Anda di halaman 1dari 10

Wireless Network

Jaringan Nirkabel (Wireless


Network) adalah suatu media
transmisi data jaringan yang tidak
menggunakan sebuah kabel, karena
jaringan ini tanpa kabel tetapi dalam
jaringan ini diperlukan gelombang
elektromagnetik sebagai media
trasmisi datanya.
Berbeda dengan jaringan berkabel
(wired network), jaringan ini tidak
menggunakan kabel untuk bertukar
informasi/data dengan komputer lain
melainkan menggunakan gelombang elekgromagnetik untuk mengirimkan sinyal informasi
data antar komputer satu dengan komputer lainnya. Wireless adapter merupakan salah satu
media trasmisi yang digunakan dalam wireless network.
Ada beberapa contoh jaringan nirkabel yang sudah banyak digunakan dalam kehidupan kita
sehari-hari, yaitu:

A. Bluetooth 4.0
Bluetooth adalah sebuah teknologi
komunikasi wireless atau tanpa
kabel yang beroperasi dalam pita
frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402
GHz s/d 2.480 GHz) dengan
menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mapu
menyediakan layanan komunikasi
data dan juga suara secara real-
time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Pada dasarnya teknologi bluetooth ini diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau
menghilangkan penggunaan media kabel dalam melakukan pertukaran data atau informasi,
tetapi juga mampu menawarkan fitur yang bagus atau baik untuk teknologi mobile wireless
atau tanpa kabel, dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya rendah, interoperability
yang sangat menjanjikan, mudah dalam pengoperasiannya dan juga mampu menyediakan
berbagai macam layanan.
Sistem bluetooth terdiri atas: sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control,
Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec.
Baseband link controller menghubungkan hardware atau perangkat keras radio ke baseband
processing dan juga layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas protokol tingkat
tinggi, yaitu seperti melakukan link setup, autentikasi dan juga konfigurasi.
Versi-versi pada Bloetooth:
1) Bluetooth versi 1.0
Bluetooth versi ini merupakan teknologi Bluetooth yang tidak sukses
perkembangannya. Pasalnya, versi awal Bluetooth masih banyak kelemahan. Selain itu,
belum banyak perangkat yang menggunakan teknologi ini. Nasib yang sama juga
berlaku ketika Bluetooth versi 1.0b muncul.

2) Bluetooth versi 1.1


Versi berikutnya, Bluetooth hadir dengan berbagai perbaikan dari versi sebelumnya.
Versi 1.1 ini pun telah lolos standar IEEE Standar 802.15.1-2002. Meskipun telah
mengalami perbaikan, versi ini ternyata masih memiliki banyak kekurangan.

3) Bluetooth versi 1.2


Bluetooth versi 1.2 merupakan teknologi yang cukup sukses. Banyak perangkat mulai
menggunakan Bluetooth versi 1.2 ini. Apalagi saat itu, Bluetooth versi 1.2 dianggap
bagus lantaran memiliki kecepatan 721 Kbit/s. Selain itu, versi ini juga memiliki
kompabilitas dengan Bluetooth versi sebelumnya.

4) Bluetooth versi 2.0 + EDR


Bluetooth versi 1.2 pun hadir dengan teknologi Enhanced Data Rated (EDR) .
Teknologi yang hadir pada tahun 2004 ini mendukung kecepatan 3Mbit/s. Sayangnya,
kecepatan tersebut hanya klaim dari BSIG. Pada praktiknya, kecepatan yang didapat
oleh Bluetooth 2.0 + EDR hanyalah 2,1 Mbit/s.

5) Bluetooth versi 2.1 + EDR


Tahun 2007, BSIG menghadirkan Bluetooth v2.1 + EDR. Teknologi yang kompatibel
dengan versi sebelumnya ini dirancang dengan teknologi Secure Simple Pairing (SSP).
Teknologi ini didesain untuk meningkatkan sinyal antar perangkat agar lebih kuat
ketika proses pengiriman dan penerimaan. Selain itu, versi ini juga menghadirkan
teknologi EIR atau Extended Inquiry Response.
Teknologi ini memungkinkan perangkat memberikan informasi terlebih dahulu terkait
perangkat yang akan dihubungkan. Karena kemampuannya ini, EIR juga dikenal
sebagai teknologi membuat konsumsi daya lebih hemat.

6) Bluetooth versi 3.0 + HS


Dua tahun berselang setelah kehadiran Bluetooth v2.1 + EDR, BSIG menghadirkan
Bluetooth v3.0 + HS. HS dalam versi ini merupakan singkatan dari High Speed yang
berarti teknologi ini menggunakan link 802.11. Pada versi 3.0 ini, terdapat teknologi
yang disebut Alternate MAC/PHY (AMP).
Dengan menggunakan teknologi yang mendukung link 802.11, transfer data antar
perangkat menjadi lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Di beberapa smartphone
kelas low-end, teknologi Bluetooth ini masih banyak digunakan.
7) Bluetooth versi 4.0
Bluetooth 4.0 adalah teknologi Bluetooth versi terbaru dengan keunggulan utama
hemat energi yang resmi diadopsi oleh Bluetooth Special Interest Group (SIG) pada
tahun 2010. Teknologi nirkabel baru ini dapat digunakan di berbagai perangkat dengan
konsumsi energi yang rendah, berbeda dengan spesifikasi bluetooth sebelumnya.
Penerapan perangkat Bluetooth 4.0 akan memungkinkan perbaikan yang antara lain
berupa tingkat penggunaan energi minimum, rata-rata konsumsi daya modus idle
(statis), dan kemampuan untuk menjalankan fungsinya selama bertahun-tahun pada
standar baterai coin-cell. Perangkat hemat energi yang dimaksud antara lain berupa
arloji, pedometer, perangkat pengukur, atau perangkat teknologi (gadget) lainnya yang
memakai baterai berukuran koin. Selain itu, penggunaan bluetooth 4.0 ini memakan
biaya yang relatif terjangkau, dapat dioperasikan multi-vendor, dan memiliki jangkauan
yang lebih luas. Bluetooth 4.0 memiliki spesifikasi konsumsi hemat energi untuk dapat
mentransfer data dalam jarak yang cukup dekat.

B. Wi-Fi 802.11 a/b/g/n


Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah sebuah
teknologi yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara
nirkabel (menggunakan gelombang radio)
melalui sebuah jaringan komputer,
termasuk koneksi Internet berkecepatan
tinggi.
Pada mulanya Wifi digunakan untuk
perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal
(LAN), tapi pada saat ini banyak dipergunakan untuk mengakses internet. Ini memungkinan
seseorang dengan Notebook dapat terhubung dengan internet menggunakan titik akses (atau
dikenal denganhotspot) terdekat.
WiFi memiliki standar IEEE 802.11x, yaitu teknologi wireless atau nirkabel yang memiliki
kemampuan penyedia akses internet dengan bandwidth besar, hinggai 11 Mbps (pada standar
802.11b)
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari
802.11, yaitu:
 802.11a
 802.11b
 802.11g
 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk
yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok Dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan
untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.).
802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih
sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE
802.11b/g) beroperasi pada 2.400 GHz sampai 2.483,50 GHz. Dengan begitu mengijinkan
operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
 Channel 1 - 2,412 GHz;
 Channel 2 - 2,417 GHz;
 Channel 3 - 2,422 GHz;
 Channel 4 - 2,427 GHz;
 Channel 5 - 2,432 GHz;
 Channel 6 - 2,437 GHz;
 Channel 7 - 2,442 GHz;
 Channel 8 - 2,447 GHz;
 Channel 9 - 2,452 GHz;
 Channel 10 - 2,457 GHz;
 Channel 11 - 2,462 GHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika
Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan
standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya
tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan
Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific
dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita
frekuensi 5 GHz.
C. Wi-Max
WiMAX adalah singkatan dari
Worldwide Interoperability for
Microwave Access, merupakan
teknologi akses nirkabel pita lebar
(broadband wireless access atau
disingkat BWA) yang memiliki
kecepatan akses yang tinggi
dengan jangkauan yang luas.
WiMAX merupakan evolusi dari
teknologi BWA sebelumnya
dengan fitur-fitur yang lebih
menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan
teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa
vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang
besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’,
ataupun backhaul.
WiMax merupakan jaringan wireless yang hanya mencakup klasifikasi jaringan WMAN
(Wireless Metropolitan Area Network) yang memiliki kecepatan transfer rate data per/bit yang
cukup cepat berkisar antara 60-70 MBps dan memiliki jangkauan jarak frekuensi yang
mencapai hingga 50 KM.
Teknologi jaringan WiMax ini memiliki standar IEEE 802.16, merupakan penggabungan
antara standar WiMax dengan standar ETSI HiperMAN, teknologi jaringan WiMax ini sangat
cocok di terapkan pada daerah desa terpencil yang belum adanya infrastruktur yang
menyediakan layanan telekomunikasi dan sulitnya medan untuk membuat jaringan
telekomunikasi yang menggunakan kabel, maka dari itu teknologi WiMax menjawab semua
kesulitan tersebut dengan teknologi wireless yang menggunakan frekuensi mencakup area yang
cukup luas.
WiMax telah menetapkan dua frekuensi utama yaitu sebagai berikut :
 Fixed WiMax “Band 3.5 GHz dan 5.8 Ghz”
 Mobile WiMax “Band 2.3 Ghz, 2.5 Ghz, 3.3 Ghz, dan 3.5 GHz”
Teknologi Jaringan WiMax pada dasarnya sama dengan teknologi jaringan Wifi, namun pada
kenyatannya jaringan WiMax berbeda dengan jaringan Wifi hanya pada konsep dan prinsip
kerjanya yang sama.
Jaringan WiMax memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan daerah jangkauan yang lebih luas
di bandingkan dengan teknologi jaringan Wifi, WiMax dapat mengirim data dengan kecepatan
70 MBps sedangkan Wifi hanya dapat mengirim data dengan kecepatan 54 MBps dan frekuensi
WiMax dapat menjangkau area berkisar 30 mil (50 KM) sedangkan frekuensi Wifi hanya
menjangkau area 100 feet (100 M).
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications
Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN,
sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar
ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan
standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat
teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang
disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk
menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

D. NFC
NFC atau Near Field Communication
adalah sebuah bentuk komunikasi
nirkabel yang contactless diantara
dua perangkat. Kedua perangkat ini
bisa terhubung dengan jarak
maksimal 4 cm. NFC ini bagaikan
pengembangan lebih dari teknologi
RFID seperti di smart card.
Fitur NFC tag ini bisa mengatur
smartphone untuk melakukan tugas
tertentu secara otomatis, misalnya seperti mengirim kontak, membuka website,
menyalakan/mematikan WiFi, dan lainnya. Fitur ini membutuhkan sebuah NFC tag ataupun
sticker ber NFC, dan caranya hanya perlu menempelkan smartphone ke tag NFC.
Fitur NFC tag ini bisa mengatur smartphone untuk melakukan tugas tertentu secara otomatis,
misalnya seperti mengirim kontak, membuka website, menyalakan/mematikan WiFi, dan
lainnya. Fitur ini membutuhkan sebuah NFC tag ataupun sticker ber NFC, dan caranya hanya
perlu menempelkan smartphone ke tag NFC.
Perbedaan NFC dan Bluetooth terletak pada jangkauan berkomunikasi dan mekanisme
komunikasi. NFC hanya bisa berkomunikasi pada jarak yang lebih pendek daripada Bluetooth,
yaitu pada kisaran kurang dari 10 cm saja atau dengan cara menyinggungkan dua jenis
perangkat, sedangkan Bluetooth bisa tetap berfungsi dalam jarak sampai 10 m. Kelebihan NFC
dari Bluetooth adalah kemampuannya berkomunikasi tanpa proses pairing seperti halnya
Bluetooth. Selain itu NFC menguras energi baterai lebih sedikit daripada Bluetooth. Hal yang
paling mengesankan adalah NFC memungkinkan smartphone berfungsi sebagai alat
pembayaran.
Untuk menjalankan fungsi NFC, dibutuhkan perangkat NFC tag dan smartphone yang telah
dilengkapi dengan NFC. Dengan aplikasi khusus yang ada di ponsel, kita tidak perlu menukar
atau memberikan tanda pengenal kita dalam bentuk kartu nama, seperti yang biasa kita lakukan
saat ini.
Sebagai cara baru untuk bertukar informasi, NFC memiliki sejumlah fungsi aplikasi praktis
dan menyenangkan. Walaupun fungsi NFC belum diterapkan sepenuhkan di Indonesia,
perkembangannya yang cepat dapat menjadi sebuah revolusi dalam interaksi manusia dengan
mesin.
E. 4G
4G adalah singkatan dari istilah
dalam bahasa Inggris: fourth-
generation technology. Istilah ini
umumnya digunakan mengacu
kepada standar generasi keempat
dari teknologi telepon seluler. 4G
merupakan pengembangan dari
teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G
menyediakan jaringan pita lebar
ultra untuk berbagai
perlengkapan elektronik,
contohnya telpon pintar dan
laptop menggunakan modem
USB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX
(Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang
Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT.
Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.
Teknologi dari layanan broadband sendiri terus berkembang, dimulai dari generasi pertama
atau biasa disebut dengan istilah 1G, dimana pada generasi ini memiliki standar teknologi
Nordic Mobile Telephone (NMT) yang digunakan berbasis analog, kemudian masuk ke
generasi 2G teknologi sudah berbasis digital dilanjutkan ke generasi 2.5G dengan peningkatan
dalam kapasitas Bandwitdh dari generasi sebelumnya sampai pada tahun 2000 an
perkembangan teknologi telekomnikasi di dunia tersebut telah mencapai generasi 4G.
Untuk saat ini sendiri terdapat 3 kandidat pengusung teknologi 4G, yaitu LongtermEvolution
(LTE) ultra mobile broadband (UMB) dan Wimax (Worldwide Interoperability for microwive
access II. Namun dari ketiganya LTE adalah kandidate terkuat yang dipercaya akan
memberikan keuntungan baik bagi operator maupun kepada pengguna.
Beberapa kelebihan diusung oleh teknologi 4G dengan jaringan LTE. Dibandingkan dengan
teknologi 3.5G yang hanya memiliki kecepatan akses data 7.2 Mbps, maka 4G dapat memiliki
kecepatan akses hingga 10 kalinya. Secara teori teknologi ini dapat menghasilkan kecepatan
download hingga 100 Mbps. Kelebihan lain yang dimiliki oleh teknologi 4G yang
menggunakan jaringan LTE ini adalah dapat menghemat biaya pengeluaran bagi operator yang
sudah memiliki jaringan 3G dan HSDPA, memiliki jaringan yang cukup luas dan layanan data
broadband dalam skala besar. Namun untuk di Indonesia sendiri teknologi 4G khususnya untuk
teknologi Long Term Evolution (LTE) sendiri masih belum dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Generasi 3.5G merupakan teknologi terakhir yang dapat digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Sementara spesifikasi peralatan (device) yang digunakan telah
memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan untuk dapat menikmati layanan yang diberikan
dari teknologi generasi 4G.
Menjadi jaringan tercepat, teknologi 4G dapat menyediakan sarana kecepatan download 4
sampai 5 kali lebih cepat daripada 3G, bahkan hingga 10 kali lipatnya. Secara nyata konsumen
dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun selama berada pada cakupan wilayah
dengan perangkat 4G, termasuk handphone atau smartphone, tablet, dan hotspot.
Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi
dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk
4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah
teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan
100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan
keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan
untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua
jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan,
dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti
IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan seluler. Integrasi voice dan data
dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

F. 5G
5G atau Fifth Generation
(generasi kelima) adalah sebuah
istilah yang digunakan untuk
menyebut generasi kelima
sebagai fase berikutnya dari
standar telekomunikasi seluler
meleibih standar 4G. Teknologi
generasi kelima ini
direncanakan akan resmi diliris
untuk sistem operasi seluler
pada 2020, sehingga saat ini
masih terlalu dini untuk mengetahui akan seperti apa teknologi 5G tersebut.
Teknologi ini merupakan kelanjutan teknologi jaringan wireless atau nirkabel yang akan
menumpang pita frekuensi-tinggi pada spektrum nirkabel antara 30 GHz dan 300 GHz. Pita
frekuensi inilah yang memungkinkan 5G mentransmisikan data lebih besar dan lebih cepat
dibandingkan pendahulunya.
Dalam tulisan berjudul “Comparative Study on Wireless Mobile Technology: 1G, 2G, 3G, 4G
and 5G” yang terbit di International Journal of Recent Trens in Engineering & Research, K.
Pandya mengungkapkan bahwa 5G akan mampu menghadirkan kecepatan lebih dari 1 gigabita
per detik (Gbps).
Klaim ini kemudian dibenarkan melalui perangkat router 5G garapan Samsung dan Verizon
yang dipamerkan pada ajang Mobile World Congress 2017 di Barcelona. Router itu punya
kecepatan 4 Gbps. Sementara itu, pada bulan April 2017 di Jakarta, Ericsson
mendemonstrasikan koneksi 5G yang sukses memiliki kecepatan di angka 5,3 Gbps.
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio akan
terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe
komunikasi yang berbeda, seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan
mobile data. Penggunaan frekuensi-frekuensi ini diregulasikan oleh International
Telecommunication Union (ITU). ITU telah merestrukturasi bagian-bagian gelombang radio
secara komprehensif untuk mentransmisikan data sambil mengembangkan teknologi
komunikasi yang sudah ada termasuk 4G dan 3G.
Selain itu, sistem 5G juga menawarkan kemungkinan menyediakan koneksi yang terpercaya
ke sejumlah besar perangkat nirkabel secara bersamaan. Hal ini memungkinkan terjadinya
ekspansi besar jumlah penggunaan perangkat sehari-hari yang terkoneksi dengan internet
seperti pengawasan nutrisi dalam tanah bagi petani, lokasi paket atau barang kiriman bagi
perusahaan ekspedisi dan tanda-tanda vital untuk pasien rumah sakit.
Saat ini, jaringan 5G awal sedang diluncurkan di beberapa kota di Amerika. Olimpiade Tokyo
pada 2020 diharapkan menjadi pameran pertama teknologi 5G secara lengkap. Antara sekarang
dan nanti –atau bahkan kedepannya– perusahaan yang meluncurkan jaringan 5G akan
menerapkan sambil terus mengembangkan teknologi baru ini, sebagaimana yang mereka
lakukan pada generasi-generasi sebelumnya.
Sumber dan Refrensi:
http://www.laptopsiipat.com/2018/01/pengertian-manfaat-dan-kekurangan-jaringan-
nirkabel.html
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-bluetooth-fungsi-dan-cara-kerjanya.html
http://www.plimbi.com/news/158961/sejarah-teknologi-bluetooth
https://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth_4.0
https://www.academia.edu/15850534/Wifi_adalah_singkatan_dari_Wireless_Fidelity
https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
https://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
http://www.materi-it.com/2014/11/pengertian-jaringan-wimax.html?id-ID
http://www.sby.dnet.net.id/dnews/januari-2014/article-mengenal-apa-itu-teknologi-wimax-
298.html#.W5aFVMAVTIU
https://www.kompasiana.com/dwikristiani/552a02dbf17e615049d623b1/fungsi-nfc-pada-
smartphone
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2878793/fungsi-nfc-yang-banyak-orang-belum-tahu
https://www.kompasiana.com/dwikristiani/552a02dbf17e615049d623b1/fungsi-nfc-pada-
smartphone
https://id.wikipedia.org/wiki/4G
http://www.patartambunan.com/apa-itu-jaringan-4g-dan-apa-saja-kelebihannya/
https://haiwiki.info/teknologi/pengertian-teknologi-jaringan-4g-lte/
Jurnal “Analisis Penerapan Teknologi Jaringan LTE 4G Di Indonesia” oleh Fadhli Fauzi,
Gevin Sepria Harly, Hanrais Hs
https://id.wikipedia.org/wiki/5G
https://tirto.id/apa-beda-5g-dengan-teknologi-generasi-sebelumnya-cDaW
http://theconversation.com/apa-itu-5g-penjelasan-tentang-generasi-nirkabel-yang-akan-
datang-97792
Jurnal “Analisis Potensi Kunci Teknologi 5G Untuk Implementasi Optimal Di Jawa Barat”
oleh Rahmad Hidayat

Anda mungkin juga menyukai