Divisi:IM
Region:Bekasi
Tema:Nusantara
Dalam bisnis mungkin hal yang paling di kedepan kan oleh para pembisnis ialah
bagaimana mereka membangun bisnis mereka dengan baik dengan cara menyiapkan
sumber daya manusia yang unggul,selain itu juga memilih sumber bahan baku yang
berkualitas,dll.tetapi yang sering dilupakan oleh para pembisnis ialah soal budaya yang
ada di sekitarnya. Dalam berbisnis pastinya kita akan melakukan kerja sama dengan
perusahaan lain baik itu lokal maupun internasional. Dalam kerja sama ini pastinya akan
ada unsur budaya di dalamnya baik itu bahasa maupun kebiasaan yang ada di daerah
masing-masing. Hal ini sering menjadi hambatan bagi para pengusaha-pengusaha yang
ingin usahanya sukses.
Karena sering dilupakan tersebut maka sering terjadi yang namanya kesalahan
pemahaman dan interpretasi yang dapat menyebabkan masalah bagi bisnis mereka
sendiri. Berdasarkan data yang diberikan oleh Berry pada tahun 1993, ia memperkirakan
sekitar 30%-50% manajer internasional gagal karena mereka tidak dapat menyesuaikan
diri dengan budaya yang berbeda. Oleh sebab itu sangat lah penting dan strategis budaya
tersebut dalam bisnis.
Fenomena yang menarik dari budaya bisnis indonesia adalah munculnya kecenderungan
yang bersifat paradoksal dari para pelaku bisnis Indonesia dalam mensikapi dan
menghadapi arena permainan bisnis yang semakin mengglobal. Paradoks itu ditandai
oleh tingginya daya akomodasi terhadap perbedaan budaya di satu pihak, dan sifat untuk
cenderung menolak perubahan di lain pihak. Kondisi ini nampaknya lebih dipengaruhi
oleh nilai-nilai budaya Indonesia yang bernuansa tenggang rasa/kompromis sekaligus
sikap kehati-hatian yang tinggi.
Oleh sebab itu harus dirubah sifat paradoksal tersebut yang dimiliki oleh para pembisnis
di Indonesia. Menurut Edi Prasetyo Nugroho:”yang perlu dibenahi dalam konteks
behavioral aspect pelaku bisnis Indonesia adalah konsideran ruang dan waktu yang
menjadi basis orientasi pelaku bisnis indonesia dalam mempertahankan dan
mengembangkan usahanya. Kecenderungan yang hidup dalam aspek keperilakuan
tersebut antara lain berupa terlalu mudahnya pelaku bisnis kita terkena shortsighted-
syndrome atas ruang budayanya sehingga mudah sekali mewarisi nilai budaya 'lama'
yang kadang-kadang sudah tidak tepat dengan tantangan jamannya.
Referensi