis layanan ini dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :

o Membutuhkan throughput yang intensif dengan jaminan garansi minimal pada latency.
o Layanan yang mungkin diperluas samapai full-bandwidth tetapi dibatasi oleh kecepatan maximum
yang sudah ditentukan.
o Garansi rate diperlukan tetapi delay tidak digaransi.
    Contoh layanan : video dan audio streaming.
3.      Real Time Polling Service (RTPS)

Kriteria jenis layanan ini dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :

o Sensitif terhadap throughput dengan toleransi yang longgar jika dibandingkan dengan UGS.
o Garansi rate dan syarat delay telah ditentukan.
    Contoh layanan : MPEG video, VoIP, video conference

Kelebihan jaringan WiMAX

  Fleksibilitas (Flexibility)

  Spektrum merupakan sumber daya terbatas WiMAX dapat digunakan pada bebrapa jumlah frekuensi
terlisensi

  WiMAX Forum menjamin perangkat yang digunakan pada beberapa frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai