Anda di halaman 1dari 18

JARINGAN KOMPUTER LANJUT

WIRELESS OUTDOOR

NAMA
NIM

: ANDY SAPUTRA

: 42514023

KELAS

: TKJ A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER
DAN JARINGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2014

WIRELESS OUTDOOR
A.

Pendahuluan
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti
handphone

dengan

mempergunakan

teknologi

radio

sehingga

pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat. Wi-Fi tidak hanya


dapat

digunakan

untuk

mengakses

internet,

Wi-Fi

juga

dapat

digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena


itu

banyak

orang

mengasosiasikan

Wi-Fi

dengan

Kebebasan

karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya


untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting,
kamar

hotel,

kampus,

dan

caf-caf

yang

bertanda

Wi-Fi

Hot

Spot.Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan


Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan
komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital
assistant

(PDA)

untuk

terhubung

dengan

internet

dengan

menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

a.)
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11.
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a,
802.11b, 802.11g, and
802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi.
Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki
penjualan terbanyak pada
2005.
Spesifikasi Wi-Fi:
Spesifkasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok dengan:
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz B

802.11a 54 Mb/s 5 GHz A


802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu
varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada
jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang
diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi
(internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah
memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang
dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan
sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada
Institute

of

Electrical

and

Electronis

Engineers

(IEEE)

berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b,


802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya
mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
Wireless

Metropolitan

Area

Network

(WMAN).

Karena

perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi


perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau
yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
edical). Sedang untuk perangkat yang
802.11a

dan

802.16

berstandar

diperuntukkan

teknis

bagi perangkat

WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita


frekuensi 5 GHz.

b.) Kelebihan Wi-Fi


Tingginya

animo

masyarakat

khususnya

di

kalangan

komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan


paling tidak dua faktor.
kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area

dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu


direpotkan dengan kabel.
pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita
dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital
assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat
dimana

terdapat

access

atau

point

hotspot. Menjamurnya

hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh


operator

telekomunikasi,

penyedia

jasa

Internet

bahkan

orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya


pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300
dollar Amerika Serikat. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi
adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari
modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi
harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa:

Wi-fi dalam bentuk PCI

Wi-fi dalam bentuk USB

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu:

Ad-Hoc : Mode koneksi ini adalah mode dimana


beberapa komputer
atau

lebih

terhubung

secara

langsung,

dikenal dengan istilah Peer-to-Peer.

Keuntungannya, lebih murah dan


praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3
komputer, tanpa harus membeli access point

Infrastruktur

Menggunakan

Access

Point

yang

berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga


memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung
melalui jaringan (Network).
c.) Kekurangan Wi-Fi

Mudahnya

dihack

password pengguna

oleh
wi-fi.

para

hacker

untuk

Caranya: Pertama

mencuri

kita

harus

mengetahui perbedaan antara jaringan Hub dan Switch: Pada


jaringan hub semua data yang mengalir di jaringan dapat
dilihat/diambil oleh komputer manapun yang ada di jaringan
asalkan komputer tersebut merequest data tersebut, kalo
tidak direquest ya tidak akan datang. Pada jaringan switch
hanya komputer yang melakukan pertukaran data yang dapat
melihat data tersebut, komputer lain tidak berhak merequest
data tersebut.

d.) Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless

e.) Perbedaan Wi-Fi 802.11


A/B/G
Protokol wif pertama kali diumumkan secara

tahun

1997 dan diresmikan tahun 1998 (802.11 legacy),


kecepatan data-nya sekitar 1-2
Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 Ghz namun di tahun ini
protokol wif sudah

mampu medeteksi kesalahan dalam

pengiriman paket data (FEC) ato forward error correction. Di


tahun ini implementasi wif masih diterapkan di 3 jenis yaitu :

Infrared (1 Mbps)

frequency-hopping spread spectrum (1 atau 2 Mbps)

direct-sequence spread spectrum (1 atau

2 Mbps) Perbedaan dari segi kecepatan :

802.11a
Selesai diratifikasi dan dirilis Oktober 1999. Standar
wireless
network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps
dan bekerja pada frekuensi 5 GHz. Metode transmisi
yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian
data secara paralel di dalam sub- frekuensi (resisten
terhadap interferensi dengan gelombang lain). Range
maksimal untuk indoor hanya sekitar 15 meter/ 50 ft.
Sedangkan

outdoor

100 ft/30

meter.

Standar

802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g

802.11b
Muncul di pasaran awal tahun 2000. Standar wireless
network dengan maksimum data transfer rate 5.5 Mbps
dan/atau 11 Mbps dan bekerja pada

frekuensi 2,4

GHz. Dikenal juga dengan IEEE


802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum
yang dapat
diraih mencapai 5.9 Mbps pada protokol TCP, dan 7.1
Mbps

pada

protokol

UDP.

Metode

transmisi

yang

digunakannya adalah DSSS. memiliki range area yang

lebih panjang (~150 feet/45 meters di dalam indoor dan


~300 feet/90 meter dalam outdoor)

802.11g
Dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu
mencapai kecepatan hingga 54 Mbps pada pita
frekuensi 2,4 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11
biasa dan IEEE 802.11b. Standar wireless network
yang hampir sama dengan 802.11b tetapi metode
transmisi yang digunakan adalah OFDM (sama
dengan
802.11a). Range area ~150 feet/45 meter untuk indoor
dan ~300 feet/90 meter untuk outdoor.

802.11n
Baru saja dirilis 11 September 2009. Secara teoritis,
dapat mencapai kecepatan 600 Mbps. Namun, setelah
Wi-Fi Alliance menguji,
maksimum

450

hanya

mencapai

kecepatan

Mbps. Bekerja pada frekuensi 2,4

GHz dan/atau 5 GHz. Sama seperti teknologi MIMO


(multiple-input

multiple-output),

802.11n

bekerja

dengan cara mengutilisasi banyak komponen pemancar


dan penerima sinyal sehingga transmisi data dapat
dilakukan paralel untuk meningkatkan nilai throughput
(50-144 Mbps). Range maksimal untuk indoor 70 meter
sedangkan outdoor bisa mencapai 250 meter. Wi-Fi
802.11n ini akan diaplikasikan di device router dan
adapter.
Perbedaan dari segi fungsi :

B.

Langkah Percobaan
1.

Pengaturan Perangkat bertindak sebagai Pelempar jaringan


a.

Settingan pertama adalah dengan merubah IP untuk dapat


akses ke perangkat TP-LINK

b.

Memilih mode perangkat yang akan digunakan

Analisa : mode ini adalah mode default untuk perangkat


yang bertindak sebagai pelempar jaringan.

c. Mengatur SSID pada perangkat agar nantinya dapat terlihat


pada perangkat yang bertindak sebagai repeater.

Analisa : pemberian SSID digunakan untuk memeberikan nama


pada jaringan yang kita buat agar penerima jaringan dapat
dengan mudah mengenali jaringan yang dibuat.
d. Mengaktifkan f u n g s i DHCP, dari keterangan gambar dibawah
maka IP yang dapat digunakan ada sekitar 99 IP yang akan
dibagikan secara otomatis oleh jaringan.

Analisa : pada gambar terlihat bahwa ada 99 user yang dapat


menggunakan jaringan ini, pemberian batas dilakukan agar
tidak semua dapat menggunakan jaringan yang kita buat.

e.

Memberikan password pada jaringan untuk membuat jaringan

lebih aman.

Analisa : pemberian password bertujuan agar mengamankan


jaringan dan pemberian pembatasan pengguna jaringan.
f. Proses selanjutnya menguji jaringan
perintah ping dan hasil berhasil.

dengan menggunakan

2.

Pengaturan Perangkat Repeater sebagai penangkap dan


meneruskan jaringan.
a.

Memasukkan SSID, MAC, dan mode yang digunakan dari

perangkat

b.

Melihat detail dari perangkat yang telah di setting

c.

Menguji koneksi perangkat

d.

Melakukan scanning perangkat yang akan di tanggap lalu


di lemparkan dengan memilih salah satu SSID lalu click
connect.

e.

Mencoba melempat jaringan ccna ke daerah-daerah yang


jangkauannya kurang

Analisa Repeater :
Sebelum melakukan koneksi antara dua Access point
terlebih dahulu kita melakukan konfigurasi pada access Point
yang akan kita gunakan, pada kelompok kami Access Point yang
kami gunakan berfungsi sebagai Repeater atau penguat sinyal
yang ditembakkan oleh server ke access point kami. Kemudian
access point kami hanya menangkap sinyal yang dipancarkan
tadi kemudian di kuatkan. Poin yang harus diketahui yaitu untuk
SSH pada kedua Access Poin harus sama dengan SSH access
point dari pengirim.
Pada access point ini menggunakan mode client, untuk

melakukan koneksi dengan AP server atau yang memancarkan


maka AP client yang bermode repeater melakukan scanning
untuk mendapatkan SSH dari AP client selanjutnya Connect kan
AP client dan AP server setelah ditemukan SSH dari Ap Server.
Setelah melakukan konfigurasi dan tes pinging selajutnya
bawa AP Client keluar ruangan kemudian nyalakan dan deteksi
jaringan yang dipancarkan oleh AP server setelah ditemukan
maka kita bias mulai melakukan pengukuran kekuatan jaringan
pada beberapa titik.
3.

Hasil pengukuran dari kekuatan jaringan yang dipancarkan

Depan GS
PNUP

Gedung Jurusan
Elektro

GS
202

GS
209

GS Lantai
3

Mesji
d

Analisa kekuatan jaringan :

Dari

hasil

percobaan

yang

dilakukan

dibeberapa

titik

menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Selain jarak ketinggian dari


AP pun menentukan nilai dari RSSI yang didapatkan karena jika
ketinggian

dari

penangkapan

AP

tidak

begitu

jaringanyapun

baik

akan

maka

semakin

pancara

atau

buruk, misalnya

ketinggian dari AP tidak melebihi dari ketinggian suatu gedung


seperti halnya pada percobaan ini AP yang kami pasang tidak begitu
tinggi dan terhalang oleh gedung
dipancarkan

sehingga

jaringan

yang

terpantul atau terhalang dengan gedung yang ada

disekitar AP.
Dan hasil pengukurannya yaitu -60 Dbm untuk area depan GS,
-58 Dbm untuk area Jurusan Elektro, -51 Dbm untuk are GS Lat.3,
dan -65 Dbm untuk area masjid .

C.

Kesimpulan
Wireless Outdoor merupakan metode penerapan wireless MAN,
dimana system yang menjadi titik utamanya adalah nilai dari RSSI
yang menunjukkan kekuatan dari pancaran jaringan dari sebuah
perangkat AP, ketinggian dan jarak merupakan beberapa faktor yang
menjadi penunjang kekuatan nilai RSSI jaringan. Salah satu faktor
penting dalam keberhasilan sebuah wireless adalah jenis antena.

Anda mungkin juga menyukai