LINGKUNGAN BISNIS
Tujuan Instruksional
Setelah selesai mempelajari topik ini mahasiswa dapat:
Pokok Bahasan
Di bawah ini akan didefenisikan lingkungan bisnis yang diambil dari beberapa ahli:
2. Menurut Nickels et.al. (2009:13) mengatakan lingkungan bisnis terdiri atas faktor-faktor sekitar
yang dapat membantu atau menghambat perkembangan bisnis.
Dari defenisi di atas dapat diartikan bahwa lingkungan bisnis atau organisasi akan dapat
mempengaruhi terhadap kegiatan bisnis atau organisasi. Pengaruhnya bisa bersifat membantu atau
menghambat perkembangan bisnis. Membantu perkembangan bisnis berarti lingkungan itu dapat
memberikan peluang tertentu yang dapat meningkatkan keberhasilan bisnis untuk mencapai tujuannya.
Menghambat perkembangan bisnis berrati dapat mengakibatkan kemunduran atau tidak berhasilnya bisnis
mencapai tujuannya.
Lingkungan bisnis bisa dikatakan juga akan dapat mempengaruhi secara positif apabila membantu atau
memberikan peluang keberhasilan dan berpengaruh secara negatif apabila menghambat keberhasilan
bisnis. Walaupun demikian lingkungan bisnis tidak selalu sama pengaruhnya untuk setiap bisnis. Bagi
suatu bisnis lingkungan bisnis bisa berpengaruh secara positif tetapi bagi bisnis lain berpengaruh secara
negatif.
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan Khusus
1) Konsumen (pelanggan)
2) Pemasok (supplier)
3) Pesaing
4) Kreditur
b. Lingkungan Umum
1) Ekonomi
2) Politik dan Hukum
3) Sosial Budaya
4) Demografi
5) Globalisasi
C. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis
secara langsung.
1. Karyawan
Kesuksesan dan tingkat efisiensi kegiatan perusahaan pada akhirnya sangat bergantung pada
kemampuan para pekerja yang melakukan pekerjaannya dengan baik. Pemilik perusahaan dan pemimpin
perusahaan hanya dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya tentang hal-hal yang perlu dilakukan
perusahaan pada masa kini dan masa depan. Pada akhirnya, apakah rencana itu dapat terlaksana dengan
sempurna, sangat tergantung kepada kemampuan dan kesungguhan pekerja-pekerja di berbagai tingkat
dan manajemen. Untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien para pekerja harus bekerja sesuai
dengan spesifikasi kemampuannya.
2. Manajemen
Keberhasilan bisnis mencapai tujuannya juga dipengaruhi oleh manajemen perusahaan.
Manajemen yang dimaksud yaitu bagaimana pihak manajemen mengelola sumber-sumber daya yang
dimiliki oleh bisnis. Sumber-sumber daya yang tersedia harus dapat dikelola secara efisien dan efektif.
Semakin baik pengelolaan sumber-sumber daya semakin baik bisnis untuk mencapai tujuannya.
3. Pemegang saham
Setiap pendirian perusahaan memerlukan dana modal. Modal tersebut biasanya digunakan untuk
membeli tanah, membeli alat dan kebutuhan yang mendukung berdirinya perusahaan. Apabila modal
tidak mencukupi untuk usaha, dapat diperoleh dari institusi keuangan, selain itu juga dapat dilakukan
dengan yang diperlukan. Pemilik modal dan institusi keuangan sangat penting peranannya sebagai
penyedia dana untuk menjalankan operasi perusahaan. Semakin baik fasilitas penyediaan dana dapat
memperlancar jalannya kegiatan usaha.
5. Informasi
Informasi bagi perusahaan sangat penting, Informasi dibutuhkkan pihak manajemen perusahaan
untuk membuat keputusan (decision making). Tanpa adanya informasi pihak manajemen akan sulit untuk
membuat suatu keputusan yang tepat. Informasi harus dikumpulkan dari dalam ataupun dari luar
perusahaan. Perkembangan ataupun keadaan yang ada dalam perusahaan harus tersedia. Perkembangan
pasar atau yang lainnya juga harus tersedia bagi manajemen untuk mempermudah dan mempercepat para
manajer membuat keputusan.
D. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah faktor atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
keberhasilan bisnis atau organisasi. Lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
pada organisasi atau perusahaan (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor.
a. Pelanggan (Consumer)
The consumer is king merupakan ungkapan yang sering dinyatakan mengenai kegiatan dalam
dunia bisnis. Maksud dari ungkapan tersebut adalah untuk menekankan bahwa walaupun perusahaan yang
menghasilkan dan menjual barang, tetapi pada akhirnya konsumen yang menentukan jenis-jenis barang
yang harus diproduksikan. Apabila konsumen tidak menyukai barang yang diproduksi, penjualan tersebut
tidak akan menguntungkan dan perusahaan bisa saja terancam tutup. Ini menunjukkan bahwa pada
akhirnya keinginan konsumenlah yang akan menentukan tetap berjalannya perusahaan.
b. Pemasok (Supplier)
Kebanyakan perusahaan melakukan operasi produksi dengan menggunakan bahan mentah yang
dihasilkan oleh pihak lain. Dengan demikian operasi penghasilan barang dari suatu kegiatan usaha sangat
bergantung pada kegiatan industri hulu, yaitu kegiatan usaha pada perusahaan yang menghasilkan bahan
mentah dan alat-alat perusahaan. Ketergantungan tersebut menimbulkan efek yang baik atau buruk.
Apabila di industri penyedia bahan mentah mengalami kerugian dan harus tutup, perusahaan perlu
mencari sumber bahan mentah lain yang mungkin tak murah dan sebaik penyedia bahan mentah yang
asal. Hal ini dapat menaikkan biaya produksinya dan dan menurunkan hasil produksinya. Sebaliknnya
apabila penyedia bahan mentah dapat beroperasi dengan lebih efisien dan menghasilkan barang yang
lebih bermutu, perusahaan pengguna bahan mentah tersebut dapat menaikkan keuntungan dan menjual
barang lebih bermutu.
c. Pesaing (Competitor)
Pesaing mereka yang menghasilkan atau menawarkan barang dan jasa sejenis. Barang yang
dihasilkan dapat saling menggantikan atau saling bersubstitusi barang yang dihasilkan perusahaan yang
satu dengan yang dihasilkan perusahaan lain. Persaingan terjadi antar perusahaan yang ada dalam satu
industri. Walaupun persaingan bisa lebih luas dari hanya sekedar mereka yang ada dalam industri. Untuk
itu perusahaan yang dapat memenangkan persainganlah yang bisa lebih berhasil. Perusahaan harus selalu
berusaha untuk memenangkan persaingan dengan cara memberikan kepuasan yang lebih kepada
konsumen dibandingkan apa yang ditawarkan oleh pesaing. Semakin banyak pesaing, menjadi hambatan
bagi setiap bisnis.
d. Kreditur (Creditor)
Setiap perusahaan membutuhkan dana yang digunakan untuk menjalankan operasinya. Dana yang
dibutuhkan perusahaan tidak selalu mencukupi dari pemegang saham. Untuk itu perusahaan harus
berusaha memperolehnya melalui pinjaman. Pihak yang meminjamkan tersebutlah disebut dengan
kreditur. Perusahaan perlu memperhatikan kreditor yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara
finansial(institusi keuangan ataupun individu yang memberikan pinjaman dana). Kreditor menganalisis
secara seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan. Kreditur
harus berusaha untuk mencegah terjadinya kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman yang diberikan.
2. Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan bukum,
sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang dapat mempengaruhi organisasi atau bisnis
untuk mencapai keberhasilannya.
a. Perekonomian
Inflasi (inflation) juga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi. Inflasi
adalah suatu keadaan naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum. Naiknya harga akan mengurangi
daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Sehingga mempengaruhi kepada bisnis atau perusahaan
mencapai keberhasilannya.
1) Cost push inflation adalah inflasi karena adanya kenaikan biaya produksi.
2) Demand pull inflation adalah inflasi karena adanya permintaan terhadap barang dan jasa
yang tinggi.
Tingkat suku bunga (discount rate) akan dapat mempengaruhi kepada bisnis. Tingkat suku bunga
mewakili biaya meminjam uang. Naiknya suku bunga akan menaikkan biaya bagi perusahaan sehingga
dapat menaikkan harga pokok produksi. Naiknya harga pokok produksi akan menaikkan harga jual
barang sehingga dapat mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa.Terdapat hubungan timbal balik
antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi
akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
b. Kondisi politik dan hukum.
Terdapat kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana
kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga
perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber
daya manusia.
Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola
dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan
kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.
d. Kondisi demografi.
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan
dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
e. Teknologi.
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat
mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer
terutama dalam hal pengembangan produk.
f. Globalisasi.
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer dari
perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah
pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
1. Impor
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan
memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar
umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.
Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor.
2. Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain.
Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah
sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena
risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya.
Cara ekspor dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Strategi lainnya misalnya franchise dan
akuisisi
a. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang
bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui
distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di
negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi
lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta
proteksionisme
b. Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir
negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen
ekspor ( export management companies) dan perusahaan pengekspor ( export trading
companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu
menangani ekspor secara langsung: Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang
dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
a. Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan
kapabilitasnya,
b. Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas
akses pasar,
c. Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk:
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic alliance, non-equity strategic
alliance, dan global strategic alliances.
a. Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan
perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan akapabilitas
untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
b. Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk
bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.
c. Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan
kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing
d. Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih
perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk antara
korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.
Selain itu ada juga perusahaan untuk menjalankan bisnis internasional dengan cara waralaba
(franchise). Waralaba atau franchising adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah
perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang
dan jasa.
Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industri dan
kepentingan dalamanggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis
banyak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial,
budaya dan politik) yang berbeda. Pada dasarnya bisnis terkait dengan lingkungan internal sebagai
sumber daya yang mempengaruhi aktivitas bisnis secara langsung. Bisnis juga dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal yang terdiri dari pihak- pihak pemegang kepentingan utama perusahaan
(stakeholders) dan lingkungan umum yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas bisnis atau
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Mengetahui komponen apa saja dari lingkungan dan memahami bagaimana lingkungan
mempengaruhi perusahaan merupakan hal yang penting bagi manajer perusahaan. Lingkungan yang
mengandung unsur ketidakpastian mempengaruhi perusahaan melalui berbagai aspek yang terkait dengan
aktivitas perusahaan dan lingkungan eksternalnya. Misalkan, saja kondisi bencana alam dahsyat, seperti
Tsunami di Aceh yang datang secara tiba-tiba, merubah semua perencanaan yang telah dibuat perusahaan
yang ada disana, bahkan perubahan perencanaan pembangunan indonesia secara global. Oleh karena itu,
sangat penting bagi manajer perusahaan untuk mengetahui komponen-komponen dalam lingkungan yang
akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka
lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis
secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja
organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan
dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor.
Pesaing. Perrsaingan, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta
substitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan mempunyai satu atau lebih
pesaing. Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran
produk dan jasa yang lebih baik dari pesaing.
Kreditor. Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu yang
mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang
memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara seksama dan teliti
mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan karena bank sangat berkepentingan
dalam hal pencegahan terjadinya kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan
pinjaman yang diberikan.
Lingkungan umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum,
sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi.
Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan khusu,
namun demikian manajer haru memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengendalikan aktivitas organisasi bisnis.
Kondisi ekonomi. Tinkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional,
keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan uku bunga, secara
umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha.
Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya
perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.