Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta
keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan
lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern. Menurut Robert W. Duncan, menganalisa lingkungan internal dan
eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan
eksternal didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau
Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai
Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis
SWOT.
Menurut Fred David, analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu
perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut2[2]. Berikut ini akan kita bahas mengenai lingkungan internal dan
eksternal menejemen.
faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap
kegiatan dunia usaha.
b.Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari
produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan
sebagainya
d.Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena
seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang
terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro
2. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung.
Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor
yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro.
Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan
pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum.
Secara umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai
berikut :
a Keadaan alam
b Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan
iklim ketenangan usaha
e. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
f. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti
terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan
antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
h. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa,
nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya
Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di dalam kegiatan
produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor tersebut masih berada
dalam jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha, sehingga dapat
dikuasai langsung (controllable)
- Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah sangat
tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan mentah untuk
menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula dibutuhkan
bahan mentah yang lebih banyak.
Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan serta
pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan semakin tinggi.
Prestasi kerja yang tinggi akan menguntungkan dunia usaha.
b. Occupational Ethics atau Etika Profesi Adalah standar-standar yang mengatur tentang
bagaimana anggota suatu profesi, perdagangan, atau keahlian harus bertindak atau bertingkah
laku ketika melaksanakan pekerjaannya. Contohnya medical ethics, mengatur bagaimana
dokter dan perawat harus menangani pasiennya. Contoh lainnya adalah etika untuk
pengacara, peneliti, dan akuntan. Organisasi profesi yang besar dapat menjatuhkan hukuman
untuk pelanggaran kode etik.
d. Organizational Ethics Adalah petunjuk praktis untuk perusahaan dan manajernya tentang
bagaimana mereka harus bertanggung jawab terhadap stakeholdernya. Etika individu dari
pendiri perusahaan dan top manajernya sangat penting dalam pembentukan kode etik
organisasi. Top manajer memainkan peranan penting dalam menetapkan etika perusahaan.
Kadang-kadang bawahannya melakukan tindakan yang tidak etis karena mereka
mendapatkan tekanan dari atasannya, atau mereka melakukan itu karena melihat
atasannya juga melakukan hal yang tidak etis dan tidak mendapat sanksi.