Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 PENGANTAR BISNIS

Nama : Melati Sihan


NIM : 049166392

1. Seseorang yang menciptakan dan melakukan bisnis pasti melihat karena adanya
kesempatan untuk membuat product dan mendapat keuntugan dimasa yang akan
datang. Apa yang dimaksud dengan bisnis? Jelaskan 5 (lima) pemangku utama
dalam bisnis menurut Madura (2007).

JAWAB :

• Bisnis merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik barang maupun layanan atau
jasa (Ebert & Griffin, 2009). Bisnis juga merupakan usaha perdagangan dengan menjual barang
atau layanan kepada konsumen, baik individu atau perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Perusahaan, pasar swalayan. rumah sakit, konsultan, pasar tradisional, dan sebagainya,
semuanya merupakan organisasi bisnis. Bisnis dapat pula berarti individu atau organisasi yang
mencoba mendapatkan keuntungan dengan menyediakan produk yang memuaskan kebutuhan
orang lain (Ferrell et al., 2011). Bisnis juga merupakan suatu keadaan di mana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menguntungkan.
• Menurut Madura (2007), terdapat lima pemangku kepentingan utama dalam bisnis, yaitu
pemilik, kreditur, karyawan, pemasok, dan pelanggan.
a. Pemilik Bisnis dimulai ketika ada ide dari satu atau beberapa wirausaha yang ingin
menciptakan, mengorganisasi, dan mengelola bisnis. Individu ingin menciptakan bisnis
karena beberapa sebab, yaitu pendapatan yang lebih besar, menjadi bos atau pemimpin
di tempat kerjanya sendiri, atau menginginkan tantangan yang lebih besar. Kepemilikan
dalam bisnis juga dapat diperoleh dengan menanamkan uangnya ke suatu perusahaan
(investor) yang berupa saham yang dibelinya dari perusahaan. Oleh karena itu,
kepemilikan dalam bisnis juga dapat disebut berkedudukan sebagai pemegang saham
(stockholder). Pemegang saham ini dapat menjual kepemilikan sahamnya pada orang
lain sesuai keinginannya. Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada para
pemegang saham dengan memberikan pengembalian atas investasi yang ditanamkan
dalam perusahaan (return on investment).
b. Kreditur. Kreditur merupakan pihak yang membantu dalam penyediaan dana di luar
dana dari pemilik atau dari para investor. Pada awal berdirinya, bisnis memerlukan
peralatan, bahan, karyawan, dan sebagainya yang sulit diprediksi akan mendapatkan
keuntungan seberapa besar. Oleh karena itu, para pemilik dan pelaku bisnis dapat
mendatangkan dana dengan cara meminjam dana dari lembaga yang disebut kreditur.
Kredit atau hutang tersebut diambil dalam jangka waktu tertentu dengan kewajiban
peminjam adalah membayar bunga sejumlah tertentu sesuai dengan tingkat bunga
pinjaman yang berlaku dan tingkat bunga yang disepakati.
c. Tenaga kerja. Selanjutnya, tenaga kerja, merupakan pemangku kepentingan yang
bertanggung jawab menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Tenaga kerja
tersebut ada yang berkedudukan sebagai karyawan atau yang melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan, namun ada pula yang memberi penugasan tenaga kerja lain dan
membuat keputusan bisnis yang penting. Tenaga kerja ini disebut dengan manajer atau
pengelola. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh
manajer tersebut.
d. Pemasok, Pemasok juga merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat dilupakan
terutama oleh perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang. Tanpa bahan baku
dari pemasok yang dapat diandalkan, proses produksi akan terhambat.
e. Pelanggan. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk, baik barang maupun
layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, baik dalam jenis, harga, kuantitas, dan
kualitas. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa para wirausahawan bergantung
pada pemilik atau investor dan kreditur dalam penyediaan dukungan keuangan,
bergantung pada karyawan dan manajer dalam pengelolaan dan operasionalisasi proses
produksi, bergantung pada pemasok dalam penyediaan bahan baku, dan bergantung
pada pelanggan dalam mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga
perusahaan tetap hidup dan berkembang.

2. Kewirausahaan merupakan pendekatan dalam pembaruan ekonomi dan merupakan


pilar untuk menciptakan kesempatan kerja. Jika Saudara ingin menjadi seorang
wirausahawan, jelaskan 5 (lima) langkah dalam memulai bisnis.

JAWAB :

• Menentukan visi dan misi bisnis tersebut, Sebuah usaha harus memiliki misi dan
visi yang jelas, sehingga tujuan dan langkahnya disusun dengan baik untuk
mengembangkan usaha menjadi lebih baik.
• Menentukan indikator kesuksesan bisnis tersebut, Tanpa adanya kerja keras,
kesuksesan menjadi suatu hal yang sulit digapai. Untuk memulai usaha memang tidaklah
mudah, anda perlu bekerja keras banting tulang dengan banyak permasalahan yang dihadapi.
Tahap inilah yang menjadi ujian dalam bisnis, ada beberapa pebisnis yang mulai gagal dalam
tahap ini. Jika pada tahap ini bisa lolos, besar peluang untuk menjadi seorang pebisnis yang
sukses. Kesuksesan menjadi tujuan akhir dari semua bisnis yang dijalankan. Hanya saja untuk
mencapai kesuksesan tersebut memang prosesnya sangat panjang dan membutuhkan kerja
keras. Meski begitu anda perlu tahu sampai pada tahap mana bisnis anda saat ini dengan melihat
indikator-indikator yang menjadi penentu kesuksesan dalam bisnis.
• Menilai lingkungan bisnis dan dampaknya bagi bisnis yang akan dilakukan,
Lingkungan bisnis sangat memegang peran penting dalam keselarasan lingkungan dan
bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis.
Faktor tersebut dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari
lingkungan bisnis memegang pengaruh besar bagi berputarnya bisnis tersebut dan
timbal balik yang dapat diberikan bisnis terhadap lingkungan. Sedangkan faktor
eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan. Biasanya faktor
eksternal menanamkan pandangan yang baik maupun buruk bagi suatu bisnis yang ada.
• Menyediakan produk dan jasa yang hebat dan memuaskan, Bagi hampir semua
perusahaan atau bisnis meningkatkan kepuasan pelanggan pastinya merupakan sebuah
misi. Semakin puas pelanggan, maka artinya akan semakin bagus pula pelayanan dan
produk atau jasa yang ditawarkan. Pelanggan yang puas juga mencerminkan tolok ukur
keberhasilan atau kesuksesan dari suatu bisnis. Dengan terus meningkatkan kepuasan
pelanggan, sebuah perusahaan atau bisnis pastinya berkesempatan untuk meraih lebih
banyak pelanggan.
• Mengadakan evaluasi terhadap proses bisnis yang telah berjalan, Evaluasi bisnis
adalah penilaian perusahaan atau bisnis secara keseluruhan dan
efektivitasnya. Mengevaluasi secara teratur dapat membantu Anda mengidentifikasi
bagaimana Anda dapat memposisikan pasar yang telah Anda tetapkan dengan
semaksimal mungkin dan memutuskan ke mana bisnis Anda akan diadakan.

3. Tanggung jawab sosial suatu cara yang dilakukan bisnis untuk menyeimbangkan
antara komitment terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam dalam
lingkungan sosialnya. Jelaskan pengertian tanggung jawab sosial dan apa saja
yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan tanggung
jawab sosial?

JAWAB :

Tanggung jawab sosial merupakan keseluruhan cara yang dilakukan bisnis dalam usaha
menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam
lingkungan sosialnya Tanggung jawab sosial menunjukkan tanggung jawab organisasi
sebagai entitas korporasi kepada masyarakat secara luas. Kelompok ataupun individu
yang secara langsung dipengaruhi oleh praktek organisasi tersebut dan memiliki
kesempatan memengaruhi kinerja organisasi disebut sebagai pemangku kepentingan
organisasi. Yang dimaksud pemangku kepentingan di sini adalah pelanggan, karyawan,
investor, pemasok, dan komunitas lokal. Pemangku kepentingan ini dapat dipilih
diantara berbagai pihak yang penting dan relevan dengan organisasi dan mencoba
memenuhi kebutuhan dan harapan organisasi. Tanggung jawab sosial juga
menunjukkan tanggung jawab organisasi yang bertindak sebagai entitas korporasi
terhadap masyarakat secara keseluruhan (Harrison, 2005).

1. Tanggung Jawab Sosial pada Pelanggan

Tanggung jawab pada pelanggan merupakan tanggung jawab perusahaan dalam


menghasilkan produk, baik barang maupun layanan yang dilakukan ketika
melakukan produksi atau penjualan produk tersebut.

2. Tanggung Jawab Sosial pada Karyawan


Selanjutnya, perusahaan juga memiliki tanggung jawab kepada karyawan yang
pada umumnya untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan keadilan bagi
seluruh karyawan. Tanggung jawab perusahaan kepada karyawan ditunjukkan
dengan menjaga keselamatan kerja karyawan selama proses produksi di
perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa peralatan dan mesin-mesin
yang ada dalam proses produksi tersebut berjalan dengan baik dan dapat
membantu karyawan dalam bekerja, bukan justru mempersulit kerja karyawan.
Perusahaan juga harus berusaha meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja
karyawan dan berusaha memperbaiki moralitas karyawan. Selain menjamin
tidak adanya kecelakaan kerja, perusahaan juga harus menjamin adanya
perlakuan negatif seperti pembedaan dan kekerasan seksual. Keanekaragaman
atau diversitas (diversity) ini pada umumnya terjadi antargender ataupun
antarras. Perusahaan juga harus menjamin bahwa semua karyawannya
mendapatkan perlakuan yang sama, baik dalam upah atau gaji, pemberian
tunjangan, pemberian sanksi dan penghargaan, dan memberikan perlakuan.

3. Tanggung Jawab Sosial pada Investor dan Kreditur

Selain terhadap pelanggan dan karyawan, perusahaan juga harus bertanggung


jawab kepada pemilik perusahaan atau investor. Pertanggungjawaban
perusahaan terhadap pemilik atau investor ini pada umunya adalah tanggung
jawab penggunaan dana untuk menghasilkan produk yang menguntungkan para
pemangku kepentingan.

4. Tanggung Jawab pada Lingkungan

Akhir-akhir ini terjadi peningkatan perhatian pada perubahan iklim global pada
bisnis, baik dari pemerintah maupun pelanggan untuk mengendalikan dampak
negatif lingkungan. Banyak tanggung jawab sosial perusahaan yang berada di
luar peraturan pemerintah. Selain itu, meskipun biaya untuk melaksanakan go
green' cukup besar, namun pelanggan akhirnya menyadari bahwa tanggung
jawab sosial ini mutlak diperlukan, sehingga pelanggan tidak segan-segan
mengeluarkan uang lebih banyak. Greenwashing merupakan penggunaan iklan
untuk proyek green image tanpa mengadopsi perubahan lingkungan secara
substansif.
Ada beberapa jenis polusi, seperti polusi udara, polusi air, polusi tanah, polusi
suara, dan sebagainya. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana
perusahaan dan pemerintah mencegah polusi tersebut. Meskipun perusahaan
dan pemerintah telah meneyepakati bahwa lingkungan yang bersih dan bebas
polusi memang dikehendaki, namun ada berbagai ketidaksepakatan mengenai
seberapa besar tanggung jawab yang dilikinya untuk memperbaiki lingkungan.

SUMBER : EKMA4111 PENGANTAR BISNIS

Anda mungkin juga menyukai