A. Bluetooth 4.0
Bluetooth adalah sebuah teknologi
komunikasi wireless atau tanpa
kabel yang beroperasi dalam pita
frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402
GHz s/d 2.480 GHz) dengan
menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mapu
menyediakan layanan komunikasi
data dan juga suara secara real-
time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Pada dasarnya teknologi bluetooth ini diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau
menghilangkan penggunaan media kabel dalam melakukan pertukaran data atau informasi,
tetapi juga mampu menawarkan fitur yang bagus atau baik untuk teknologi mobile wireless
atau tanpa kabel, dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya rendah, interoperability
yang sangat menjanjikan, mudah dalam pengoperasiannya dan juga mampu menyediakan
berbagai macam layanan.
Sistem bluetooth terdiri atas: sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control,
Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec.
Baseband link controller menghubungkan hardware atau perangkat keras radio ke baseband
processing dan juga layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas protokol tingkat
tinggi, yaitu seperti melakukan link setup, autentikasi dan juga konfigurasi.
Versi-versi pada Bloetooth:
1) Bluetooth versi 1.0
Bluetooth versi ini merupakan teknologi Bluetooth yang tidak sukses
perkembangannya. Pasalnya, versi awal Bluetooth masih banyak kelemahan. Selain itu,
belum banyak perangkat yang menggunakan teknologi ini. Nasib yang sama juga
berlaku ketika Bluetooth versi 1.0b muncul.
D. NFC
NFC atau Near Field Communication
adalah sebuah bentuk komunikasi
nirkabel yang contactless diantara
dua perangkat. Kedua perangkat ini
bisa terhubung dengan jarak
maksimal 4 cm. NFC ini bagaikan
pengembangan lebih dari teknologi
RFID seperti di smart card.
Fitur NFC tag ini bisa mengatur
smartphone untuk melakukan tugas
tertentu secara otomatis, misalnya seperti mengirim kontak, membuka website,
menyalakan/mematikan WiFi, dan lainnya. Fitur ini membutuhkan sebuah NFC tag ataupun
sticker ber NFC, dan caranya hanya perlu menempelkan smartphone ke tag NFC.
Fitur NFC tag ini bisa mengatur smartphone untuk melakukan tugas tertentu secara otomatis,
misalnya seperti mengirim kontak, membuka website, menyalakan/mematikan WiFi, dan
lainnya. Fitur ini membutuhkan sebuah NFC tag ataupun sticker ber NFC, dan caranya hanya
perlu menempelkan smartphone ke tag NFC.
Perbedaan NFC dan Bluetooth terletak pada jangkauan berkomunikasi dan mekanisme
komunikasi. NFC hanya bisa berkomunikasi pada jarak yang lebih pendek daripada Bluetooth,
yaitu pada kisaran kurang dari 10 cm saja atau dengan cara menyinggungkan dua jenis
perangkat, sedangkan Bluetooth bisa tetap berfungsi dalam jarak sampai 10 m. Kelebihan NFC
dari Bluetooth adalah kemampuannya berkomunikasi tanpa proses pairing seperti halnya
Bluetooth. Selain itu NFC menguras energi baterai lebih sedikit daripada Bluetooth. Hal yang
paling mengesankan adalah NFC memungkinkan smartphone berfungsi sebagai alat
pembayaran.
Untuk menjalankan fungsi NFC, dibutuhkan perangkat NFC tag dan smartphone yang telah
dilengkapi dengan NFC. Dengan aplikasi khusus yang ada di ponsel, kita tidak perlu menukar
atau memberikan tanda pengenal kita dalam bentuk kartu nama, seperti yang biasa kita lakukan
saat ini.
Sebagai cara baru untuk bertukar informasi, NFC memiliki sejumlah fungsi aplikasi praktis
dan menyenangkan. Walaupun fungsi NFC belum diterapkan sepenuhkan di Indonesia,
perkembangannya yang cepat dapat menjadi sebuah revolusi dalam interaksi manusia dengan
mesin.
E. 4G
4G adalah singkatan dari istilah
dalam bahasa Inggris: fourth-
generation technology. Istilah ini
umumnya digunakan mengacu
kepada standar generasi keempat
dari teknologi telepon seluler. 4G
merupakan pengembangan dari
teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G
menyediakan jaringan pita lebar
ultra untuk berbagai
perlengkapan elektronik,
contohnya telpon pintar dan
laptop menggunakan modem
USB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX
(Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang
Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT.
Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.
Teknologi dari layanan broadband sendiri terus berkembang, dimulai dari generasi pertama
atau biasa disebut dengan istilah 1G, dimana pada generasi ini memiliki standar teknologi
Nordic Mobile Telephone (NMT) yang digunakan berbasis analog, kemudian masuk ke
generasi 2G teknologi sudah berbasis digital dilanjutkan ke generasi 2.5G dengan peningkatan
dalam kapasitas Bandwitdh dari generasi sebelumnya sampai pada tahun 2000 an
perkembangan teknologi telekomnikasi di dunia tersebut telah mencapai generasi 4G.
Untuk saat ini sendiri terdapat 3 kandidat pengusung teknologi 4G, yaitu LongtermEvolution
(LTE) ultra mobile broadband (UMB) dan Wimax (Worldwide Interoperability for microwive
access II. Namun dari ketiganya LTE adalah kandidate terkuat yang dipercaya akan
memberikan keuntungan baik bagi operator maupun kepada pengguna.
Beberapa kelebihan diusung oleh teknologi 4G dengan jaringan LTE. Dibandingkan dengan
teknologi 3.5G yang hanya memiliki kecepatan akses data 7.2 Mbps, maka 4G dapat memiliki
kecepatan akses hingga 10 kalinya. Secara teori teknologi ini dapat menghasilkan kecepatan
download hingga 100 Mbps. Kelebihan lain yang dimiliki oleh teknologi 4G yang
menggunakan jaringan LTE ini adalah dapat menghemat biaya pengeluaran bagi operator yang
sudah memiliki jaringan 3G dan HSDPA, memiliki jaringan yang cukup luas dan layanan data
broadband dalam skala besar. Namun untuk di Indonesia sendiri teknologi 4G khususnya untuk
teknologi Long Term Evolution (LTE) sendiri masih belum dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Generasi 3.5G merupakan teknologi terakhir yang dapat digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Sementara spesifikasi peralatan (device) yang digunakan telah
memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan untuk dapat menikmati layanan yang diberikan
dari teknologi generasi 4G.
Menjadi jaringan tercepat, teknologi 4G dapat menyediakan sarana kecepatan download 4
sampai 5 kali lebih cepat daripada 3G, bahkan hingga 10 kali lipatnya. Secara nyata konsumen
dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun selama berada pada cakupan wilayah
dengan perangkat 4G, termasuk handphone atau smartphone, tablet, dan hotspot.
Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi
dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk
4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah
teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan
100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan
keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan
untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua
jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan,
dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti
IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan seluler. Integrasi voice dan data
dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
F. 5G
5G atau Fifth Generation
(generasi kelima) adalah sebuah
istilah yang digunakan untuk
menyebut generasi kelima
sebagai fase berikutnya dari
standar telekomunikasi seluler
meleibih standar 4G. Teknologi
generasi kelima ini
direncanakan akan resmi diliris
untuk sistem operasi seluler
pada 2020, sehingga saat ini
masih terlalu dini untuk mengetahui akan seperti apa teknologi 5G tersebut.
Teknologi ini merupakan kelanjutan teknologi jaringan wireless atau nirkabel yang akan
menumpang pita frekuensi-tinggi pada spektrum nirkabel antara 30 GHz dan 300 GHz. Pita
frekuensi inilah yang memungkinkan 5G mentransmisikan data lebih besar dan lebih cepat
dibandingkan pendahulunya.
Dalam tulisan berjudul “Comparative Study on Wireless Mobile Technology: 1G, 2G, 3G, 4G
and 5G” yang terbit di International Journal of Recent Trens in Engineering & Research, K.
Pandya mengungkapkan bahwa 5G akan mampu menghadirkan kecepatan lebih dari 1 gigabita
per detik (Gbps).
Klaim ini kemudian dibenarkan melalui perangkat router 5G garapan Samsung dan Verizon
yang dipamerkan pada ajang Mobile World Congress 2017 di Barcelona. Router itu punya
kecepatan 4 Gbps. Sementara itu, pada bulan April 2017 di Jakarta, Ericsson
mendemonstrasikan koneksi 5G yang sukses memiliki kecepatan di angka 5,3 Gbps.
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio akan
terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe
komunikasi yang berbeda, seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan
mobile data. Penggunaan frekuensi-frekuensi ini diregulasikan oleh International
Telecommunication Union (ITU). ITU telah merestrukturasi bagian-bagian gelombang radio
secara komprehensif untuk mentransmisikan data sambil mengembangkan teknologi
komunikasi yang sudah ada termasuk 4G dan 3G.
Selain itu, sistem 5G juga menawarkan kemungkinan menyediakan koneksi yang terpercaya
ke sejumlah besar perangkat nirkabel secara bersamaan. Hal ini memungkinkan terjadinya
ekspansi besar jumlah penggunaan perangkat sehari-hari yang terkoneksi dengan internet
seperti pengawasan nutrisi dalam tanah bagi petani, lokasi paket atau barang kiriman bagi
perusahaan ekspedisi dan tanda-tanda vital untuk pasien rumah sakit.
Saat ini, jaringan 5G awal sedang diluncurkan di beberapa kota di Amerika. Olimpiade Tokyo
pada 2020 diharapkan menjadi pameran pertama teknologi 5G secara lengkap. Antara sekarang
dan nanti –atau bahkan kedepannya– perusahaan yang meluncurkan jaringan 5G akan
menerapkan sambil terus mengembangkan teknologi baru ini, sebagaimana yang mereka
lakukan pada generasi-generasi sebelumnya.
Sumber dan Refrensi:
http://www.laptopsiipat.com/2018/01/pengertian-manfaat-dan-kekurangan-jaringan-
nirkabel.html
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-bluetooth-fungsi-dan-cara-kerjanya.html
http://www.plimbi.com/news/158961/sejarah-teknologi-bluetooth
https://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth_4.0
https://www.academia.edu/15850534/Wifi_adalah_singkatan_dari_Wireless_Fidelity
https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
https://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
http://www.materi-it.com/2014/11/pengertian-jaringan-wimax.html?id-ID
http://www.sby.dnet.net.id/dnews/januari-2014/article-mengenal-apa-itu-teknologi-wimax-
298.html#.W5aFVMAVTIU
https://www.kompasiana.com/dwikristiani/552a02dbf17e615049d623b1/fungsi-nfc-pada-
smartphone
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2878793/fungsi-nfc-yang-banyak-orang-belum-tahu
https://www.kompasiana.com/dwikristiani/552a02dbf17e615049d623b1/fungsi-nfc-pada-
smartphone
https://id.wikipedia.org/wiki/4G
http://www.patartambunan.com/apa-itu-jaringan-4g-dan-apa-saja-kelebihannya/
https://haiwiki.info/teknologi/pengertian-teknologi-jaringan-4g-lte/
Jurnal “Analisis Penerapan Teknologi Jaringan LTE 4G Di Indonesia” oleh Fadhli Fauzi,
Gevin Sepria Harly, Hanrais Hs
https://id.wikipedia.org/wiki/5G
https://tirto.id/apa-beda-5g-dengan-teknologi-generasi-sebelumnya-cDaW
http://theconversation.com/apa-itu-5g-penjelasan-tentang-generasi-nirkabel-yang-akan-
datang-97792
Jurnal “Analisis Potensi Kunci Teknologi 5G Untuk Implementasi Optimal Di Jawa Barat”
oleh Rahmad Hidayat