Anda di halaman 1dari 26

JILID 2

SEMESTER GENAP
IATAN BELAJAR 1 : JARINGAN NIRKABEL

Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan
komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai
untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar
bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang
telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam
kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-
Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan
menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang
mikro, maupun cahaya infra merah.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh
operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan
komunikasi data pita suara modem, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah
ada sistem radio jarak pendek, biasanya dalam dua meter band amatir. Generasi kedua modem
nirkabel dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental untuk non-militer
penggunaan spektrum penyebaran teknologi. Modem ini memiliki kecepatan data yang diberikan
atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas
dengan LAN yang ada dengan data tingkat atas perintah Mbit / s. Beberapa perusahaan yang
mengembangkan produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data di atas 1 Mbit / s dan
beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless LAN.
Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan
jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu
jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer
genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki
kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler
mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke
internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah,
pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi
dengan PDA-nya.
Standarisasi
Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap
teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE),
Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan
International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-
upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu
informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau
infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk
keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti
IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah
unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel.
Tipe dari Jaringan Nirkabel Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data
dapat ditransmisikan.
 Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan
publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti
kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang
diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal
dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System
for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division
Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G
(third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global
juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
 Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara
beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-
beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber
optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat
bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika
jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang
radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband,
yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak
diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel
multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS)
digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel
broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
 Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area
yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area
publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana
instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen
bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda
dalam lingkungan gedung.

 Wireless Personal Area Networks (WPANs)

Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada
disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN
ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang
menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet.

KEGIATAN BELAJAR 2 : Permasalahan Jaringan Nirkabel

1. Scanning wireless AP

Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless
AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP,
juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang
disupport serta opsi2 security lainnya.

Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun
wireless AP dalam jangkauan roamingnya.

2. Memilih suatu wireless AP

Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan
mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat
menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:

 Capabilitas wireless AP
 Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
 Kekuatan signal
Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama-nama SSID
yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.

3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih

Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses
authentikasi. Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property
wireless connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian
IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau
Choose a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe
response wireless AP. Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah
menggunakan open system authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan
inkripsi WEP, authentication WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah
jika gagal melakukan proses authentikasi ini.

4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih

Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar
serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.

5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP

Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang
mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address
automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address.
umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients
untuk konfigurasi IP.

Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan
troublehooting masalah jaringan wireless.

Masalah umum wireless – masalah konektivitas

Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:

 Tidak berhasil melakukan koneksi wireless


 Koneksi yang intermittent
Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.

Tidak berhasil melakukan koneksi wireless

Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke
jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak
dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:

 Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching


 Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari
vendor juga di install
 Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC
 Sumber sinyal interferensi
 Sumber sinyal attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching

Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan
wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang
menyebabkan tidak matching adalah berikut:

Technology 802.11 yang tidak matching

Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a.
sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau
banyak sudah pabrikan yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam
satu kemasan, bisa saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan
standard 802.11a tidak akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g.
Akibatnya wireless problems akan terjadi.

Methoda authentikasi yang tidak matching

Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan
authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada
jaringan wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi
terlebih dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada
setting yang ada pada wireless client.

Kunci WEP yang tidak matching


Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci
WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan
mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi
antara wireless AP dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya
tidak terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address
APIPA dan menampilkan status “Limited or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun
menganggapnya ada masalah jaringan wireless.

Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.

 Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada
kolom Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun
Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).
 Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada
Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan
ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2
anda harus memilih WEP pada Data Encryption.
802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP

802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired.
Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X
authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus.
Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi
terbuka.

Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:

1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.


2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties.
3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name
anda, dan kemudian klik Properties.
4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication
for this network.
5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya.
Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service
pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di
disable jika menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows
XP SP2.

Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:

1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.


2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik
Properties.
3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control
using IEEE 802.1x
4. Klik OK untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless

Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan
wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan
terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini
semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari
satu jaringan wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan
wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure
menurut method authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami
masalah jaringan wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless
AP anda kembali.

Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP
dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama
default dari pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless
lain yang tidak mengubah default namenya.

Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa
apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari
wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda
dengan nama SSID yang unik.

Sumber Sinyal Interferensi

Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya
konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti
microwave oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber
interferensi yang membuat masalah.
Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan
lihat apa ada perubahan atau tidak.

Sumber pelemahan sinyal

Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga
menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya
intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada
seseorang yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal.

Computer Viruses

Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya
koneksi yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal
McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu.

Kerusakan hardware atau software driver yang outdated

Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients
pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga
mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari
vendor perangkat wireless tersebut.

Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu
juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis
wireless router mempunyai fitur automatis update firmware.

KEGIATAN BELAJAR 3 : Jaringan Fiber Optic

Fiber optic adalah salah satu jenis saluran transmisi yang terbuat dari serat kaca ukuranya cukup tipis
sekali kurang lebih persatu corenya itu berukuran 125 mikron kurang lebih seperti sehelai rambut
manusia,core ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain
hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan
membiaskan cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya
yang diserap oleh fiber optik.
Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo
meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. ada beberapa kelebihan Fiber
optik antara lain:

 Kapasitas (bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki
kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik.
 Sinyal degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan
frekuensi radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni.
 Ukurannya kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil
daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan.
 Murah jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga
Kapasitas lebih besar
 Serat optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Kekurangan Fiber Optik

Dari sekian banyak kelebihan yang ditawarkan penggunaan kabel fiber optic juga memiliki
kekurangan antara lain harga yang relatif mahal terutama dalam hal penyambungan, karena untuk
menyambungkan core optic ini memerlukan alat khusus yang dinamakan splicer fiber optic dan
untuk menyambung core ini memerlukan keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber
optik,karna untuk core optic sendiri tidak boleh nekuk yang mengakibatkan core tersebut patah.

Komponen komponen fiber optic

Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja.
Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan
yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi
berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat
dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi
untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal
pasti dibutuhkan.

Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi
yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:
1. Cahaya pembawa informasi

Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang
memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan
kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakan-akan
dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-
gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan
media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter (Pemancar)

Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal
cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal
elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang
kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik
sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter
dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik
tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser
dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser.
Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak
sejauh laser.
3. Kabel Core Fiber optik

Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Core fiber optik biasanya terdiri
dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi
asalnya hingga sampai ke tujuan. Core fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik,
hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber
optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini
sering disebut dengan istilah splicing.

4. Optical regenerator / amplifier / repeater

Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan
komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja.
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km.
Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen
utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk
lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.

5. Optical receiver (Penerima)


Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical
transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi
sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik
digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer,
ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa
sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan
cahaya.

KEGIATAN BELAJAR 4 : Jenis – Jenis Kabel Fiber Optic

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut
manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang
dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak
yang sangat jauh.

JENIS-JENIS FIBER OPTIC


1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan
sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

CARA KERJA FIBER OPTIC


Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini
disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan
tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal
tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

KEUNTUNGAN FIBER OPTIC


Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital

KEGIATAN BELAJAR 5 : Fungsi Alat Kerja Fiber Optic

Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya


1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan
salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat
tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah
menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca
yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui,
bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan
untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan
tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan
menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya
celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Stripper Atau Miller


Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic
juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit
dan daging kabel.

3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah
dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini,
karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan
baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing

4. Optical Power Meter (OPM)


Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang
sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan
pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses
ini, berikut adalah rumusnya

(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)

5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)


OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan
suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan
mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi.
Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat
mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri
biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum
diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending

6. Light Source
Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur
yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light
Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya

7. Optical Fiber Identifier


Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar
daya yang di laluinya.

8. Visual Fault Locator


Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan
pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari
POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.

9. Bit Error Rate Test


Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana
jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara
spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman
paket dan loop.

KEGIATAN BELAJAR 6 : Penyambungan Fiber Optic


Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat
serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar,
dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh.
Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita
menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan
mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.
Peralatan dan Bahan
1. Splicer
2. Pemotong tube
3. Cutter
4. Tang logam
5. Tang pengupas serat
6. Tang pemotong serat
7. Kain bersih
8. Alkohol
9. Tissue
10. Selotip
11. Spidol
12. Meteran
13. Thinner-B
14. Pelindung serat
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga
untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita
sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada
serat.
2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung
serat.
3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa
menyebabkan core pecah atau retak.
4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa
menguap ke udara.
5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core
putus.
6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke
aliran darah dan mengganggu kesehatan.
7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan
bisa merusak serat tersebut.
8. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
Langkah-Langkah Instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau
langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu
tandai dengan isolasi atau spidol.
+150 cm

Gambar Panjang kabel yang dikupas


2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang
kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong
dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-
langkah untuk membuka pelindung :
a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan
terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b. Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30 o agar tube tidak
ikut patah.
c. Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter
sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube
pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali
lalu patahkan dan jangan lebih dari 30 o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga
yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai
sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
Gambar Panjang tube yang dikupas
7. Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

Spiral Pengikat Tube Core Kaset


Gambar Penempatan serat optik pada kaset
Langkah-Langkah Splicing
1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu
persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak
miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan.
3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai
gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara
15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai
dan konstan.
5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion.
Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar Peletakan serat optik pada splicer


6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan
menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka
layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah
mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk
memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.

Gambar Peletakan protektor pada kaset


Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
– Diameter core tidak sama.
– Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
– permukaan serat tidak rata.
– Sumbu serat tidak sejajar.
– Penyimpangan sudut.
– Serat masih basah.
– Ujung serat menyentuh sesuatu.
Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan :
– Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
– Alat sambung yang baik.
– Lingkungan harus bersih.
– Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang
sekecil mungkin.
KEGIATAN BELAJAR 7 : Perangkat pasif jaringan Fiber Optic

Fiber To The Home atau yang disebut dengan FTTH, adalah suatu jaringan akses atau jaringan yang
menghubungkan antara pusat layanan dengan peralatan pelanggan atau Customer Premises
Equipment (CPE) dengan menggunakan Fiber Optik.

Alasan mengapa harus menggunakan Fiber Optik.

a. Dapat menyalurkan informasi dengan kecepatan yang sangat tinggi,


atau berpita lebar High Speed Data ( > 100 Mbps).

b. Dalam satu Fiber Optik dapat menyalurkan informasi dua arah ( transmit
dan receive), hal ini berbeda dengan saluran tembaga yang memerlukan
dua saluran yang berbeda untuk arah kirim dan arah terima.

c. Karena dapat menyalurkan High Speed Information, maka dalam satu


fiber dapat melayan Voice, Video dan Data atau yang disebut dengan
layanan Triple Play.

d. Mempunyai sifat redaman / attenuation yang relatif kecil, sehingga jarak


yang direkomendasi dari Pusat Layanan sampai dengan Pelanggan
adalah 20 Kilometer, disamping itu noise maupun distorsi relatif kecil sekali.

e. Secara teknologi, sistem menggunakan spliter atau satu fiber dapat


dicabang ke beberapa

pelanggan , sehingga sangat effesien dalam pembangunan jaringan.

f. Sangat memungkinkan untuk pengembangan teknologi jaringan yang


memerlukan kecepatan tinggi, misal untuk Jaringan ke Base Station.
Arsitektur FTTH

Secara umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan

adalah sebagai berikut,

1) OLT = Optical Line Terminal , atau perangkat yang mempunyai fungsi;

2) ODF = Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ;

3) Feeder Cables = Kabel Fiber Optik penghantar Layanan, yang mempunyai fungsi

4) ODC = Optical Distribuion Cabinet atau perangkat Lemari Kabel Fiber Optik.

5) Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke area yang lebih kecil

6) ODP = Optical Distribution Point atau kotak distribusi layanan kepelanggan, fungsinya adalah;

Ada 3 (tiga) jenis ODP , yaitu ;

1. ODP Pedestal ODP yang ditempatkan pada permukaan tanah

2. ODP Pole/ Wall ODP yang ditempatkan pada tembok atau tiang.

3. ODP Closure, ODP yang ditempatkan pada kabel diantara dua tiang
7) Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi rumah.

8) OTP = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang ditempatkan pada instalasi
rumah pelanggan.

9) Indoor Fiber Optic Cables, Kabel Fiber Optik yang diinstalasi untuk dalam rumah, pada umumnya
disebut juga patchcord, dimana kedua ujungnya sudah tersambung dengan konektor.

10) Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables dengan kabel optik arah
CPE ( Customer Premises Equipment dalam bentuk ONT/ONU

11) ONT/ ONU = Optical Network Terminal atau Optical Network Unit.
KEGIATAN BELAJAR 8 : Permasalahan dan perbaikan jaringan Fiber Optic

Pada Instalasi kali ini terjadi beberapa masalah, yaitu pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi
belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss yang dihasilkan sangat besar atau tidak
memenuhi standar loss yang direkomendasikan yaitu RX sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada
saat dilakukan penghitungan ternyata loss yang dihasikan adalah – 38 dB, setelah tim men-
troubleshooting masalah ini mulai dari konstruksi kabel apakah ada bending atau kabel yang patah,
penggunaan attenuator yang tepat, setelah beberapa tindakan tersebut dilakukan ternyata loss yang
dihasilkan masih saja besar. Tim instalasi sempat mengganti atau men-splice ulang patch cord karena
diasumsikan hasil splicingnya kurang maksimal, ternyata tindakan tersebut juga tidak merubah hasil
penghitungan loss yang direkomendasikan.

Setelah tim melakukan pengecekan ulang di OTB ternyata sumber masalah ditemukan yaitu
konektor FC yang masuk salah satu port di OTB tidak tertancap sebagaimana mestinya, inner dari
konektor tersebut tidak masuk secara tepat. Hal inilah yang ternyata menyebabkan loss yang
dihasilkan tidak sesuai dengan yang direkomendasikan.

Dari problem pada saat instalasi kali ini dapat diambil beberapa kesimpulan supaya hal yang sama
tidak terjadi kembali, untuk meminimalisasikan terjadinya problem tersebut, tim menyimpulkan
berapa hal diantaranya :

Pastikan kabel fiber yang digunakan bersih dan tidak patah atau
rusak.
· Pada saat splicing pastikan loss yang dihasilkan seminimal mungkin.
Atau mencapai RX sensitivity yang direkomendasikan yaitu -22 s/d
– 24 dB.
· Pada saat memasukan konektor ke salah satu port di OTB pastikan inner-nya masuk secara
tepat.(jika hal ini tidak diteliti dengan baik maka pada saat melakukan pengukuran dengan
power meter, maka loss yang di hasilkan akan besar).
· Pada saat pengukuran dengan power meter pastikan gelombang yang digunakan sama.
Bila terjadi beberapa masalah, maka cek beberapa keterangan kofigurasi di bawah ini
diantaranya adalah :

• Failure of ONU to range


– Fiber yang kotor
– Sinyal degradasi
• Kabel fiber terlalu panjang
• Kabel fiber rusak
• Bad connections/fiber plant components
• Laser/receiver tidak berfungsi
– ONU ID# conflict
• Loss permanent pada frame/pattern di TDM
– Konfigurasi kabel yang salah
– Ports/Channels/Board tidak aktiv
• Tidak bisa telnet ke SCC management port (pada OLT)
– Konfigurasi yang salah pada SCC IP parameternya.
• No IP traffic
– VLAN membership yang salah
– Ports tidak di enabled
Apa saja masalah yang sering terjadi pada sebuah jaringan LAN? Apa penyebabnya? Bagaimana
mengatasinya? Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada jaringan LAN, penyebab dan juga
cara mengatasinya:
1. Kerusakan pada Kabel dan Konektor Jaringan
Masalah pertama yang sering terjadi pada jaringan LAN adalah jaringan LAN yang tidak dapat
bekerja dengan baik dan juga optimal, yang disebabkan gangguan dan kerusakan pada kabel dan
juga konektor jaringan.
Masalah pada kabel dan juga konektor sebenarnya merupakan masalah yang cenderung simple dan
jga sederhana. Akan tetapi hal ini malah akan menyebabkan jaringan LAN menjadi tidak bekerja
dengan baik, apalagi jaringan LAN yang menggunakan topologi ring ataupun topologi bus.
2. Kerusakan pada HUB dan Swtch
Pada sebuah jaringan LAN, hub dan juga switch merupakan perangkat keras jaringan yang paling
penting. HUB dan juga switch dapat membantu memecah jaringan menjadi beberapa kanal dan
menghubungkan setiap komputer client dengan server. Kerusakan pada switch ataupun hub tentu
saja akan menyebabkan keseluruhan komputer client menjadi tidak dapat bekerja dan mengakses
informasi dari komputer server.
Akan tetapi kerusakan pada perangkat keras komputer yang satu ini sering menjadi perdebatan
karena fungsi dari keduanya merupakan supporting untuk mendukung jaringan lebih optimal.
Perbedaan hub dan switch akan terlihat jelas pada jaringan yang digunakan, seperti pada topologi
jaringan komputer perangkat ini bertugas untuk memecah paket data dari server menuju client.
3. Local Area Connection yang Tidak Muncul
Masalah yang mungkin bisa terjadi pada sebuah komputer user adalah Local Area Connection yang
tidak muncul dan tidak terdeteksi pada komputer user atau client. Karena jika hal ini tidak dapat
bekerja atau terjadi masalah, maka komputer atau laptop tidak bisa terkoneksi, yang akan
berdampak pada keruskan hardware tertentu yang menggangu prinsip kerja jaringan komputer itu
sendiri.
4. Icon LAN yang Tidak Berkedip
Masalah lainnya yang juga sering muncul pada konektivitas jaringan LAN adalah icon LAN yang
tidak berkedip dan tidak muncul. Apabila icon LAN tidak mau berkedip, maka sudah pasti ada
masalah pada bagian hardware LAN nya. Penyebab utama dari hal ini adalah konektor LAN yang
mungkin tidak terpasang dengan sempurna, ataupun hub dan juga switch yang mengalami
malfungsi atau kerusakan.
Jika sudah seperti ini bukan tidak mungkin akan menghambat kerja hardware lainnya seperti pada
fungsi hub dan fungsi switch dalam menyalurkan sinyal paket data pada setiap komputer client.
5. Proses Transmisi Data yang Lambat
Pada kondisi tertentu, seringkali ditemukan proses koneksi dan juga autentifikasi yang lambat,
serta proses transmisi data yang juga iklut menjadi lambat. Hal ini tentu saja sangat mengganggu,
karena kita sebagai user akan memperoleh data secara lambat dan juga akan memakan waktu lama.
6. Sering Mengalami Kegagalan Server
Kegagalan server merupakan kondisi dimana server tidak dapat melayani client, meskipun koneksi
LAN sedang berada pada status connected. Ketika hal ini terjadi, maka tentu saja user tidak akan
bisa mengakses informasi yang dimiliki oleh server.
LATIHAN SOAL
Latihan Soal 1
1. Apa yang Anda ketahui tentang jaringan nirkabel?
2. Sebutkan piranti yang digunakan oleh jaringan nirkabel!
3. Sebutkan jenis – jenis jaringan nirkabel!
4. Sebutkan dua teknologi kata kunci WPANs!
5. Bagaimanakah cara kerja WMANs?\

Latihan Soal 2
1. Sebutkan 3 standar wireless
2. Apa yang akan Anda lakukan apabila komputer Anda terkena virus?
3. Usaha apa yang akjan nda lakukan apabila jaringan wifi rusak?
4. Apasajakah kerugian apabila sumber sinyal lemah?
5. Bagaimana cara kerja 802.1X authentication ?

Latihan Soal 3
1. Apakah yang dimaksud dengan fiber optic?
2. Apakah fungsi fiber optic?
3. Apakah tugas dari Optical receiver?
4. Apakah yang dimaksud splicing?
5. Apakah fungsi optikal transmitter?

Latihan Soal 4
1. Sebutkan kelaebihan kabel fiber optic?

2. Berapa kecepatan transfer dari kabel fiber optic?


3. Sebutkan jenis – jenis fiber optic!

4. Apakah perbedaan single – mode fibers dan multi – mode fibers?

5. Sebutkan keuntungan fiber optic!

Latihan Soal 5
1. Apakah yang dimaksud Fusion splicer ?

2. Apakah fungsi fusion splicer?

3. Mengapa dalam proses penyambungan fusion splicer harus memiliki keakuratan yang tinggi?

4. Apakah fungsi Bit eror rate test?

5. Apakah fungsi light source?

Latihan Soal 6
1. Apakah yang dimaksud splicing?

2. Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi putusnya fiber optik!

3. Apa sajakah yang harus diperhatika agar kualitas sambungan baik?

4. Sebutkan kualitas – kualitas penyambungan!

5. Mengapa serat optik harus digulung melingkar?

Latihan Soal 7
1. Apakah yang dimaksud FTTH?

2. Mengapa kita harus menggunakan fiber optik?

3. Sebutkan layangan triple play?

4. Mengapa Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring?

5. Sebutkan Panjang Gelombang Downstream!

Latihan Soal 8
1. Sebutkan masalah – masalah yang timbul dalam penyambungan fiber optik?

2. Sebutkan kegagalan server!

3. Bagaimana mendeteksi kerusakan pada HUB?


4. Apa yang menyebabkan proses transmisi data lambat?
5. Apa penyebab icon LAN tidak berkedip?

Anda mungkin juga menyukai