Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

“PENERAPAN MATRIKS DALAM EKONOMI”

Disusun Oleh :
Laila Erra Fazira Br Tamba (7213510020)

Futri Wahyuni (7213510025)

Muthiah Balqis Lubis (7213510036)

Adzra Nabilanasywa (7213510039)

Dosen Pengampu :

Randeska Manullang,SE.,M.SI.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Pertama sekali, puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat danrahmat yang telah di berikan sehingga kami masi di perkenankan untuk
menyelesaikan TugasRekayasa Ide (TRI) ini sesuai dengan harapan kami.

Selanjutnya, saya juga berterima kasih kepada Ibuk Noni Rozaini,SP,M.Si.Dr selaku dosen
pengampu kami yang banyak memberikan bimbingan dan saran serta pengarahan
terkaitdengan pembuatan TRI ini. Tugas ini saya sajikan secara sederhana sesuai
dengankemampuan yang saya miliki. Saya menyadari bahwa TRI saya ini masi jauh dari
katasempurna, untuk itu kami meminta maaf terlebih dahulu apabila dalam tugas ini
masiterdapat kekurangan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yangmembangun dari
para pembaca untuk penyempurnaan TRI ini.

Atas kesempatan yang sudah diberikan, akhir kata saya ucapkan terimakasih. Semoga TRI ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, khususnya bagi pembaca di masa sekarang
maupun di masa yang akan datang.

Medan,30 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................
1.4 MANFAAT PENELITIAN...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

KESIMPULAN..................................................................................................................

SARAN...............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Matriks dan vektor merupakan hasil penemuan penting dalam matematika.Keduanya


merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem persamaan linier. Oleh karenanya aljabar
matriks dan aljabar vektor sering juga disebut dengan istilah aljabar linier.Matriks dapat
digunakan untuk merumuskan berbagai masalah termasuk masalah-masalah bisnis dan
ekonomi secara singkat dan jelas, untuk kemudian memecahkannyadengan cara yang singkat
dan mudah. Matriks sering merupakan tabel-tabel datanumerik yang diperoleh melalui
pengamatan fisik, tetapi dapat juga muncul dalamberbagai macam konteks matematis. Salah
satu perkembangan menarik dari penerapan matriks aljabar dalam bidangekonomi adalah
analisis masukan-keluran atau analisis masukan keluaran yang diperkenalkanpertama kali
pada tahun 1936 oleh Wamssily W. Leontief. Analisis masukan-keluaransuatu suatu model
matriks untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kaitmengait antar sektor
ekonomi. Model ini lazim digunakan untuk menganalisis perekonomiansecara makro,
nasional ataupun regional. Analisis masukan-keluaran bertolak dari anggapan bahwa suatu
sistemperekonomian terdiri atas sektor-sektor yang saling berkaitan. Masing-masing
sektormenggunakan keluaran dari sektor lain sebagai masukan bagi keluaran yang akanyang
dihasilkannnya, kemudian keluaran yang dihasilkannnya merupakan masukan pula bagisektor
lain, terdapat pula keluaran dari suatu sektor yang menjadi masukan bagi sektor itusendiri dan
sebagai barang konsumsi bagi pemakai akhir.Begitu pula dengan vektor, penerapan vektor
sering digunakan pada bidangekonomi yang akan dijelaskan pada materi pembahasan.

1.2Masalah Rumusan

Bagaimana penerapan matriks itu dalam bidang ekonomi ,Bagaimana penerapan vektor
dalam bidang ekonomi,Bagaimana Penerapan Determinan dalam bidang ekonomi.

1.3Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui bagaimana penerapan Matriks dalam bidang ekonomi

2.Untuk mengetahui bagaimana penerapan Aljabar Vektor dalam bidang ekonomi

3.Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Determinan dalam bidang ekonomi

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI MEDAN:

A)Sebagai bahan bacaan,referensi dan informasi untuk mengetahui rekomendasi laporan


yang mudah untuk mahasiswa Universitas Negeri Medan.
B)Sebagai ilmu pengetahuan bagi mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI MEDAN dalam
mempelajari matriks dalam ekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

Penggunaan matematika sangat mendukung kemajuan teori ekonomi. Analisis ekonomi saat
ini semakin spesipik, akurat dan efisien. Asumsi-asumsi ekonomi yang abstrak, yang
membutuhkan berlembar-lembar kertas, dengan model matematika dapat dijelaskan secara
eksplisit dengan menjabarkan beberapa persamaan saja. Tidak mengherankan bila dewasa ini
penggunaan matematika dalam analisis ekonomi semakin intensif digunakan. Berbeda
dengan matematika murni, yang menggunakan simbol-simbol yang umum digunakan yaitu x,
y, z, simbol-simbol dalam matematika ekonomi dan bisnis sesuai dengan variabel
ekonominya, misalnya harga = P (price), biaya = C (cost), kuantitas = Q (jumlah), tabungan =
S (tabungan) dan lain sebagainya. Matriks merupakan salah satu konsep matematika yang
digunakan dalam bidang ekonomi. Salah satu perkembangan yang menarik dari penerapan
matriks aljabar dalam bidang ekonomi adalah analisis masukan–keluaran (input–output
analysis), yang telah diperkenalkan dan dikembangkan pertama kali pada tahun 1936 oleh
Wassily W. Leontief dari Harvard University. Analisis masukan–keluaran merupakan suatu
model matematika untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar
sektor atau kegiatan ekonomi. Model ini diterapkan untuk dapat menganalisis sistem
perekonomian secara makro, nasional atau regional. Analisis masukan–keluaran bertolak dari
anggapan bahwa suatu sistem perekonomian terdiri atas sektor-sektor yang saling berkaitan,
masing-masing sektor menggunakan keluaran dari sektor lain sebagai masukan bagi keluaran
yang akan dihasilkannya, kemudian keluaran yang dihasilkan merupakan masukan pula bagi
sektor lain. Sudah barang tentu, selain menjadi masukan bagi sektor lain, terdapat pula
keluaran dari sesuatu sektor yang menjadi masukan bagi sektor itu sendiri dan sebagai barang
konsumsi bagi pemakai akhir. Dengan demikian apabila suatu data input-output dari berbagai
sektor yang dikumpulkan dan ditabelkan maka akan diperoleh tabel yang berbentuk matriks,
dan tabel tersebut dalam menganalisis input-output kejadian tabel transaksi. Langkah awal
dalam menganalisis masukan-keluaran adalah menyusun suatu tabel yang berisi matriks-
matriks transaksi atau masukan-keluaran. Dari tabel matriks transaksi tersebut akan diperoleh
sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan masukan-keluaran antarsektor. Nilai
setiap unsur dalam matriks transaksi akan menghasilakan suatu rasio yang cocok untuk
teknologi. Jika semua koefisien teknologi yang ada dihitung dan hasil-hasilnya disajikan
dalam suatu matriks, maka diperoleh sebuah matriks teknologi. Jika ditulis secara ringkas
dengan notasi matriks, hasil dari matriks transaksi adalah : U dan X masing-masing adalah
vektor-kolom permintaan akhir dan vektor-kolom secara output, I adalah matriks satuan,
sedangkan A adalah matriks teknologi yang dibentuk berdasarkan matriks transaksi. Jika
matriks I – Sebuah nonsingular, yakni jika , maka ia akan memiliki balikan. Dalam hal ini U
= (I – A) X dapat ditulis Ini berarti bahwa jika matriks A dan vektor U diketahui, maka
vektor X dapat dicari secara langsung menurut rumus perkalian matriks. Dengan kata lain
jika masing-masing koefisien masukan antar sektor dan permintaan akhir untuk setiap sektor
diketahui datanya, maka dapatlah dihitung keluaran total dari masing-masing sektor. Lebih
lanjut, dengan dapat dihitungnya keluaran total sektoral akan dapat pula dihitung keluaran
total nasional (GDP atau GNP).

Langkah awal dalam analisis input-output adalah diperlukan 3 macam matriks utama yaitu
matriks transaksi matriks-matriks koefisien teknis dan matriks koefisien total. Seiring dengan
pesatnya perkembangan. M1 Koefisien input aij adalah suatu rasio yang menjelaskan jumlah
output sektor I yang diperlukan sebagai input untuk menghasilkan satu unit.Matriks Matriks
adalah susunan bilangan-bilangan yang terdiri atas baris-baris dan kolom-kolom.Industri
yang harus diproduksi dalam suatu perekonomian agar supaya dapat memenuhi total
permintaan terhadap produk secara pasti.Matriks banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan matematika misalnya dalam menemukan solusi masalah persamaan
linear transformasi linear yakni bentuk umum dari fungsi linear contohnya rotasi dalam 3
dimensi. Analisis ekonomi saat ini semakin spesipik akurat dan efisien. Matriks ini jika
dimanfaatkan dengan baik dengan penerapan contoh matriks dalam kehidupan sehari-hari
maka fungsi matriks akan terpenuhi dan memberikan suatu manfaat tersendiri bagi yang
menggunakannya bahkan bagi menata kehidupan masyarakat yang jauh lebihbaikAplikasi
matriks dalam kehidupan sehari-hari.Matriks merupakan salah satu konsep matematika yang
digunakan dalam bidang ekonomi. Matriks Matriks Transaksi Matriks Teknologi Penggunaan
matematika terbukti sangat menunjang kemajuan teori ekonomi.

Jenis-jenis Matriks

Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang berukuran n x

Matriks Baris adalah Matriks yang terdiri atas satu baris dan memuat n elemen.

Matriks Kolom adalah Matriks yang terdiri atas satu kolom dan memuat m elemen.

Image result for MATRIKSSifat-sifat dari matriks nol :

* A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0

* A×0=0, begitu juga 0*A=0.

Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya
adalah nol. Dinotasikan sebagai D.

Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama

Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai
1.Sifat-sifat matriks identitas :

A*I=A
I*A=A

Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya
bernilai nol.Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol.

Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Apabila A dan B merupakan dua matriks yang ukurannya sama, maka hasil penjumlahan (A
+ B) adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang
seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.

Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat ditambahkan.

A dan B adalah suatu dua matriks yang ukurannya sama, maka A-B adalah matriks yang
diperoleh dengan mengurangkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian dalam kedua
matriks tersebut.

Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat dikurangkan.

Perkalian Matriks

a. Perkalian Matriks Dengan Skalar

Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij) maka matriks kA=(kaij) adalah suatu
matriks yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k.

Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks.

[C]=k[A]=[A]k

Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :

k(B+C) = kB + kC

k(B-C) = kB-kC

(k1+k2)C = k1C + k2C

(k1-k2)C = k1C – k2C

(k1.k2)C = k1(k2C)

b. Perkalian Matriks

Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak bersifat komutatif.

Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan jumlah
banyaknya baris matriks kedua.
Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp maka hasil dari perkalian A*B
adalah suatu matriks C=(cij ) berukuran mxp

hukum perkalian matriks :

1. A(BC) = (AB)C

2.A(B+C) = AB+AC

3.(B+C)A = BA+CA

4.A(B-C) = AB-AC

5.(B-C)A = BA-CA

6.AI = IA = A

Invers Matriks 2×2

Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki nilai determinan

Nilai determinan dari suatu matriks merupakan suatu skalar.

Fungsi determinan dinyatakan oleh det (A)

Jumlah det(A) disebut determinan A

det(A) sering dinotasikan |A|

Determinan Matriks ordo 2 x 2 :

Nilai determinan suatu matriks ordo 2 x 2 adalah hasil kali elemen-elemen diagonal utama
dikurangi hasil kali elemen pada diagonal kedua.

Misalkan diketahui matriks A berordo 2 x 2, Determinan A adalah Det A = ad-bc

Pada matriks 3×3 cara menghitung nilai determinannya adalah menggunakan Metode Sarrus

Metode Sarrus hanya untuk matriks berdimensi 3x3.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan tentang matriks maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau
persegi panjang yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom. Jenis-jenis matriks yaitu:
matriks baris, matriks kolom ataumatriks lajur, matriks persegi atau matriks bujur sangkar,
matriks segitiga, matriks diagonal dan matriks identitas.

Matriks A dan matriks B dikatakan sama, jika dan hanya jika ordo matriks A dan ordo
matriks B sama dan elemen-elemen yang seletak pada matriks A dan matriks B mempunyai
nilai yang sama.

Sifat-sifat penjumlahan matriks yang berordo sama, yaitu: bersifat komutatif, bersifat
asosiatif, terdapat sebuah matriks identitas, yaitu matriks 0 yang bersifat: A + 0 = 0 + A =A,
dan semua matriks A mempunyai lawan atau negatif -A yang bersifat: A +(-A)=0.

SARAN

pada tugas akhir ini, penulis menghitung determinan dari matriks 33. Disarankan bagi
pembaca yang tertarik agar dapat mengembangkan penelitian ini

dengan menggunakan matriks yang berukuran lebih besar dari 33 atau n  3.
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Ketut. “Invers Matriks Pita Toeplitz dengan Metode Jacobi,” Skripsi.

FMIPA, Matematika. Universitas Airlangga, Surabaya. 1998.

Anton, Howard. “Aljabar Linear Elementer” Terjemahan Refina Indriasari, Irzam

Harmein, dkk. Edisi 5. Erlangga, Jakarta. 1997.

Anton, Howard, dan Chris Rorres. “Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi”

Terjemahan Refina Indriasari, Irzam Harmein, dkk. Edisi 8, halaman 26.

Erlangga, Jakarta. 2004.

Anton, Howard, dan Chris Rorres. “Aljabar Linear Elementer Jilid 2”. Erlangga,

Jakarta. 2006.

Anton, Howard. “Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1” Terjemahan Syarifudin,

dkk. Halaman 128. Binarupa Aksara, Jakarta. 2010.

Banjar, Adimas. “Persamaan Karakteristik Suatu Matriks dalam Aljabar Max-

Plus,” Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2012.

Cayley, Arthur. “The Collected Mathematical Papers of Arthur Cayley”. At The

University Press, Cambridge. 1889-1897.

Endri, Yespi. “Metode Baru Untuk Menghitung Determinan dari Matriks

Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, Matematika. UIN Suska Riau,

Pekanbaru. 2013.

Fatmasari, Siti. “Bentuk Umum Determinan Matriks Toeplitz Tridiagonal,”

Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, Matematika. Universitas Islam

Negeri Alauddin, Makassar. 2015.

Gray, Robert M. “Toeplitz and Circulant Matrices : A Review,” Foundations and

Trends in Communications and Information Theory. Vol 2, No. 3, hal.

155-239, 2006.

Hardini, Nurul Dwi. “Perhitungan Nilai Eigen Terkecil dari Matriks Toeplitz
Simetrik Real dan Definit-Positif dengan Metode Single Newton,”

Skripsi. FMIPA, Matematika. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2015.

Ikawati, D.S.E. “Persamaan Polinomial Karakteristik Matriks Adjacency, Matriks

Laplace, dan Signless-Laplace Graf Multipartisi Komplit

,” Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi,

Anda mungkin juga menyukai