Anda di halaman 1dari 15

LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

“Pengantar Manajemen”

Dosen Pengampu :

Arip Nur Rohman, M.Pd.

Disusun oleh :

Miladia Rahmah (22403176)

Cholifah Ayu Suwiknyo (22403174)

Nur Shadrina Luthfi Rafifah (22403196)

Anna Uro Bastio (22403173)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengantar
Manajemen dengan judul “Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan” ini sesuai
pada waktu yang telah ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak
mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pengantar Manajemen yang diberikan oleh Bapak Arip Nur Rohman, M.Pd..
Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penyusun. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Arip Nur Rohman,
M.Pd. atas bimbingan dan sarannya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini serta penyusun dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh
kesadaran, penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penyusun memohon maaf apabila ada kesalahan kata atau pemilihan bahasa
yang kurang tepat. Kritik dan saran yang terbuka dan membangun sangat penyusun
nantikan agar dapat memperbaiki dan menyusun makalah yang lebih baik lagi untuk
selanjutnya.

Kediri, 28 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
B. Tujuan Masalah...............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
Lingkungan Internal Perusahaan........................................................................................6
Lingkungan Eksternal Perusahaan......................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
C. Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu kegiatan usaha yang berskala besar maupun kecil, perlu adanya
kehati-hatian dan kesiapan dalam menentukan suatu kebijakan sehingga nantinya
kendala serta resiko usaha yang timbul akan dapat diantisipasi seminimal mungkin.
Apa lagi bagi perusahaan besar yang memiliki kompleksitas permasalahan yang
cukup rumit serta berbagai pengaruh yang besar bagi berlangsungnya usaha,
karyawan, serta lingkungan masyarakat maupun bernegara. Tentunya di perlukan
suatu analisa yang yang jeli serta strategi-strategi yang tepat dalam pengambilan suatu
keputusan.
Pengambilan suatu keputusan dalam tingkatan manajer maupun top
manajeman sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal maupun
eksternal. Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang
cukup penting dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi
perusahaan ataupun organisasi. Interaksi antar lingkungan internal maupun eksterrnal
akan sangat mempengaruhi kemampuan serta strategi-strategi penting bagi para
pengambil keputusan. Oleh Karena itulah perlu adanya pemahaman serta pengetahuan
tentang kondisi serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan khususnya tentang lingkungan eksternal yang nantinya akan dibahas pada
makalah kami ini.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lingkungan perusahaan?


2. Apa yang di maksud dengan lingkungan internal perusahaan?
3. Apa yang di maksud dengan lingkungan eksternal perusahaan?
4. Faktor lingkungan eksternal mana yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dan strategi perusahaan?
5. Apa dampak dan upaya yang diperlukan untuk mengatasi kondisi usaha yang
selalu berubah?

4
B. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetuhui pengertian lingkungan perusahaan.


2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan.
3. Untuk mengetahui faktor lingkungan eksternal mana yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dan strategi perusahaan.
4. Untuk mengetahui dampak dan upaya yang diperlukan untuk mengatasi kondisi
usaha yang selalu berubah.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Perusahaan


Perusahaan merupakan sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-
sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat.1
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor
ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang
mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.2

Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan internal (internal


environment) dan lingkungan eksternal (external environment). Lingkungan
internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya
(resources). Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan
(strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam perusahaan. Struktur
adalah bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan
komunikasi, wewenang dan arus kerja. Struktur sering juga disebut rantai perintah
dan digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi. Budaya
merupakan pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh
anggota organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan
mendefinisikan perilaku yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak
sampai karyawan operatif.
Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang
dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan

1
Murti Sumarni-John Soeprihanto, 2010, Pengantar Bisnis, hal:5

2
Basu Swasth & Ibnu Sukotjo, 2002, Pengantar Bisnis Modern, hal:27

6
bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah
fungsional. Peter et al., (1996:52) menjelaskan bahwa: lingkungan internal
perusahaan merupakan sumber daya perusahaan (the firm’s resources) yang akan
menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan.3
Sumber daya perusahaan ini meliputi sumber daya manusia (human resources)
seperti pengalaman (experiences), kemampuan (capabilities), pengetahuan
(knowledge), keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai
perusahaan, sumber daya perusahaan (organizational resources) seperti proses
dan sistem perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya,
manajemen pembelian material, produksi/operasi, keuangan, riset dan
pengembangan, pemasaran, sistem informasi, dan sistem pengendalian), dan
sumber daya phisik seperti (pabrik dan peralatan, lokasi geograpis, akses terhadap
material, jaringan distribusi dan teknologi.4

Analisis lingkungan internal perusahaan adalah analisis yang membantu


mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan berdasarkan sumber daya
dan kapabilitasnya.5
Lingkungan Internal ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business (hubungan antara
bidang fungsional bisnis)
2. Management (Manajemen)
3. Marketing (Pemasaran)
4. Finance/Acounting (Keuangan)
5. Production/operation (Produksi/Oprasi)
6. Research and development (Penelitian dan Pengembangan)
7. Computer information system (Sistem Informasi Komputer)

3
Susanthi, Putu Rani. "Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan (Studi
Kasus Stie Galileo Batam)." Jurnal Elektronik 1.1 (2017). Hal 35

4
Riyanto, Slamet. "Analisis pengaruh lingkungan internal dan eksternal terhadap keunggulan bersaing dan
kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Madiun." JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan
Inovasi Universitas Sam Ratulangi). 5.3 (2018). Hal 161-162

5
Erni Tisnawat Sule dan Kurniawan Saefullah, 2005, Pengantar Manajemen, Jakara: Parenamedia Grup,
Hlm. 60

7
8. Human Resources (Sumber Daya Manusia)

Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi:

 Logistik kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan


penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang,
persediaancatau jadwal pengiriman

 Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input


produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.

 Logistik keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan


transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi :
permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan
mesin/peralatan.

 Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen


dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti: periklanan,
penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.

 Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ininilai


dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaansuku cadang,
perbaikan dan pemeliharaan.

Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi:


 Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup
semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar
perusahaan
 Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi
dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian,
prosedur dan sistem.
 Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua
aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.

8
 Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum,
perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi.
Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantainilai, yang
dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.

Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang terkait dengankegiatan


oprasional organisasi dan bagaimana kegiatan oprasional dapat bertahan. Dalam
kegiatan operasional, perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau
lingkungan mikro perusahaan dan lingkungan yang tidak terkait langsung atau
lingkungan makro perusahaan.6
Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan(customer),
pesaing (kompetitor), pemasok (supplier), dan partner strategis(strategic partner).
Sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi dua, yaitu lingkungan lokal dan
internasional. Lingkungan lokal dapat berupa para pembuat peraturan (regulators),
pemerintah (Goverment), masyarakat luas pada umumnya (society), lembaga-
lembaga yang terkait dengan kegiatan perusahaan seperti organisasi non
pemerintah (NGOs), seperti lembaga perlindungan konsumen (YLKI), dan lain
sebagainya. Adapun lingkungan internasional dapat berupa peraturan
internasional(international law), pasar keuangan internasional (International
financial markets), kesepakatan antarnegara dalam suatu kegiatan tertentu
(ASEAN,WTO, dan lain sebagainya).
1. Pelanggan (Customer)
Para pelanggan atau konsumen (customers) adalah mereka yang
secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan
permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi.
Dapat dikatakan pula bahwa para pelanggan merupakan salah satu
alasan kuat mengapa sebuah organisasi perusahaan berdiri dan
beroperasi. Para pelanggan inilah sumber pendapatan organisasi.

6
Erni Tisnawat Sule dan Kurniawan Saefullah, 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta: Parenamedia Grup, Hlm.
60

9
Para pelanggan adalah salah satu alasan mendasar mengapa
sebuah organisasi bisnis berdiri dan menjalankan kegiatan bisnisnya.
Padadasarnya organisasi menjalankan kegiatan bisnis dalam rangka
memenuhi kebutuhan para pelanggan. Pengusaha beras menjalankan
bisnis beras dikarenakan ada sekelompok masyarakat yang
membutuhkan makanan pokok berupa beras. Masyarakat ini dinamakan
sebagai pelanggan beras. Demikian pula untuk jenis organisasi bisnis
lainnya, mereka memiliki jenis pelanggannya masing-masing.
Dikarenakan para pelanggan ini merupakan dasar mengapa organisasi
bisnis berdiri, maka setiap organisasi bisnis perlu memahami benar apa
yang menjadi kebutuhan pelanggannya, bagaimana pelanggannya ingin
dipuaskan, dan lain sebagainya.
2. Pesaing (Competitor)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis
yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang
dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan (sekaligus
ancaman) yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan. Jika
pelanggan lebih tertarik untuk memperoleh apa yang menjadi
kebutuhannya dari pesaing, maka secara otomatis pelanggan tidak akan
mendapatkannya dari organisasi kita. Bila pelanggan tak lagi tertarik
untuk memenuhi kebutuhannya melalui organisasi bisnis kita, maka hal
tersebut menjadi ancaman bagi organisasi bisnis yang kita jalankan.
Dan jika kenyataan tersebut berlangsung secaraterus-menerus dan
berkelanjutan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka organisasi
bisnis kita ikan terancam bubar karena tak bisa lagi bertahan dan
menjalankan fungsi bisnisnya.
Dengan kenyataan seperti ini, maka organisasi bisnis juga perlu
memahami pesaingnya. Apa yang ditawarkan oleh pesaing terhadap
pelanggan, pada tingkat harga berapa, kelebihan apa yang dimiliki
pelanggan dibandingkan dengan kita, menjadi sesuatu yang harus juga
dipahami oleh organisasi bisnis. Positifnya, kehadiran pesaing akan
mendorong organisasi bisnis untuk lebh mempertaiki kualitastnya
dariwaktu ke waktu sehingga dapat diterima dan menarik minat para
pelanggan.

10
3. Pemasok (Supplier)
Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan
bisnisdari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang
melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan
baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para
pemasok bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem,
pemasuk benang,dan sebagainya. Ketergantungan ini tidak saja dilihat
dari sisi bahan bakunya, tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika
harga bahan baku yang di tawarkan mahal, maka hal tersebut akan
berdampak pada jumlah biaya produksi yang menjadi lebih tinggi.
Akibatnya, harga yangakan ditawarkan kepada para pelanggan
cenderung akan lebih tinggi atau mahal pula. Kenyataan ini pada
umumnya justru akan merugikan perusahaan jika harus bersaing dengan
para pesaing. Harga yang mahal untuk barang yang bersifat umum dan
menyangkut hajat orang banyak cenderung dihindari oleh para
pelanggan.
4. Partner Strategis (Strategic Partner)
Partner strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan
bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara bersama-sama bisa
menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal
simbiosis mutualisme yangkurang lebih artinya kerja sama yang saling
menguntungkan. Misalnya,antara perusahaan makanan siap saji
McDonald dengan perusahaan mainan Disney. McDonald perlu untuk
menjual makanannya. Perusahaan Disney perlu untuk memperkenalkan
dan menjual produknya. McDonald bisa menjual makanannya dengan
memberikan daya tarik hadiah berupa mainan anak-anak dari Disney.
Maka dengan cara ini, Disney merupakan Partner strategis dari
McDonald.
5. Regulator
Regulator adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam
menciptakan keadaan dan kegiatan yang dan kegiatan bisnis yang fair

11
danaman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar
keadaantersebut dapat terwujud, maka perlu dibuat aturan aturan main
yang dapat disepakati oleh semua pihak di masyarakat dan secara
konsisten dijalankan pula oleh semua pihak di masyarakat tersebut.
Regulator dapat berasal dari pemerintah, maupun berupa institusi atau
lembaga yang disepakati untuk dibentuk untuk tujuan sebagaimana
yang dijelaskan di atas. Contohnya adalah pemerintah. Pemerintah
bertugas menetapkan undang-undang dan peraturan yang terkait dengan
kegiatan yang ada di masyarakat, tidak terkecuali kegiatan bisnis.
Aturan mengenal tata cara pendirian perusahaan, aturan mengenai
kegiatan bisnis di lokasi tertentu, aturan mengenai tarif, pajak, dan
retribusi yang dibebankan kepada pelaku bisnis.dan lain sebagainya
adalah salah satu contoh regulasi yang dihasilkan oleh pemerintah.
Regulator perlu dipahami oleh setiap organisasi bisnis karena
secara langsung mau pun tidak langsung aturan yang ditetapkan oleh
regulator akan memengaruhi kegiatan bisnis yang dijalankan. Pengaruh
dari aturan yang dijalankan tentu akan memengaruhi perencanaan bisnis
dari perusahaan.
6. Pemerintah (Government)
Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu
disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat
kearah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang.
Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk
melakukan kegiatan-kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kebijakan,
penetapan aturan pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan
penyelesaian atas berbagai masalah yang ada di masyarakat menuju
masyarakat yang lebih baik disegala bidang, baik material maupun
spiritual.
Sebuah perusahaan perlu memahami pemerintah karena
perusahaan perlu memahami arah dari setiap kebijakan yang diambil
pemerintah, dampaknya terhadap kegiatan bisnis, dan peluang apa
yang dapat diambil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam
berbagai hal. Misalnya saja, dengan adanya kebijakan pemerintah
untuk menaikkan tarif listrik dan bahan bakar minyak, maka

12
perusahaan akan merasa kandampak dari kebijakan tersebut.
Penganggaran keuangan perusahaan akan lebih ketat karena biaya akan
dirasakan lebih tinggi, persaingan untuk memperoleh konsumen
menjadi tidak mudah karena daya beli konsumen yang menurun, dan
lain sebagainya.
7. Masyarakat Umum (Society)
Masyarakat umum adalah keseluruhan pihak yang tidak
termasuk ke dalam lingkungan lingkungan yang disebutkan di atas
Masyarakat umum ini dapat dibagi menjadi dua. Pertama, masyarakat
umum yang menjadi pihak yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis
yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, misalnya pelanggan
masyarakat sekitar perusahaan, dan tokoh masyarakat di mana sebuah
perusahaan berdiri dan menjalankan aktivitasnya. Untuk kategori yang
pertama ini termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang melakukan
kontrol atas apayang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Apakah
kegiatan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat atau
malah sebaliknya. Perusahaan perlu memahami benar karakteristik dan
perilaku dari kelompok masyarakat ini, bagaimana memuaskannya,
hingga bagaimana caranya untuk mengantisipasi sekiranya suatu saat
memperoleh tekanan dari masyarakat akibat kekurangan- kekurangan
yang terdapat dalam perusahaan.
Masyarakat umum yang kedua adalah masyarakat umum
yangtidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk kelompok
masyarakat yang kedua ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh atas
apa yang dilakukannya. Akan tetapi, kelompok masyarakat ini dapat
menjadi peluang sekaligus tantangan jika situasi di masa yang akan
datang berubah. Bisa jadi kelompok masyarakat ini akan menjadi
kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran untuk perluasan pasar dan
lain sebagainya.7

BAB III
7
Saefullah Kurniawan dan Erni Tisnawati Sule. Pengantar Manajemen (Jakarta: Parenamedia Grup 2005) hal.
66-70

13
PENUTUP

C. Kesimpulan

Semua organisasi, termasuk bisnis, menghadapi lingkungan di mana semua aktivitas


berlangsung. Lingkungan perusahaan dapat berupa lingkungan internal atau
lingkungan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari karyawan manajemen,
sedangkan lingkungan kerja fisik meliputi pemilik perusahaan, yang juga dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri yang terdiri dari pesaing,
pemasok, dan mitra strategis. Lingkungan eksternal pada perusahaan itu merupakan
lingkungan yang relevan dengan kegiatan operasionalnya dan bagaimana mereka
dapat bertahan. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan berurusan dengan dan terus-
menerus berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan yang secara langsung relevan
dengan mereka. Lingkungan internal harus dianalisis untuk mengungkap kekuatan dan
kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Struktur organisasi perusahaan adalah
komunikasi, wewenang, dan proses kerja. Dengan menganalisis lingkungan internal
suatu perusahaan ini dapat membantu mengidentifikasi kekuatan & kelemahan
perusahaan dari asal daya & kapabilitasnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Murti Sumarni-John Soeprihant. (2010). Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty.

Basu Swasth & Ibnu Sukotjo. (2002). Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

Susanthi, Putu Rani. (2007) "Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam
Mencapai Tujuan Perusahaan (Studi Kasus Stie Galileo Batam)." Jurnal Elektronik.

Riyanto, Slamet. (2018). "Analisis pengaruh lingkungan internal dan eksternal terhadap
keunggulan bersaing dan kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Madiun." JMBI
UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi).

Erni Tisnawat Sule dan Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta:
Parenamedia Grup.

15

Anda mungkin juga menyukai