Anda di halaman 1dari 20

Bab 15

Wireless Network (WLAN)

A. TUJUAN
1. Memahami konsep wireless network dan implementasinya.
2. Memahami dan mampu melakukan installasi dan konfigurasi peralatan wireless.
3. Memahami dan mampu melakukan koneksi infrastruktur dan adhoc dalam
jaringan wireless.

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian WLAN
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal
Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE
802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang
dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai
dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi
ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini
lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang
dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal
dengan hotspot) terdekat.
Jadi, wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer
dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada
dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media
jalur lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media
lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio / udara. Penerapan
dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau
mobile communication seperti handphone.

Wireless Network (WLAN) | 1


2. Standarisasi Wireless LAN
Setiap perangkat keras yang berhubungan dengan komputer dan teknologi selalu
mengacu pada suatu standar. Begitu juga dengan Wireless LAN. Ada beberapa organisasi
yang telah menetapkan standard Wireless LAN diantaranya yaitu Federal
Communication Commission (FCC),Institute of Electrical and Electronic Engineers
(IEEE), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA), dan European
Telecommunications Standards Institute (ETSI). Namun standar Wireless yang paling
sering digunakan adalah standar dari IEEE. IEEE merupakan organisasi pembuat
standarisasi untuk hampir semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi di
Amerika Serikat. IEEE menciptakan standar dengan aturan yang dibuat FCC. IEEE telah
menetapkan berbagai standar teknologi seperti IEEE 802.3 untuk ethernet dan 802.11
untuk Wireless LAN. Salah satu tugas IEEE adalah mengembangkan standar untuk
Wireless LAN dengan mengacu pada peraturan yang dikeluarkan FCC. Spesifikasi yang
digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering disebut dengan
WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses data. Berikut
ini adalah standart IEEE yang pernah dikeluarkan untuk Wireless LAN :

a. 802.11
Standar 802.11 merupakan standarisasi WLAN pertama yang dipublikasikan oleh
IEEE pada tahun 1997. Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di
pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien
WLAN (Wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk
membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya,
maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka
dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu
dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point
(AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di
peruntukkan untuk Access Point tersebut. Standar 802.11 juga menentukan frekuensi
yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan
medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga
jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu:
direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread spectrum (FHSS),
dan infrared.
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management. Standar 802.11

Wireless Network (WLAN) | 2


membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi
satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter.

b. 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk
mendefiniskan jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National
Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11
dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih
cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan
channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar
802.11 dan 802.11b.
Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan
Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11
atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz
sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Kelebihan dari standar
802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu
bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon
tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Perbedaan
utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa
pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal
Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI.
Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa
vendor pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat
semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan
802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat
sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar
802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a
merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan.
Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk
mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada
kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.

Wireless Network (WLAN) | 3


c. 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar
802.11. Standar ini dipublikasikan pada tahun 1999. 802.11b merupakan pengembangan
dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi 802.11b digunakan untuk
mendefinisikan jaringan Wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang
menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan
berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1
Mbos atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga
kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar 802.11b hanya berkonsentrasi pada lapisan fisik dan MAC (Media Access
Control). Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar
maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jika di hubungkan
secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi
dengan jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel). Standar 802.11b hanya menekankan
pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode
untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi
satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan
(collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP
(wired equivalent protocol).

d. 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan
jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan
pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data
berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-
perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift
keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan Wireless
yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g
memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun
masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang
mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah
interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena frekuensi 2,4

Wireless Network (WLAN) | 4


GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat
berbasis Wirelesslainnya.

e. 802.11n
802.11n merupakan perubahan terbaru yang mengembangkan 802.11 sebelumnya
dengan menambahkan MIMO (multiple input multiple output) dan beberapa fitur lainnya.
IEEE telah menyetujui dan telah di luncurkan dan d publikasikan pada oktober 2009.
Dengan munculnya 802.11n telah disetejui pula oleh para produsen perangkat yang
mendukung teknologi ini. 802.11n bekerja pada dua tipe frekuensi, yaitu 2.4 dan 5 GHz.
Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya yaitu 802.11g, yang memiliki raw data rate
sebesar 54Mbit/s maka ada kenaikan yang sangat significant pada 802.11n. 802.11n dapat
menembus raw data rate hingga 600 Mbit/s dengan lebar channel 40 MHz.

f. 802.11ac
Wireless IEEE 802.11ac adalah standar nirkabel 802.11 yang saat ini sedang
dikembangkan yang akan memberikan throughput yang sangat tinggi pada Wireless
Local Area Network (WLAN) dengan frekuensi operasi di bawah 6 GHz (lazim dikenal
sebagai band 5 GHz). Secara teoritis, spesifikasi ini akan memungkinkan throughput
multi-stasiun WLAN setidaknya 1 Gbps dan throughput link maksimum tunggal minimal
500 Mbps. Hal ini dilakukan dengan memperluas konsep interface udara yang dianut oleh
802.11n, bandwidth RF lebih lebar (sampai 160 MHz), lebih banyak spasial MIMO
stream (hingga 8), MIMO multi-user, dan high-density modulation (hingga 256 QAM).
Pada tanggal 20 Januari 2011, Spesifikasi Perdana Teknis Draft 0.1 telah dikonfirmasi
oleh IEEE 802.11 TGac. Standar penyelesaian diharapkan dalam akhir tahun 2012,
dengan persetujuan akhir 802.11 Working Group pada tahun 2013-an. Menurut
penelitian, perangkat dengan spesifikasi 802.11ac diharapkan menjadi umum pada tahun
2015 dengan diperkirakan sebaran 1 miliar diseluruh dunia. Pada bulan April 2011, belum
ada perangkat konsumen yang menerapkan spesifikasi draft. Diharapkan teknologi selesai
dan siap digunakan pada bulan Desember 2012.
Secara teknis, dengan susunan 3x3 dari antena 802.11ac tersebut dengan
menggunakan saluran 80MHz di dalam ruang bebas interferensi, seharusnya mampu
mengirimkan data lebih dari 1 Gbits/s. Jumlah itu 3x lipat dibanding 802.11n yang
mengirimkan sekitar 300Mbits/s dalam kondisi yang sama. Dan jika menggunakan
saluran 160 MHz, antena ini bisa mendorong hingga 1,2Gbits/s atau sedikit lebih tinggi.

Wireless Network (WLAN) | 5


Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok dengan
802.11b 11 Mb/s 2,4 GHz B
802.11a 54 Mb/s 5 GHz A
802.11g 54 Mb/s 2,4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2,4 GHz b, g, n
Tabel 15.1 Spesifikasi Wifi

Pada Tabel 15.1 ditunjukan Spesifikasi Wifi beserta kecepatan dan frekuensi band.

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi
Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu
daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam
IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu
mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi
berikut:
1. Channel 1 – 2,412 MHz;
2. Channel 2 – 2,417 MHz;
3. Channel 3 – 2,422 MHz;
4. Channel 4 – 2,427 MHz;
5. Channel 5 – 2,432 MHz;
6. Channel 6 – 2,437 MHz;
7. Channel 7 – 2,442 MHz;
8. Channel 8 – 2,447 MHz;
9. Channel 9 – 2,452 MHz;
10. Channel 10 – 2,457 MHz;
11. Channel 11 – 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi
dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area
network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan
sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Wireless Network (WLAN) | 6


Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur
Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers
(IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga
di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat
WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM
(Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis
802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max,
yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat –khususnya di kalangan komunitas Internet–
menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan
akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara
bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

3. Aplikasi Wireless LAN


Aplikasi wireless digunakan untuk menggantikan kabel UTP pada jaringan
komputer konvensional menggunakan Wireless Local Area Network (WLAN).

Gambar 15.1 Aplikasi WLAN

Pada Gambar 15.1 ditunjukkan penggunaan aplikasi WLAN pada jaringan computer
konvensional.

Wireless Network (WLAN) | 7


Aplikasi wireless juga digunakan dalam telekomunikasi dapat menggantikan peran
kabel pada pesawat telepon PSTN dirumah anda sudah tidak asing dengan kata GSM,
CDMA, GPRS, EDGE, WCDMA, atau HSDPA pada ponsel atau PDA.

Gambar 15.2 Aplikasi WLAN di Telekomunikasi

Pada Gambar 15.2 ditunjukkan penggunaan aplikasi WLAN di Telekomunikasi.

a. Aplikasi Indoor
Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa
melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget
seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan
HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong
terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan
kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi
pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing
house semacam iPass.
Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga
bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on
demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot
pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on
demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena
suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.
Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila
pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile,
maka diperlukan HotSpot pada beberapa lokasi strategis untuk melayani kebutuhan
tersebut. Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya
notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi.

Wireless Network (WLAN) | 8


Apabila pengguna jenis ini masih tetap menggunakan kabel, maka mobilitasnya akan
terhambat.

b. Aplikasi Outdoor
Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas
ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas
tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada
umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang
memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula
hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi
3 – 5 km.
Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti
untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun
secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi
pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal
(seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin
menjangkau segmen pengguna yang lebih luas.
Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong
tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta
RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi
WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada
umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan
kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet
(WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena
biaya yang relatif rendah.
Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di
suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah
berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile
distribution, RT/RW Net juga mengandalkan teknologi WLAN dengan kombinasi produk
eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi
dengan port USB yang tergolong low end product.
Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan
untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung
dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun
digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical.

Wireless Network (WLAN) | 9


Dari segi aplikasi private, pengguna WLAN yang cukup menonjol dalam hal jumlah
adalah komunitas pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda). Pemanfaatan teknologi
WLAN diyakini mampu mereduksi biaya rutin jaringan lokal close user group yang
selama ini dilayani oleh operator telekomunikasi dengan beban charging berdasarkan
durasi waktu atau flat bulanan hanya untuk sewa trunk atau pipa (media) akses saja.
Dengan WLAN yang bebas lisensi dan biaya abonemen, dana operasional bisa dialihkan
untuk meningkatkan kualitas content aplikasi E-Learning maupun E-Goverment.

4. Mode Operator Wireless LAN


Wireless Local Area Network sebenarnya hamper sama dengan jaringan LAN, akan
tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan
jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang
menunjukkan identitas dari wireless devive.
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya terbagi ke
dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan infrastruktur.
Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah
access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Add Hock adalah sambungan
komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop dengan menggunakan
media wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan hubungan komunikasi point
to multi point pada jaringan LAN konvensional. Masing-masing PC atau Laptop yang
akan dihubungkan dengan mode add hock ini harus mempunyai SSID sebagai identitas
dari PC yang akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya. Penggunaan kedua
mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan
jaringan berkabel.

a. Mode Ad-Hoc Atau Jaringan Peer To Peer


Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara
langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Pada komunikasi Add hoc, tidak
memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan. Masing-masing host hanya
harus memiliki transceiver serta receiver wireless untuk bisa berkomunikasi secara
langsung.
Jaringan wireless Ad Hoc dapat juga dikatakan sebagai desentraslisasi jaringan
wireless merupakan bentuk komunikasi jaringan wireless yang paling sederhana.

Wireless Network (WLAN) | 10


Gambar 15.3 Mode Operator Ad-Hoc

Kekurangan dari dari mode ini adalah computer tidak bisa berkomunikasi dengan
computer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada
mode ini terbatas pada jarak antara kedua computer tersebut.

b. Jaringan Server Based Atau Wireless Infrastruktur


Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi
printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode yang kedua,
yaitu mode infrastruktur. Mode infrastruktur adalah dimana jaringan ini diperlukan
sebuah access point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless.
Keberadaan access point dimaksudkan untuk mentransmisikan data pada PC untuk
jangkauan tertentu pada suatu area/wilayah.

Gambar 15.4 Mode Operator Infrastruktur

Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN yang
lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point pada titik-titik
tertentu untuk memperluas jangkauannya. Sehingga memungkinkan banyak Client dapat
saling terhubung melalui jaringan (Network).

Wireless Network (WLAN) | 11


5. Komponen pada WLAN
Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat
komponen utama yang harus disediakan, yaitu :

Gambar 15.5 Komponen Wireless Network

a. Access Point
Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor
cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi.
Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan
dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.

b. Wireless LAN Interface


Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop.
Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan
pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas
dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor
USB.

c. Mobile/Desktop PC
Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless
LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.

d. Antena External
Antena External digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit
sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.

Wireless Network (WLAN) | 12


C. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Konfigurasi WLAN Mode Infrastruktur

Gambar 15.6 Setting Jaringan Infrastruktur.

Untuk melakukan komunikasi 2 buah atau lebih pada mode infrastruktur, semua
komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless
adaptor atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi dan Access Point. Berikut adalah
langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya :
a. Terlebih dalulu setting alamat komputer atau laptop menjadi 192.168.1.2 karena
dalam keadaan default TP-Link Wireless Router memiliki alamat 192.168.1.1
sehingga kita mesetting komputer kita dengan alamat berbeda, alamat harus bersifat
unik dalam arti tidak ada device network yang sama alamatnya.
b. Buka browser, kemudian inputkan IP Address (alamat) dari Wireless Router tadi
yaitu 192.168.1.1 ke address bar browser kemudian tekan enter.

Gambar 15.7 Menginputkan IP Adress ke Browser.

c. Masukkan username. Username dan password : admin, maka akan muncul interface
dari Wireless Router TP-Link. (Perlu diingat bahwa wireless router ini akan
dihubungkan dengan modem ADSL, pada umumnya IP Address dari modem adalah
192.168.1.1 sehingga kita harus mengganti IP Address yang berada di wireless router
menjadi 192.168.2.1 dan alamat komputer/laptop diubah menjadi 192.168.2.2
supaya dapat melanjutkan settingan terhadap wireless router). Pilih menu Network
> LAN kemudian isikan alamat seperti diatas dan Subnet Mask : 255.255.255.0

Wireless Network (WLAN) | 13


Gambar 15.8 Masukkan IP Adress dan Subnet Mask.
d. Restart Wireless Router TP-Link dengan memilih menu System Tools > Reboot
kemudian tunggu beberapa saat dan akan masuk ke sistem Wireless router TP-Link
seperti langkah awal.
e. Setelah masuk ke interface administrator, pilih menu Quick Set Up kemudian klik
Next dan isikan settingan sebagai berikut :

Gambar 15.9 Setingan Menu Quick Set Up.

 Wireless Radio : Enable


 SSID : TP_Link_DE3896 (bisa diisi sesuai dengan nama host yang diinginkan)
 Region : Indonesia
 Channel : 6 (sesuaikan channel yang belum dipergunakan disekitar hotspot)
 Mode : 54Mbps (802.11g)
 Next

Wireless Network (WLAN) | 14


f. Selanjutnya adalah setting Gateway dan DNS dengan memilih menu Network >
WAN (sesuaikan dengan modem ADSL).
 Klik Renew pada bagian Gateway dan isikan IP Address modem yaitu
192.168.1.1
 Check list bagian Use These DNS Server isikan DNS Server di wilayah yang
terdekat, misalnya untuk Indonesia Timur gunakan Primary DNS :
203.130.193.74 dan Secondary DNS : 203.130.196.155
 Save untuk menyimpan hasil settingan.
g. Langkah selanjutnya adalah setting security wireless router agar orang yang
berhaklah yang dapat menggunakan koneksi, pilih menu Wireless > Wireless
Setting :

Gambar 15.10 Setting Security Wireless Router.

 Beri tanda centang Enable Wireless Security


 Security Type : WEP
 Security Option : Automatic
 WEP Key Format : Hexadecimal
 Key1 : 1234567890 (bias diganti); Key Type : 64 bit
h. Langkah terakhir yaitu menyetting DHCP server agar client secara otomatis
mendapatkan IP Address sendiri, yaitu pilih menu DHCP > DHCP Setting
kemudian isikan range IP Address (sesuaikan beberapa komputer/laptop yang akan
terhubung) misalnya start IP Address : 192.168.2.2 dan End IP Address :
192.168.2.10 berarti IP Address yang digunakan oleh client baik terhubung
menggunakan wifi atai kabel akan menempati alamat 2 sampai dengan 10.
i. Save dan Reboot untuk Wireless Router TP-Link dan siap untuk digunakan.
Selanjutnya koneksikan Wireless Router TP-Link dengan Modem ADSL agar dapat
menikmati layanan internet gratis.

Wireless Network (WLAN) | 15


2. Konfigurasi WLAN Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc adalah jaringan Wireless tanpa menggunakan Access Point dan hanya
menggunakan WifiAdapter atau Wifi internal pada laptop. Ad-Hoc sering digunakan
untuk sharingfile via Wifi jika tidak terdapat kabel untuk media jaringan.
Langkah-langkah konfigurasi Ad-Hoc :
a. Perangkat yang tersedia 2 buah netbook/laptop (lebih dari 2 juga bisa), dan hidupkan
netbook tersebut.
b. Kemudian klik tombol Start pilih Control Panel, kemudian klik Network And
Sharing Center.
c. Steleah itu saatnya untuk mensetting ad-hoc, klik Set Up A New Connection Or
Network yang berada di bawah Change Your Networking Settings.
d. Selanjutnya akan muncul tampilan yang ada tulisan Choose A Connection Option,
kemudian pilih Set Up A Wireless Ad-Hoc (Computer-To-Computer) Network dan
klik Next.
e. Kemudian akan muncul tampilan Set Up A Wireless Ad-Hoc Network klik Next.

Gambar 15.11 Set Up A Wireless Ad-Hoc Network.

f. Kemudian akan tampil lagi Give Your Network A Name And Choose Scurity
Option, pada tahap ini membuat nama jaringan Ad-Hoc dan keamanannya, dalam
keamanan ada 3 tipe :
 No Authentication (Open) adalah membuat jaringan Ad-Hoc langsung
menyambung tanpa kemaanan.
 WEP yaitu jaringan Ad-Hoc dengan memberi password untuk bisa tersambung.
 WPA-2 Personal yaitu jaringan Ad-Hoc dengan memberi password untuk bisa
tersambung.

Wireless Network (WLAN) | 16


Dan kita mengunakan No Authentication (Open), Setelah itu check list Save This
Network untuk menyimpan jaringan Ad-Hoc pada laptop atau tidak di check list dan
itu hanya dapat digunakan sekali dan akan hilang jika sudah tidak di gunakan lagi,
kemudian klik Next. Tunggu beberapa saat kemudian akan muncul tampilan
Network is ready to use, dan klik close.

Gambar 15.12 Memberikan Nama Jaringan dan Keamanan.

g. Sekarang untuk mengkoneksikan laptop client dan mensharing file dari laptop server
Ad-Hoc. Masuk lagi pada Control Panel, dan tampilannya akan seperti ini, yang
menunjukkan Ad-Hoc sudah jadi, dan sekarang mensetting IP Adress dengan
mengklik Wireless Network Connection (PTI).

Gambar 15.13 Klik Wireless Network Connection.

h. Kemudian akan muncul Wireless Network Connection Status dan di klik Properties,
maka muncul Wireless Network Connection Properties.
i. Setting IP Address dengan mengklik Internet Protocol version 4 (TCP/IPv4), yang
perlu diisi IP Address dan Subnet Mask, untuk default Gateway di kosongkan karena

Wireless Network (WLAN) | 17


tidak terkoneksi ke internet, IP Address yang di gunakan adalah tipe C (contoh:
198.162.1.1), untuk DNS server itu hanya buku alamat saat masuk ke internet dan
menfilter alamat web, kemudian klik ok, klik ok lagi pada wireless network
connection properties, kemudian close pada wireless network connection status.

Gambar 15.14 Mengisikan IP Address.

j. Kemudian setting file sharing supaya bisa share file pada jaringan Ad-Hoc, pada
tahap ini pilih file yang akan di share, setelah itu klik kanan pilih properties dan
masuk pada tab sharing, kemudian klik share, maka akan ada Choose people to share
with, klik tanda pilih everyone dan klik Add, kemudian klik share, terlihat seperti
gambar :

Gambar 15.15 Setting File Sharing.

k. Kemudian akan tampil sharing items untuk konfigurasi file-file yang di sharing yang
membutuhkan waktu beberapa detik sesuai ukuran besar kecil file yang ada dalam
folder tersebut, kemudian secara otomatis tampil seperti pada gambar yang
menandakan folder tersebut sudah di share

Wireless Network (WLAN) | 18


Gambar 15.16 Folder sudah di share.
l. Kemudian setting file sharing agar laptop lain bisa mengambil dan mengirim file
tanpa keamanan, dengan masuk ke Control Panel dan klik Change advanced sharing
settings.
m. Kemudian pada Network Discovery pilih turn on, file and printer sharing pilih turn
on, public folder sharing di turn on, kemudian pada password protected sharing di
turn off, dan selesai untuk tahap share file.
n. Langkah selanjutnya setting pada netbook/laptop client agar bisa terkoneksi ke
server, pada bagian Network di sebelah kanan bawah desktop di server di klik dan
klik connect.

Gambar15.17 Setting Laptop Client.

o. Setelah itu konfigurasi IP Address dengan mengklik Open network and sharing
Center, klik wireless network connection status, kemudian klik properties muncul
wireless connection properties klik dua kali pada internet protokol version

Wireless Network (WLAN) | 19


4(TCP/IPv4) maka akan muncul setting IP Address, masukkan IP Address sesuai
ipserver kecuali pada angka paling belakang (contoh: 198.168.1.(diisi terserah
kecuali 1), kemudian klik OK, klik ok lagi pada wireless network connection
properties, kemudian close pada wireless network connection status.

Gambar 15.18 Konfigurasi IP Address Laptop Client.

p. Sekarang sudah bisa terkoneksi dan file sharing dari server sudah bisa di ambil dari
folder yang di share oleh netbook/laptop server, dengan tahap klik file explorer atau
klik start dan klik Computer, selanjutnya akan tampil file explorer, dan pada bagian
kiri klik network maka di sebelah kanan akan muncul netbook/laptop yang
terhubung, kemudian klik netbook/laptop server disitu akan muncul folder yang di
share tadi.
q. Dengan jaringan Ad-Hoc bisa untuk menjalankan game yang mendukung
multiplayer menggunakan LAN, jadi bisa memainkan permainan bersama dalam
permainan di jaringan Ad-Hoc.

Wireless Network (WLAN) | 20

Anda mungkin juga menyukai