Anda di halaman 1dari 35

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEJIK

MENYUSUN EVALUASI LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Dosen Pemgampu : Dr. H. Abdul Rohman, S.E., MSi., Akt.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Mohammad Hanifah Syafii Mudhofir 12030120220028


Laila Nurjanah 12030120220029
Muhammad Reza Mahendra Suhardi 12030120220030
Kurnia Adi Wibowo 12030120220031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks.

Karena efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus mengembangkan kemampuan

yang di butuhkan untuk mengidentifikasi pelung dan ancaman yang ada dalam

lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-

komponen atau variable lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi

atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan

organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi

terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen itu lebih cenderung

diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus

diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-

komponen tersebut

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan

umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan

perusahaan-perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor

ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas

persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan

bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah

analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan

bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal

mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan


assessing. Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan

ancaman.

Lingkungan umum mencangkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik

atau hukum, social, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk

mengidentifikasi dan mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan

kecendurungan yang ada. Kecendurungan kearah globalisasi membuat hal ini

menjadi kompleks dan batasanya lebih luas. Apabila dibandingkan dengan

lingkungan umum, lingkungan industry memiliki efek yang lebih langsung pada

usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Makro, Lingkungan Bisnis, Dan Lingkungan Eksternal

Lingkungan bisnis adalah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung terhadap aktivitas bisnis.

Dalam lingkungan bisnis perusahaan dibagi menjadi 2, yaitu lingkungan

internal dan lingkungan eksternal.

Lingkungan internal adalah kekuatan lingkungan dalam perusahaan yang diatur

manajemen untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan.

Beberapa elemen dalam lingkungan internal bisnis perusahaan antara lain:

a. Karyawan

Elemen pertama dalam lingkungan internal bisnis perusahaan adalah karyawan.

Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk

mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang ataupun bentuk lainnya

kepada perusahaan atau organisasi. Karyawan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi:

b. Manajemen

Elemen selanjutnya dalam lingkungan internal perusahaan adalah manajemen.

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain Manajemen

juga diartikan sebagai sebuah proses perencanaan pengorganisasian,

pengoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara

efektif dan efisien. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah seni mengelola sumber daya secara efektif dan efisien dalam menjalankan

kegiatan perusahaan agar sasaran organisasi dapat tercapai.


c. Pemegang saham dan dewan direksi

1) Pemegang Saham : Pemegang saham/ shareholder adalah orang atau badan

hukum yang memiliki saham di perusahaan, para pemegang saham adalah

pemilik dari perusahaan oleh karena itu pemegang saham berhak

memengaruhi sebuah keputusan tergantung dari jenis saham yang dimiliki

masing-masing pemegang saham. Mereka dapat menggunakan haknya

lewat rapat umum pemegang saham.

2) Dewan Direksi : Dewan direksi adalah pihak yang bertanggung jawab

menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan, dan

lain-lain Dewan direksi ditetapkan oleh para pemegang saham.

d. Modal

Elemen terakhir dalam lingkungan internal perusahaan adalah modal. Modal yaitu

pengeluaran pertama sebuah perusahaan, pengeluaran ini dilakukan untuk menjaga

kelangsungan eksistensi perusahaan tersebut. Untuk organisasi yang telah go-

public modal diperoleh dari para pemegang saham. Bukan hanya uang, peralatan

fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu perusahaan.

Pengaruh Lingkungan Internal Terhadap Organisasi Perusahaan

Besar kecilnya pengaruh lingkungan pada perusahaan dapat kita dilihat dari

seberapa besar ketergantungan perusahaan tersebut pada lingkungannya.

Produk berupa barang atau jasa merupakan output dari perusahaan yang dikonsumsi

oleh konsumen (masyarakat) yang ada pada lingkungannya. Di sisi lain, perusahaan

juga membutuhkan berbagai jenis input dari lingkungannya agar mampu

menghasilkan output yang optimal. Ada kalanya. input yang dibutuhkan oleh
perusahaan dikuasai oleh perusahaan atau organisasi lain yang ada di

lingkungannya, sehingga perusahaan terpaksa memiliki ketergantungan sumber

daya terhadap lingkungannya. Jika pertukaran input dan output ini tidak seimbang,

maka posisi perusahaan menjadi berbahaya.

Sebagai catatan, apabila lingkungan perusahaan bertambah kompleks, khususnya

lingkungan internal perusahaan, maka perusahaan harus menjadi lebih kompleks

agar mampu menghadapi atau mengimbangi perubahan tersebut. Setiap elemen dari

lingkungan perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dari perusahaan. Karena itu

organisasi yang terdapat pada lingkungan yang kompleks memiliki lebih banyak

bagian maupun jenis tugas. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu melakukan

penyesuaian struktur internal organisasi, pola kerja dan perencanaan yang matang

mulai dari pembuat keputusan sampai pelaksana keputusan.

Lingkungan Eksternal adalah kekuatan lingkungan luar yang tidak dikontrol

manajemen.

2 analisis lingkungan eksternal, yaitu lingkungan mikro dan makro.

Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor tidak langsung yang berada di luar

kekuasaan atau kendali pasar. Faktor eksternal ini membuat pemasar atau

perusahaan untuk beradaptasi atau menyesuaikan dengan lingkungan dalam hal

mempertahankan produk atau mencari solusi agar konsumen menjadi loyal

terhadap produk perusahaan.

1. Lingkungan Eksternal Mikro

Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan

yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang memengaruhi


kemampuannya untuk melayani pasar. Faktor-faktor yang yang termasuk

dalam lingkungan mikro antara lain : perusahaan, pemasok/ supplier,

perantara pemasaran, konsumen, para pesaing, dan masyarakat umum.

a) Perusahaan

Faktor pertama dalam lingkungan mikro perusahaan adalah perusahaan itu

sendiri. Ketika perusahaan merancang rencana pemasaran, maka

manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok perusahaan yang lain,

seperti : manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,

pembelian, dan manufaktur. Secara keseluruhan, semua komponen ini

memberikan dampak pada rencana dan tindakan departemen pemasaran.

b) Pemasok (Supplier)

Faktor yang kedua yaitu pemasok. Pemasok adalah perusahaan atau

individu yang menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan

untuk memproduksi barang atau jasa perusahaan. Berkaitan dengan

lingkungan eksternal perusahaan, perkembangan dalam lingkungan

pemasok memengaruhi pemasaran di mana perusahaan mengawasi harga-

harga dari pemasok karena kenaikan harga dapat memengaruhi harga jual

dari produk yang akhirnya akan mengurangi pemasaran yang dimiliki oleh

perusahaan. Perkembangan lingkungan pemasok memberikan pengaruh

dalam pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan.

c) Konsumen

Konsumen adalah objek utama yang harus selalu diperhatikan oleh

perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan jumlah


penjualan produk sangat ditentukan oleh konsumen. Hubungan baik antara

perusahaan dengan konsumen akan menciptakan pasar sasaran yang

membeli produk yang dihasilkan. Perlu diketahui, bahwa konsumen itu

dapat memperlancar dan menghambat kemampuan perusahaan untuk

mencapai sasarannya. Oleh karena itu, faktor ini harus diperhatikan.

Perusahaan selalu berhubungan dengan pemasok dan perantara supaya

perusahaan dapat menyediakan produknya secara efisien kepada pasar

sasarannya. Dalam hal ini, pasar sasaran dapat terdiri dari lima macam

pelanggan di bawah ini

a) Pasar konsumen, adalah individu-individu dan rumah tangga yang

membeli produk dan jasa untuk konsumsi pribadi.

b) Pasar industri, adalah organisasi-organisasi yang membeli produk

dan jasa yang dibutuhkan

c) Pasar penjual kembali, organisasi-organisasi yang membeli produk

dan jasa dengan untuk konsumsi pribadi memproduksi produk-

produk dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh

keuntungan dan/atau mencapai sasaran lain.

d) Pasar pemerintah, merupakan lembaga-lembaga pemerintah yang

membeli produk dan jasa agar menghasilkan pelayanan kepada

masyarakat umum, atau mengalihkan barang dan jasa itu kepada

pihak lain yang membutuhkannya.


e) Pasar internasional, adalah pembeli yang terdapat di luar negeri,

termasuk konsumen, produsen, penjual kembali, dan pemerintah

asing.

d) Para Pesaing (Competitors)

Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan akan selalu mempunyai

saingan atau competitor. Perusahaan akan selalu disaingi oleh pihak lain

dalam usahanya untuk membangun sistem yang efisien guna melayani

pasar. Untuk mendapatkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan, para

pesaing ini perlu diidentifikasi, dimonitor, dan dikalahkan.

Salah satu cara terbaik untuk menguasai atau memenangkan persaingan itu

adalah dengan mengambil sudut pandang pelanggan. Suatu pengamatan

yang mendasar tentang bersaing secara efektif. Ada 4 dimensi pokok yang

perlu perusahaan pertimbangkan dapat disebut 4 C, yaitu saluran distribusi

(channels), keadaan pelanggan (customers), ciri-cirinya sendiri sebagai

sebuah perusahaan (company) dan persaingan (competition). Keberhasilan

pemasaran merupakan suatu soal bagaimana mencapai keterpaduan yang

efektif dari pihak perusahaan dengan para pelanggan, saluran-saluran dan

para pesaing.

e) Masyarakat Umum

Masyarakat umum berbeda dengan konsumen. Masyarakat umum dapat

memperlancar dan menghambat perusahaan untuk mencapai sasarannya.

Hubungan antara perusahaan dengan masyarakat umum perlu dipahami

sebagai pelaksana kegiatan pemasaran yang luas. Bagi perusahaan,


masyarakat umum menjadi sangat penting karena masyarakat umum akan

memberikan dampak kemampuan organisasi perusahaan dalam mencapai

sasarannya. Sebuah perusahaan sebaiknya memperhatikan sejumlah besar

lapisan masyarakat umum. Apakah mereka menerima perusahaan tersebut

dalam menjalankan usahanya atau tidak. Karena aktivitas perusahaan

memengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok tersebut menjadi

masyarakat umum yang amat penting bagi organisasi. Masyarakat

merupakan kelompok yang memiliki minat nyata atau yang masih

terpendam dalam memberikan dampak terhadap kemampuan perusahaan

untuk mencapai sasarannya.

2. Lingkungan Eksternal Makro

Tempat di mana perusahaan mulai pencariannya atas peluang dan

kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri semua pihak dan kekuatan

yang memengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan perlu untuk

memahami kecenderungan dan megatren yang menandai lingkungan saat

ini.

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat

kemasyarakatan yang lebih besar dan memengaruhi semua pelaku dalam

lingkungan mikro perusahaan.

Unsur makro perusahaan itu jika dikelompokkan ada 6, antara lain :

1) lingkungan kependudukan (demografi)

2) lingkungan ekonomi

3) lingkungan fisik
4) lingkungan teknologi

5) lingkungan politik, dan

6) lingkungan sosial budaya.

Lingkungan Makro 1 : Lingkungan Kependudukan (Demografi)

Kekuatan lingkungan yang pertama dimonitor adalah kependudukan karena

oranglah yang membentuk pasar. Perkembangan kependudukan dari waktu

ke waktu yang terus meningkat dapat merupakan suatu peluang, sekaligus

menjadi ancaman bagi sebuah usaha. Dengan meningkatnya pertumbuhan

jumlah penduduk, maka pertumbuhan permintaan terhadap produk yang

dibutuhkan juga akan meningkat. Adapun beberapa hal yang terkait dengan

lingkungan demografi adalah sebagai berikut :

a) Pertumbuhan populasi di seluruh dunia

Ledakan populasi dunia telah menjadi sumber keprihatinan utama, karena

dua alasan. Pertama, fakta bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk

menyongkong umat manusia sebanyak ini (bahan bakar, pangan, dan

seterusnya) terbatas dan kemungkinan akan habis pada titik tertentu. Kedua,

atas keprihatinan adalah pertumbuhan populasi paling tinggi di negara-

negara dan masyarakat yang paling tidak dapat menanggung pertumbuhan

tersebut.

b) Bauran usia populasi

Populasi beragam dalam bauran usia. Sebuah populasi dapat dipecah

menjadi enam kelompok umur: prasekolah, anak usia sekolah, remaja,

dewasa, muda berumur 25 sampai 40 tahun, dewasa, separuh baya berumur


40 sampai 65 tahun, dan manula berumur 65 tahun atau lebih. Jika

perusahan akan memusatkan perhatian pada suatu kelompok umur, maka

harus memisahkan pendekatan pemasaran mereka saat populasi dengan

kelompok umur yang berbeda mulai meningkat.

(1) Pasar etnis : Negara-negara yang beragam dalam suku dan ras memiliki

keinginan dan kebiasaan pembelian tertentu yang spesifik

(2) Kelompok pendidikan : Berkaitan dengan kelompok pendidikan,

populasi dalam setiap masyarakat terdiri dari 5 kelompok pendidikan,

antara lain : buta huruf, tidak lulus SLTA, lulus SLTA, perguruan tinggi/

unversitas, dan mempunyai gelar profesional

(3) Pola rumah tangga : Ada dua pandangan dalam rumah tangga, yaitu dari

sisi tradisional, dan dari sisi saat ini. Rumah tangga tradisional terdiri

dari suami, istri, dan anak-anak. Sedangkan rumah tangga saat ini terdiri

dari lajang yang hidup sendiri, pasangan tanpa anak, keluarga dengan

orang tua tunggal, dan orang tua yang anaknya telah berdiri sendiri

(4) Pergeseran geografis dalam populasi : Perpindahan populasi juga terjadi

saat penduduk bermigrasi dari daerah desa ke kota, dan kemudian ke

daerah pinggiran kota. Lokasi penduduk mengakibatkan terjadinya

perbedaan dalam prefrensi barang dan jasa mereka.

(5) Pergeseran dari pasar massal ke pasar mikro : Dampak semua perubahan

ini adalah pemecahan pasar masal yang menjadi banyak pasar mikro

yang dibedakan oleh umur, jenis kelamin, latar belakang etnis,

pendidikan, gaya hidup, geografi, dan sebagainya. Masing-masing


kelompok mempunyai preferensi kerakteristik konsumen yang kuat dan

dapat dirangkul melalui komunikasi dan saluran distrubusi yang

semakin terarah

Lingkungan Makro 2 : Lingkungan Ekonomi

Selain lingkungan kependudukan (demografi), pasar juga mempunyai

lingkungan ekonomi yaitu terkait dengan daya beli. Daya beli masyarakat

sangat bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, hutang, dan

ketersediaan kredit saat ini. Oleh karena itu, perusahaan harus

memperhatikan tren utama dalam pendapatan dan pola pembelanjaan

konsumen.

a) Distribusi pendapatan

Negara-negara memiliki tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat

berbeda. Penentu utama perbedaan tersebut adalah struktur industri negara

yang bersangkutan. Ada empat jenis struktur industri, yaitu perekonomian

subsisten, perekonomian pengekspor bahan baku, perekonomian

industrialisasi, perekonomian industri.

Distribusi pendapatan berhubungan dengan struktur industri suatu negara

namun juga dipengaruhi oleh sistem politik. Pemasar sering membedakan

negara – negara menjadi lima pola distribusi pendapatan: (1) pendapatan

sangat rendah, (2) pendapatan sebagian besar rendah, (3) pendapatan sangat

rendah dan sangat tinggi, (4) Pendapatan rendah, sedang, tinggi, (5)

pendapatan sebagian besar menengah.

b) Tabungan, hutang dan ketersediaan kredit


Kita semua tahu, bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi pengeluaran

kosumen, antara lain : tabungan, hutang dan ketersediaan kredit bagi

konsumen. Pemasar harus mengamati dengan cermat setiap perubahan

besar dalam pendapatan, biaya hidup, tingkat bunga, tabungan, dan

peminjaman karena faktor-faktor ini dapat menimbulkan dampak besar

terhadap bisnis, terutama pada perusahan yang mempunyai produk dengan

harga yang tinggi.

Lingkungan Makro 3 : Lingkungan Fisik/ Lingkungan Alam

Kondisi lingkungan fisik sangat berpengaruh bagi suatu usaha yang akan

menjalankan bisnisnya. Lingkungan fisik biasanya dikaitkan dengan

kondisi lingkungan alam di sekitar usaha serta infrastruktur yang tersedia.

Pasar harus menyadari akan peluang dan tantangan yang timbul akibat

kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang

meningkat dan peran pemerintah yang berubah dalam perlindungan

lingkungan.

Perusakan alam merupakan salah satu permsalahan utama 1990-an. Di mana

banyak kota dunia, populasi udara dan air telah mencapai tingkat yang

membahayakan. Terdapat keprihatinan yang besar terhadap bahan kimia

tertentu yang menimbulkan polusi, udara, tanah dan air. Perundang-

undangan baur yang dikeluarkan sebagai akibat gerakan lingkungan hidup

telah memukul keras industri-industri tertentu. Pemasar harus mewaspadai

ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat tren dalam

lingkungan alam.
a) Kekurangan bahan baku

Bahan baku yang ada di bumi terbagi menjadi tidak terbatas, dan dapat

diperbaharui, serta terbata dan tidak dapat diperbaharui Sumber daya alam

yang tidak terbatas seperti udara dan air, tidak menimbulkan masalah

mendesak, meskipun beberapa kelompok melihat bahaya dalam jangka

panjang. Sumber daya alam terbatas dan dapat diperbaharui, seperti hutan

dan pangan, harus digunakan secara bijak. Sumber daya alam yang terbatas

tidak dapat diperbaharui minyak bumi, platina, seng, perak akan

menimbulkan masalah besar saat persediaan mereka hampir habis

b) Biaya energi yang meningkat

Minyak salah satu sumber daya alam yang terabatas dan tidak dapat

diperbaharui telah menimbulkan masalah yang serius bagi rekonomian

dunia. Perkembangan sumber energi alternatif dan cara yang lebih efisien

untuk menggunakan energi serta melemahnya kartel minyak mencyebabkan

penurunan harga minyak. Harga yang lebih rendah memiliki buruk atas

industri eksplorasi minyak namun meningkatkan pendapatan industri

pemakai minyak dan konsumen.

c) Meningkatnya tingkat polusi

Kita semua tahu, bahwa beberapa kegiatan industri memberikan dampak

negatif terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, perusahaan memulai

gerakan peduli lingkungan untuk menunjukkan perhatian perusahaan pada

lingkungan.

d) Perubahan peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup


Sebagian besar pemerintahan negara di dunia mempunyai perhatian dan

usaha yang berbeda untuk mempromosikan lingkungan yang bersih.

Sementara itu banyak negara miskin tidak berbuat banyak untuk

menanggulangi polusi, terutama karena kurangan dana dan keamanan

politik.

Lingkungan Makro 4 : Lingkungan Teknologi

Teknologi merupakan salah satu alam yang dapat mendorong

perkembangan usaha. Teknologi mempunyai peluang pembaharuan yang

tidak terbatas, teknologi meningkatkan metode pengolahan yang lebih

sempurna tetapi untuk jenis produk yang sifatnya khas, teknologi bukan

merupakan faktor penunjang dan pendukung yang utama tetapi cara

tradisional juga perlu tetap dipertahankan untuk menjamin keaslian/

kealamiannya.

Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk hidup manusia

adalah teknologi. Setiap teknologi baru merupakan sebuah kekuatan

tersendiri. Teknologi baru yang memberikan nilai unggul dalam

memuaskan kebutuhan akan merangsang aktivitas investasi dan ekonomi.

Teknologi baru menciptakan konsekuensi jangka panjang yang tidak selalu

dapat diduga. Pemasar harus mengamati tren tren teknologi berikut ini:

a) Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat

b) Peluang inovasi yang tidak terbatas

c) Anggaran litbang yang beragam

d) Peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi


Lingkungan Makro 5 : Lingkungan Politik/ Hukum

Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh erkembangan

perundang-undangan yang berlaku dan sikap pemerintah yang

memengaruhi dan membatasi gerak usaha perusahaan. Lingkungan ini

terbentuk oleh hukum-hukum, lembaga pemerintah dan kelompok

penentang yang memengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai

organisasi dan individu dalam masyarakat.

Keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan dalam

lingkungan politik dan hukum. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan

pemerintah, dan kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi

beragam organisasi dan individu. Berikut ini adalah pembahasan mengenai

tren politik utama dan implikasinya terhadap manajemen pemasaran.

a) Undang-undang yang mengatur bisnis

Undang-undang bisnis memiliki tiga tujuan utama: melindungi perusahaan

dari persaingan yang tidak sehat, melindungi konsumen dari praktik bisnis

yang tidak sehat, dan melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku

bisnis yang tidak terkendali.

b) Pertumbuhan kolompok dengan kepentingan khusus

Jumlah dan kekuatan kelompok dengan kepentingan khusus telah

meningkat selama tiga dasawarsa terakhir. Banyak perusahaan telah

membentuk departemen urusan masyarakat untuk menangani kelompok dan

permasalahan ini. Sebuah kekuatan penting yang memengaruhi bisnis

adalah gerakan konsumen, sebuah gerakan masyarakat dan pemerintah yang


terorganisir untuk memperkuat hak dan kekuatan pembeli dalam hubungan

dengan penjual. Jelaslah, undang-undang baru dan peningkatan jumlah

kelompok penekanan telah menempatkan lebih banyak batasan bagi

pemasar.

Lingkungan Makro 6 : Lingkungan Sosial/ Budaya

Pengaruh membeli atau keinginan membeli sangat ditentukan oleh

kebiasaan yang terjadi pada setiap orang dan langsung ditiru oleh pihak lain.

Kehadiran suatu produk dalam masyarakat serta diterima atau tindakannya

yang baru sangat dipengaruhi oleh kultur masyarakat setempat. Lingkungan

budaya juga dapat menciptakan peluang yang sangat besar bagi sebuah

perusahaan.

Keyakinan, nilai – nilai, dan norma seseorang dibentuk oleh masyarakat di

mana mereka dibesarkan. Manusia hampir menyerap secara tidak sadar,

pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya

sendiri, dengan sesamanya, dengan alam, dan dengan alam semesta. Berikut

ini adalah beberapa ciri ciri kebudayaan lain yang menarik begi pemasar

a) Tingkat kemapanan yang tinggi dari nilai – nilai budaya dasar

Orang yang tinggal dalam masyarakat tertentu cenderung untuk

mempertahankan banyak keyakinan dasar dan nilai-nilai Pemasar memiliki

kesempatan untuk mengubah nilai nilai sekunder namun hanya memiliki

sedikit kesempatan untuk mengubah nilai – nilai dasa

b) Keberadaaan sub-kultur

Masing – masing masyarakat terdidri dari sub-kultur


beragam kelompok yang memiliki nilai -nilai yang sama yang muncul dari

pengalaman atau keadaan hidup yang khusus. Bila kelompok sub-kultur

memperlihatkan keinginan dan perilaku onsumsi yang berbeda, pamasar

dapat memilih sub-kultur sebagai pasar sasarannya. Pemasar kadang –

kadang memanen hasil yang tidak terduga dalam sub-kultur sasaran. Dan

pasar juga tahu bahwa jika mereka menarik seseorang pada saat remaja

cukup besar kemungkinan mereka akan dapat mempertahankannya sebagai

pelanggan untuk beberapa tahun ke depan.

c) Pergeseran nilai -nilai budaya sekunder sepanjang waktu

Perusahaan harus memiliki perhatian terhadap pergeseran budaya pada

suatu saat sehingga dapat mengantisipasi peluang atau ancaman baru.

Sehubungan dengan hal ini, beberapa perusahaan menawarkan ramalan

sosial/ budaya. Perusahaan makanan, kesehatan, dan peralatan olahraga

menanggapi tren ini dengan produk dan komunikasi yang tepat. Tren ini

bahkan muncul dalam industri makanan cepat saji, di mana perusahaan kini

berlomba dalam menghasilkan produk yang paling sehat.

Cara beradaptasi dengan lingkungan makro

Langkah-langkah dalam analisis lingkungan makro melibatkan tahapan

berikut:

1. Identifikasi dan memilah faktor-faktor kunci yang paling tidak pasti dan

paling signifikan yang memengaruhi perusahaan

2. Tentukan tren masing-masing faktor, apakah bergerak ke arah yang

menguntungkan atau tidak


3. Klasifikasi faktor-faktor ini sebagai “peluang” atau “ancaman.”

4. Mengevaluasi signifikansi setiap peluang atau ancaman terhadap kinerja

perusahaan dan kemungkinan terjadinya.

5. Menggunakan hasil dalam analisis SWOT.

6. Memetakan dan menghubungkan peluang dan ancaman dengan

kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Idealnya, harus dapat

memanfaatkan peluang dengan memanfaatkan kekuatan internal yang

ada dan meminimalkan dampak ancaman terhadap kelemahan internal.

2.2 Dinamika Lingkungan Bisnis

Suatu perusahaan para karyawan merupakan sumber daya manusia adalah

intangible asset yang paling berharga. Bagaimana tidak, manusia merupakan

perencana sekaligus pelaku aktivitas yang kinerjanya akan menentukan

keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan. Oleh karena manusia memiliki sifat

yang unik dan harapan yang berbeda-beda satu sama lainnya, dibutuhkan sistem

pengendalian manajemen untuk dapat memastikan agar keinginan dan harapan

karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Selain memperkokoh sistem pengendalian manajemen yang merupakan faktor

internal perusahaan, pemimpin juga harus cermat dalam menanggapi adanya

lingkungan di mana bisnis berada yang senantiasa dinamis karena bagaimanapun

juga sebuah bisnis merupakan bagian dari society. Adanya perubahan terhadap

perubahan lingkungan bisnis ini membutuhkan penanganan yang spesifik, karena

sebagian besar dari perubahan tersebut ada di luar kendali perusahaan dan dapat

memunculkan baik peluang maupun ancaman bagi perusahaan. Bagi perusahaan


yang dinamis dan dapat memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai suatu

peluang baru, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, namun sebaliknya

bagi perusahaan yang cenderung statis, maka perubahan akan menjadi suatu

ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Lingkungan eksternal serta bisnis ini sendiri

akan saling memberikan pengaruh yang sifatnya resiprokal.

Ketika perusahaan dihadapkan dengan dinamika lingkungan bisnisnya, maka

pemimpin harus dengan cepat mengambil keputusan taktis terkait pengendalian

manajemen untuk mencegah terjadinya risiko berupa control cost dari perubahan

lingkungan bisnis yang tidak dapat dikendalikan tersebut. Beberapa lingkungan

bisnis yang sangat berpengaruh dalam setiap proses dan kegiatan yang dilakukan

adalah lingkungan sosial dan hukum, perekonomian, persaingan dan globalisasi,

serta lingkungan teknologi yang belakangan ini semakin berkembang pesat. Dalam

lingkungan sosial dan hukum, perusahaan dihadapkan pada tuntutan masyarakat

untuk memberlakukan sistem kerja tetap karena adanya sistem kerja kontrak dirasa

masyarakat telah sangat merugikan pihak karyawan. Selain masyarakat, pemerintah

juga menuntut agar perusahaan dapat memberikan upah dan gaji yang nilainya di

atas standar upah minimum yang ditetapkan daerah. Dalam bidang perekonomian,

tuntutan karyawan terhadap perusahaan untuk memberikan kenaikan gaji ketika

harga bahan bakar naik dan Tunjangan Hari Raya (THR) tiap tahunnya akibat

adanya inflasi dari tahun ke tahun.

Pemimpin juga menginginkan adanya timbal balik atas manfaat yang telah

diberikan kepada karyawan dalam bentuk peningkatan kinerja para karyawan itu

sendiri. Selain itu, pemimpin juga menerapkan adanya pemberian bonus dan
insentif tambahan ketika karyawan berhasil mencapai suatu target tertentu akan

mengakibatkan motivasi para karyawan kembali meningkat dan akan secara

signifikan berdampak pada kinerja karyawan tersebut. Selain itu, karena pemimpin

telah mau mengikuti standar perekonomian yang ada dengan mempertimbangkan

inflasi untuk menetapkan kenaikan gaji, maka pemimpin tentu mengharapkan

karyawan yang semakin baik kualitasnya sehingga proses selection and placement

yang termasuk bentuk pengendalian personil akan semakin ketat dalam

penerapannya.

Terjadinya perubahan dalam lingkungan persaingan bisnis akan mempengaruhi

SPM dari sisi ketat atau tidaknya SPM tersebut diberlakukan oleh pimpinan.

Pimpinan juga akan berusaha untuk memberikan semangat dan motivasi melalui

berbagai cara agar karyawan tetap dapat mencapai tingkat penjualan yang

ditargetkan meskipun harga sedang anjlok di pasaran. Motivasi tersebut dapat

biasanya berupa pemberian bonus-bonus (black bonus) apabila target telah berhasil

dicapai.

Dalam suatu perusahaan keluarga, seharusnya nilai-nilai keluarga pemimpinlah

yang akan mendasari pembentukan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi.

Namun, pemimpin tidak hanya menggunakan nilai-nilai keluarga yang diyakini

tersebut sebagai satu- satunya pembentuk budaya organisasi. Pemimpin terkesan

cenderung memasukkan unsur perubahan lingkungan bisnis yang ada ke dalam

proses pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil juga telah

disesuaikan dengan kenyataan relevan yang sedang terjadi.


2.3 Industri Perusahaan, Pasar dan Teknologi

Sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli,

produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi

suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan,

interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.

Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan

dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan

mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas

perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula

kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

Lingkungan Umum

Ekonomis
Demografis

Lingkungan industry
Ancaman pesaing baru
Kekuatan pemasok
Kekuatan pembeli
Produk pengganti
Intensitas persaingan

Politik/hukum Social

Teknologi

1. Segmen Demografis
Demografis sangat berhubungan dengan besarnya populasi, struktur usia, distribusi

geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan. Sebagaimana disebutkan

sebelumnya, perusahaan harus menganalisis demografis masyarakat umum, dari

pada hanya populasi domestic. Ukuran pengamatan perubahan demografis dalam

populasi akan menggaris bawahi pentingnya segmen lingkungan ini. Dalam

Negara-negara tertentu, termasuk Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa,

setiap pasangan rata-rata memiliki kurang dari dua anak. Dengan tingkat kelahiran

demikian, maka populasi akan menyusut dari waktu kewaktu. Berkurangnya

populasi dapat mendorong suatu Negara untuk meningkatkan imigrasi sehingga

tenaga kerja cukup.

2. Segmen Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan

beroperasi. Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai

strategi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai

segmen pasar, didalam perencanaan strategis setiap perusahaan harus

mempertimbangkan kecendrungan ekonomi di segmen-segmen yang

mempengaruhi industrinya. Misalnya, bila suku bunga naik maka dana yang

diperlukan untuk menambah modal akan lebih mahal atau bahkan tidak tersedia,

penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli menurun.

3. Segmen Politik

Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan daerah serta

aktivitas-aktivitas politik yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku bisnis. Para

manajer harus mengabaikan adanya kelompok penekan seperti LSM yang


beroperasi dalam kerangka legal politik untuk mempengaruhi perusahaan agar tidak

mengabaikan tanggung jawab sosial mereka. Faktor politik menetekan parameter

legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan

atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang

antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi

dan penetapan bunga, batasan administrative dan banyak lagi tindakan yang di

maksud untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan

4. Segmen Sosial Budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan nilai-

nilai, sikap, opine dan gaya hidup dari orang-orang dilingkungan eksternal

perusahaan yang dikembangkan dari kondisi cultural, ekologi, demografis,

religious, pendidikan dan etnis. Seandainya sikap sosial berubah, maka untuk

berbagai tipe pakaian, buku, aktivitas yang menyenangkan dan lain-lain berubah

juga. Seperti kekuatan-kekuatan lain dalam lingkunagn eksternal yang jauh,

kekuatan sosial adalah dinamis, dengan perubahan yang konstan yang diakibatkan

oleh usaha individu untuk memuaskan keinginan dan keperluan mereka dengan

mengenali dan mengadaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan.

Faktor perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun belakangan ini

adalah:

a) Masuknya sejumlah besar tenaga wanita dalam pasar tenaga kerja.

Ini tidak hanya mempengaruhi kebijakan penerimaan dan

kompensasi dan kemampuan sumber daya dari perusahaan mereka,

ini juga menciptakan atau memperluas secara besar permintaan


untuk serangkaian produk atau jasa luas yang diperlukan, karena

absensinya tenaga wanita tersebut dirumah.

b) Perubahan sosial besar yang kedua telah merupakan kepentingan

yang diakselerasi dari konsumen dan karyawan dalam masalah mutu

kehidupan. Mesalnya banyak karyawan perusahaan yang menuntut

seminggu bekerja lima hari, kesempatan untuk pelatihan dan lain-

lain.

5. Segmen Teknologi

Kumpulan faktor-faktor kelima dalam lingkungan umum mencakup perubahan

teknologi. Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu

perusahaan harus sadar mengenai perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi

industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat memunculkan kemungkinan

produk baru, perbaikan dalam produk yang ada, atau dalam teknik manufacturing

dan pemasaran.

Seperkonduktor terbaru dengan hambatann rendah terhadap arus listrik mampu

merevolusi operasi bisnis, khususnya dibidang transportasi, kesehatan, listrik dan

industry computer. Internet merupakan mesin ekonomi global dan nasional yang

memacu produktivitas, faktor kunci untuk meningkatkan standart kehidupan dan

menghemat biaya milyaran dolar dalam distribusi dan biaya transaksi perjualan

langsung untuk system yang dapat melayani diri sendiri.

Analisis Lingkungan Industry

Industry adalah kelompok perusahan yang menghasilkan produk yang mirip atau

merupakan pengganti satu sama lain. Dalam hal persaingan, perusahaan-


perusahaan ini saling mempengaruhi. Biasanya, industry terdiri atas berbagai ragam

strategi bersaing yang digunakan perusahaan dalam mengejar daya saing strategis

dan profitabilitas tinggi.

Semua organisasi bisnis apa pun bidang utama usahanya, bagaimana pun tujuan dan

berbagai sasaran dirumuskan, filsafat yang dianut, gaya manajerial yang digunakan,

proses yang terjadi, teknologi yang diterapkan dan terlepas dari besarnnya dapat

digolongkan pada dua golongan besar, yaitu organisasi bisnis yang terlibat dalam

industry yang menghasilkan barang dan yang menghasilkan jasa.

Pada umumnya disadari oleh kalangan dunia usaha bahwa terdapat perbedaan dan

persamaan tolok ukur kinerja perusahaan yang menghasilkan barang dan yang

menghasilkan jasa. Perbedaannya pada intinya terletak pada kenyataan bahwa

mengukur produktivitas perusahaan yang menghasilkan barang relative lebih

mudah antara lain karena barang-barang yang dihasilkan dapat diukur sebab ada

spesifikasi dan standarnya. Sebaliknya, jasa yang dihasilkan suatu perussahaan

relative sukar diukur karena tidak dapat dikuantifikasikan. Spesifikasi dan

standarnya tidak sama. Persamaannya pada akhirnya terletak pada dua hal, yaitu

kepuasan pemakai produk atau pelanggan dan apakah perusahaan berhasil meraih

keuntungan atau tidak.

Model lima kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter memperluas bidang

untuk analisis bersaing. Secara historis, pada saat mengamati lingkungan

persaingan, perusahaan berkonsentrasi pada perusahaan yang menjadi pesaing

mereka. Tetapi saat ini persaingan dipandang sebagai sekelompok cara alternative
bagi konsumen untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari pada hanya sebagai

pesaing langsung.

Model lima kekuatan mengakui bahwa pemasok dapat menjadi pesaing perusahaan

dengan integrasi ke depan, sebagaimana pembeli juga dapat menjadi pesaing

perusahaan dengan integrasi ke belakang. Demikian juga perusahaan-perusahaan

yang memilih untuk memasuki suatu pasar yang baru serta memilih memproduksi

barang yang dapat menjadi pengganti barang yang ini diproduksi, dapat menjadi

pesaing. Karena karakteristik lingkungan industry membentuk strategis

perusahaan, analis lingkungan berusaha menentukan kekuatan relatif dari masing-

masing kekuatan pesaing tersebut.

Faktor-Faktor Pendorong Persaingan dalam Industri

Ancaman dari Para Pendatang Baru

Produsen baru( new enprants) dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang

telah ada. Produsen baru menghasilkan kapasitas produksi tambahan. Kecuali

permintaan terhadap barang meningkat, tambahan kapasitas akan menekan agar


biaya bagi pembeli menjadi rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan

laba bagi seluruh perusahaan dalam industry tersebut. Sering kali produsen baru

memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan kemauan yang kuat umtuk

memperoleh pangsa pasar. Tetapi, hadirnya pesaing baru dapat mendorong

perusahaan- perusahaan yang ada menjadi lebih efektif dan efesien serta belajar

bagaimana pesaing dalam dimensi baru (misalnya saluran distribusi dalam

computer). Seberapa besar kecendrungan perusahaan akan memasuki suatu industri

tergantung industri dari dua faktor rintangan untuk masuk (barrier to entry) dan

reaksi yang diharapkan dari pelaku industri yang ada. Apabila perusahaan

menganggap untuk masuk kedalam suatu industry adalah sulit, atau apabila

perusahaan mengalami kerugian pesaing dalam memasuki suatu industry, maka

saat itulah rintangan untuk masuk timbul.

Persaingan merupakan kenyataan hidup dalam dunia bisnis. Sifat, bentuk dan

intensitas persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh para pengambil

keputusan strategic untuk menghadapinya pada tingkat yang dominan

mempengaruhi tingkat keuntungan suatu perusahaan. Kenyataan ini dihadapi bukan

hanya oleh perusahaan yang tergolong lemah, tetapi juga oleh perusahaan yang kuat

sekalipun. Salah satu faktor yang turut berpengaruh ialah apabila ada pendatang-

pendatang baru dalam industry tertentu. Kehadiran para pendatang baru dikatakan

sebagai ancaman karena para pendatang baru tersebut membawa berbagai hal ke

dalam industry seperti kemampuan baru keinginan merebut pangsa-pangsa tertentu,

tekonologi yang muntakhir, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan tenaga

kerja yang terdidik dan terlatih.


Kekuatan Posisi Pemasok

Meningkatnya harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara

potensial yang dapatr digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap

perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industry. Apabila perusahaan

tidak dapat menutup peningkatan biaya yang terjadi melalui struktur harganya,

makan profitabilitasnya akan berkurang akibat tindakan pemasok. Kelompok

pemasok dikatakan berkuasa apabila terjadi :

1. Pemasok mendominasi penguasaan dan pemilikan bahan mentah

atau bahan tertentu, apalagi bila bahan mentah atau bahan baku

tersebut bersifat langka padahal produk hasil olahan bahan itu

sangat di perlukan oleh para konsumen.

2. Bahan mentah atau bahan baku itu sulit dicari substitusinya karena

berkaitan langsung dengan spesifikasi produk tertentu.

3. Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok

4. Produk pemasok penting bagi pembeli.

5. Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang

tinggi bagi pembeli.

6. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan

kea rah industry pembeli (misalnya produsen pakaian yang memilih

membuka took pakaian sendiri). Kredibilitas meningkat apabila

pemasok memilih sumber daya yang besar dan menyediakan

produk yang amat bermutu. Keputusan Raplh Lauren untuk


membuka outlet sendiri merupakan ancaman serius bagi segmen-

segmen tertentu dalam industry eceran pakaian.

Kekuatan Posisi Pembeli

Perusahaan akan selalu berusaha untuk memaksimumkan pengembalian atas modal

mereka. Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin

dimana industry dapat memperoleh pengembalian serendah mungkin yang dapat di

terima. Untuk mengurangi biaya, pembeli akan menuntut kulaitas yang lebih tinggi,

pelayanan yang lebih baik, serta harga yang lebih murah. Hasil ini dapat dicapai

dengan mendorong persaingan antara perusahaan dalam suatu industry. Kelompok

pembeli dikatan berkuasa apabila saat :

1. Membeli sejumlah yang besar hasil dari industry

2. Pertimbangan harga produk yang dibeli tidak menjadi

pertimbangan utama

3. Dapat berpindah ke pemasok lainnya dengan biaya yang rendah

4. Produk pemasok tidak ekslusif atau standar, dan memiliki ancaman

yang kuat untuk beritegrasi kebelakang ke dalam industry pemasok.

Rangkaian besar pengecer bersifat membahayakan apabila mereka

menjual produk dengan label nama mereka sendiri, yang

merupakan ancaman untuk integrasi ke belakang

5. Apabila makin banyak perusahaan menghasilkan produk yang

sejenis atau serupa sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan


Produk Substitusi atau Ancaman Produk Penganti

Setiap perusahan akan berusaha menyaingi perusahaan lain yang menghasilkan

produk pengganti. Dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang ridak jauh

berbeda dari konsemen, tetapi dengan karateristik berbeda, harga produk pengganti

dapat menjadi batas tertinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh suatu

perusahaan. Contoh dalam produk penganti seperti karet alam digantikan oleh karet

sintetis, gula yang berasal dari tebu digantikan oleh pemanis sintetis, kapas sebagai

bahan baku pakaian diganti oleh polyester, nilon dan rayon. Kiranya tidak sulit

untuk menemukan contoh-contoh lain yang menggambarkan bahwa produks

substitusi yang dapat digunakan oleh manusia memuaskan kebutuhannya semakin

banyak dihasilkan oleh semakin banyak perusahaan. Kepekaan tentang hal ini harus

terdapat dalam diri para pengambil keputusan strategic betapa pun pentingnya

kedua hal tersebut mendapatkan perhatian. Tidak adanya atau tipisnya kepekaan

tersebut dapat berakibat pada menurunnya tingkat perolehan keuntungan yang pada

gilirannya mengurangi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan

eksistensinya, belum berbicara mengenai pertumbuhan dan perkembangan.

Intensitas Persaingan Antar Perusahaan

Dalam kebanyakan industry perusahaan banyak bersaing secara aktif satu

dengan lainnya untuk menciptakan daya saing strategis dan laba yang tinggi.

Pencapaian hal-hal tersebut menuntut keberhasilan yang relative terhadap para

pesaing. Dengan demikian, persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan

tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan merasakan tekanan

persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan


posisi pasar mereka. Persaingan ini sering kali terjadi atas dasar harga, inovasi

preoduk, dan tindakan lain untuk mencapai pembedaan produk seperti pelayanan,

kampaye ikan yang unik, dan jumlah produk.

Telah tergambar di muka salah satu kenyataan hidup dalam dunia bisnis ialah

terjadinya persaingan yang ada kalanya semangkin tajam. Persaingan ini akan

terjadi semakin tajam apabila terjadi:Makin banyak perusahaan yang menghasilkan

dan memasarkan produk yang serupa atau sejenis

a. Makin banyak perusahaan yang mampu menawarkan produk

substitusi kepada para konsumen dengan manfaat yang relative

sama

b. Makin langkanya bahan mentah atau bahan baku untuk proses

lebih lanjut

c. Masuknya produk yang sedang “trendy” kepasaran

d. Terjadinya pergeseran dalam perilaku para konsumen dalam

memilih dan membeli produk tertentu

e. Terjadi peningkatan kemampuan ekonomi para pelanggan atau

pemakai produk sehingga orientasi mereka “bergeser” dari harga

ke mutu dan pelayanan, termasuk pelayanan purna jual

f. Beralihnya posisi suatu Negara, misalnya dari masyarakat agraris

ke masyarakat industry
BAB III

KESIMPULAN

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan

umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan

perusahaan-perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor

ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas

persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan

bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah

analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan

bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal

mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan

assessing. Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan

ancaman.
DAFTAR PUSTAKA

Siagian. Sondang. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dirgantoro Crown. 2001. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Gramedia

Widiaasarana Indonesia.

Irantara Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai