Anda di halaman 1dari 30

MINI RISET PENGANTAR MANAJEMEN

LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI


PADA UMKM
DI WARUNG KUE MAKBEL

DISUSUN OLEH:

BELAWATI (7213142027)
HANIMA ROSALIYA (7211142007)
RAHULINA BARUS (7213142001)
EMIA KARINA (7213142028)
ORELIA RESPINKA (7213342002)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset
ini. Dan juga tidak lupa kami berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen,
Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 10 November 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
Latar Belakang 5
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 6
Manfaat Penelitian 6
BAB II 7
KAJIAN TEORITIS 7
Lingkungan Organisasi 7
Pentingnya Lingkungan Organisasi 7
Lingkungan Internal Organisasi 8
Lingkungan Eksternal Organisasi 9
Pengertian Budaya Organisasi 12
Karakteristik Budaya Organisasi 13
Fungsi Budaya Organisasi 14
Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis 14
Faktor Penentu Budaya Organisasi 15
Pengertian UMKM 15
Ciri-Ciri dan Kriteria UMKM 16
Jenis-Jenis UMKM 16
BAB III 18
METODE PELAKSANAAN 18
Desain Penelitian 18
Subjek Penelitian 18
Metode Pengumpulan dan Analisis Data 19
BAB IV 20
PEMBAHASAN 20
Lokasi Observasi 20
Persiapan Penelitian 20
Pelaksanaan Penelitian 20
Hasil Penelitian 21
Pembahasan Penelitian 23
BAB V 25
PENUTUP 25
Kesimpulan 25
Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 28
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya berfungsi
secara maksimal. Suatu organisasi yang baik terdapat fungsi-fungsi manajerial yaitu : planning,
organizing, actuating, dan controlling. Masing-masing fungsi saling berkaitan dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Suatu organisasi akan mencapai tujuan dengan baik apabila
mampu merencanakan program-program secara matang dengan memperhitungkan masa yang
akan datang dan melaksanakan rencana yang telah dibuat.

Ilmu Manajemen sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari, bahkan bisa di sebut
wajib bagi mereka yang sangat menghargai waktu, jika seseorang yang pintar dan ulet tetapi dia
tidak bisa mengatur Konsep Manajemen pada dirinya sendiri, maka waktu tidak akan berpikir
dua kali untuk meninggalkan dirinya. Ilmu manajemen tidak hanya sebatas ilmu yang sekedar
dipahami, hal ini juga penting dipraktikkan pada kehidupan kita sehari-hari. Seiring dengan
perkembangan zaman, banyak sekali timbul permasalahan-permasalahan yang di latar belakangi
karena tidak mampunya seseorang mengatur ilmu manajemen pada dirinya sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah
penelitian ini dapat dirumuskan:
1. Bagaimana cara owner melaksanakan manajemen di warung kue makbel?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan eksternal dan internal terhadap warung kue makbel?
3. Bagaimana cara menghadapi lingkungan sekitar warung kue makbel?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen, serta
melatih penulis dalam menulis laporan mini riset. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
bagaimana lingkungan dan budaya organisasi di UMKM warung kue makbel.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana penelitian berdasarkan pendekatan
kualitatif. Selain itu untuk mengetahui bagaimana lingkungan dan budaya organisasi di Warung
Kue Makbel.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak terlepas dari
lingkungan eksternal (external environment). Organisasi merupakan suatu wadah untuk
memproses masukan (input) menjadi keluaran (output). Input merupakan faktor-faktor produksi
atau sumber daya-sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, uang dan energy yang diproses
dalam organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Ketersediaan sumber daya seperti bahan
baku, tenaga kerja, uang dan energi yang diproses dalam organisasi untuk menghasilkan barang
atau jasa. Ketersediaan sumber daya-sumber daya tersebut dapat diperoleh dari luar organisasi itu
sendiri (self sufficient) maupun berdiri sendiri (self contained). Organisasi berfungsi sebagai
transformasi dari input menjadi output. Dalam proses ini input dan output merupakan lingkungan
luar dari organisasi.
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

B. Pentingnya Lingkungan Organisasi


Para manajer perusahaan melaksanakan aktivitas manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, penggerakan, dan pengawasan dengan menggunakan
sumber daya-sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Disamping itu manajer
harus memperhitungkan faktor-faktor luar (external factor) organisasi seperti anggota-anggota
masyarakat di luar organisasinya, dan kebutuhan akan sumber daya manusia, teknologi, dan lain
sebagainya. Faktor luar organisasi ini mempunyai kekuatan dan tekanan untuk mempengaruhi
kegiatan organisasi. Berhasil tidaknya organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.
Faktor luar dimaksudkan disini adalah faktor luar organisasi dalam dan luar negeri
(international factor). Faktor internasional sangat besar pengaruhnya sebagai faktor luar, ini
berkaitan dengan perusahaan yang menggunakan input dari luar negeri dan pasar luar negeri.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengatasi faktor luar tersebut.
Pertama, perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai input
seperti bahan baku tenaga kerja, modal dan metode. Semua input ini akan diubah atau
ditransformasikan menjadi barang atau jasa. Kedua, perusahaan perlu memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak, seperti karyawan, konsumen, pemasok, pemerintah,
pemegang saham, dan masyarakat lainnya. Ketiga, perusahaan perlu memperhatikan faktor luar
lainnya, seperti ekonomi politik, teknologi dan sosial.

C. Lingkungan Internal Organisasi


Yang dimaksud dengan lingkungan internal organisasi adalah berbagai hat atau berbagai
pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi, dan mempengaruhi langsung
terhadap setiap program, kebijakan, hingga "denyut nadi"- . nya organisasi. Yang termasuk ke
dalam lingkungan internal organisasi adalah para pemilik organisasi (owners), para pengelola
organisasi (board of managers or directors), para staf, anggota atau para pekerja (employees),
serta lingkungan fisik organisasi (physical work environment).
❖ Pemilik Organisasi (Owners)
Para pemilik organisasi adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan
sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya
dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dalam organisasi perusahaan para pemilik organisasi
misalnya adalah para pemegang saham, anggota (koperasi), atau juga individu jika perusahaan
tersebut bersifat individu dari segi kepemilikan. Organisasi perlu memahami para pemilik
organisasi karena setiap pemilik memiliki tujuan yang hendak dicapainya melalui
kepemilikannya atas organisasi. Tujuan yang hendak dicapai oleh para pemilik ini merupakan
salah satu sumber pertimbangan dari para pengelola organisasi ketika mereka menjalankan
kegiatan organisasi.
❖ Tim Manajemen ( Boards of Managers or Directors )
adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi perusahaan dinyatakan atau
ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode tertentu.
Orang-orang ini bekerja secara profesional berdasarkan tugasnya masing-masing, dan dalam
periode tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya kepada para pemilik perusahaan.
❖ Para Anggota atau Para Pekerja ( Employees )
Para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur sumber daya
manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya jumlahnya
merupakan yang paling besar dalam sebuah organisasi. Para pekerja inilah yang sehari-hari
bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian,
berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh tim manajemen perusahaan.
❖ Lingkungan Fisik Organisasi ( Physical Work Environment )
Pemilik organisasi, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber
daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagaimana telah diterangkan, organisasi
memiliki sumber-sumber daya yang tidak hanya orang-orang, tetapi juga sumber daya uang
(financial resources), sumber daya alam (natural resources), maupun sumber daya informasi
(informational resources). Keseluruhan ini karena sifatnya dapat dikategorikan sebagai
lingkungan fisik dari organisasi perusahaan.

D. Lingkungan Eksternal Organisasi


Sebagaimana diterangkan di muka, lingkungan eksternal atau lingkungan yang terkait
dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan.
Dalam kegiatan operasional, perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro
perusahaan dan lingkungan yang tidak terkait langsung.
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Menurut Sopiah (2008 : 6) faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar
terhadap kemajuan atau kegagalan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Lingkungan
eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini. Lingkungan eksternal terdiri dari atas
unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan
diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam
pengambilan keputusan yang akan dibuat. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu
lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para
pesaing, langganan, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan
eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi
ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain sebagainya.
❖ Lingkungan Ekstern Mikro
➢ Pelanggan ( Customer )
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa
dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan
perlu mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecenderungan
dan masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan.
Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian,
kecenderungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
➢ Pesaing ( Competitors )
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada
pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada
apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu,
perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya,
mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.
➢ Pemasok ( Suppliers )
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan
sumber informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara
pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk
pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan
pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan
bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
➢ Partner Strategis
Partner strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan
perusahaan kita, tetapi secara bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis
yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal dengan sebutan
simbiosis mutualisme.
➢ Masyarakat Umum
Masyarakat umum adalah keseluruhan pihak yang tidak termasuk kedalam
lingkungan-lingkungan yang disebutkan di atas. Masyarakat umum ini dapat dibagi dua :
● Pertama, masyarakat umum yang menjadi pihak yang terkait langsung dengan kegiatan
bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, seperti pelanggan, masyarakat sekitar
perusahaan, dan sebagainya.
● Kedua, masyarakat umum yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk
kelompok ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh dengan apa yang dilakukannya. Akan
tetapi masyarakat ini dapat menjadi peluang di masa yang akan datang untuk dijadikan
sasaran perluasan pasar.

❖ Lingkungan Ekstern Makro


➢ Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang
beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum
kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi,
kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh,
hanya menyediakan lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan
perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha
menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel
ekonomi seperti kecenderungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiskal dan moneter, dan
harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
➢ Tekonologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah
bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat
membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya
dengan lebih efisien. Akan tetapi perubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman
bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaan fotocopy pada awalnya memberi
ancaman bagi perusahaan kertas karbon.
➢ Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah
yang mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu
akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim
politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti perlakuan yang
adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
➢ Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap,
dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan
karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan
atau pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan
usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga
mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.

E. Pengertian Budaya Organisasi


Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:
a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya
organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana
hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya
organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu
yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut
oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh
organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus
diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam
mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai
organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan
berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian
mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. sistem makna bersama ini
adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi
berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan
tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi
adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.

F. Karakteristik Budaya Organisasi


Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara keseluruhan,
merupakan hakikat budaya organisasi.
➢ Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
➢ Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
➢ Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik
dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
➢ Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek
dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
➢ Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang
pada individu-individu.
➢ Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
➢ Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
G.Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan.

H.Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis


Budaya perusahaan/organisasi sangat berperan penting dalam menciptakan kelancaran
dalam segala aspek yang berjalan di perusahaan. Budaya perusahaan merupakan pondasi yang
berisi norma-norma, nilai-nilai, cara kerja karyawan dan kebiasaan yang bermuara pada kualitas
kinerja organisasi Anda. Apalagi, di zaman penuh persaingan ini, perusahaan diharuskan untuk
memiliki kinerja yang sangat baik agar tak kalah dengan perkembangan zaman. Dan, cara yang
paling efektif untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman adalah membangun
budaya perusahaan yang unggul. Dengan budaya perusahaan yang unggul dan tepat, perusahaan
akan memiliki modal yang cukup untuk bersaing di era yang tak pasti ini.
Dalam menciptakan budaya perusahaan pun, pemimpin perlu hati-hati. Budaya
perusahaan haruslah sesuai dengan visi misi perusahaan. Ini berguna agar visi misi perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Budaya perusahaan merupakan cerminan dari perilaku petinggi di
perusahaan. Banyak karyawan yang belum paham betul tentang arti budaya perusahaan secara
benar. Yang banyak terlintas dipikiran para karyawan, budaya perusahaan adalah sebuah sikap
atau perilaku yang ditunjukkan oleh para pimpinan di tempat mereka bekerja. Tak hanya itu saja,
Budaya perusahaan juga merupakan identitas sebuah perusahaan. Dengan identitas perusahaan
yang kuat, sebuah perusahaan tidak akan terpengaruh budaya di luar perusahaan. Bahkan budaya
perusahaan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawannya. Budaya perusahaan yang baik
mampu membuat karyawan bekerja secara maksimal tanpa merasa tertekan dan dipaksa.

I. Faktor Penentu Budaya Organisasi


Faktor yang menentukan terbentuknya budaya organisasi adalah pengalaman yang
dijalankan oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun kegagalan.
Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen
yang terbaik, dan lain-lain. Sebaliknya, kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep
bisnis yang dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor
lingkungan eksternal yang tidak sanggup diantisipasi oleh perusahaan. fase-fase kesuksesan dan
kegagalan ini pada dasarnya menentukan bagaimana budaya organisasi terbentuk dan diyakini
kemudian oleh organisasi tersebut sebagai sebuah konsep norma dan nilai yang dianut dan
mempengaruhi keseluruhan cara kerja perusahaan.

J. Pengertian UMKM
Pengertian UMKM pada umumnya adalah usaha produktif yang dijalankan oleh individu
atau suatu badan usaha dan memenuhi sebagai usaha mikro. Secara definisi juga, mungkin ada
banyak yang bingung perbedaan UMKM dan Startup, namun tidak perlu bingung karena secara
defenisi di Undang- Undang yang ada di Indonesia, pada dasarnya landasan hukum dari startup
merupakan bagian dari UMKM Indonesia yang dikategorikan berdasarkan banyak / jumlah
pendapatan yang didapatkan.

K.Ciri-Ciri dan Kriteria UMKM


Ciri-ciri dan kriteria dari UMKM menurut Undang-Undang
★ Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam usaha tersebut belum mumpuni.
★ Tingkat pendidikan dari SDM yang ada di usaha tersebut relatif rendah.
★ Modal didapatkan dari non bank, padahal akan lebih baik dan legal jika modal bisa
didapatkan dari bank atau creditor.
★ Usaha yang dijalankan biasanya belum memiliki izin usaha serta NPWP dan legalitas.
★ Usaha yang dijalankan belum memiliki sistem administrasi yang lengkap dan segi
keuangan juga belum dibedakan mana yang pribadi dan mana yang usaha.
★ Lokasi usaha masih di daerah rumah bukan dan kurang strategis.
★ Manajemen masih dilakukan secara sederhana.
★ Pegawai atau karyawan yang dimiliki masih sedikit mungkin 5 sampai 10 orang.
★ Belum masuk dalam impor dan ekspor kalaupun ada masih sangat sedikit.
★ Usaha yang dilakukan masih dalam cakupan yang kecil.

Berdasarkan kriteria dari UMKM di atas dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan
suatu usaha dalam bidang ekonomi terutama dagang yang dikelola oleh suatu badan usaha atau
individu yang memenuhi kriteria usaha mikro dan usaha kecil. Adanya UMKM ini diharapkan
bisa meningkatkan perekonomian yang ada di Indonesia.

L. Jenis-Jenis UMKM
Seperti yang dijelaskan pada pengertian UMKM yang tertuang dalam Keppres RI No. 19 Tahun
1998 sebagai kegiatan ekonomi rakyat pada skala kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari
persaingan yang tidak sehat.

Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis UMKM mulai dari skala rumahan
hingga skala yang lebih besar. Berikut ada 3 jenis usaha yang termasuk UMKM:

1. Usaha Kuliner
Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi bahkan hingga kalangan muda
sekalipun. Berbekal inovasi dalam bidang makanan dan modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini
terbilang cukup menjanjikan mengingat setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
2. Usaha Fashion
Selain makanan, UMKM di bidang fashion ini juga sedang diminati. Setiap tahun mode tren
fashion baru selalu hadir yang tentunya meningkatkan pendapatan pelaku bisnis fashion.

3. Usaha Agribisnis
Siapa bilang usaha agribisnis di bidang pertanian harus bermodalkan tanah yang luas. Anda bisa
memanfaatkan pekarangan rumah yang disulap menjadi lahan agribisnis yang menguntungkan.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan strategi Warung Kue Makbel dalam
penjualan dan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan desain
penelitian yang bersifat alamiah, dalam arti peneliti tidak berusaha memanipulasi setting
penelitian, melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena. Serta metode kualitatif
digunakan dengan alasan penggunaan sistem informasi manajemen yang ada di organisasi dikaji
lebih sederhana
Alasan menggunakan metode penelitian kualitatif adalah berdasarkan pendapat Alsa
(2003) yaitu penelitian kualitatif umumnya dipakai apabila peneliti tertarik untuk mengeksplorasi
dan memahami satu fenomena sentral, seperti proses atau peristiwa.
Data yang muncul dalam penelitian kualitatif ini berbentuk kata-kata, dan bukan rangkaian
angka. Cara-cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah dengan melakukan
wawancara langsung dan tak langsung.

B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah pegawai sekaligus pemilik Warung Kue Makbel yang
memiliki wewenang dan kompetensi untuk memberikan data yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan.

C. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


❖ Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu UMKM di Jalan Jamin Ginting Kec. Kabanjahe Kab. Karo
Sumatera Utara 22112. Kegiatan penelitian memakan waktu setengah hari.
❖ Data Sampel
Dalam penelitian ini kami mengambil data dari pemilik Usaha Warung Kue Makbel langsung di
tempat kami melakukan observasi. Dari beliau lah saya mendapat penjelasan mengenai strategi
penjualan dan pemasaran dalam usaha tersebut, dan kami menggunakan observasi langsung dan
wawancara langsung agar observasinya berjalan dengan lancar .
❖ Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Observasi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di
Warung Kue Makbel.
2. Wawancara Wawancara yang dilakukan berupa wawancara terbuka yang ditujukan pada
pemilik yang berada di Warung Kue Makbel pemasaran dan penjualan. Selain itu wawancara
juga dilakukan pada bagian lain yang terkait seperti bagian pengelolaan pemasaran dan
keuangan.
3.Studi dokumentasi yang dilakukan untuk mempelajari dan menjabarkan dokumen-dokumen
yang dimiliki oleh usaha tersebut dalam pemasaran dan penjualan sekaligus bagian lain yang
terkait untuk membantu dalam penyelesaian hasil penelitian. Selain itu studi dokumentasi
dilakukan untuk mengetahui perbandingan mengenai teori yang menjelaskan tentang strategi
pemasaran. Kinerja pemasaran dan juga marketing metrics.
❖ Metode Analisis Data
Teknik analisis data kualitatif dilakukan sesuai dengan pendekatan studi kasus, sehingga
analisis data yang digunakan dengan cara menelaah jawaban-jawaban yang dikumpulkan yang
dapat didapat dari subjek penelitian. Jawaban-jawaban tersebut diorganisir dengan cara
mengidentifikasikan dan mengkategorisasikan sesuai dengan tujuan-tujuan penelitian. Hal ini
sesuai dengan langkah pokok penelitian studi kasus yang diungkapkan oleh Sudjarwo (2001).
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Lokasi Observasi
Nama Toko : Warung Kue Makbel
Alamat Toko : Jalan Jamin Ginting Batiren Purba, Kec, Kabanjahe, Kab,
Karo, Sumatera Utara 22112
Nama Pemilik : Ibu Ngatik
Berdiri : Bulan Juni Tahun 2014

B. Persiapan Penelitian
Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari sejumlah
literature baik dari buku, jurnal maupun artikel yang berkaitan dengan topik strategi koping
remaja yang memutuskan hubungan berpacaran. Sebelum peneliti melakukan penelitian maka
terlebih dahulu mempersiapkan instrumen yang digunakan yaitu, alat perekam, pedoman
wawancara, dan instrumen lainnya untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian. Kemudian
peneliti mencari subjek yang memenuhi kriteria.

C. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti menjalin komunikasi yang baik guna memperlancar proses penelitian. Kemudian
peneliti memilih tempat yang sesuai untuk melaksanakan wawancara agar partisipan tidak bias
dan bebas bercerita. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021 di Warung Kue
Makbel.
Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat janji untuk mengadakan wawancara
dengan subjek dan mengambil data pribadi yang diperlukan.

D. Hasil Penelitian
Hasil Pengumpulan Data Penelitian Pada penelitian ini kami meneliti di sebuah di
Warung Kue Makbel di Kota Kabanjahe .Dari penelitian ini kami mewawancarai pemilik dari
usaha Warung Kue Makbel Ini, dan kami membahas 6 hal dalam penelitian ini dan inilah hasil
dari wawancara penelitian kami.
➢ Bagaimana dalam menjalankan usaha Kue ini sehingga bisa menjadi maju hingga
sekarang sukses?
Jawaban: “Dari awal sampai sekarang soal rasa tidak ada berubah pada kue ini, dan kalau
membicarakan tentang rasa kue, Kue ini menggunakan bahan-bahan yang asli yang terhindar
dari bahan seperti sari gula dan minyak curah dan dalam pembuatannya tidak mengurangi
bahannya sehingga rasa yang dihasilkan adalah rasa asli dan dapat membuat pelanggan suka.
Selanjutnya membahas tentang kualitas kue yang komposisinya itu rata-rata terbuat dari tepung
terigu dan gula, seperti yang dibilang tadi walaupun terkadang bahan yang digunakan naik harga
dipasaran, kami tetap memberikan bahan seperti biasanya dan tidak mengganti bahannya
sehingga rasa nya tidak berubah dari dulu dan memiliki cita rasa yang asli”.
➢ Apa saja kendala yang terjadi di dalam usaha Kue ini?
Jawaban: “Pada saat itu kendala yang kami alami yaitu hanya saja pada saat itu harga sembako
naik itu adalah salah satu kendala kami tetapi kami menyeimbangkan harga kue ini sehingga
konsumen tetap berjalan dengan baik seperti biasanya. ”
➢ Apakah dalam usaha kue ini pernah mengalami kerugian?
Jawaban: “Kalau masalah kerugian itu bervariasi bukan hanya dari sepinya pengunjung namun
juga dari personal karyawannya artinya yaitu karyawan melakukan kecurangan dan juga
kerugian dapat terjadi juga pada pengunjung yang sepi dan kue banyak yang bersisa.”
➢ Bagaimana keadaan ataupun kondisi pada restoran bakso ini apakah pernah
mengalami sepi pengunjung atau selalu ramai pengunjung?
Jawaban: “Alhamdulillah kalau sampai sekarang jarang sepi pengunjung selalu lumayan ramai
pengunjung karena kami berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.”
➢ Sudah berapa lama usaha kue ini berjalan?
Jawaban: “Usaha kue ini sudah berjalan lebih dari 5 tahun yang artinya dimulai pada bulan juni
tahun 2014.
➢ Berapa jumlah karyawan yang terdapat pada usaha Warung Kue Makbel ini?
Jawaban: “Jumlah karyawan yang terdapat dalam usaha ini adalah 6 karyawan yang terbagi atas
2 bagian penjualan, 3 di bagian pembuatan kue, 1 dibagian kebersihan dan penataan.

Setelah melakukan wawancara, peneliti dapat mengemukakan hasil penelitian


berdasarkan survey yang telah dilakukan. Warung Kue Makbel merupakan salah satu Warung
Kue yang ada di kota Kabanjahe. Warung kue ini terletak di Jalan. Jamin Ginting Batiren Purba
Kec. Kabanjahe, Kab Karo, Sumatera Utara. Harga Kue yang ditawarkan sesuai dengan harga
Kue pada umumnya bahkan harganya jauh lebih murah dari harga Kue yang biasa dijual di food
court. Hal ini dikarenakan lingkungan warung kue tersebut berada di wilayah sekitar sekolah
yang punya berbagai jenis pilihan makanan lain di sekitarnya. Warung kue ini tidak hanya
menjual kue saja, tetapi memiliki menu lain seperti bubur kacang hijau, bubur sumsum, bubur
jagung, kolak pisang, bubur candil serta minuman seperti air buah dan cendol dan juga beraneka
macam gorengan.

Toko ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun. Warung ini mendapatkan bahan-bahan
untuk membuat menunya dari pasar dan warung bahan yang berada disekitar warung tersebut.
Strategi pasar yang digunakan toko ini untuk menarik pelanggan agar mau berkunjung dan
menjadi pelanggan tetap, pihak toko menyediakan pelayanan yang baik serta memberikan
kualitas dan rasa makanan dengan rasa yang asli sehingga membuat pelanggan ingin kembali
membeli kue tersebut. Toko ini juga memiliki varian kue yang banyak dan pilihan makanan lain
yang bisa dipilih sesuai dengan selera dan keinginan konsumen.

Toko ini memiliki 6 orang karyawan, 2 orang karyawan merupakan karyawan di bagian
penjualan dan 3 orang karyawan di bagian pembuatan kue dan 1 karyawan di bagian kebersihan
dan penataan. Warung ini sudah memiliki surat izin resmi untuk mendirikan toko tersebut sejak
awal toko ini didirikan. Pengunjung atau pelanggan warung ini biasanya berasal dari pelanggan
setia dan warung ini juga mempromosikan lewat online. Persaingan di sekitar toko ini cukup
berat karena ada banyak saingan toko yang juga menjual kuliner di sekitar warung kue ini..
Sehingga pemilik toko ini memikirkan cara agar toko ini terus ramai pengunjung atau pelanggan
dengan cara mengadakan promosi berupa diskon pada hari-hari tertentu dan juga menambah
varian kue yang menarik .

E. Pembahasan Penelitian
Pengaruh Lingkungan Internal terhadap Keunggulan Bersaing berdasarkan hasil estimasi
parameter variabel lingkungan internal terhadap keunggulan bersaing berdasarkan
indikator-indikator menunjukkan hasil bahwa lingkungan internal mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hal ini sesuai dengan hasil CFA, bahwa
melakukan inovasi terhadap produk sangat diperlukan. Inovasi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan yang semakin bervariasi. Adanya inovasi produk akan
semakin membuat pelanggan tertarik memilih produk yang ada, faktor internal ini juga akan
membuat keunggulan bersaing dengan pesaing lainnya, karena adanya kelengkapan dan variasi
produk yang ada, maka pesaing akan semakin sulit untuk mengikuti. Adanya variasi produk
harus diikuti dengan kebijakan untuk menerima pesanan dalam skala kecil atau eceran, hal ini
dilakukan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
strategi daya saing di usaha kuliner. Untuk meningkatkan daya saing di usaha kuliner dibutuhkan
usaha dari asosiasi produsen atau industri tersebut dalam beberapa aspek seperti ketetapan bahan
baku, menetapkan harga produk, dan pemasaran. Pelatihan, pendidikan, dan riset perlu untuk
dikembangkan dan ditingkatkan oleh pemerintah lokal dan institusi pendidikan lebih tinggi.

Penelitian juga memperkuat teori yang dikemukakan oleh Pambudy dan Rabbani (1995),
Siswoyo dan Maryadi (1995), Wright et al (1994) dan Idrus (1997). Pengaruh Lingkungan
Eksternal terhadap Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil estimasi parameter variabel
lingkungan eksternal terhadap keunggulan bersaing berdasarkan indikator-indikator
menunjukkan hasil bahwa lingkungan eksternal mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap keunggulan bersaing. Hal ini sesuai dengan hasil CFA, bahwa usaha yang tidak
memiliki badan hukum akan kesulitan dalam pengajuan kredit di lembaga keuangan, maka
adanya badan hukum akan memudahkan pemilik usaha untuk mencari pinjaman atau kredit di
lembaga keuangan. Adanya kredit yang diberikan kepada pengusaha khususnya UMKM, sangat
mambatu pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Kredit yang biasa diperoleh UMKM
berasal dari bank-bank pemerintah, salah satunya BRI. Kredit yang diterima UKM digunakan
untuk mengembangkan usahanya guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin hari
semakin bervariatif. Faktor-faktor pembentuk indikator-indikator yang relevan dalam hubungan
antara faktor internal dengan keunggulan bersaing adalah keistimewaan varian rasa produk,
pelayanan penjual yang memuaskan, tersedianya bahan baku, pengalaman kerja dan prestasi
owner yang memadai, serta tersedianya sumber daya keuangan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemasaran merupakan sekumpulan rancangan
kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan,
mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang sesuai dari produk atau jasa
untuk mencapai kepuasan pelanggan dan memperoleh keuntungan.Strategi pemasaran mencakup
pengidentifikasian konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi,
menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi kreatif, menentukan
media, serta melaksanakan program tersebut dan pengukuran efektifitasnya.Dalam kegiatan
strategi pemasaran ini tidak luput dari kegiatan komunikasi yang merupakan faktor penting bagi
pencapaian suatu tujuan organisasi bisnis seperti pada usaha Warung Kue Makbel di Kota
Kabanjahe. Seorang owner harus pandai menganalisis suatu kondisi baik dari yang lemah hingga
yang kuat. Hal analisis seperti inilah yang membuat suatu usaha dapat berjalan dengan efektif
dan efisien, untuk itu usaha tersebut harus mengeluarkan inovasi-inovasi sebagai pedoman baru
yang dijadikan budaya dalam menjalankan suatu usaha tersebut agar bisa bersaing dipasaran.

B. Saran
1. Dalam promosi usaha kue dalam media internet maupun cetak sebaiknya selalu menjalin
kerjasama dengan beberapa media nasional maupun lokal, agar promosi dapat berjalan secara
berkelanjutan.
2. Dalam kegiatan komunikasi pemasaran ataupun pengelolaan pemasaran sebaiknya
menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang baik seperti personal selling, direct
marketing, dan juga publik relations.
3. Untuk promosi melalui internet, sebaiknya usaha tersebut membuat promosi melalui internet
atau media-media sosial lain agar mudah dijangkau masyarakat luas.
4. Memberikan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan terhadap pelanggan agar pelanggan tidak
berpaling ke toko yang lain.
5. Membuka cabang di luar kota sehingga produk yang dijual dapat dikenal masyarakat luas
DAFTAR PUSTAKA

https://dykaandrian.blogspot.com/2014/12/pengantar-manajemen-11-lingkungan-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://rjsyahrulloh.blogspot.com/2016/02/lingkungan-organisasi.html
https://sukorejo.semarangkota.go.id/umkm
https://www.academia.edu/32435689/Makalah_LINGKUNGAN_dan_BUDAYA_ORGANISASI
https://idcloudhost.com/pengertian-umkm-menurut-undang-undang-kriteria-dan-
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai