A. TUJUAN
1. Memahami konsep wireless network dan implementasinya.
2. Memahami dan mampu melakukan installasi dan konfigurasi peralatan wireless.
3. Memahami dan mampu melakukan koneksi infrastruktur dan adhoc dalam
jaringan wireless.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian WLAN
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal
Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE
802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang
dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai
dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi
ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini
lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang
dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal
dengan hotspot) terdekat.
Jadi, wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer
dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada
dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media
jalur lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media
lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio / udara. Penerapan
dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau
mobile communication seperti handphone.
a. 802.11
Standar 802.11 merupakan standarisasi WLAN pertama yang dipublikasikan oleh
IEEE pada tahun 1997. Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di
pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien
WLAN (Wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk
membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya,
maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka
dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu
dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point
(AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di
peruntukkan untuk Access Point tersebut. Standar 802.11 juga menentukan frekuensi
yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan
medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga
jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu:
direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread spectrum (FHSS),
dan infrared.
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management. Standar 802.11
b. 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk
mendefiniskan jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National
Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11
dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih
cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan
channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar
802.11 dan 802.11b.
Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan
Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11
atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz
sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Kelebihan dari standar
802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu
bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon
tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Perbedaan
utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa
pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal
Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI.
Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa
vendor pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat
semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan
802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat
sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar
802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a
merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan.
Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk
mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada
kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
d. 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan
jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan
pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data
berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-
perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift
keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan Wireless
yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g
memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun
masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang
mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah
interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena frekuensi 2,4
e. 802.11n
802.11n merupakan perubahan terbaru yang mengembangkan 802.11 sebelumnya
dengan menambahkan MIMO (multiple input multiple output) dan beberapa fitur lainnya.
IEEE telah menyetujui dan telah di luncurkan dan d publikasikan pada oktober 2009.
Dengan munculnya 802.11n telah disetejui pula oleh para produsen perangkat yang
mendukung teknologi ini. 802.11n bekerja pada dua tipe frekuensi, yaitu 2.4 dan 5 GHz.
Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya yaitu 802.11g, yang memiliki raw data rate
sebesar 54Mbit/s maka ada kenaikan yang sangat significant pada 802.11n. 802.11n dapat
menembus raw data rate hingga 600 Mbit/s dengan lebar channel 40 MHz.
f. 802.11ac
Wireless IEEE 802.11ac adalah standar nirkabel 802.11 yang saat ini sedang
dikembangkan yang akan memberikan throughput yang sangat tinggi pada Wireless
Local Area Network (WLAN) dengan frekuensi operasi di bawah 6 GHz (lazim dikenal
sebagai band 5 GHz). Secara teoritis, spesifikasi ini akan memungkinkan throughput
multi-stasiun WLAN setidaknya 1 Gbps dan throughput link maksimum tunggal minimal
500 Mbps. Hal ini dilakukan dengan memperluas konsep interface udara yang dianut oleh
802.11n, bandwidth RF lebih lebar (sampai 160 MHz), lebih banyak spasial MIMO
stream (hingga 8), MIMO multi-user, dan high-density modulation (hingga 256 QAM).
Pada tanggal 20 Januari 2011, Spesifikasi Perdana Teknis Draft 0.1 telah dikonfirmasi
oleh IEEE 802.11 TGac. Standar penyelesaian diharapkan dalam akhir tahun 2012,
dengan persetujuan akhir 802.11 Working Group pada tahun 2013-an. Menurut
penelitian, perangkat dengan spesifikasi 802.11ac diharapkan menjadi umum pada tahun
2015 dengan diperkirakan sebaran 1 miliar diseluruh dunia. Pada bulan April 2011, belum
ada perangkat konsumen yang menerapkan spesifikasi draft. Diharapkan teknologi selesai
dan siap digunakan pada bulan Desember 2012.
Secara teknis, dengan susunan 3x3 dari antena 802.11ac tersebut dengan
menggunakan saluran 80MHz di dalam ruang bebas interferensi, seharusnya mampu
mengirimkan data lebih dari 1 Gbits/s. Jumlah itu 3x lipat dibanding 802.11n yang
mengirimkan sekitar 300Mbits/s dalam kondisi yang sama. Dan jika menggunakan
saluran 160 MHz, antena ini bisa mendorong hingga 1,2Gbits/s atau sedikit lebih tinggi.
Pada Tabel 15.1 ditunjukan Spesifikasi Wifi beserta kecepatan dan frekuensi band.
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi
Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu
daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam
IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu
mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi
berikut:
1. Channel 1 – 2,412 MHz;
2. Channel 2 – 2,417 MHz;
3. Channel 3 – 2,422 MHz;
4. Channel 4 – 2,427 MHz;
5. Channel 5 – 2,432 MHz;
6. Channel 6 – 2,437 MHz;
7. Channel 7 – 2,442 MHz;
8. Channel 8 – 2,447 MHz;
9. Channel 9 – 2,452 MHz;
10. Channel 10 – 2,457 MHz;
11. Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi
dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area
network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan
sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Pada Gambar 15.1 ditunjukkan penggunaan aplikasi WLAN pada jaringan computer
konvensional.
a. Aplikasi Indoor
Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa
melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget
seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan
HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong
terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan
kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi
pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing
house semacam iPass.
Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga
bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on
demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot
pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on
demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena
suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.
Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila
pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile,
maka diperlukan HotSpot pada beberapa lokasi strategis untuk melayani kebutuhan
tersebut. Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya
notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi.
b. Aplikasi Outdoor
Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas
ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas
tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada
umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang
memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula
hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi
3 – 5 km.
Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti
untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun
secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi
pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal
(seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin
menjangkau segmen pengguna yang lebih luas.
Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong
tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta
RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi
WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada
umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan
kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet
(WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena
biaya yang relatif rendah.
Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di
suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah
berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile
distribution, RT/RW Net juga mengandalkan teknologi WLAN dengan kombinasi produk
eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi
dengan port USB yang tergolong low end product.
Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan
untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung
dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun
digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical.
Kekurangan dari dari mode ini adalah computer tidak bisa berkomunikasi dengan
computer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada
mode ini terbatas pada jarak antara kedua computer tersebut.
Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN yang
lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point pada titik-titik
tertentu untuk memperluas jangkauannya. Sehingga memungkinkan banyak Client dapat
saling terhubung melalui jaringan (Network).
a. Access Point
Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor
cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi.
Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan
dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
c. Mobile/Desktop PC
Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless
LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
d. Antena External
Antena External digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit
sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.
Untuk melakukan komunikasi 2 buah atau lebih pada mode infrastruktur, semua
komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless
adaptor atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi dan Access Point. Berikut adalah
langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya :
a. Terlebih dalulu setting alamat komputer atau laptop menjadi 192.168.1.2 karena
dalam keadaan default TP-Link Wireless Router memiliki alamat 192.168.1.1
sehingga kita mesetting komputer kita dengan alamat berbeda, alamat harus bersifat
unik dalam arti tidak ada device network yang sama alamatnya.
b. Buka browser, kemudian inputkan IP Address (alamat) dari Wireless Router tadi
yaitu 192.168.1.1 ke address bar browser kemudian tekan enter.
c. Masukkan username. Username dan password : admin, maka akan muncul interface
dari Wireless Router TP-Link. (Perlu diingat bahwa wireless router ini akan
dihubungkan dengan modem ADSL, pada umumnya IP Address dari modem adalah
192.168.1.1 sehingga kita harus mengganti IP Address yang berada di wireless router
menjadi 192.168.2.1 dan alamat komputer/laptop diubah menjadi 192.168.2.2
supaya dapat melanjutkan settingan terhadap wireless router). Pilih menu Network
> LAN kemudian isikan alamat seperti diatas dan Subnet Mask : 255.255.255.0
f. Kemudian akan tampil lagi Give Your Network A Name And Choose Scurity
Option, pada tahap ini membuat nama jaringan Ad-Hoc dan keamanannya, dalam
keamanan ada 3 tipe :
No Authentication (Open) adalah membuat jaringan Ad-Hoc langsung
menyambung tanpa kemaanan.
WEP yaitu jaringan Ad-Hoc dengan memberi password untuk bisa tersambung.
WPA-2 Personal yaitu jaringan Ad-Hoc dengan memberi password untuk bisa
tersambung.
g. Sekarang untuk mengkoneksikan laptop client dan mensharing file dari laptop server
Ad-Hoc. Masuk lagi pada Control Panel, dan tampilannya akan seperti ini, yang
menunjukkan Ad-Hoc sudah jadi, dan sekarang mensetting IP Adress dengan
mengklik Wireless Network Connection (PTI).
h. Kemudian akan muncul Wireless Network Connection Status dan di klik Properties,
maka muncul Wireless Network Connection Properties.
i. Setting IP Address dengan mengklik Internet Protocol version 4 (TCP/IPv4), yang
perlu diisi IP Address dan Subnet Mask, untuk default Gateway di kosongkan karena
j. Kemudian setting file sharing supaya bisa share file pada jaringan Ad-Hoc, pada
tahap ini pilih file yang akan di share, setelah itu klik kanan pilih properties dan
masuk pada tab sharing, kemudian klik share, maka akan ada Choose people to share
with, klik tanda pilih everyone dan klik Add, kemudian klik share, terlihat seperti
gambar :
k. Kemudian akan tampil sharing items untuk konfigurasi file-file yang di sharing yang
membutuhkan waktu beberapa detik sesuai ukuran besar kecil file yang ada dalam
folder tersebut, kemudian secara otomatis tampil seperti pada gambar yang
menandakan folder tersebut sudah di share
o. Setelah itu konfigurasi IP Address dengan mengklik Open network and sharing
Center, klik wireless network connection status, kemudian klik properties muncul
wireless connection properties klik dua kali pada internet protokol version
p. Sekarang sudah bisa terkoneksi dan file sharing dari server sudah bisa di ambil dari
folder yang di share oleh netbook/laptop server, dengan tahap klik file explorer atau
klik start dan klik Computer, selanjutnya akan tampil file explorer, dan pada bagian
kiri klik network maka di sebelah kanan akan muncul netbook/laptop yang
terhubung, kemudian klik netbook/laptop server disitu akan muncul folder yang di
share tadi.
q. Dengan jaringan Ad-Hoc bisa untuk menjalankan game yang mendukung
multiplayer menggunakan LAN, jadi bisa memainkan permainan bersama dalam
permainan di jaringan Ad-Hoc.