Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN

MAKRO
LINGKUNGAN ORGANISASI PERUSAHAAN
Lingkungan organisasi perusahaan terdiri dari:
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling mempertukarkan
sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain. Organisasi
mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian
ditransformasikan menjadi produk dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal. Definisi
lingkungan eksternal adalah sebagi berikut:
• Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk
mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51).
• Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko,
1999:62).
• Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang
relevan pada kegiatan organisasi itu (James A.F. Stoner,1996:66)
Lingkungan eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain:
 Menurut James A.F. Stoner:
1. Unsur-unsur tindakan langsung (direct action)
2. Unsur-unsur tindakan tak langsung (indirect action)
 Menurut T. Hani Handoko:
1. Lingkungan ekstern mikro
2. Lingkungan ekstern makro
 Menurut Chuck Williams:
1. Lingkungan khusus
2. Lingkungan umum
3. Lingkungan yang berubah

Dari ketiga pendapat tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sama dalam
pembagiannya, hanya Chuck Williams yang menambahkannya dengan point ketiga ‘lingkungan
yang berubah’. Jadi, lingkungan eksternal itu terbagi menjadi:
1. Lingkungan ekstern mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus)
2. Lingkungan ekstern makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan umum)

Lingkungan Ekstern Mikro


Lingkungan ekstern mikro terdiri dari:
1. Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan
pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu
mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah
pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif
terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan masalah
sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada
pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada
apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu,
perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya,
mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber
informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan
perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi
perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada
perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok
dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.
Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh
organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk
melindungi masyarakat.
5. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank
komersial, bank-bank instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal.
Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas kegiatan-
kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru,
serta pembelanjaan operasi-operasinya.

Lingkunan Ekstern Makro


Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi
di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan
daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi
perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya
menyediakan lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan
perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha
menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel
ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan
harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
2. Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk
masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat
membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya
dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi
perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaan fotocopy pada awalnya memberi
ancaman bagi perusahaan kertas karbon.
3. Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang
mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan
menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik
dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti perlakuan yang adil
dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan
norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan
karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan
atau pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan
usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga
mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.

Lingkungan yang Berubah


Setelah membahas komponen-komponen lingkungan eksternal di atas, di sini akan dibahas
mengenai perubahan-perubahan lingkungan dan bagaimana cara memanfaatkan lingkungan yang
berubah.
Perubahan lingkungan adalah angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan lingkungan
khusus perusahaan. Perubahan ini terdiri dari perubahan yang stabil, dimana angka
perubahannya lambat, dan perubahan dinamis, dimana angka perubahan lingkungan adalah
cepat. Perusahaan biasanya mengalami baik perubahan stabil maupun perubahan dinamis.
Kompleksitas Lingkungan adalah jumlah faktor-faktor eksternal di dalam lingkungan yang
mempengaruhi organisasi. Lingkungan sederhana hanya memiliki sedikit faktor lingkungan,
sedangkan lingkungan kompleks mempunyai banyak faktor lingkungan.
Pengamatan terhadap perubahan dan kompleksitas lingkungan membuat para manajer dapat
memanfaatkan lingkungan yang berubah dengan tiga langkah yaitu:
1. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan adalah meneliti lingkungan terhadap kejadian atau masalah penting yang
mungkin dapat mempengaruhi suatu organisasi.
2. Menerjemahkan faktor-faktor Lingkungan
Setelah mengamati, kemudian manajer menentukan kejadian dan masalah lingkungan apa yang
bermanfaat bagi organisasi. Biasanya manajer menerjemahkan kejadian dan masalah sebagai
ancaman atau kesempatan. Jika menerjemahkan sebagai ancaman, maka ia akan berusaha
melakukan suatu langkah-langkah untuk melindungi perushaan. Jika manajer menerjemahkannya
sebagai kesempatan, maka mereka akan memanfaatkan kejadian tersebut dengan
mempertimbangkan strategi alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Menghadapi ancaman dan kesempatan
Setelah pengamatan dan menerjemahkannya sebagai ancaman dan kesempatan, maka manajer
melakukan suatu peta keterkaitan (cognitive maps), merangkum hubungan yang didasari antara
faktor-faktor lingkungan dan kemungkinan tindakan organisasi. Dari berbekal informasi yang
dirangkum tersebut maka manajer dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari
ancaman dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan.
Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah kejadian dan kecendrungan dalam suatu organisasi yang
mempengaruhi manajemen, karyawan, dan budaya organisasi. Budaya organisasi adalah nilai-
nilai keyakinan, dan sikap yang berlaku di antara anggota organisasi.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Etika berkenaan dengan pendapat benar dan salah, atau berkenaan dengan kewajiban moral
seseorang pada masyarakat. Etika ini meruapakan sistem ungkapan-ungkapan yang menyangkut
perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap penting
dalam hidupnya.
Sedangkan tanggung jawab sosial berarti manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan
salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk tujuan jangka
panjang.
Manajemen dan Lingkungan Eksternal

1. Manajemen dan Lingkungan Eksternal


Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang di hadapi oleh
seorang manajer. Perbedan dan kindisi lingkungan terhadap konsep dan tehnikserta keputusan
yang akan diambil. Sebagai seorang manajer harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya
atau ekstern. Untuk mencapa tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi,
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh
konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur
serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.

2. Faktor Lingkungan Ekstern


Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana
unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer. Disamping
itu juga akan mempengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-
unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan ekonomi, peraturan
pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain
sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbanka dan
bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai
pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, social, dan
lain sebagainya.

3. Organisasi Dan Lingkungan

3.1. Pengertian Organisasi


Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi
tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
Sedangkan menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerjasama.
Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:
1. Organisasi profit
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya merupakan
perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan asuransi, perusahaan
ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan multinasional yang berorientasi
pada laba.
2. Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Seperti pemerintah
pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, lembaga pendidikan negeri dan yayasan sosial.
Setiap organisasi memiliki arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya
memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.
1. Penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya keuangan, serta informasi.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengimplementasian hingga pengendalian dan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

3.2. Pengertian Lingkungan Perusahaan


Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam
(intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung mempengaruhi
kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
Lingkungan secara luas mempunyai arti menurut Basu Swasta dan Sukotjo W. (1991) mencakup
semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.
Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup
dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan
mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan
eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap kegiatan organisasi.
Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya
menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal:
karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
(direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh
langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan
yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).

3.3. Lingkungan Langsung


Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu
lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua
jenis lingkungan langsung yaitu eksternal dan internal.

3.4. Lingkungan Langsung Eksternal


Yang termasuk dalam lingkungan langsung eksternal :
(1) Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan
sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya.
Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal
memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian
perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
(2) Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa bahan
baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan
organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor
lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok
tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak
pemasok.Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi.
Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat
bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
(3) Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan produk
yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi
kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan
organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan
organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing
memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari
universitas.
Oleh karena itu Manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana menghadapi
pesaing tersebut.
(4) Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah biasanya
berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini
pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan
organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang
kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami proses
pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil,
tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan demikian
manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
(5) Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan akan memberikan input
modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi kepasar keuangan.
Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke pihak yang
membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif pendanaan (hutang,
obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.
(6) Kelompok-kelompok Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga menghadapi
kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya
tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada
organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau
jururawat.

3.5. Lingkungan Langsung Internal


Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari
lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh
manajer individual bukan organisasi secara keseluruhan.
(1) Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau manajer
mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi
tersebut tidak mudah dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik
kekuatan antara keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen.
Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan, baik
langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.
(2) Dewan Komisaris
Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham, biasa dijumpai pada
perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok komisaris adalah mengawasi manajemen,
memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
(3) Pemegang Saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Dengan demikian
mereka memiliki peusahaan dan mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara lain berbagi
(share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.
(4) Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders),
membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham
menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan
prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai
karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda
dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan
informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah.
Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham
menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan kualitas dengan harga
murah.

3.6. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)


Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara:
1. Mendorong pembentukan stakeholder
2. Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan
tersebut.
Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat semakin kritis, maka
tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya organisasi sosial (NGO)
yang memperjuangkan kepentingan tertentu.
Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:
1. Sosial
(1) Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan
demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung
bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari
desa ke kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
(2) Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang. Gaya
hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan
rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil,
makanan siap saji (instant).
(3) Nilai sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda
beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual
yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati
membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di
Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
2. Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer
dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya:
tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing,
tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.
3. Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses
politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu
perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.
4. Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder
baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan
yang terjadi oleh revolusi politik.
5. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara
di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya
dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan
mencari modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga kerja
murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor jelas akan
mempengaruhi podusen lokal.

3.7. Model Hubungan Organisasi-Lingkungan


1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
James D. Thomson mengajukan model bagaimana pengaruh lingkungan terhadap organisai.
Model tersebut meliputi dua dimensi yaitu: (1) tingkat perubahan, dan (2) tingkat homogenitas.
Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan. Lingkungan yang cepat
berubah berarti mempunyai tingkat perubahan yang tinggi. Tingkat homogenitas melihat sejauh
mana kompleksitas lingkungan. Lingkungan yang kompleks mempunyai elemen yang banyak,
dikatakan mempunyai tingkat homogenitas yang rendah. Kedua dimensi tersebut membentuk
derajat ketidakpastian lingkungan.

2. Lima Kekuatan Kompetisi


Cara lain melihat lingkungan adalah dengan menggunakan kerangka lima kekuatan kompetisi
yang dikembangkan oleh Michael Porter, perusahaan dalam mencari keuntungan berebut dengan
lima kekuatan yang sama-sama ingin mencari keuntungan juga. Kelima kekuatan tersebut
adalah:
a. ancaman pendatang baru atau halangan untuk masuk
b. produk substitusi
c. pemasok
d. pembeli
e. pesaing
Jika perusahaan beroperasi di lingkungan dimana kelima kekuatan tersebut kuat, maka
lingkungan tersebut tidak begitu menarik karena tidak menawarkan kemungkinan keuntungan
yang tinggi, dan sebaliknya.
3. Strategi Menghadapi Lingkungan
a. Mempengaruhi Lingkungan Langsung
Manajer dapat mencoba mempengaruhi lingkungan langsung melalui beberapa cara: melakukan
lobby, iklan, negosiasi atau perundingan. Manajer juga dapat membentuk aliansi strategis dengan
pihak-pihak di lingkungannya. Cotoh: merger atau penggabungan usaha.
b. Memonitor Lingkungan Tidak Langsung
Dengan monitoring aktif manajer diharapkan akan memperoleh pringatan awal apabila da
perubahan lingkungan yang tidak langsung yang akan berakibat signifikan terhdap organisasi.
Agar monitor dapat dilakukan, manajer harus membuat sistem informasi lingkungan.
c. Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Jika kekuatan lingkungan tidak dapat dirubah, manajer terpaksa menyesuaikan diri terhadap
lingkungan. Proses penyesuaian dapat dilakukan secara formal dalam manajemen atau
perencanaan strategi. Dalam perencanaan tersebut, manajer menetapkan tujuan, mengevaluasi
lingkungan, dan kemudian menentukan strategi yang tepat.
Penyesuaian lain dapat dilakukan dengan merubah organisasi, struktur dan desainnya. Organisasi
dengan lingkungan yang stabil akan lebih cocok menggunakan desain organisasi yang
memaksimumkan efisiensi. Sebaliknya, jika organisasi berada pada lingkungan yang dinamis,
diperlukan desain organisasi yang fleksibel.
4. Tanggung Jawab Sosial Manager
Perubahan konper manajerial dipengaruhi oleh factor intern dan esktern. Seorang manajer
mempunyai tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil, mengapa dikatakan
demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan organisasi baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, disamping itu juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang
kesemuanya menggantungkan dirinya kepada organisasi tersebut (ini kalau terlihat dituntut untuk
dapat mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager).
Ada lima factor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum;
peraturan pemerintahan termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh
pemerintah; kode etik industry dan perusahaan, tekanan-tekanan social; tegangan antar standar
perorangan dan kebutuhan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai