ABSTRAK
Sekarang ini, penggunaan teknologi wireless atau jaringan tanpa kabel (nirkabel)
dirasa cukup efektif dan efisien untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan akses internet
maupun kebutuhan lainnya. Untuk itu, salah satu teknologi berbasis wireless yang cukup
berhasil dikembangkan adalah WiFi (Wireless Fidelity). Teknologi WiFi ini menggunakan
standar IEEE 802.11 dan ETSIHiperLAN. Akan tetapi karena kebutuhan masyarakat
semakin bertambah, khusunya kebutuhan akan akses internet dan ditunjang dengan
semakin berkembangnya dunia teknologi, maka teknologi WiFi mulai dirasa kurang dapat
memenuhi kebutuhan masayarkat tersebut. Hal ini dikarenakan ditemukannya beberapa
kekurangan pada teknologi WiFi tersebut.
Untuk itu, ditemukan teknologi baru berbasis wireless juga yang mirip dengan WiFi
dan juga merupakan pengembangan dari teknologi WiFi. Teknologi tersebut adalah
teknologi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Teknologi WiMax
menggunakan standar IEEE 802.16 dan ETSIHiperMAN. Dengan segala keunggulan yang
dimilikinya, diharapkan teknologi WiMax ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang
khususnya masyarakat Indonesia, dimana teknologi ini masih dalam tahap pembangunan di
Indonesia.
ABSTRACT
Nowadays, the used of wireless technology or network without cable (nirkabel) felt
too effective and efficient for answer the demand of society requirements about internet
access and also other requirements. For that, one of technology based on wireless which
enough succeed developed is WiFi (Wireless Fidelity). The WiFi technology uses standart of
IEEE 802.11 and ETSIHiperLAN. However, the society requirements increase progressively,
especially internet access requirements and supported by world technology development,
WiFi technology is felt less to fulfill the society requirements. This cause of founded some
insuffiency of WiFi technology.
For that, founded a new technology based on wireless which looks like WiFi and
representing development from WiFi technology. That technology is WiMax ( Worldwide
Interoperability for Microwave Access) technology. The WiMax technology uses standart of
IEEE 802.16 and ETSIHiperMAN. By all excellence owned, expected that Wimax technology
can give the benefit for all people especially Indonesia society, where this technology still in
development phase in Indonesia.
2
BAB I
KAJIAN TEORI
3
Gambar Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi sampai
tingkat MAN disatukan dengan standar WiMAX :
4
Line Of Sight (LoS)
LoS adalah posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada
dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya
dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di
mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage
sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati
koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
(http://www.wajanbolic.co.cc/)
HotSpot
Hotsopot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless
LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access
Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau
lainnya.
(http://ilkom.unsri.ac.id/deris)
5
Teknik modulasi Radio
FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)
Frequency Hopping Spread Spectrum merupakan teknik spread spectrum
yang menggunakan teknik lompatan frekuensi yang berubah-ubah pada
sinyal carrier untuk membawa suatu data informasi.
(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)
DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum)
DSSS merupakan suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem
pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya
adalah 22 MHz.
(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing)
merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi
menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling
berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda.
(http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-1.pdf)
6
Tabel Perbedaan DHSS, FHSS dan OFDM
7
BAB II
PEMBAHASAN
Awalnya WiFi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal
(LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini
memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot)
terdekat.
Penerapan wireless LAN (WiFi) ini ditujukan sebagai alternatif dari
pengembangan jaringan lokal komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan
jumlah wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui
oleh kabel atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara
sehingga penggunaan kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada
penerapan tertentu, wireless LAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang
mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan
dimana saja tanpa memikirkan penyambungan kabel menuju server.
9
Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN (WiFi) ini terdiri sumber data (server)
yang dihubungkan dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan protokol
jaringan yang dipakai (ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang
elektromagnetik selayaknya kabel backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian
diterima oleh client (misalnya PC Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card
wireless adapter yang mendukung jaringan WiFi berdasarkan standarisasi IEEE 802.11.
Access point mempunyai jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan
tertutup (indoor) dan 1000 feet untuk ruangan terbuka (outdoor).
Wireless LAN (WiFi) akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat
tetap melanjutkan komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. Wireless
client akan tetap memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal
yang diterima kurang dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client
tersebut akan melakukan proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah
kuat sinyal terdekat untuk meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi
(inisialisasi) dari wireless client untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi
60 detik Proses pencarian AP atau EP untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone
Search Timer. Selama level daya yang diterima diatas –77 dBm, wireless client tersebut
masih dapat berkomunikasi dengan access point yang lama, namun pada saat level daya
kurang dari –77dBm wireless clent tersebut mulai melakukan proses handoffs dengan
beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point sebelumnya.
Kekurangan WiFi
Pada dasarnya penggunaan teknologi WiFi sudah mencukupi kebutuhan akses
internet dengan baik apabila dibandingkan dengan akses internet menggunakan dial-
up(kabel), akan tetapi dengan adanya kebutuhan akses internet yang semakin luas, maka
WiFi memiliki beberapa kekurangan sekarang ini, antara lain :
Area coverage-nya tidak terlalu luas (sempit), hanya kisaran meter
Hanya mencukupi akses interenet di suatu daerah atau gedung saja
Keamanan yang belum terjamin dengan sangat baik
Diperlukan banyak BTS untuk menjangkau seluruh area yang lebih luas
LoS (Line of Sight)
Karakteristik WiMax
Spektrum Frekuensi WiMax
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMax sangat
bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless
mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band.
Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator
yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan
layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak
membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang
menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMax Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk
Fixed WiMax (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMax
ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5
GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMax sesuai
dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi
frekuensi mayoritas Fixed WiMax di beberapa negara, terutama untuk negara-negara
di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi
yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMax adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMax di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara
Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit,
demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh
satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan
demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA)
di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMax
Elemen/ perangkat WiMax secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi
pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel
dan asesoris lainnya.
Base Station (BS)
12
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang
satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan
disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF)
yang mengikuti standar WiMax. Komponen BS terdiri dari :
NPU (networking processing unit card)
AU (access unit card)up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1
Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari
area yang akan dilayani.
Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE
terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang
terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
Beberapa topologi dan pilihan backhauling telah didukung oleh teknologi WiMAX, antara lain
saluran kabel backhauling dan koneksi point to point. Pada Gambar di bawah ini terlihat
empat buah base station (BS) meng-coverage 4 sektor/kawasan, sebuah repeater sebagai
pengumpulan sinyal yang akan dikirimkan ke wilayah pedesaan. Komunikasi antar base
station (BS) dapat menggunakan wireless maupun optical fiber.
Gambar topologi WiMax di area perkotaan dan pedesaan :
13
III. 4 Perbedaan WiFi dan WiMax
Pada dasarnya WiFi dan WiMax tidak memiliki banyak perbedaan, akan tetapi
WiMax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan WiFi. Berikut beberapa perbedaan WiFi
dan Wimax :
Coverage Area
Apabila WiFi hanya dapat melingkupi coverage area beberpa meter saja, yang hanya
dapat mencukupi akses internet hanya pada satu gedung saja. Lain halnya dengan
WiMax, yang memiliki cakupan coverage area lebih luas, yaitu sekitar 50 km.
Standar yang digunakan
WiFi menggunakan standar IEEE 802.11 dan ETSI HiperLAN sedangkan WiMax
menggunakan standar IEEE 802.16 dan ETSI HiperMAN.
Berikut tabel perbedaan antara standar teknologi IEEE 802.11 dan IEEE 802.16
Perbedaan IEEE 802.11 IEEE 802.16 Perbedaan Teknis
Jarak Dibawah 9 Km Hingga 50 Km Teknik 256 FFT
signalingnya sistem signalingnya
menciptakan menciptakan fitur
ini.
14
dengan 20 MHz. dipakai
serta jumlah
pengguna
dapat bertambah.
Bit Rate 2,7 bps/Hz hingga 5 bps/Hz hingga Teknik modulasi
54Mbps dalam 100 yang lebih
kanal Mbps dalam kanal canggih disertai
20 MHz 20 MHz. koreksi
Teknik modulasi error yang lebih
yang lebih fleksibel,
canggih disertai sehingga
koreksi penggunaan
error yang lebih frekuensi
fleksibel, kanal lebih effisien.
sehingga
penggunaan
frekuensi
kanal lebih effisien.
QoS Tidak mendukung QoS dibuat dalam Adanya pengaturan
QoS layer MAC secara
otomatis terhadap
slot-slot
TDMA, sehingga
dimanfaatkan
untuk peng-aturan
QoS.
Fitur
WiMax memiliki lebih banyak fitur dibandingkan dengan WiFi, sehingga sebuah BTS
dapat melayani lebih banyak user untuk akses interenet.
Frekuensi
WiFi menggunakan frekuensi 5,8GHz, sedangkan WiMax selain menggunakan
frekuensi 5,8GHz, juga menggunakan frekuensi 2,5GHz and 3,5GHz.
LoS (Line of Sight)
Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan LoS, sedangkan WiFi tidak.
15
III.5 Standar WiMax
Standar Industri
Standar industri WiMax dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan
chip-chip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam
sebuah forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang
mereka miliki pada produk-produknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan
beranggotakan, di antaranya adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu,
China Motion Telecom, Nokia, Aperto Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak
lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMax dari hasil kerja mereka.
Standar Teknis
Standar Teknis WiMax adalah penggabungan antara standar IEEE 802.16 dan
ETSIHiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah
asalnya, yaitu Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang
meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya.
16
menggunakan frekuensi frekuensi kanal
frekuensi kanal 28 kanal 20 5 MHz
MHz Mhz
Modulasi QPSK, 16 QAM OFDM 256 256 OFDM 256 sub-
dan sub-carrier, carrier,
64 QAM QPSK, QPSK, 16 QAM,
16 QAM, 64 64 QAM
QAM
Mobilitas Perangkat Perangkat Nomadic Mobility
wireless wireless
Tetap tetap dan
portabel
Frekuensi Per 20, 25 dan 28 Mulai dari 1,5 Mulai dari 1,5
Kanal MHz hingga 20 MHz hingga 20
MHz
Radius Per Cell 2 sampai 5 Km 7 – 10 Km 2 – 5 Km
dengan
kemampuan
maksimal hingga
50 Km
pada layer physical dari standar IEEE 802.16a, Selain perubahan frekuensi operasi,
ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur NLOS-nya ini, yaitu single
carrier PHY, 256 FFT OFDM PHY dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM
dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan
competitor utamanya yaitu teknologi CDMA, yang juga bekerja dalam sistem NLOS.
Fitur-fitur lain yang ada pada standar IEEE 802.16a adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang
luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel.
2. Burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah cirri khas dari teknologi
broadband).
3. Forwarding error correction (FEC) untuk mengoreksi jika terjadi kesalahan.
4. Advanced antenna system untuk meningkatkan wilayah jangkauan.
5. Kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi dari sinyal lain.
17
6. Dynamic frequency selection (DFS), pemilihan frekuensi kanal secara dinamis dan
juga berfungsi untuk mengurangi interferensi.
7. Space time coding (STC) yang akan meningkatkan performance dalam area batas
pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah base station (BS).
Selain layer physical (PHY), standar ini juga menentukan seperangkat aturan yang
berada pada layer data link (MAC). Standar ini digunakan untuk melayani pengguna
dalam sistem point to multi point. Standar IEEE 802.16a menggunakan sistem slot
koneksi yang ada dalam protokol time division multiple access (TDMA). Pengaturan slot
koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani para pengguna yang ingin terkoneksi
dengannya. Layer media access control (MAC) dari standar IEEE 802.16 ini didesain
untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya, seperti
ATM, Ethernet atau internet protokol (IP).
18
Tabel Fitur-fitur MAC layer teknologi IEEE 802.16 WiMax
No Fitur Keuntungan
1 Connection oriented Proses routing dan paket forwarding yang
lebih reliable.
2 Automatic retransmisi request Meningkatkan performance end to end
(ARQ) dengan menyembunyikan error pada layer
RF yang dibawa dari layer di atasnya.
3 Automatic power control Memungkinkan pembuatan topologi
celluler dengan power yang dapat
terkontrol secara otomatis.
4 Security dan encription Melindungi privasi dari para subscriber.
5 Mendukung sistem modulasi Memungkinkan data rate yang lebih tinggi.
adaptive
6 Scalability yang tinggi hingga Biaya penggunaan yang sangat efektif,
mendukung 100 subscriber karena mampu menampung pengguna
dalam jumlah yang besar.
7 Mendukung sistem quality of Dapat memberikan latency rendah pada
service aplikasi-aplikasi delay sensitive, seperti
(QoS) VoIP dan streaming video.
19
Akses Broadband
WiMax dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan
broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of
Service) maka WiMax dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan
maupun bisnis dengan service yang berbeda.
Personal Broadband
WiMax sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2
pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai
berikut :
Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMax tidak
sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun
biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.
Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMax layaknya menggunakan terminal WiFi
seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama
dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMax maka digunakan WiMax card
yang dipasang di terminal.
Gambar Aplikasi standar WiMAX untuk berbagai keperluan ditunjukkan dibawah ini :
20
III. 7 Pengintegrasian WiFi dan WiMax
Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMax di atas, maka secara
garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi
berarti antara WiMax dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi
untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay
atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu
operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMax dan WiFi bila
diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:
Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk
backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMax difungsikan sebagai
backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).
Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMax sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan
mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMax dipasangkan pada Access Point
WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable
pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang
ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip
dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan WiFi
Integrasi Penuh WiFi-WiMax
Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMax
overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang
lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan
user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki.
Apalagi dengan implementasi dual AP radio (WiFi dan WiMax), maka integrasi akan
menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.
Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai,
terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala.
Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi
bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan
hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit,
dan sebagainya.
Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMax dan WiFi juga dapat
saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMax dan WiFi
berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMax sebagai
21
personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan WiFi.
Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat
melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di
notebook konsumen dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot)
dengan WiMax.
Bagi operator Hotspot, WiMax dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi
implementasi Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah
brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka
mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi.
Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke
mana pelanggan akan memilih.
24
BAB III
KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur-2004/yamta-report.pdf
2. http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-1.pdf
3. http://www.mastel.or.id/files/training-wimax/MASTEL%20-%20Training%20WiMAX.pdf
4. http://pogotel.blogspot.com/2008/07/perbandingan-wirelesswifi-dan-wimax.html
5. http://www.elektroindonesia.com/seminar/20080814/dirjen-postel.pdf
6. http://www.wajanbolic.co.cc/
7. http://www.te.ugm.ac.id/~josh/seminar/hacking-wifi-josh.pdf
8. http://ilkom.unsri.ac.id/deris
9. http://www.total.or.id/
10. http://id.wikipedia.org
11. http://ceptelefoncunuz.net/tag/pengrtian-etsi/
12. http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/pcn.pdf
26