Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR MANAJEMEN

“LINGKUNGAN PERUSAHAAN”

KELOMPOK 1 :
1) Della Jesslyn Elgiva (221020043)
2) Dewi Anggraeni (221020007)
3) Dini Alfiani (221020044)
4) Naomi Loisa (221020035)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami
sehingga mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Lingkungan
Perusahaan”

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Yannik Ariyati,S.E, M.M. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
segenap pembaca.

Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja
yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Batam, 04 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................6
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................7

BAB II Pembahasan.................................................................................................8

2.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan.......................................................................9

a. Industri...............................................................................................10
b. Rantai Pasokan...................................................................................10
c. Pesaing...............................................................................................10
d. Demografi Pasa..................................................................................10
e. Tren Ekonomi....................................................................................10

2.2 Lingkungan Internal Perusahaan..........................................................................11


2.3 Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan.............................................................12
2.4 Alat Analisis untuk Memahami Lingkungan Luar Perusahaan...........................13
2.5 Alat Analisis untuk Memahami Lingkungan Internal Perusahaan......................14

BAB III Penutup......................................................................................................15

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................16

3.2 Saran.....................................................................................................................17

ii
Daftar Pustaka..........................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti kita ketahui bersama, bahwa pengenalan lingkungan perusahaan
adalah salah satu hal yang sangat di perlukan dalam dunia bisnis saat ini. Dengan
memahami lingkungan perusahaan kita sebagai pelaku bisnis, baik itu pemilih
usaha mau pun karyawan dalam satu perusahaan mampu bersaing dan bertahan
dalam setiap kondisi pasar. Kurang nya pengetahuan dan pengenalan akan
Lingkungan Perusahaan dapat berpengaruh besar terhadap proses dan
kelangsungan suatu perusahaan dan dapat mempengaruhi hasil produksi yang
tidak maksimal. Di era kemajuan teknologi yang semakin pesat, juga sangat
mempengaruhi dan menuntut setiap orang untuk memahami dan mengenal
lingkungan perusahaan, di mana hal itu juga yang akan di gunakan sebagai
pondasi atau modal awal dalam perjalanan suatu perusahaan.
Penulis menyajikan materi mengenai Lingkungan Perusahaan, guna
memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam mengenai metode atau cara
yang dapat kita gunakan dalam suatu perusahaan tempat di mana kita bekerja.
Selain itu pengenalan akan Lingkungan Perushaan juga sangat di perlukan dalam
menetukan strategi atau recana yang dapat membantu menetukan keberhasilan
suatu perusahaan. SDM (Sumber Daya Manusia) adalah faktor penentu atau salah
satu aset perusahaan yang dapat berkembang dan mengembangkan suatu badan
usaha tersebut, dari SDM yang memiliki pengetahuan akan Lingkungan
Perushaan akan lebih mampu bertahan dan bersaing terhadap kompetitor.
Tinjauan dari bab ini disediakan untuk memahami bahwa suatu perusahaan
perlu memahami lingkungannya sebelum perusahaan itu dapat membuat
keputusan bisnis. Selain itu, dapat diketahui pula bagaimana suatu bisnis

4
diciptakan serta dapat merancangkan mengenai keputusan perencanaaan awal
yang dibutuhkan untuk memandu bisnis kearah profitabilitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengertian lingkungan perusahaan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan perusahaan?
3. Metode atau cara apa saja yang dapat di gunakan dalam dunia bisnis?
4. Mengapa lingkungan perusahaan perlu dianalisis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor apa saja yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan.
2. Untuk mengetahui berbagai metode atau strategi suatu perusahaan.
3. Untuk mengetahui macam-macam dari lingkungan perusahaan.
4. Untuk mengetahui sebab pentingnya analisis lingkungan perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan


Yang dimaksud dengan lingkungan eksternal organisasi atau perusahaan
adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk
menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang akan
dihadapi perusahaan. Yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang
dari manajemen organisasi. Lingkungan eksternal juga merupakan lingkungan
yang terkait dengankegiatan oprasional organisasi dan bagaimana kegiatan
oprasional dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional, perusahaan
berhadapan dansenantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
lingkunganlingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro
perusahaan danlingkungan yang tidak terkait langsung atau lingkungan makro
perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan
(customer), pesaing (kompetitor), pemasok (supplier), dan partner
strategis(strategic partner). Sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi
dua,yaitu lingkungan lokal dan internasional. Lingkungan lokal dapat berupa
para pembuat peraturan (regulators), pemerintah (Goverment), masyarakatluas
pada umumnya (society), lembaga-lembaga yang terkait dengankegiatan
perusahaan seperti organisasi non pemerintah (NGOs), sepertilembaga
perlindungan konsumen (YLKI), dan lain sebagainya. Adapunlingkungan
internasional dapat berupa peraturan internasional(international law), pasar
keuangan internasional (International financial markets), kesepakatan
antarnegara dalam suatu kegiatan tertentu (ASEAN,WTO, G-7, dan lain
sebagainya).
Beberapa elemen utama dalam melakukan analisis eksternal adalah
sebagai berikut;
a. Industri
Salah satu elemen utama adalah pasar atau industri produk
tempat perusahaan menjalankan bisnisnya. Industri atau pasar
tergantung pada faktor-faktor berikut;
a) Menemukan industri alternatif di niche (ceruk)Anda
b) Tingkat pertumbuhan industri yang ada
c) Ukuran industri saat ini
d) Peluang dan risiko yang terlibat dalam industry

Setelah menganalisis faktor-faktor ini, perusahaan membuat


perubahan yang diperlukan atau mengambil tindakan tertentu untuk
memastikan bahwa itu terus tumbuh

b. Rantai Pasokan
Sistem rantai pasokan merupakan elemen yang sangat penting
dari analisis eksternal dan berkaitan dengan faktor-faktor berikut;
a) Transportasi dan pengangkutan produk jadi ke toko ritel
b) Berbagai proses produksi dan manufakturmengubah bahan
mentah menjadi barang jadi
c) Sumber bahan baku

Operasi faktor eksternal rantai pasokan terjadi jauh dari kantor


pusat perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
berbagai proses dan menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi
sambil mengikuti aturan dan peraturan.

c. Pesaing
Beberapa area yang harus di pertimbangkan adalah sebagai
berikut;
a) Dampak produk/layanan pelengkap pada bisnis
b) Bagaimana produk pesaing akan mempengaruhi penjualan
produk yang sama dari bisnis lain
c) Menetapkan harga yang wajar untuk produk yang akan
meningkatkan penjualan dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan dan menjadi yang terdepan dalam persaingan
d) Mempelajari hambatan potensial yang akan menghentikan entri
baru seperti loyalitas merek, kejenuhan produk, dan undang-
undang pemerintah
e) Pesaing industri di pasar dan menganalisis ukuran perusahaan,
audiens target, kisaran harga, dan produk mereka

Ketika menganalisis semua faktor pesaing ini, maka itu akan


membantu untuk meningkatkan strategi pemasaran, mengukur kualitas
produk, mengejar industri alternatif, dan menetapkan harga terbaik.

d. Demografi Pasa
Demografi pasar memungkinkan untuk memeriksa apakah
produk / layanan memenuhi kebutuhan dan persyaratan pelanggan.
Beberapa faktornya adalah;
a) Minat dan hobi mereka
b) Tempat tinggal dan lokasi
c) Tingkat ekonomi dan pendapatan
d) Usia

e. Tren Ekonomi
Analisis tren ekonomi terdiri dari faktor-faktor berikut seperti
resesi, undang-undang perdagangan, inflasi, suku bunga, dan
peraturan. Ketika mempelajari tren ekonomi, maka ada baiknya
mengetahui bahwa bagaimana faktor-faktor tersebut akan
memengaruhi profitabilitas perusahaan.

Beberapa manfaat utama dari analisis eksternal adalah sebagai berikut:

a. Mempromosikan Pertumbuhan Bisnis


Analisis eksternal membuat perusahaan lebih aktif dalam
operasinya. Misalnya, jika sebuah perusahaan ritel pakaian mengetahui
tren baru yang muncul di pasar, maka analisis tersebut memungkinkan
mereka untuk meningkatkan model bisnisnya dan memanfaatkan
peluang tersebut. Hal itu akan meningkatkan penjualan perusahaan.
b. Mengadaptasi Perubahan
Analisis eksternal menginformasikan bisnis dan perusahaan
untuk melakukan penyesuaian dalam produk/layanan dan operasi
bisnis mereka. Misalnya, perusahaan katering makanan membuat
perubahan pada makanannya, pengaturan toko, dan pengaturan tempat
duduk lainnya untuk mematuhi peraturan setempat dan kunjungan
petugas keamanan.
c. Menciptakan Peluang
Ketika sebuah perusahaan melakukan analisis eksternal, maka
memungkinkan manajemen untuk mengenali peluang potensial yang
akan membantu perusahaan untuk membedakan penawarannya dari
pesaing.

2.2 Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal ialah adalah jenis lingkungan bisnis yang terjadi di


dalam tubuh perusahaan itu sendiri dan punya pengaruh tinggi terhadap aktivitas
bisnis. Yang dimaksud dengan ingkungan internal organisasi adalah berbagai hal
atau berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatansehari-hari organisasi
dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakan, hingga “denyut
nadi” nya organisasi. Yang termasuk dalam lingkunagn organisasi adalah para
pemilik organisasi (owners), para pengelola perusahaan, para staf, anggota atau
pekerja, serta lingkunganfisisk organisasi. Analisis lingkungan internal
perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang
dimilikinya. Berikut ini adalah elemen-elemen penting dari lingkungan internal
yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis:

a. Sumber daya fisik seperti lokasi, peralatan, dan fasilitas perusahaan


b. Sumber daya manusia seperti karyawan dan manajemen
c. Sumber daya keuangan seperti pendanaan, peluang investasi dan
sumber pendapatan.
d. Akses ke sumber input kunci
e. Inovasi dan usaha untuk mengamankan kekuatan internal dari
peniruan seperti melalui paten, hak cipta, dan merek dagang
f. Manajemen proses, yang mengatur bagaimana sumber daya internal
dapat dialokasikan secara efektif dan efisien sesuai dengan [[strategi
perusahaan]]. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan budaya,
kepemimpinan, praktik-praktik terbaik dan lain sebagainya.

Adapun unsur-unsur dari lingkungan internal antara lain:

a. Karyawan. Semakin berkembangnya organisasi maka karyawan


dituntut untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya.
b. Manajemen. Dalam menjalankan usahanya, organisasi memerlukan
koordinasi atau pengaturan agar sasaran organisasi dapat tercapai.
c. Pemegang saham dan dewan direksi. Pada sebuah perusahaan publik
yang besar, pemegang saham memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan melalui hak pemberian suara
pada rapat umum pemegang saham.
d. Modal dan peralatan fisik. Organisasi atau perusahaan membutuhkan
modal untuk kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang telah go
public modal diperoleh dari para penanam saham. Peralatan fisik
seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu organisasi.

2.3 Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan


Agar organisasi dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat
bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi untuk mengetahui
peluang dan ancaman lingkungan eksternal serta untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Secara umum tujuan analisis lingkungan
menurut perusahaan Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-
masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan, menyelidiki kondisi
masa depan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba masukkannya
kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-masalah
mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap
masalah tersebut, serta mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.
Yang selalu diusahakan adalah berusaha melengkapi variable-variabel tersebut
akan tetapi tidak akan pernah bisa sekomplit yang diharapkan karena para
pengambil keputusan harus berpacu dengan waktu dalam proses “Decission
Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada satu pun cara
yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya
harus dikembalikan kepada “konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap
perusahaan.

Berikut ini adalah contoh tujuan analisis lingkungan dari beberapa


perusahaan:
a. Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-masalah
kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan
a. Untuk menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan
kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan
organisasi
b. Untuk mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi
perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta
mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.

2.4 Alat Analisis untuk Memahami Lingkungan Luar Perusahaan


A. Analisis kesenjangan
Gap adalah kata yang diambil dari bahasa inggris yang artinya
celah. Gap analysis atau analisis celah merupakan suatu upaya untuk
mengindenifikasikan adanya celah antara situasi atau konerja terkini
dengan situasi yang ideal atau potensial. Celah diantara dua situasi ini
membutuhkan solusi bisnis sehingga celah tersebut dapat diisi dengan
tindakan atau inisiatif yang meningkatkan efisiensi atau pengertian
yang lebih baik tentang bagaimana perusahaan mampu memperbaiki
proses bisnis. Analisis ini juga mampu mengoptimalkam waktu, uang,
dan sumber daya manusia yang digunakan.

Dunia bisnis terbagi menjadi beberapa bidang yang berbeda,


mulai dari pelayanan pelanggan atau penyedia jasa, penjualan produk,
dan lain sebagainya. Namun, dalam tiap bidang bisnis tersebut, dapat
dilakukan analisa kesenjangan. Di bawah ini merupakan beberapa
contoh bagaimana bisnis dapat melakukan gap analysis.
a) Gap analysis dapat membantu bisnis untuk menemukan hal
yang perlu diperbaiki atau diubah, ketika produktivitas bisnis
tidak sesuai dengan harapan.
b) Analisis kesenjangan bisa dilakukan perusahaan ketika
perusahaan meluncurkan produk. Hal ini ditujukan untuk
menentukan apakah penjualan terlaksana seperti yang
diharapkan atau tidak
c) Analisa kesenjangan dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan mengapa sebuah bisnis atau perusahaan kekurangan
sumber daya atau pasokan

Dengan gap analysis, perusahaan atau bisnis juga dapat


memperkirakan jumlah sumber daya, waktu, dan biaya yang
diperlukan perusahaan, untuk mencapai keadaan stabil di masa
mendatang, sesuai dengan yang diharapkan. Dapat diketahui bahwa
gap analysis memiliki berbagai manfaat bagi sebuah bisnis, yakni :

a) Mengetahui Kekurangan Bisnis


Analisis kesenjangan dapat membantu perusahaan atau bisnis
untuk menemukan kekurangan atau kelemahan dalam bisnis
yang perlu diperbaiki. Perusahaan kemudian akan lebih mudah
untuk mengidentifikasi dan mengukur kegiatan bisnis yang
akan dilakukan dalam jangka panjang, dan kemudian dapat
membantu dalam melakukan perbaikan.
b) Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Dengan melakukan gap analysis, seseorang dapat
meningkatkan efisiensi bisnis yang sedang dijalaninya. Sebab,
gap analysis dapat menunjukkan segala hal yang bersifat
merugikan yang sedang terjadi pada saat ini. Setelah masalah
tersebut berhasil terkuak, maka bisnis kemudian akan lebih
fokus kepada sumber daya dan peluang yang perlu diperbaiki.
c) Meningkatkan Proses
Analisis kesenjangan akan membantu anda untuk memiliki
gambaran umum mengenai keseluruhan bisnis atau setidaknya
fungsi tertentu yang ada dalam bisnis. Hal ini kemudian akan
membantu anda untuk dapat mengetahui apakah bisnis anda
memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan segala
kegiatan sesuai rencana yang telah ditentukan. Dengan
melaksanakan proses analisis kesenjangan, berarti bisnis akan
memiliki lebih banyak data mengenai cara meningkatkan
proses bisnis.

B. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah cara bagi pelaku bisnis untuk
mengevaluasi posisi perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
strategis. Evaluasi ini memberikan metode obyektif untuk menguji
efisiensi dan efektivitas strategi bisnis, serta cara untuk menentukan
apakah strategi yang sedang dilaksanakan adalah menggerakkan bisnis
ke arah tujuan strategis yang dimaksudkan.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila melakukan evaluasi
strategi adalah:
a) Dapat menentukan sejauh mana program/ proyek berada di
jalur, sehingga perusahaan dapat melakukan aksi atau koreksi
yang diperlukan
b) Memastikan penggunaan sumber daya yang paling efektif dan
efisien
c) Mengevaluasi sejauh mana program/ proyek memiliki atau
memiliki dampak yang diinginkan
C. Analisis SWOT ( Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Analisa SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S.
Humphrey yang mempergunakan teknik ini pada tahun 1960-an ketika
ia menginisiasi sebuah proyek penelitian yang dikerjakan di Stanford
Research Institute. Sejak saat itu, perlahan analisis SWOT mulai
dikenal luas oleh kalangan luas dan perlahan digunakan oleh para
pebisnis pada masa itu untuk memanfaatkan metode analisis ini demi
menumbuhkan sekaligus mengembangkan perusahaan mereka masing-
masing.
Secara sederhana dapat kita artikan bahwa analisa SWOT
merupakan metode perencanaan suatu strategi dengan
mempertimbangkan sekaligus mengevaluasi 4 komponen utama, yaitu:
a) Strengths : Elemen strengths merujuk pada kelebihan atau hal-
hal yang sudah berhasil dilakukan oleh perusahaan atau proyek
kamu. Ini bisa berupa sesuatu yang tidak berwujud
b) Weaknesses : Weaknesses atau kelemahan merujuk pada hal-
hal yang menghambat bisnis atau proyek
c) Opportunities : Opportunities dalam analisis SWOT adalah
peluang yang muncul di luar perusahaan atau proyek kamu dan
dapat digunakan untuk membuat perbedaan pada kemampuan
kamu bersaing.
d) Threats : elemen ini merujuk pada segala sesuatu yang
menimbulkan risiko bagi perusahaan atau keberhasilan sebuah
proyek

D. Analisis VRIO (Valuable, Rare, Inimitamble, Organixed to capture


value)
VRIO adalah suatu alat untuk menganalisa sumber daya
internal dari perusahaan dan kemampuan untuk mengetahui apakah
perusahaan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Dalam analisa VRIO, perusahaan akan menganalisa
dari empat pertanyaan sebagai berikut (Antonio, & Cardael, 2012) :
a) Valuable : sumber daya juga berharga jika sumber daya
mampu meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan. Hal ini
dilakukan dengan meningkatkan diferensiasi atau / dan
penurunan harga produk. Jika sumber daya perusahaan tidak
dapat memenuhi kondisi ini maka perusahaan memiliki
kelemahan dalam keunggulan kompetitif.
b) Rare : sumber daya yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau
sangat sedikit perusahaan merupakan sumber daya yang
dianggap langka. Jika sumber daya dapat dikatakan langka dan
berharga maka peursahaan memiliki keunggulan kompetitif
sementara. Di sisi lain, jika beberapa perusahaan memiliki
sumber daya yang sama dan menggunakan kemampuan
tersebut dalam cara yang sama, maka perusahaan dapat
dikatakan memilki keunggulan kompetitif paritas / comptitive
parity. Hal ini karena perusahaan dapat menggunakan sumber
daya yang sama untuk menerapkan strategi yang sama dan
tidak ada organisasi dapat mencapai kinerja yang unggul.
c) Ininimitable : sumber daya yang memiliki biaya tinggi akan
sulit ditiru, dibeli, dan digantikan oleh perusahaan pesaing.
Dalam hal imitasi perusahaan pesaing memiliki dua cara yaitu
dengan cara langsung meniru / menduplikasi sumber daya dan
menyediakan produk atau jasa sebanding. Jika perusahaan
memiliki sumber daya yang berharga, langka, dan mahal untuk
ditiru maka perusahaan dapat diasumsikan sebagai perusahaan
yang memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
d) Organized to Captured Value : sumber daya itu sendiri tidak
memberikan keuntungan apapun bagi perusahaan jika tidak
terorganisir untuk menangkap nilai dari mereka. Sebuah
perusahaan harus mengatur sistem manajemen, proses,
kebijakan, struktur dan budaya organisasi untuk dapat
sepenuhnya menyadari potensi yang berharga, langka dan
mahal agar dapat mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan

E. OCAT (Organization Capacity Assessment Tool)


OCAT (organization capacity assessment tool / alat penilaian
kapasitas organisasi) adalah untuk organisasi nirlaba untuk
mempelajari lingkungan internal. Ini menganalisis dimensi internal
perusahaan yaitu adaptasi dan inovasi, nilai dan budaya bersama,
struktur organisasi dan infrastruktur, proses bisnis, pembelaan,
komunikasi dan pemasaran, pendanaan, staf, dewan, dan
kepemimpinan, serta strategi dan aspirasi.

2.5 Alat Analisis untuk Memahami Lingkungan Internal Perusahaan


Barney dan Hesterly (2008: 39) menyebutkan adanya dua jenis alat
analisis yangdapat digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang berasaldari lingkungan eksternal perusahaan. Kedua alat analisis
tersebut adalah analisis strukturindustry-yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang usaha, dananalisisfive forces-yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai ancaman yangberasal dari
lingkungan eksternal perusahaan. Teori Porter’s Five Forces merupakan sebuah
metode yang digunakan untuk mengetahui kekuatan industri berdasarkan faktor-
faktor eksternal perusahaan. Teori tersebut muncul didasari oleh adanya
pandangan Industrial Organization yang merupakan sebuah pandangan
manajemen bahwa perusahaan sangat memperhatikan faktor eksternal utuk
mendapatkan keunggulan bersaing. Tokoh manajemen yang mendukung
pandangan ini adalah Michael Porter yang menyatakan bahwa faktor paling
utama yang menentukan kinerja perusahaan adalah kekuatan industri dalam
persaingan.
a. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor
lama. Seiring dengan berkembangnya usaha, munculah kompetitor
baru. Masuknya pemain baru dalam industri akan membuat persaingan
menjadi ketat yang pada akhirnya dapat menyebabkan turunnya laba.
Hal ini berkaitan dengan seberapa mudah pendatang baru untuk ikut
berkompetisi dalam persaingan usaha sejenis. Terdapat enam sumber
utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a) Skala ekonomi
b) Diferensiasi produk
c) Persyaratan Modal
d) Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan
e) Akses terhadap saluran distribusi
f) Kebijakan pemerinta

b. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes)


Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk
sejenis. Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah
laba potensial yang didapat dari suatu industri. Makin menarik
alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, makin ketat
pembatasan laba dari suatu industri. Sehingga dengan semakin banyak
ragam barang dan jasa, terciptanya produk pengganti juga
mempengaruhi pendapatan bagi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
apakah konsumen memiliki pilihan lain terhadap produk yang ada.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Power)
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan
harga untuk turun, serta memberikan penawaran dalam hal
peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan membuat kompetitor
saling bersaing satu sama lain. Hal ini berkaitan dengan kemampuan
konsumen untuk dapat mempengaruhi harga jual barang sehingga
menjadi lebih rendah.

d. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of


Suppliers)
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar
terhadap pembeli dalam industri dengan cara menaikkan harga atau
menurunkan kualitas produk atau jasa yang dibeli. Perusahaan
berusaha mendapatkan harga semurah mungkin dengan kualitas yang
tinggi. Jika perusahaan memperoleh pemasok yang demikian, maka
perusahaan tersebut akan memperoleh kompetisi yang baik di
bandingkan dengan pesaing.

e. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors)


Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini menjadi
pusat kekuatan persaingan. Kompetitor dalam hal ini adalah industri
yang menghasilkan serta menjual produk sejenis, yang bersaing
memperebutkan pasar yang sama. Kompetisi yang terjadi dalam
industry sejeni biasanya terjadi dari segi harga, kualitas produk,
pelayanan purna jual, yang semua hal tersebut membentuk nilai
tersendiri di benak konsumen. Semakin banyak kompetitor,
perusahaan akan semakin bekerja keras memenangkan persaingan.
Analisis terhadap struktur industri danfiveforcesditujukan untuk
menganalisis lingkungan tugas perusahaan(task environment). Selain kedua
alat analisis tersebut, perusahaan dapat mengunakan analisis steeple. Analisis
steeple lebih ditujukan untuk menganalisis lingkungan umum
perusahaan,dimana perusahaan lingkungan umum perusahaan (sebagaimana
lingkungan tugasperusahaan ) dapat menciptakan sejumlah peluang maupun
ancaman bagi perusahaan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
q=kata+pengantar+untuk+makala&ie=UTF-8&oe=UTF-8&hl=id-
id&client=safari#imgrc=dr6X6lqOJy-
d9M&imgdii=NGa_NllrDNHf6M

https://www.google.co.id/books/edition/
BUKU_AJAR_MANAJEMEN_BISNIS_PERIKANAN_TAN/
oMluEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=buku%20five%20forces
%20porter&pg=PA6&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai